Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.
pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya
yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 27
"Hey Zi! tuh yang jadi Juara satunya temanku,mau di bilangin nggak nih,kalau kamu mau menantangnya?" sapa Arfi seraya bertanya.
"Apaan sih Fi! malah rasanya aku ingin menantang kamu,ayo kita berdua langsung ke ring." kesal Zia sambil menantang.
"Hah!! apaan sih Zi! aku bisa babak belur di hajar sama kamu,lebih baik kita berdua ke KUA yuk hehe." shock Arfi sambil menggoda seraya tertawa.
"Ya mangkanya jangan rese,ish selain rese ternyata nyebelin juga kamu tuh yah." ucap Zia bertambah kesal.
"Hehe maaf-maaf,terus gimana nih caranya untuk bisa mendapatkan hati kamu Zi,tentunya selain mengalahkan kamu?" tawa Arfi seraya bertanya.
Kaget lah Zia saat mendengar pertanyaan dari Arfi,ketika ingin menjawab di urungkan karena ada yang datang dan menghampiri keduanya.
"Hey Fi! rupanya kamu ada di sini,aku mencari-cari kamu di dalam." ucap Deni.
"Hey! sang Juara,selamat yah." sahut Arfi sambil berjabat tangan dengan Deni.
"Terimakasih.." ucap Deni terpotong.
"Oh iya Bro! ada penantang baru kamu nih.." potong Arfi terpotong juga.
"Fiiii! bisa diam nggak,jangan mulai nyebelin, awas kamu." teriak Zia sambil melotot tajam ke Arfi.
"Hehe maaf-maaf." tawa Arfi.
"Sudah yuk! kita pulang Bro.'' ajak Deni.
"Duluan saja Bro! masih ada yang ingin di bicarakan sama temanku ini dulu." tolak Arfi.
"Baiklah! aku tunggu di Parkiran yah." ucap Deni sambil langsung ke Parkiran setelah Arfi mengangguk.
"Boleh aku pinjam Hp kamu Zi." pinta Arfi.
''Hah!! buat apa sih?" shock Zia seraya bertanya.
''Udah sih,mana Hp nya." jawab Arfi sambil sedikit memaksa.
Zia dengan sangat terpaksa memberikan Hp nya,Arfi pun menerima dan langsung memasukan Nomor Hp nya ke Hp nya Zia.
"Itu Nomorku sudah aku save di Hp kamu,kasih tau aku yah,gimana caranya aku bisa mendapatkan hati kamu,tentunya selain mengalahkan kamu,di saat kamu sudah menghubungiku,saat itu juga aku akan datang ke Rumah kamu,aku ingin bertemu dengan semua Keluarga kamu,aku pamit yah Assalamualaikum." ucap Arfi seraya berpamitan.
"Hah!! Waalaikumsalam." shock Zia sambil menjawab salamnya.
"Aaaa sialan kau Arfi! rasanya ingin banget aku menghajar kamu,tapi ketika di dekat kamu,aku merasa nggak bisa berkutik sama sekali." batin Zia menjerit.
"Hey! ada apa,malah ngelamun kaya gitu?'' tanya Riska.
"Ada yang membuatku! rasanya ingin menghajarnya,lagian kamu juga,kenapa ke Toilet saja lama banget sih." jawab Zia sambil emosi.
"Hehe maaf-maaf! kamu kenapa sih,baru di tinggal sebentar sudah begitu emosi." tawa Riska.
"Sudahlah! yuk balik,malas ngebahasnya." ajak Zia.
"Huft..baiklah! hayoo." pasrah Riska.
Di Perjalanan
"Sebenernya kamu itu kenapa sih Zi?" tanya Riska.
"Aaaa aku ketemu Cowok yang paling menyebalkan barusan." teriak Zia sambil menjawab.
"Hah!! siapa yang kamu maksud Zi?" kaget Riska seraya bertanya.
"Pelayan yang kamu bilang Ganteng itu." jawab Zia.
"Maksudnya kamu itu si Arfi?" tebak Riska,Zia mengangguk.
"Wah! ternyata si Arfi bisa juga membuat Sahabatku ini,sampai kesal begini haha,eh tunggu..! emang apa yang di lakukan Arfi,sampai kamu kesal begitu?" lanjut Riska sambil tertawa seraya bertanya.
"Aaaa sudah jangan tanya dia lagi,Mood ku jadi berantakan,kalau ingat dia kaya tadi." teriak Zia.
