NovelToon NovelToon
Bianca Adlova

Bianca Adlova

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alkeysaizz 1234

Bianca Adlova yang ingin hidup tenang tanpa ada kemunafikan.
Dia gadis cantik paripurna dengan harta yang berlimpah,namun hal itu tidak menjamin kebahagiaannya. Dia berpura-pura menjadi gadis cupu hanya ingin mendapatkan teman sejati. Tapi siapa sangka ternyata teman sejatinya itu adalah tunangannya sendiri yang dirinya tidak tau wajahnya.
Lalu bagaimana Bianca akan terus menyembunyikan identitas aslinya dari teman sekolahnya? Apakah dia akan kehilangan lagi seseorang yang berharga dalam hidupnya? ikuti kisahnya disini.
Selamat membaca🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alkeysaizz 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perasaan aneh..

Tet...

Terdengar bunyi bel pertanda jika pelajaran pertama sudah habis. Bu Amanda langsung menuju mejanya dan membereskan senua bukunya.

"Lah.. Bu! ko' gak di jawab dulu pertanyaannya? kan saya pengen tau, Bu! penasaran banget malah.."Bu Amanda tak ingin menghiraukan perkataan Jojo yang menyudutkan nya, dia memilih diam dan pergi dengan perasaan kesal yang menyelimuti. Suara langkahnya terdengar kasar ketika menginjak lantai, bahkan mungkin saat ini ingin memukul kepala Jojo yang menanyakan hal yang di luar otaknya.

"Anak itu benar-benar bikin kekesalan saya memuncak!" gumam Bu Amanda sepanjang jalan sambil mengatur nafasnya berkali-kali.

"Bisa-bisa aku mempunyai riwayat penyakit akut jika terus menghadapi sifat Jojo yang,, hah... " keluh Bu Amanda kembali yang bergegas masuk kedalam ruangan para guru.

Ia meletakkan semua bukunya di atas meja lalu duduk menetralkan semua perasaan yang tadi sempat campur aduk.

"Kenapa, Bu? ada masalah lagi di kelas? " tanya salah seorang guru ke arahnya.

"Iya. dan rasanya saya sangat kesulitan saat menghadapi murid seperti dia! " jawab Bu Amanda sedikit tertekan dengan keadaan.

"Apa murid yang bernama Jojo yang membuat Bu Amanda se stres ini? " Ia pun mengangguk lalu meminum segelas air yang ada di depannya.

"Saya juga sempat merasakan hal yang sama, Bu. Bahkan membuat saya ingin keluar dari sekolah ini dan pindah mengajar." Bu Amanda langsung memutarkan kursinya sehingga menghadap ke arah guru tersebut.

"Jadi bukan cuma saya yang merasakan hal itu? tapi anda juga Bu Dinda? " tanyanya meyakinkan.

"Bukan hanya kita berdua! tapi sepertinya seluruh guru yang pernah mengajar di kelas yang ada Jojo nya"

Bu Amanda hanya manggut-manggut dan berfikir jika dia harus bisa mengendalikan diri di depan murid yang bernama Jojo mulai dari sekarang.

Ruang kelas terlihat sepi, membuat Bianca sedikit tenang untuk melakukan ritual tidurnya. Jojo datang dan langsung berdiri di depan meja Bianca yang terlihat memejamkan matanya.

Chess..

"Aaa..!" Bianca langsung terperanjat dari duduk saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya.

Terdengar tawa renyah di kelas tersebut membuat kedua mata Bianca berkilat tajam.

"Jojo!! " bentak Bianca merasa kesal sekali.

"Apa Cupu? elo mau minum juga? " tawarnya membuat Bianca langsung membuang muka lalu duduk kembali di kursi.

"Gak bisa ya? jika sehari aja elo gak bikin gue kesel?! " ujar Bianca kembali menenggelamkan wajahnya di balik kedua tangan.

Jojo langsung mendekat dan duduk di kursinya menghadap ke arah Bianca. Ia menaruh minumannya di samping dan menatap rambut Bianca yang di kepang dua seperti kuda.

"Entar elo kangen lagi sama gue kalau gue berhenti ganggu elo! "

Bianca memutar bola matanya jengah, merasa jika Jojo begitu narsis dan sangat percaya diri saat ini.

"Kenapa sih! elo terus ngikutin gue? apa elo gak ada teman lain yang bisa elo ganggu?! "

"Gak ada! soalnya gak ada orang yang secupu dan se naif elo, Bianca... "

Bianca langsung mengangkat kepalanya dan menatap mata Jojo sengit.

