NovelToon NovelToon
THE BIG FAMILIES

THE BIG FAMILIES

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Kembar / Percintaan Konglomerat / Keluarga
Popularitas:7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Skuel ke dua Sang Pewaris dan sekuel ketiga Terra The Best Mother.

menceritakan keseruan seluruh keturunan Dougher Young, Pratama, Triatmodjo, Diablo bersaudara dan anak-anak lainnya.

kisah bagaimana keluarga kaya raya dan pebisnis nomor satu mendidik anak-anak mereka penuh kesederhanaan.

bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PILIHAN AYAH

Pagi menjelang, semua anak sibuk bermain. Tak ada yang bekerja karena memang hari Sabtu.

"Sya ... buku yang kemarin dibeli mana ya?" tanya Rasyid pada kembarannya.

"Nggak tau!" jawab Rasya yang asik melihat buku ensiklopedianya.

"Kok cuma buku kamu aja yang ada, buku aku nggak?" decak Rasyid kesal.

Remaja itu mendatangi Dewa. Rasyid yakin jika ia membawa serta buku itu dalam kantung plastik yang sama dengan buku Rasya.

"Pa'lek!" Dewa menoleh.

"Apa?" sahutnya.

"Buku Acid ilang masa!" adunya.

"Baby taro mana?" tanya Dewa.

"Sama satu kresek punya Rasya Pa'lek!" jawab Rasyid setengah merengek.

Haidar mendengar hal itu. Ia memilih diam saja, walau ketika pagi ia tak melihat benda yang sudah ia buang di tong sampah di dekat dapur.

"Pasti diambil sama salah satu maid," gumamnya menerka.

Pria itu membiarkan Rasyid kecarian buku yang lusa lalu ia beli. Remaja itu sedikit sedih, memang ia agak ceroboh karena suka meletakan barang sembarangan.

"Kau kenapa sedih baby?" tanya Jac.

"Buku Acid ilang Papa," keluhnya.

"Buku? Buku apa?" tanya Jac dengan kening berkerut.

"Kemarin Acid beli buku Sharelock Holmes, tapi ilang. Yang herannya buka Asyad nggak!"

"Ya udah nanti beli lagi ya," ujar Jac menenangkan remaja itu.

"Serial sharelock Holmes itu banyak kok," lanjutnya.

Rasyid menghela napas panjang. Ia mengangguk, walau harga tak seberapa tapi judul yang ada menarik minatnya.

"Judulnya apa memang?" tanya Jac.

"Hot on plate," jawab Rasyid lemah.

Jac mengingat beberapa serial kisah detektif itu. Tapi ia merasa tak pernah membaca buku itu.

"Ya sudah, nanti cari lagi ya," ujarnya mengabaikan pikirannya.

Rasyid mengangguk. Sedangkan Rion menanti cemas. Ia mendekati Darren.

"Kak," panggilnya berbisik.

"Baby?" sahut Darren.

"Ayah pake kemeja warna apa ya?" tanya Rion lalu meletakkan dagunya di bahu sang kakak.

"Nggak tau Baby. Semoga aja ayah tau yang kita inginkan," jawab Darren yang merasakan debaran hatinya.

Arimbi mengelus perutnya yang seperti berdesir. Kehamilannya kali ini tak membuatnya kepayahan dengan morning sick. Ia hanya muntah sebentar lalu bisa makan banyak. Berbeda dengan Nai yang Langit mengalami ngidamnya.

"Bu'lek!" rengek Nai manja.

Wanita muda itu belum tau dengan kado yang diberikan pada ayah mereka. Begitu juga pemberi amanah. Semua ide kemeja berpusat dari Reno dan digosok Saf.

"Kita harus kasih tau anak-anak," ujar Arimbi.

Reno mengangguk setuju. Akhirnya semua adik dikumpulkan. Arimbi menjelaskan jika ia membelikan kemeja dua warna dan ia ingin ayah memakai warna pink.

"Bu'lek tega amat pakaiin ayah baju pink!" decak Ajis protes.