"Baiklah." pasrah Riska.
"Hebat juga si Arfi! bisa membuat Sahabatku ini,jadi uring-uringan begini." batin Riska
***
Di Tempat lain
"Fi! terimakasih atas saranmu,aku bisa jadi Juara,oh iya apa kamu bisa Beladiri Bro?" ucap Deni seraya bertanya.
"Hah!! aku nggak melakukan apapun,nggak bisa aku mah Bro.'' jawab Arfi.
"Masa sih! kalau kamu nggak bisa,nggak mungkin kamu menyarankan itu." ucap Deni nggak percaya.
Ketika Arfi ingin mengatakan sesuatu ada teman yang lain menghampiri keduanya.
"Hey! Jagoan,selamat yah." ucap Riko.
"Terimakasih! oh iya kalian berdua harus ikut ke Vila besok,kami akan buat selametan di sana.'' pinta Deni.
"Den itu kan acara kamu sama tim kamu,masa iya kita berdua ikut-ikutan ke sana.'' ucap Arfi.
''Bener tuh Den! apa yang di katakan sama Arfi." sambung Riko.
"Hey! kalian berdua itu ngomong apaan sih,kalian berdua juga temanku,sudah nggak usah ada yang menolak untuk ikut ke Vila besok titik." titah Deni.
"Baiklah." pasrah Arfi dan Riko serempak.
Malam Hari
Karena merasa lapar,Arfi pun keluar dari Kontrakan untuk sekedar mencari makan di warung makan di dekat dengan Kontrakan.
"Assalamualaikum A mau makan apa nih,sudah lama sekali nggak mampir ke sini?" ucap Ibu seraya bertanya.
"Waalaikumsalam Bu,maaf lagi sibuk saja,jadi jarang ke sini untuk mampir,seperti biasa saja yah Bu." sahut Arfi.
"Baiklah A di tunggu sebentar yah." ucap Ibu.
Ibu tersebut mengambil pesanan yang biasa Arfi makan,tak lama pun kembali dan langsung menyiapkan di meja,Arfi pun langsung menikmati makanannya,tak lama pun selesai dan langsung membayar.
"Oh iya Bu! gimana keadaan Putri Ibu,apa sudah baik-baik saja?" tanya Arfi.
''Alhamdulillah baik,sekarang sudah kembali masuk Sekolah lagi,ini kan berkat pertolongan Aa." jawab Ibu tersebut.
"Bu ini semua berkat pertolongan dari sang maha kuasa,ya udah yah Bu! aku balik ke Kontrakan Assalamualaikum." ucap Arfi seraya berpamitan.
"Iya A Waalaikumsalam." balas ibu tersebut.
"Bener-bener! Pemuda yang baik hati,karena menolong seseorang nggak pernah pamrih." gumam Ibu tersebut.
***
Keesokan Pagi
"Bro ayo! kita mau berangkat nih." ajak Deni.
"Baiklah hayooo! eh tunggu..apa hanya bawa mobil kamu Den?" tanya Arfi.
"Iya Den! gimana kalau aku sama Arfi naik motor saja." saran Riko.
"Udah sih! jangan ada yang bawa kendaraan,masuk ke mobilku saja biar seru di perjalanan." pinta Deni.
"Baiklah." pasrah Arfi dan Riko serempak.
Akhirnya ketiganya pergi dengan mobilnya Deni untuk menuju ke Vila,setelah beberapa menit pun sampai di tempat tujuan,ternyata teman-temannya Deni sudah menunggu.
Ketiganya pun turun dari mobil dan langsung menghampiri temannya Deni,di saat sedang ngobrol santai,ada berapa Perempuan lewat.
"Gadisnya! Cantik-Cantik di sini yah Bro." ucap Riko.
"Kamu mah! Kambing di bedakin juga di bilang Cantik sama kamu." sahut Deni.
"Haha." tawa Arfi.
Kini sedang ngobrol santai,sesekali saling lontarkan canda tawa satu sama lainnya,sambil mempersiapkan semuanya untuk nanti malam yang akan Barbeque.
Tak terasa waktu pun cepat berlalu kini sudah malam,tiba-tiba Arfi mendapatkan kabar,kalau Tantenya masuk ke Rumah Sakit,karena kecelakaan shock lah Arfi.
''Bro! maaf yah aku harus pulang...
Bersambung
~ *See You Next* ~