Apa jadinya jika calon kakak ipar mu tidak sengaja merengut harta yang paling kamu jaga sebagai seorang wanita? itulah yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Agisha.
Akibat kejadian itu membuat sebuah daging yang menjelma menjadi janin tumbuh di dalam rahimnya, awalnya Agisha mencoba menutupinya karena berpikir jika dirinya adalah sumber masalah untuk kakaknya yang sedari dulu kurang menyukainya maka dengan berpikir matang-matang Agisha memilih kabur dari rumah, tetapi hal itu diketahui oleh ayah dari bayi dirinya kandung.
Agisha yang kekanak-kanakan dan dirinya yang mengandung membuatnya mau tidak mau harus menjadi lebih dewasa lagi. bisakah Agisha menghadapi semuanya di tengah-tengah dirinya yang merasa bersalah, dan juga bagaimana kisah lika-liku kehidupan Agisha, ikuti terus yaaa novelnya.
riri-can
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terenggut
Zeus membungkam mulut Agisha dan mulai menciumi Agisha secara brutal, wangi tubuh Agisha membuatnya semakin terangsang. Lift pun terus berjalan hingga berhenti di lantai 30 yaitu lantai paling atas dan kamar yang di pesan oleh Zeus ada dilantai 30.
Agisha memberontak tetapi tenaga Zeus sangatlah kuat, nafasnya mulai melemah karena Zeus sedikitpun tidak memberinya celah untuk tarik nafas.
Zeus terus mengiring Agisha menuju kamarnya berada tanpa melepaskan ciumannya, Agisha menginjak kaki Zeus kuat sehingga ciuman mereka terlepas.
Agisha menatap Zeus dengan linangan air mata, bibirnya bahkan sudah memerah dan bengkak akibat ulah Zeus. Sedangkan Zeus menelan ludahnya melihat lekuk tubuh Agisha malam ini yang begitu cocok dengan gaunnya, melihat itu libi*donya semakin naik.
Zeus membuka pintu kamarnya dan itu adalah kesempatan Agisha dengan melarikan diri dari ancaman besar, tetapi dengan cepat Zeus menahan Agisha dan mendorongnya masuk ke dalam kamar.
'KELUARKAN AKU!" teriak Agisha terisak
Sedangkan Zeus membuka asal jas nya dan membuangnya sembarangan, melihat itu Agisha berjalan mendekati pintu tetapi Zeus dengan cepat menahan tangan Agisha dan mendorongnya ke atas tempat tidur.
Agisha bukanlah gadis polos, dia tau apa yang terjadi sekarang pada Zeus. Seharusnya Zeus melakukan itu dengan kakaknya bukan dengannya, ini salah dia harus kabur.
Badannya bergetar saat Zeus naik ke atas tubuhnya dan duduk di perutnya, wajahnya memucat saat Zeus langsung membenamkan wajahnya pada ceruk leher mulus Agisha.
'Lepaskan Agis, Agis mau keluar hiks...mama papa hiks..." isak Agisha tetapi Zeus sama sekali tidak menggubrisnya
Badan Zeus terlalu besar untuk di lawan terlebih Agisha terkena serangan panik sehingga badannya tidak bertenaga sedikitpun.
Sedangkan Zeus mulai mengerakkan kedua tangannya dengan menyentuh titik-titik sensitif Agisha, Agisha tidak bisa berbuat apapun selain air mata yang terus mengalir, bibirnya bungkam karena serangan panik.
'J..jangan" bisik Agisha pelan saat Zeus membuka gaun yang dikenakannya
Gaun yang dipakai Agisha simpel membuat Zeus mudah membukanya karena ada resleting kecil di depan, dengan sekali tarikan gaus Agisha robek memperlihatkan kedua aset miliknya yang ditutupi oleh b*ra putih.
'L..lepas hiks... Mama hiks..." isaknya sambil menutup mata karena takut melihat wajah Zeus yang begitu menyeramkan dimatanya
Zeus menatapnya layaknya binatang buas yang ingin menerkam mangsanya, suaranya tercekat dan badannya lemas tak berdaya, berarti seperti ini yang dirasakan oleh korban pemer*kosaan di luar sana yang sering Agisha baca dan dengar.
Dan parahnya masyakarat yang tidak tau apa-apa malah menyalahkan si korban dengan mengatakan 'Mengapa tidak melawan atau mengapa tidak berteriak" atau lebih parahnya 'Makanya jangan berpakaian terbuka jadi kena getah kan? Gatal sih jadi perempuan". Kata-kata yang menyakitkan jika si korban mendengarnya atau membacanya.
Masyarakat hanya tau menyalahkan saja tanpa tau apa yang dirasakan oleh si korban yang setengah mati mempertahankan kehormatannya sebagai seorang wanita, mereka tidak tau jika si korban berjuang setengah mati di bawah tekanan sang pelaku yang brutal. Seandainya mereka yang menjadi korban tentunya tidak akan berani berkoar-koar dengan menyalah di korban.
