JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Minta Papa Balu.
Keluarga Wijayanto sudah berkumpul, bahkan kedua orang tua dari Kezia pun turut hadir. Abimanyu sungguh mati kutu, tak bisa berkutik di hadapan semua keluarga besar.
Pria itu harus menuruti semua perintah dari Kezia, tak ada celah untuk hanya sekedar menyapa Azka dan Azkia lagi. Namun dia sedang memikirkan cara agar bisa diam-diam menemui istri dan kedua anaknya.
“Tiup lilinnya... tiup lilinnya... tiup lilinnya sekarang juga...“
Nyanyian selamat ulang tahun terdengar, Keysa masih berada dalam gendongan Abimanyu lalu gadis kecil itu meniup lilin dari kue yang super big bertingkat 4 berwarna pink muda dengan aksesoris boneka-boneka Barbie lucu.
“Bagus ya, kue nya. Kia cuka! Mama... Kia mau kue itu nanti Kia ulang tahun ya!" seru bocah itu pada Ayubi setelah acara tiup lilin selesai dan mereka menjauh dari tempat inti acara.
“Iya, nanti Mama buatin yang besar ya buat Kia.“ Jawab Ayubi.
“Mama, Kia juga mau Papa kayak Papa nya Key. Boleh Kia minta Papa balu?“
“Uhukkkkk!!!" Abimanyu yang berhasil menyelinap diam-diam untuk menemui istri dan anaknya tersedak lud4hnya sendiri.
Ayubi tersenyum miring, dia hanya menatap penuh benci pada suaminya itu. Semalam ada pesan-pesan masuk ke dalam ponselnya, Ayubi terkejut mendapati pesan yang berisi tentang suaminya yang ternyata masih hidup dan menikah dengan Kezia demi menjadi Tuan muda kaya. Demi harta, Abimanyu meninggalkan dirinya dan kedua anaknya.
Marah? Tentu saja!
Benci? Ayubi begitu membenci Abimanyu saat ini.
Ia datang ke ulang tahun Keysa, hanya ingin tahu seberapa bahagianya suaminya itu dengan istri dan anak lainnya. Ia dimadu tanpa ia ketahui, ia dibodohi dengan kematian suaminya. Padahal laki-laki yang selama 6 tahun ini ia doakan dalam kuburnya, ternyata bukan Abimanyu. Banyak hal yang tidak Ayubi mengerti, terutama tentang wajah jenazah yang sama dengan Abimanyu yang turut ia kuburkan.
Lantas siapa laki-laki berwajah sama dengan suaminya, jika bukan Abimanyu?
“Iya, nanti Mama cari Papa baru buat Kia. Mama punya surat kematian Papa mu dan bisa menggunakan nya untuk menikah kembali karena saat ini... Mama bukan istri siapapun.“ Ayubi mengeraskan sedikit suaranya agar terdengar oleh Abimanyu.
Zainal mendengar nya, sementara para tamu lain sibuk dengan anak-anak mereka.
Abimanyu mengetatkan rahangnya, ia mengepalkan tangan. Beraninya, istrinya mengatakan akan menikah lagi!
“Kia kan mau Papa balu, Cecil mau Mama balu. Jadi Mama Kia buat Cecil... Papa Cecil buat Kia." ucap Cecil dan di angguki oleh Azkia.
“Boyeh lah, cekarang pinjam Papa Cecil dong. Cecil juga boyeh pinjam Mama Kia.“ Azkia menarik tangan Zainal ingin digendong, pria itu pun tersenyum senang lalu menggendong Azkia.
“Tante, gendong Cecil." Cecil merentangkan kedua tangannya, Ayubi pun menggendong anak itu. Jadilah Ayubi dan Zainal saling bertukar anak.
Azka menepuk dahinya melihat kelakukan adik perempuan nya, sejak tadi dia banyak diam karena bocah laki-laki itu tidak suka datang ke pesta.
Sementara perasaan Abimanyu sudah tak perlu dipertanyakan lagi, ketar ketir pastinya.