"Elo aneh ya! seharusnya elo itu gangguin cewek-cewek cantik di sekolah ini!? bukan malah gue yang elo gangguin! " sarkas Bianca membuat Jojo balik menatap. Kedua matanya menelisik kedalam bola mata Bianca yang terhalang oleh kaca mata.

"Ngapain lo lihat-lihat?! " Ketus Bianca lagi merasa risih dengan tatapan Jojo. Dia takut jika sampai ketahuan wajahnya yang asli karena tatapan Jojo yang begitu dalam. Perasaannya sudah campur aduk bahkan salah tingkah.

"Di mata lo ada beleknya! bersihin sana?! " Bianca terpaku dengan jawaban Jojo yang di luar logikanya. pemuda itu melangkah pergi begitu tenang setelah mengatakan hal barusan.

"Jojo....!!! " teriak Bianca saat menyadari jika Jojo hanya mengerjai nya saja. Namun pemuda itu hanya tersenyum lalu merubah ekspresi wajahnya kembali dingin.

"Dasar Jojo sialan! bisa-bisa nya dia ngerjain gue! " sambil membersihkan wajahnya di cermin toilet Bianca menggerutu seperti itu. Lalu ia mulai menyusun lagi poninya dan memberi bintik hitam di wajahnya setelah mencuci muka. Kacamata besarnya ia pakai lagi dan segera pergi keluar.

Deg

Jantungnya mendadak berdetak keras, perasaannya buruk, seperti akan ada sesuatu yang terjadi.

Langkah Bianca mulai tak pasti, begitu pelan dan...

Brukk...

Tubuhnya langsung ambruk tak sadarkan diri tergeletak di lantai. Frederick yang pertama kali melihat itu langsung berlari dan menghampiri Bianca. Dengan gesitnya ia menggedong tubuh Bianca menuju ruang perawatan.

"Ada yang pingsan, Bu?! " serunya masuk ke dalam dan meletakan tubuh Bianca di atas tempat tidur ysng berada di ruang rawat tersebut.

Petugas disana langsung memeriksa keadaan Bianca yang di penuhi keringat dingin. Nafasnya terdengar berat dengan kening yang mengkerut.

Frederick menatap wajah Bianca yang pucat, gadis itu terlihat lemah dan tak bertenaga.

"Dia kenapa, Bu? " tanyanya penasaran.

"Dia hanya kelelahan saja. Di tambah perutnya yang kosong membuatnya jadi begini." Frederick hanya mengangguk lalu pergi keluar ruangan.

"Eh Fred! apa gak bahaya tuh? " kata Dino membuat Frederick menghentikan langkah.

"Maksud lo?"

"Aluna melihat kejadian tadi! Elo bisa bayangkan bukan bagaimana kelanjutannya nasib cewek yang elo tolong? "

"Gue gak perduli. Gue hanya nolong dan gak lebih! " jawabannya datar dan berlalu pergi.

"Kurang ajar si Bianca! udah berani caper sama tunangan gue rupanya!! " Aluna mengepalkan kedua tangannya kuat lalu pergi menyusul Frederick yang pergi menuju ruang osis.

"Frederick!" panggil Aluna penuh emosi.

Semua orang menatap ke arah Frederick sejenak, lalu mengerti dan keluar meninggalkan mereka berdua di ruangan tersebut.

"Apa Aluna? " tanyanya santai.

"Elo tau kan jika gue gak suka kalau elo deket-deket sama cewek lain?"

"Gue gak deket sama cewek manapun! " jawab Frederick datar.

"Tadi....

" Tadi gue hanya nolong! dan itu sudah jadi tugas gue sebagai ketua osis di sekolah ini!! "potongnya membuat Aluna diam.

" Lagian, jangan mencampur kan urusan pribadi saat berada di sekolah! gue gak suka!" ujarnya lagi memberi tekanan.

"Tapi sayang... " Frederick langsung menatap Aluna tajam, gadis itu langsung mengatupkan bibirnya dan menggantungkan kalimatnya.

"Pertunangan kita hanya sebatas bisnis di kedua belah pihak! kalau bukan karena kedua orang tua gue yang maksa, gue juga gak mau pertunangan ini terjadi! jadi tetap jaga jarak jangan sampai elo terlalu jauh melakukan hal yang membuat gue muak!! "

Aluna diam mematung saat mendengar kata-kata Frederick yang begitu menusuk angan. Kedua tangannya mengepal kuat, sebisa mungkin menahan semua kemarahannya. Gadis itu langsung berbalik dan keluar dengan perasaan yang kian membuncah. Namun Frederick hanya menatap dingin ke arahnya sekilas.

"Sungguh kekanak-kanakan! " gumamnya pelan lalu lanjut fokus pada program nya yang ada di depan meja.

