Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26.
Valerie tertawa kecil melihat cincin, yang di sematkan Nathan ke jemari manisnya. Cincin itu kebesaran di jemari Valerie, hingga cincin tersebut nyaris jatuh dari jemari Valerie.
"Kebesaran" kata Valerie tanpa sadar dengan suara pelan.
"Iya" Nathan tersenyum melihat cincin yang kebesaran menjawab perkataan Valerie, "Nanti kita pergi untuk membeli yang seukuran dengan jemarimu"
Nathan kemudian memberikan cincin Benny, untuk di sematkan Valerie ke jemarinya. Valerie perlahan memasukkan cincin tersebut ke jemari manis Nathan.
"Kekecilan" kata Valerie, dan nyaris tertawa seperti tadi, saat Nathan menyematkan cincin Dorothy ke jemarinya.
"Ini hanya sementara saja" kata Nathan menatap cincin yang di sematkan Valerie, yang tidak sepenuhnya masuk ke dalam jemarinya.
Prok! prok! prok!
Dorothy dan Benny bertepuk tangan, melihat ke dua cincin telah di sematkan ke jemari Nathan dan Valerie. Dengan suara yang terdengar begitu senang, Dorothy pun mengumumkan lamaran Nathan.
"Nathan telah sah melamar Valerie, dan setelah ini mereka akan melangsungkan pernikahan mereka, lalu selanjutnya mencari hari yang tepat, untuk mengadakan resepsi pernikahan mereka!" kata Dorothy dengan penuh semangat.
"Tidak bisa! Valerie.. pikirkan sekali lagi, aku mohon!!" kembali Nico mencegah Valerie, karena tidak rela melepaskan Valerie.
Nathan melindungi Valerie ke balik punggungnya, lalu telunjuknya menunjuk Nico dengan tatapan dingin, "Kamu jangan berteriak tidak sopan memanggil nama istriku! kamu mulai sekarang harus memanggil Valerie Bibi, mengerti?!"
"Pa.. Paman... Paman, kenapa Paman begitu kejam padaku! bukankah ada wanita yang lain, yang lebih pantas dengan umur Paman! misalnya kak Giselle, dia sudah lama menyukai Paman, kenapa mesti Valerie? Valerie mantan pacar ku, Paman!!"
Plak!
Nathan memukul kepala Nico, dan sontak membuat Nico menciut, lalu mundur dua langkah kebelakang, "Kamu tahu kenapa sampai satu jam yang lalu, aku masih sendiri dan tidak pernah mendekati seorang wanita! karena aku tidak suka dengan wanita munafik!"
Nico menelan ludahnya tanpa sadar, aura dingin Pamannya membuat dia takut, karena Nathan bisa berbuat sesuatu padanya. Mungkin memblokir kartunya, atau memindahkannya ke luar kota.
"Kamu menyia-nyiakan gadis yang tulus mencintaimu! dan asal kamu tahu, Nico! tipe wanita yang kuinginkan persis seperti gadis yang telah kamu campakkan! jadi.. ini kesempatan yang sangat baik untuk ku mengakhiri masa lajang ku, dan menikahi gadis kecil ini!"
Nathan menarik tangan Valerie, dan merangkul pinggang Valerie dengan posesif. Menunjukkan kepada Nico, kalau keponakannya itu harus menerima kenyataan.
"Iya, benar sekali! aku senang Valerie masih bagian dari keluarga Edmund, gadis sebaik Valerie sangat di sayangkan, kalau sampai menikah dengan pria lain!" Benny menganggukkan kepalanya, sangat setuju dengan apa yang di lakukan adiknya tersebut.
Nathan meraih koper Valerie, "Sekarang kamu sudah mendapatkan wanita yang kamu cintai, jadi berbahagialah kamu! kami pergi dulu untuk melangsungkan pernikahan kami!"
Masih merangkul pinggang Valerie, satu tangan Nathan menyeret koper Valerie keluar dari rumah Walton. Meninggalkan Nico terhenyak di sofa, dengan tatapan tidak percaya melihat Valerie menjadi Bibinya.
"Valerie! apa kamu pergi begitu saja? kami ini masih orang tuamu! bagaimana bisa kamu pergi begitu saja?!" teriak Lea begitu Valerie melangkah keluar melewati pintu.
Valerie tidak merespon teriakan ibunya, ia dengan pasti terus saja melangkah, membiarkan Nathan tetap merangkul pinggangnya.
Asisten Nathan membuka pintu mobil untuk Nathan dan Valerie, lalu menerima koper yang di seret Nathan. Dan kemudian memasukkannya ke dalam bagasi mobil.
Sementara Benny dan Dorothy mengikuti mobil Nathan dari belakang, menuju lokasi pernikahan kilat yang telah di atur Nathan dengan bantuan Asistennya.
Sementara itu di rumah Walton, suasana rumah tampak lengang setelah di tinggal Valerie, Nathan, Benny dan Dorothy.
"Bibi, jangan bersedih, Valerie sedang emosi, nanti kalau amarahnya reda, dia pasti akan kembali lagi!" Lili dengan nada lembut memegang tangan Lea yang terduduk lemas di sofa.
Begitu juga dengan Philip, duduk di sofa dengan raut wajah, yang terlihat tidak bersemangat. Valerie pergi begitu saja tanpa menoleh ke belakang.
Dan ia pun merasa, apa yang di katakan Lili ada benarnya juga, kalau Valerie sedang emosi, dan esok harinya pasti akan sadar akan apa yang ia lakukan.
Bersambung.....
nikmati kebahagian mu valerie n di tunggu nathan or valerie junior nya
jangan usik Valerie lagi, Valerie sekarang sudah bahagia dan menikah dengan laki-laki baik yg mencintai nya..
dan juga di kelilingi orang baik yg menerima dan menyayangi Valerie.. selamat tinggal orang tua toxic 😝😝