NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Dosen

Menikah Dengan Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Izzmi yuwandira

Demi melanjutkan hidup, Hanum terpaksa melarikan diri keluar kota untuk menghindari niat buruk ayah dan ibu tiri yang ingin menjualnya demi memperbanyak kekayaan. Namun siapa sangka kedatangannya ke kota itu justru mempertemukannya dengan cinta masa kecilnya yang kini telah menjadi dosen. Perjalanan hidup yang penuh lika-liku justru membawa mereka ke ranah pernikahan yang membuat hidup mereka rumit. Perbedaan usia, masalah keluarga, status, masa lalu Abyan, dan cinta segitiga pun turut menjadi bumbu dalam setiap bab kisah mereka. Lalu gimana rasanya menikah dengan dosen? Rasanya seperti kamu menjadi Lidya Hanum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzmi yuwandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Twenty Two

Hari yang sangat melelahkan di kantor, begitu jam makan siang tiba semua staff berbondong-bondong meninggalkan pekerjaan mereka untuk makan siang. Arumi yang terlalu bersemangat hari ini mengintip Abyan dari ruang kerjanya, pria itu terlihat merapikan meja nya dan bersiap keluar dari ruangan. Arumi mengambil kaca kecil dari laci meja nya dan mengecek rambut dan riasannya beberapa kali.

"Menor banget itu make up Lo" ledek Dimas.

Arumi menatapnya dengan kesal.

"Nggak kok, Lo cantik banget" puji Ara.

"Yes I know raa" balas Arumi dengan percaya diri.

Dimas menadahkan tangannya seolah-olah ingin muntah.

"Lo sirik amat sih sama gue, makanya cari pacar!"

"Dih?? Emangnya Lo sama Abyan udah resmi pacaran apa?" Dimas tak terima dengan ledekan Arumi.

" Lagi otw " ucap Arumi seraya menjulurkan lidahnya.

Arumi pun pergi dengan berlenggang, Dimas ingin sekali melempar nya dengan buku yang ada di atas meja Arumi.

"Lo suka banget sih cari keributan sama dia, biarin ajalah..."

"Itu anak capernya over banget" kesal Dimas.

"Ya namanya juga lagi jatuh cinta" ucap Ara.

"Tapi gue jijik liatnya... Kayak nggak ada cowok lain aja di dunia ini"

"Siapa cowok lain di dunia ini? Dirimu kah?" Kekeh Ara.

"Masih banyak yang lain kenapa harus gue?"

Ara hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Dimas.

Arumi mengikuti Abyan dari belakang, sebelum menyapa Abyan sekali lagi ia merapikan rambutnya.

"Siang pak Abyan" sapa Arumi dari belakang.

Abyan menoleh ke belakang dan melihat Arumi yang tersenyum manis kepadanya.

"Siang" balas Abyan dengan wajah datar.

"Pak Abyan mau makan siang?" Tanya Arumi.

"Iya"

Arumi menyisipkan rambutnya kebelakang telinga.

"Kebetulan banget, saya juga mau makan siang. Boleh gak kalau bareng?" Tanya Arumi.

Abyan terlihat menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Pak Abyan keberatan ya?" Tanya Arumi.

"Tapi saya ada janji"

"Oh udah ada janji makan siang ya? Sama siapa?" Tanya Arumi.

Belum sempat Abyan menjawab, seorang gadis berambut sebahu menghampiri nya seraya berlari kecil.

Gadis itu sangat imut dengan balutan dress berwarna krim bermotif bunga. Rambutnya di gerai dan memakai bando pita pink di rambutnya.

Arumi memperhatikan pakaian kerjanya yang tidak menarik, terlihat sangat biasa.

"Abiiiiiii" panggil gadis itu.

"Baru mau gue samperin" ucap Abyan pada gadis yang bergelayut manja pada lengannya.

"Ada banyak cowok di cafe, aku gak mau. Jadi aku samperin kesini, biar pergi nya bareng"

Arumi hanya terdiam melihat interaksi mereka. Gadis itu sangat cantik dan imut, terlihat cocok dengan Abyan. Baru kali ini juga dia melihat Abyan merespon seorang perempuan.