Agisha sekarang antara hidup dan mati mencoba untuk bangun saat Zeus turun dari atas badannya tetapi badannya lemas, begitu dahsyat serangan panik ini sehingga membuat seseorang tiba-tiba buntu dan tidak bisa berbuat apapun.
Zeus yang semakin semangat menggerayangi tubuh Agisha yang sudah setengah telan*jang, hanya tersisa dala*man saja. Zeus meneguk ludahnya melihat kulit bersih Agisha.
'Perdonami" (Maafkan aku) ucap Zeus sebelum membuka semua penutup tubuh Agisha
Zeus meraup ujung bukit kembar Agisha dan mengenyotnya layaknya seorang bayi yang menyusu pada ibunya, tangan kanannya memainkan bukit kembar yang satunya sedangkan tangan yang satunya mengelus bagian bawah Agisha yang tadi sudah dilebarkannya.
Agisha melotot tatkala sesuatu memasuki intinya dengan brutal, ternyata itu adalah jemari panjang milik Zeus. Rasanya sakit saat jari itu mengaduk-aduknya dengan kuat.
'Ci si sente bene" (Ini terasa nikmat) erang Zeus perlahan menuruni ciumannya pada perut Agisha dan berhenti di bagian paling sensitif Agisha
Matanya menggelap melihat milik Agisha yang merah dan tanpa permisi Zeus membenamkan wajahnya pada milik Agisha, menciuminya dan mencicipi rasanya. Zeus menyukainya dan bahkan sangat-sangat menyukainya.
Agisha mendorong kepala Zeus dan mencoba mencoba menutupi kedua kakinya tetapi Zeus kembali membukanya dan menikmati cairan yang keluar dari milik Agisha.
'Ha un buon sapore, mi piace" (Rasanya enak, aku menyukainya) ucapnya dengan suara berat
Setelah bermain-main cukup lama tiba waktunya Zeus membuka seluruh kain yang menempel pada tubuhnya dan mulai mengarahkan miliknya yang besar dan berurat pada milik Agisha yang masih dibanjiri cairan dan sali*va Zeus.
Agisha menggelengkan kepalanya, tenggorokannya terasa kering setelah berteriak dan memohon sedari tadi. Mengapa Zeus tidak mendengarkan isakannya? Mengapa Zeus mengabaikan rasa sakitnya? Ini begitu menyakitkan untuk Agisha.
Zeus masukkan miliknya dengan perlahan-lahan sambil menatap wajah Agisha yang menutup mata sambil menggelengkan kepalanya, Zeus mengabaikan itu semua, ini bukanlah kemauannya melainkan kemauan obat yang dicampur pada minumannya.
'Sto iniziando piccola" (Aku mulai sayang) ucap Zeus
Dengan sekali hentakan miliknya masuk setengah, dan mencoba memasukkannya semuanya hingga semuanya terbenam.
JLEB
'AAAARRGGGHHHHHH..... SAKIT HIKS... MAMA HIKS... SAKITTT" teriak Agisha menggelar
'Papa mama hiks... Tolong hiks... Mama sakit tolongg" isaknya meraung-raung meminta pertolongan
Agisha berharap papa dan mamanya datang menolongnya, sungguh rasanya sangat sakit bahkan Agisha merasa badannya seakan-akan terbelah dua.
'Sakitttt..... Mamaaaaa!" teriaknya
Suara teriakan Agisha Zeus abaikan begitu saja karena pengaruh obat tengah menguasai dirinya, tetapi di dalam hatinya dia merasa kasihan pada Agisha dan mencoba berhenti tetapi badannya seolah mengkhianati dirinya.
'Mi dispiace caro" (Maafkan aku sayang) bisiknya mulai menggerakkan badannya
Kesadaran Agisha telah hilang saat Zeus memaju mundurkan pinggulnya, sedangkan Zeus tengah menikmati permainannya yang terasa nikmat. Tubuh Agisha memikat miliknya. Dan tanpa sadar Zeus meneteskan air matanya.
'Non voglio essere come la mia donna" (Aku tidak bermaksud seperti ini wanitaku) ucapnya meneteskan air matanya
"Ho intenzione di proporti gentilmente" (Aku berniat meminang mu dengan sopan) isaknya sambil memaju mundurkan pinggulnya
Zeus memejamkan matanya mengingat awal pertemuannya dengan Agisha, saat itu Agisha masih berusia 15 tahun. Melihat Agisha yang tengah berbincang dengan kucing miliknya membuatnya tersenyum diam-diam.
Gadis itu terlalu baik untuk menjadi adik Issabella yang merupakan wanita murahan dan manipulatif. Zeus masih mengingat dengan jelas bagaimana Agisha yang menyatakan jika dirinya pengawal Issabella, apa ada pengawal setampan, se kekar dan sekaya dirinya? Semua orang harusnya mengenalnya tetapi Agisha tidak mengenalnya, bahkan dengan beraninya Agisha meminum minuman miliknya yang tinggal setengah, secara tidak sengaja mereka sudah berciuman dan itu adalah ciuman pertama mereka.
🌾🌾🌾
riri-can