"Baby ... Bu'lek ngidam," sergah Reno membela istrinya.

"Mana ada ngidam begitu!" ketus Deta.

"Eh ... udah nggak apa-apa!" sahut Azlan.

"Memang kenapa kalau ayah pakai pink?" tanyanya yang diangguki sebagian anak lain.

"Tapi pink kan buat cewe bang!' protes Amran.

"Kebayang ayah pake pink ... aku nggak tega!" gelengnya.

"Baby ... Bu'lek mau ayah pake pink ... hiks!" rengek Arimbi.

"Boleh ya ... ya ... please!" pintanya memelas.

Karena tak tega akhirnya semua anak mengangguk. Itu juga karena pengertian dari Azlan.

"Kan belum tentu juga ayah pake warna yang Bu'lek mau,"

Arimbi sedikit sedih, Rion mendekati wanita itu karena mukanya murung.

"Eh ... kok mukanya gitu. Nanti dilihat Bunda loh!" peringat Rion.

"Kak semua adik ada yang nggak setuju ayah pake pink," rengek Arimbi berbisik.

"Babies?" Rion menatap adik-adiknya.

Sebagian mengangguk dan sebagian menggeleng. Rion hendak marah tetapi Amran mengungkapkan pendapatnya.

"Kami beri uang untuk kado ayah yang bermanfaat. Tapi kami tidak pernah meminta untuk dibelikan baju warna spesifik seperti itu!"

"Baby ... kakak mau ayah pake baju pink," ujar Rion.

"Kenapa nggak kakak beli sendiri dan pake baju warna itu?" tanya Ahmad.

"Iya bener kak? Mestinya kakak memberi gesture ke ayah kalau kakak mau ayah pake baju yang kakak inginkan!" sahut Deta.

"Ini kakak malah pake warna abu-abu," lanjutnya menunjuk kaos yang dikenakan Rion.

Rion tak bisa membantah perkataan adik iparnya itu. Jika tau istrinya. Pasti Azizah juga menentang jika ayah pakai baju yang ia inginkan.

"Ini kalian kenapa ribut-ribut?" tanya Gomesg datang.

Pria raksasa itu menggendong Ryo yang asik mengunyah makanan. Bayi gembul itu memang manja dengan Gomesh.

"Papa ... masa Kak Ion beliin ayah kemeja warna pink!" adu Deta.

Rion menunduk, lalu Arimbi menghalangi adiknya itu.

"Rimbi yang mau papa. Baby dalam perut yang menyuruh!" lanjutnya membela Rion.

Adiba mendekat bersama Satrio. Semua jadi merasa terdakwa akibat kemeja warna nyentrik itu.

"Sudah terlanjur diberi ... sekarang kita lihat ayah pakai apa. Jadi apapun yang ayah pakai. Kalian tidak boleh kecewa ya!" ujar Gomesh menengahi.

Semua pun mengangguk, Adiba meminta maaf pada adik-adiknya karena tidak amanah.

"Sudah lah kak, kita tinggal nunggu ayah pakai apa," ujar Ajis akhirnya tak masalah.

Semua duduk di tempatnya masing-masing, mereka saling berbaur dan bercengkrama. Suara para bayi yang belum lancar bicara jadi pusat perhatian semua orang dan menimbulkan gelak tawa.

Herman turun dari lantai atas. Semua memandangnya dengan pandangan membulat. Pria yang tetap gagah di usia mau sembilan puluh tahunnya.

Herman memakai kemeja pemberian anak-anak, bahkan sabuk dan celana juga kaos kaki. Ia pakai semua Hanya sepatu saja yang diambil dari salah satu koleksinya.

Khasya menatap suaminya dengan pandangan berkaca-kaca. Tadi pagi sebelum sang suami mengenakan pakaian. Wanita itu memperingatkan.

"Yah ... pakai lah yang diberikan anak-anakmu. Mereka sangat menginginkan ayah memakai kemeja dari uang hasil jerih payah mereka!"

"Ya ... tapi nggak mungkin ayah pake pink. Ayah tau kalau mereka ingin ayah pake warna itu!" tolak Herman.