"Yaudah kita pergi sekarang"

Kei melihat Arumi yang berdiri di samping kakaknya.

"Kakak udah ada janji sama seseorang?" Tanya Kei.

"Ah... Kenalin ini Arumi rekan kerja gue"

"Oh... Hai kak Arumi, aku Kei adik kak Abyan"

Arumi mengangkat wajahnya menatap gadis itu dan tersenyum senang.

"Hai Kei, kamu cantik banget" puji Arumi.

Kei tersipu malu mendengar Arumi memujinya.

"Ah kak Arumi bisa aja"

"Yaudah kalau gitu, saya duluan ya pak Abyan. Maaf menganggu waktunya"

Abyan hanya mengangguk.

"Gak mau bareng sama kita kak?" Tawar Kei.

Abyan menoleh dengan raut wajah heran pada adik perempuannya itu.

Arumi tersenyum canggung.

"Ah gk usah Kei, lain kali aja"

Arumi pun pergi dengan terburu-buru.

"Kayaknya kak Arumi suka deh sama kakak"

"I know that"

"Jadi????" Tanya Kei.

Abyan mengedikkan kedua bahunya.

Abyan berjalan duluan meninggalkan adiknya di belakang.

"Ihh kok ditinggal sih, tunggu dong!" Kei mempercepat langkahnya agar setara dengan Abyan.

***

"Loh kok sendiri Rum?" Tanya Ara.

"Jadi mau sama siapa lagi?"

"Pak Abyan mana? Katanya mau ajak beliau makan siang bareng" Tanya Ara sambil melihat ke sekeliling kantin.

"Dia lagi makan siang sama adiknya"

"Adik?? Pak Abyan punya adik?" Ara mendekatkan kursinya untuk lebih fokus mendengarkan jawaban Arumi.

"Iyah cewe itu bilang dia adiknya pak Abyan" jawab Arumi.

"Cantik?"

Arumi menatap Ara dengan serius.

"Cantik banget sumpah, pak Abyan ganteng, adiknya cantik, emang ya serbuk berlian. Gue jadi penasaran sama semua anggota keluarga dia, kayak gimana bentukannya"

"Wah... Pasti tipe cewe idaman pak Abyan juga gak sembarangan. Dia nya aja good looking"

Arumi memanyunkan bibirnya.

Beberapa staff kantor datang ke kantin dan mulai bercerita.

"Kalian lihat gak sih tadi, pak Abyan gandeng cewek"

"Iya itu pacar nya ya?"

"Gak tau, tapi kayanya iya deh pacarnya"

"Wahh cantik banget ya"

"Iya bening banget"

"Masih ada lagi ga ya, cewe kayak gitu"

"Iya itu baru namanya cewe, dari atas sampai bawah glowing banget"

Arumi semakin lemas mendengar nya.

"Udah lah gak usah di dengerin" ucap Ara.

"Kenapa Lo lesu begitu?" Tanya Dimas, sambil meletakan nampan berisi makanan di atas meja.

Di kantin kantor yang cukup ramai, Ara dan Dimas duduk di meja dekat jendela, menikmati makan siang mereka. Arumi duduk di seberang mereka, tapi lebih banyak mengaduk-aduk makanannya dengan tatapan kosong.

"Insecure dia kayanya"

"Lah kenapa? Bukannya tadi Lo pede banget?" Ledek Dimas.

"Noh kaca" Dimas memberikan cermin kecil kepada Arumi.

"Lo apa-apaan sih?" Arumi kesal dan menggeser kan cermin itu dari hadapannya.

"Seharusnya gue yang tanya Lo kenapa? Terus Lo kok sendirian? Calon pacar Lo mana?" Ledek Dimas.

Arumi tidak merespon.

"Pak Abyan lagi makan siang sama adiknya" Ara membantu Arumi menjawab pertanyaan Dimas.