“Mama Azkia, kompak ya dengan Papa nya Cecil. Sudah cocok ini jadi keluarga cemara, ayo saya foto... moga aja jadi keluarga sungguhan.“ Celetuk seorang wanita, salah satu Ibu di TK.
Mata Zainal berbinar senang, dia menempatkan Azka di tengah-tengah sementara dia menggendong Azkia di sebelah kanan karena Ayubi menggendong Cecil di sebelah kiri. Jadilah mereka berlima bersiap di foto dan kamera ponsel pun sudah sudah siap memotret mereka berlima.
“Oke ya, satu... dua... tiga!“
Ceklek!
Si Ibu yang memfoto terperangah, ternyata di hitungan terakhir ada seseorang menyelinap di belakang Azka yang berdiri di tengah dan memeluk bocah laki-laki itu dari arah belakang.
Foto jadi berenam!
“Kenapa wajah Anda seperti kaget, Mami Lili?“ tanya Ayubi pada wanita yang memotret.
“Mama Azkia liat aja ke arah Azka.“
Sontak Ayubi maupun Zainal menunduk ke arah Azka yang berdiri di tengah mereka dan seseorang berwajah tanpa dosa tersenyum menyeringai.
Abimanyu berdiri dari jongkoknya di belakang Azka, kemudian dia mengangkat tubuh bocah laki-laki itu untuk kemudian ia gendong.
“Paman ikutan foto? Kenapa juga Azka digendong?“ tanya Azka heran pada Ayah sambungnya.
“Paman mau aja, kayaknya seru ikutan foto bareng.“ Jawab Abimanyu asal, tentu saja alasannya jelas ia tak ingin istrinya bersama Zainal.
“Acaranya sudah selesai, kami pamit pergi. Katakan pada istri Anda Tuan Abi, saya pergi tanpa berpamitan padanya karena sepertinya dia sibuk. Tolong turunkan putra saya dari gendongan Anda!“
Abimanyu menatap nanar ke arah istrinya, dia curiga jika Ayubi sudah mengetahui jika dirinya adalah Abimanyu. Ia tak punya pilihan lain saat ini, ia pun menurunkan tubuh Azka.
“Saya pergi lebih dulu Mas Zainal, Assalamualaikum.“ Bahkan Ayubi hanya mengucap salam pada Zainal, dia menggandeng tangan Azka dan Azkia.
“Dadah Paman Abi, dadah Paman Zainal... calon Papa nya Kia.“ Azkia melambaikan tangan pada Abimanyu dan Zainal.
Ayubi pun pergi dari rumah besar milik keluarga itu.
Abimanyu berjalan ke arah kamarnya, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang.
“Bukannya kamu lagi sibuk di ulang tahun keponakan mu. Kenapa menelepon ku?“
“Kenapa kamu nggak mengatakan kalau Ayubi dan anak-anak datang kesini?“
"Aku baru kembali dari luar kota, memangnya ada apa? Bukannya sekolah anak-anak mu berbeda dengan sekolah keponakan mu?“
“Sial! Sepertinya ini ulah dari Kezia! Dia dan aku membuat perjanjian, aku harus mematuhi keinginan nya selama 2 bulan dan dia berjanji akan membebaskan ku sebagai Abimanyu atau bisa memakai identitas Abidzar nantinya. Tapi baru juga kesepakatan kami dimulai... Kezia sudah menyakiti anakku dan Ayubi sepertinya sudah mengetahui sesuatu. Kau bisa bantu aku mencaritahu apa yang terjadi pada Ayubi?"
“Memangnya selain aku, kau akan minta bantuan siapa? Selama enam tahun ini, aku harus dekat dengan istri orang lain demi membantu mu teman yang pernah menolongku. Tapi Abi... kau tidak takut aku jatuh cinta pada istrimu?“
“Candra! Jangan bercanda!“
"Aku nggak bercanda, aku punya rasa pada istrimu. Sebaiknya kau cepat kembali pada Ayubi, atau kalau tidak... aku nggak yakin bisa menahan perasaan ku lagi dan akan bertekad merebutnya darimu!“
Hening!
Abimanyu mengusap wajah kasar, kenapa banyak sekali laki-laki yang menyukai Istrinya.
sehat" authorku...🤗