"Ayah ... kenapa hanya karena warna ayah jadi nggak menghargai pemberian anak?" decak Khasya kecewa.

"Mereka tentu membayangkan ayah pakai kemeja itu ketika membelinya!" lanjutnya sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Lagian kan itu ada dua warna ... pakai saja yang satunya!" lanjutnya lagi ketus.

Khasya meninggalkan suaminya. Ia memang tak tau apa pilihan sang suami. Tetapi ia meyakini jika Herman pasti memakai apa yang diinginkan semua anak-anak.

"Ayah? Ayah pake kemeja yang kita kasih?" sahut Angga haru.

"Bener kan kak, ayah pake yang kita kasih?" tanyanya pada Adiba.

"Iya baby ... ayah pake kemeja pemberian kalian," jawab Adiba ikut terharu.

Sebagian memang kecewa dengan apa yang Herman pilih. Tetapi sesuai dengan kesepakatan jika mereka menerima apapun yang dipilih oleh ayah kebanggaan semua anak itu.

"Tate Heyan pampan seutali!" puji Maryam.

"Biya pampan!" angguk Fatih setuju.

Leon dan Frans memeluk pria itu. Keduanya terkejut begitu juga pria-pria di sana.

"Makasih ayah!" Arimbi memeluk ayahnya dan meminta maaf.

"Jangan minta maaf baby ... ayah tau kalian pasti ingin menggoda ayah kan?"

"Ini kerjaan Kak Reno sama Uma yah!" tunjuk Arimbi melempar kesalahan pada suami dan kakak iparnya.

"Saf? Reno?"

Dua manusia itu hanya tersenyum lebar. Lalu keduanya pun semangat jika Darren, Rion, Adiba, Satrio juga Haidar setuju dengan kemeja itu.

"Papa paling semangat yah!" adu Rion menekan ayahnya, Haidar.

"Nanat sisilan!" gerutu Haidar.

Semua pun tergelak, Herman tersenyum melihat semua orang berbahagia. Ia tak menyesal.

"Mas ganteng pake baju warna pink. Aku suka," bisik sang istri mesra.

Bersambung.

Akhirnya ... makasih ayah. sehat terus ya.

ba bowu 😍

next?

1
Anita Barus
terusin thor
Anita Barus
iya bener banget
Imama Prastoto
salah alamat itu para sepeda motor ..mau ngerampok mobil kean ..kena mental kan 😀😃😃
Pasrah
betul banget nanti kalau kedengeran mommy Puspita pusing deh 😀😀🤭
Teetie Suhaeti
lagian ngapain zaskia pake baju ketat biar apa tuh g bakal tertarik Darren juga istriny lebih cantik
Forian Sari
baba....... Miss you....♥️
Teetie Suhaeti
makany jngn macam2 sama keturunan dougher young langsng dibalaskan keciduk lagi sukurin dipecat guru yg berulah
Siti Fatimah
seneng banget kalau onty zaa malah2 😘
nurry
lanjutkan kak Maya 🙏💪❤️
nurry
bener banget 😂👍💪❤️
Neneng Sumiarsih
seneng'a kalu onty zaa marah2 menggemaskan...keturunan mamah terra/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Atik Marwati
nanat atuh nanat sisilan
Rokhyati Mamih
betul setali kalau onty Zaa tahu kebaikan Kean dan Calvin Zaa bilang badus baby besan lanjuttan
sella surya amanda
lanjut kak
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
onty Zaa yang pusing sendiri lihat ponakan besar maupun kecil berulah tiap hari,,,,,😄😄👍👍💪💪
Ita Xiaomi
Benar tuh kak😁
⒋ⷨ͢⚤🔰π¹¹™ͽ֟֯͜᷍ꮴ𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆ᴬᵐº¥❤
nanat atuh juga lah🤣🤣🤣
Nancy Nurwezia
onty zaa kayak netnet teyya ya..
muntiah
ach onty zaa,bkin gemes pingin nyubit aq nya.mana sok dwasa lg.🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!