"Adik? Ohh jadi cewek yang tadi itu adiknya?" Tanya Dimas.

Ara mengangguk.

"Siapa namanya Rum?" Tanya Ara.

"Keira" jawab Arumi dengan nada malas.

"Ohh..."

"Cantik banget tauu, tadi orang-orang pada liat adiknya pak Abyan pas datang ke kantor. Terus pada ceritain adiknya hampir semua orang di kantor langsung heboh" ucap Ara.

Dimas tertawa kecil sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Wajar sih, dia memang cantik banget. Nggak heran kalau semua orang langsung penasaran siapa dia."

Arumi yang sejak tadi diam, tiba-tiba merasa ada sesuatu yang menusuk hatinya. Ia tahu Keira memang cantik, tapi mendengar Dimas memujinya dengan begitu antusias entah kenapa membuat dadanya sedikit sesak.

"Jadi menurut Lo, Keira itu cantik?" Tanya Arumi pelan namun terdengar jelas oleh Dimas.

Dimas menoleh ke Arumi, sedikit terkejut dengan pertanyaannya yang terdengar serius. Ara yang menyadari perubahan ekspresi Arumi hanya diam, menunggu reaksi Dimas.

Dimas mengangkat bahunya santai.

"Ya, jelas. Keira itu tipe yang kalau masuk ruangan, semua orang langsung lihat ke dia."

Arumi merasakan sesuatu dalam dirinya tenggelam. Tangannya yang memegang sendok sedikit mengerat, dan tanpa sadar, ia menundukkan wajahnya.

"Oh… jadi Lo lebih suka tipe cewek kayak gitu, ya?" Tanya Arumi tanpa sadar.

Dimas menatap Arumi dengan kening berkerut, menyadari perubahan sikapnya.

"Hah? Maksud Lo apa?" Tanya Dimas.

"Nggak ada."

Arumi mencoba tersenyum, tapi rasanya canggung. Ia tahu dirinya bukan gadis yang mencolok seperti Keira. Selama ini, ia selalu berusaha terlihat biasa saja di depan Abyan, karena rasanya mustahil pria seperti Abyan akan menyukai seseorang sepertinya.

Dan sekarang, Dimas pun sepertinya lebih tertarik pada tipe cewek seperti Keira.

Ara yang peka dengan situasi ini hanya menghela napas pelan, lalu mencoba mengganti topik pembicaraan.

"Eh, tapi kalau dipikir-pikir, wajah Keira memang mirip banget sama Abyan, ya. Cuma versi ceweknya aja."

Dimas tertawa, mengangguk setuju.

"Iya, gue juga kepikiran gitu tadi."

"Eh gue duluan ya. Pacar gue datang nih" ucap Ara, sembari pergi meninggalkan mereka berdua yang masih duduk berhadapan di satu meja.

"Dasar bucin" teriak Dimas.

Ara menjulurkan lidahnya lalu pergi.

Arumi kembali diam, hanya menunduk dan memainkan sendoknya.

Makan siang kali ini terasa lebih lama dari biasanya.

"Emang secantik itu menurut Lo?" Tanya Arumi tiba-tiba sambil menoleh kearah Dimas.

Dimas mengangkat alis, sedikit terkejut dengan pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya. Tapi ia tetap berekspresi dengan nada santai.

"Siapa yang cantik?" Tanya Dimas.

"Menurut Lo, menurut pandangan Lo sebagai seorang cowo yang normal, Kei itu cantik gak?" Tanya Arumi dengan tubuh yang condong kearahnya.

"Bisa biasa aja gak nanya nya? Gak usah dekat dekat kayak gitu"

Arumi langsung bersandar pada kursinya.

"Lo kenapa sih?" Tanya Dimas.

"Lo belum jawab pertanyaan gue Dimas"

"Apa yang harus gue jawab?"

"Kei itu cantik gak?"

"Ya cantik lah, namanya juga cewe. Emang ada cewe ganteng?"

Arumi menggigit bibirnya, merasa dadanya kembali sesak.

"Lo pengen gak pacaran sama dia?"