**

Bianca mengerjapkan matanya beberapa kali, menetralkan kedua matanya yang silau menatap lampu. Dia langsung bangkit dan duduk. Menatap sekeliling ruangan yang penuh alat-alat kesehatan dan p3k.

"Elo sudah bangun? "

Bianca menoleh ke arah sumber suara, terlihat Jojo kini sedang duduk di kursi sambil membawa sekantung makanan.

"Tadi gue denger dari anak-anak yang lewat kalau elo pingsan. Makanya gue datang kesini sambil membeli makanan dulu tadi! "

Bianca hanya meraih kantung yang Jojo sodorkan, lalu membukanya perlahan.

"Ngapain di liatin terus! cepat buka dan makan!" sambil merebut kantung itu Jojo langsung membawa sebuah mangkuk dan meletakan sup hangat di atasnya.

Dia kembali duduk di kursi dan mendekat ke arah Bianca.

"Aa.. buka mulut lo! " perintahnya sambil menganga mencontohkan.

"Gue bisa sendiri, Jo! " tolak Bianca tak biasa. Tangannya perlahan mendekat ke arah mangkuk yang langsung Jojo jauhkan.

"Elo itu masih lemas, cupu! udah deh biar gue yang suapin!" tegasnya lagi membuat Bianca menggelengkan kepalanya.

"Gue bisa sendiri, Jo! " tekan Bianca sekali lagi mencoba meraih mangkuk itu dari tangan Jojo.

Tiba-tiba tubuhnya terasa ringan membuat Bianca melotot menatap ke arah Jojo Horor. Bianca kini sudah berada di pangkuan Jojo membuat Bianca menggeliat berusaha turun. Lagi-lagi Bianca tersentak saat tangan Jojo melingkar di pinggang menahan pergerakannya.

"Makan buburnya dari tangan gue! atau gue lakukan dengan cara lain!?! " ujarnya lagi yang kali ini terdengar dingin.

Bianca menelan ludahnya kasar saat menatap raut wajah Jojo yang dingin dan datar. Baru pertama kalinya Bianca melihat ekspresi wajah Jojo yang seperti itu setelah sebulan dia sekelas dengannya.

Bianca mulai membuka mulutnya dan menerima tiap sendok sup yang Jojo berikan. Rasanya begitu hangat di tenggorokan membuat perasaan Bianca perlahan membaik.

Dia menghabiskan sup itu sampai habis lalu meminum air yang tangan Jojo dekatkan ke bibirnya.

"Terima kasih.. " gumam Bianca begitu lirih.

Peletuk...

Jojo menyentil dahi Bianca keras membuatnya langsung berdiri dan turun dari pangkuan Jojo seketika.

"Sakit tau!! " pekik Bianca marah sambil memegangi keningnya.

"Elo berat, cupu! bisa kebas nanti paha gue jika elo lama-lama duduk di atasnya! "

Bianca menatap malas ke arah Jojo, belum juga beberapa detik dia bertingkah dewasa dan juga serius, sekarang sudah kembali ke mode semula, menjadi Jojo yang pecicilan sekaligus menjengkelkan!!.

"Elo pulang bareng gue lagi. Sekalian kita mampir ke bengkel temen gue buat ambil motor jadul lo! jangan kemana-mana! awas lo! " Ancamnya lalu pergi menghilang di balik pintu.

Ada perasaan aneh yang mulai menyeruak di dada Bianca, perasaan hangat yang terselip perhatian di balik sikap jahil dan menjengkelkannya Jojo. Bibir Bianca mulai tersenyum, merasa jika Jojo tak memandang dirinya berbeda. Dia memperlakukan dirinya seperti gadis lain, semuanya sama tanpa perbedaan dalam segi apapun.

"Makasih Jojo.... "

1
Alkeysaizz 1234
maaf sedikit telat up
hapoy Reading semuanya 🥰🥰🤗
Alkeysaizz 1234
masa sih kak? perasaan aku up date tiap hari. Apa seting waktunya yang salah ya?
Siska Amelia
yang rajin updatenya
Alkeysaizz 1234: Siap kak, makasih untuk support nya🥰🥰🤗
total 1 replies
Siska Amelia
ini kok belum update update ya
Elsa Tyongf
Tulisannya bagus. enak dibaca 🥰❤️
Elsa Tyongf: Sama-sama 🤗
Alkeysaizz 1234: makasih kaka udah mampir 🤗🥰
total 2 replies
✨Wyn한✨
Buku-buku sebelumnya sudah seru, tapi yang ini bikin aku ngerasa emosi banget.
Alkeysaizz 1234: makasih ka udah mampir 😁
total 1 replies
Lia_Vicuña
Kereeeen!
Alkeysaizz 1234: makasih kak udah mampir 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!