Dimas tersedak sedikit, lalu menatap Arumi dengan kaget.

"Hah? Nggak lah. Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

Arumi mengerutkan keningnya.

"Kenapa? Kan dia cantik. Gue aja sebagai cewe terpana lihat kecantikan dia apalagi cowo, gila banget kalau Lo gak mau pacaran sama dia"

Dimas menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya tersenyum kecil. Ia meletakkan gelasnya, lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Arum, cantik itu bukan satu-satunya alasan buat suka sama seseorang."

Arumi terdiam.

Dimas melanjutkan dengan nada lebih lembut.

"Standar kecantikan Dimata orang beda-beda Rum, mungkin menurut Lo Kei standar kecantikan paling atas sehingga Lo ngerasa siapapun yang lihat dia bakal tertarik dan pengen jadi pacarnya, tapi gue nggak tuh"

"Kenapa Lo gak tertarik?" Tanya Arumi

"Karena bukan dia yang gue suka"

Arumi terdiam.

"Lo tahu, banyak orang di dunia ini yang cantik. Tapi bukan berarti kita harus suka atau jatuh cinta sama mereka, kan?"

"Cantik itu relatif, dan kalau cuma lihat dari luar doang, itu nggak cukup. Orang yang gue suka tuh bukan cuma soal penampilan, tapi gimana dia sebagai pribadi. Gimana dia ngobrol, gimana dia ngerespon sesuatu, gimana dia bikin nyaman orang di sekitarnya."

Arumi merasa dadanya bergetar pelan.

"Lo gak harus pakai pakaian yang menurut orang cocok di Lo, tapi gak nyaman ketika Lo pakai. Jadi diri Lo sendiri Rum, jangan dengerin apa kata orang lain... Itu hanya akan nyakitin diri Lo sendiri"

"Gak semua cowo itu sama seperti yang ada didalam pikiran Lo, Kecantikan itu gak akan menjamin seseorang itu akan tulus mencintai Lo. Kalau ada cowo yang begitu, suka sama cewe karena cantik, karena fisik nya bagus, Itu namanya nafsu bukan cinta"

"Karena Cinta itu yang dapat menerima kekurangan Lo, bukan merubah apa yang telah ada, tapi menyempurnakan apa yang ada"

"Lo gak harus filler bibir, sulam alis, atau apapun lah segala macam yang dapat merubah fisik Lo, syukuri aja pemberian Tuhan dan menjaga apa yang udah Tuhan kasih sama kita, itu yang harus Lo lakuin"

Dimas tersenyum miring, " Jadi, lo nggak perlu ngerasa insecure atau ngebandingin diri lo sama Kei atau siapa pun. Lo itu Arumi, dan lo punya hal-hal yang bikin lo spesial dengan cara lo sendiri."

Arumi menunduk malu. Arumi menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan senyuman kecil yang muncul di wajahnya.

Mungkin, baru kali ini seseorang mengingatkannya bahwa ia juga berharga, tanpa perlu menjadi seperti orang lain.

"Maaf" lirih Arumi.

"Udah gak usah di pikirin, maaf kalau gue terlalu cerewet"

"Kok Lo jadi bijak sih" ucap Arumi.

"Baru sadar Lo?"

"Habisin tuh makanan Lo, bentar lagi jam makan siang habis" sambung Dimas.

Arumi tersenyum manis.

"Gak usah senyum-senyum kayak gitu, makan cepetan"

"Iya iya gue makan"

***

"Gimana kalau cewek yang tadi nembak Lo kak?"

"Yang mana?" Tanya Abyan.

"Itu loh yang tadi, kamu kenalin ke aku. Arumi kalau gak salah"

"Ahh..."

"Jadi gimana?"

"Apanya yang gimana?"

"Dia suka sama Lo kak"

Abyan hanya diam.

"Ihh kok malah diam?"

"Ya gue harus jawab apa?"

"Apa tanggapan Lo, tentang Arumi kak? Kayaknya dia baik dan cocok buat Lo kak" Kei tetap mencoba berbicara dengan sopan pada kakaknya.

"Lo pulang sendiri ya, gue ada meeting jadi gak bisa antar Lo pulang"

"Gak masalah, tentang itu. Yang penting Lo jawab dulu pertanyaan gue kak"

"Iya Arumi baik, udah kan? Gue cabut ya"

Kei sangat kesal melihat kakaknya.

"Kak kalau Lo, gak nemuin pacar kak, gue bakal cariin calon istri buat Lo"

"Gak usah yang aneh-aneh deh Lo, belajar aja yang rajin"

"Gue udah bicara yang baik dan sopan sama Lo kak, tapi Lo malah gitu, kesel gue jadinya. Pokoknya ya kak, gue yang bakal cariin Lo calon istri, dan jangan ada penolakan. Gue bakal minta bantuan ke om bram"

Kei mengambil tas nya lalu pergi.

1
audyasfiya
Lanjutttt Thor, GK pake lamaaaaaa
audyasfiya
Dihhh aki aki 😕
audyasfiya
Seruuuuu bangetttttt 😭😭😭👍👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Lorenza82
Bapakk gilaaaaaaaaaa
Lorenza82
Visual nyaa Chen ze yuan donggggg, gemess 🤗🤗🤗
Lorenza82
Dimas nih sebenarnya suka gak sih sama Arumi atau gimana? Kalau Arumi baper sama Dimas, tapi Dimas cuman anggap teman gimana dong? kecewa sih aku sama Dimas 🥺🥺
Lorenza82
Seruuu bangettt ceritanya, semangat terus kakkk ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Sasya
Curiga gak sih, jangan-jangan ini kisah cinta author 🤣🤣🤣🤣
Rossa
Dimas nih meskipun nyebelin tapi dia itu soft banget, tutur katanya itu loh... aku sukaaa ❤️❤️
Nurul Fitria: Wkwk Dimas harusnya Lo juga bilang kalau Arumi juga cantik, greget ih
Sasya: Author nih pelit banget, update nya sekali banyak dong Thor 😭 lu gak kasian Ama gue Thor 😭
total 2 replies
Rossa
Oh my god, my heart is deg deg deg...
Rossa
Mauuu cowok kayak Dimas, cari dimana Thor? 😭😭
Kimz_915: Cari yg lain yaa... jangan Dimas 😌🙏
Nurul Fitria: Jawab Thor cari dimana Thor? 🤣🤣
total 2 replies
Resina Gelisa
semangat Thor lanjutin ceritanya unu
lontongletoi
bapa koplok
Sasya
Ubur-ubur ikan lele
Lanjut lee
Nurul Fitria
Update nya lama banget 😭😭
gue bolak balik check mana cuman 1 bab lagi Thor 😭😭 tegaaaaaa banget...
Rossa
Btw kasihan banget ibunya Hanum, selama ini harus menahan kan rasa sakit, di siksa habis-habisan sama suaminya... emang suami kurang ajar
Rossa
Tanggung jawab wahai author, mewek nih 😭😭 Semoga Hanum cepat ketemu sama Abyan deh
Nurul Fitria
Author kalau bisa post nya 1 hari 10 bab bisa gak? 🤣 Soalnya lama banget gitu nunggu hari esok
Sasya
Biarin aja usahanya jadi bangkruttt, gue nunggu banget tuh bapaknya sadar prestasi Abyan, nggak adil banget jadi org tua
Nurul Fitria: Tenang ege kak, ntar juga di adzab sama author nya awokawok
total 1 replies
Rossa
Greget banget liattt bapaknya si biann, kek apasihhhh bian juga anaknya loh 😭😭😭

Btw gue suka banget kak, sama pemeran pendukung nya, dimas sama Arumi semoga jadian yaaa 🤣🤣🤣🤣
Nurul Fitria: No... gue penumpang kapal Arumi-Darren
Sasya: Kawalll Ampe nikah kak, author jangan jahat yaaa sama mereka. gue gak mood baca kalau sampai kapal gue karam
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!