Istri Dari Masa Depan Yang Membawa Keberuntungan

Keesokan paginya, setelah selesai memakan sarapan, Xiao Long dan Fang Ying mengunjungi ladang yang baru saja mereka beli. Ladang seluas sepuluh ribu meter persegi itu dipenuhi dengan semak belukar dan pohon-pohon kecil yang gundul di musim dingin.

Meski keadaan tanah itu cukup berantakan, Fang Ying tetap merasa senang karena berdasarkan perkataan Huan Li tanah di ladang itu terkenal sangat subur.

"Jadi, apa yang ingin kamu tanam kelak?" Tanya Xiao Long penasaran.

"Tentu saja sayuran" Jawab Fang Ying, "Aku ingin membeli bibit yang belum ada di sini seperti cabai, dan beberapa jenis bunga. Untuk bunga nanti akan kita tanam di pot dan kita jual ke kota. Para bangsawan pasti menyukai bunga baru dan langka!" Lanjutnya lagi.

Xiao Long tersenyum lembut ketika melihat semangat istrinya yang berkobar.

"Tapi.." Fang Ying memandang sekelilingnya lalu berkata, "Hal yang perlu kita lakukan pertama dalam membersihkan ladang ini. Kita tidak mungkin membersihkannya hanya berdua saja bukan?".

"Aku akan meminta beberapa penduduk desa untuk membantu kita" Usul Xiao Long.

"Maaf merepotkan kamu lagi" Kata Fang Ying sambil tersenyum lembut.

"Untuk Apa sesungkan itu? Aku adalah suamimu. Bahkan aku akan pergi ke puncak gunung untuk menangkap macan apabila kamu memintanya" Celetuk Xiao Long.

"Hahaha! Kamu tidak perlu melakukan hal yang seperti itu, aku tidak membutuhkannya. Aku akan membuatmu menjadi tuan pedagang!" Kekeh Fang Ying.

"Selama Nyonya pedagang senang, Aku akan melakukan apapun" Balas Xiao Long.

"Ngomong-ngomong berapa upah yang harus kita berikan kepada penduduk desa?" Tanya Fang Ying.

"Upah penduduk desa rata-rata hanya tiga puluh tembaga sehari" Jawab Xiao Long.

"Apa?" Fang Ying tampak terkejut, "Berarti mereka hanya mendapatkan sekitar sepuluh tael perak setahun?".

"Ya, itu pendapatan rata-rata untuk para pekerja kasar. Mereka mendapatkan sekitar sepuluh hingga sebelas tael perak dalam setahun" Jawab Xiao Long.

"Apakah kita sekaya itu?" Tanya Fang Ying yang belum bisa menghilangkan keterkejutannya.

"Apakah kamu baru sadar?" Tanya Xiao Long takjub. Dia Lalu mendekat untuk menggoda istrinya, "Kita bahkan bisa membeli separuh desa Fanrong kalau kamu mau".

Fang Ying tertegun sejenak. Dia masih merasa takjub dengan banyaknya uang mereka. Dan anehnya lagi, Kenapa dia belum bisa mendapatkan kembali ingatan pemilik asli tubuhnya.

"Aku masih kehilangan Ingatanku mengenai nilai uang dan itu cukup merepotkan" Desah Fang Ying.

Xiao Long akhirnya mengerti. Ternyata istrinya bahkan kehilangan ingatan mengenai hal-hal dasar.

"Tidak apa-apa, kamu akan mengingatnya kembali suatu saat nanti" Hibur Xiao Long.

Fang Ying mengangguk pelan, lalu berkata, "Aku tidak peduli dengan Ingatanku, kalau itu hanya akan membuat aku menyakiti kamu. Lebih baik ingatan itu menghilang saja selamanya".

Xiao Long merasa dadanya menghangat. Dia terharu dengan kata-kata yang baru saja dilontarkan oleh istrinya.

Ah, andai bisa, dia ingin memeluk dan mencium istrinya sekarang juga.

"Begini, Bagaimana kalau kita memberi mereka upah empat puluh tembaga?" Usul Fang Ying.

"Baik" Jawab Xiao Long, "Apakah menurut kamu 15 orang cukup" Tanyanya .

"Ya, cukup. Kita tidak perlu Terlalu terburu-buru karena musim semi masih satu bulan lagi" Jawab Fang Ying.

"Kalau begitu aku akan meminta kepala desa Huan untuk memilihkan 15 pria kuat dan rajin untuk membantu kita mulai besok" Kata Xiao Long.

"Ya, aku juga akan ke rumah bibi An Yue untuk mengajarinya cara meracik obat untuk paman Xiao Bai. Karena kita terlalu sibuk kemarin, aku belum sempat ke sana dan juga aku ingin memintanya mencarikan beberapa orang wanita yang bisa membantu memasak makanan untuk para pekerja" Ucap Fang Ying.

"Baik, Aku akan menyusul setelah selesai mengunjungi kepala desa Huan" Kata Xiao Long sambil mengangguk.

Mereka berdua berjalan bersama selama beberapa saat. Setelah itu keduanya berpisah di jalan karena arah tujuan mereka berbeda.

Sepanjang perjalanan Fang Ying bertemu dengan beberapa orang yang menyapanya dengan ramah. Kabar mengenai dirinya yang sekarang bersikap baik sudah menyebar ke seluruh desa.

"Fang Ying" Seru An Yue terlihat terkejut ketika melihat sosok Fang Ying yang berjalan masuk ke dalam pekarangan rumahnya, "Baru saja bibi hendak meminta Yuan untuk menjemput kamu" .

"Maaf bibi, aku terlalu sibuk kemarin. Apa Bibi sudah membeli obatnya?" Tanya Fang Ying.

"Sudah, semua sudah di dalam" Jawab An Yue.

"Baik" ucap Fang Ying berjalan mengikuti An Yue masuk kedalam rumah.

"Kakak ipar" Xiao Yuan berlari mendekati Fang Ying, "Apa kakak ipar hendak mengajari Ibu cara membuat obat?".

"Ya" jawab Fang Ying, "Di mana kakakmu?"

"Kakak sedang pergi mencari kayu bakar" Jawab Xiao Yuan. Dia dengan tenang mengikuti Ibunya dan Fang Ying yang akan membuat obat untuk ayahnya.

"Paman Xiao Bai seharusnya bisa kembali sehat dalam waktu 3 bulan" Kata Fang Ying.

"Benarkah?" Tanya bibi An Yue terkejut. Dia terlihat sangat senang ketika melihat Fang Ying mengangguk. Namun masih ada jejak keraguan di matanya.

"Tapi aku juga harus memberinya akupuntur sebanyak dua kali dalam seminggu"Ucap Fang Ying.

"Kamu juga bisa akupuntur?" Suara terkejut Xiao Long terdengar ketika dia memasuki dapur.

"Tentu saja" Jawab Fang Ying Seraya tersenyum kepada suaminya yang baru datang itu.

"Apakah ada hal yang tidak kamu bisa?" Tanya Xiao Long.

Fang Ying mengangguk, "Tentu saja ada. Aku tidak bisa ilmu beladiri jadi di masa depan aku akan membutuhkan suamiku untuk mengajari aku beberapa jurus".

"Baik" Jawab Xiao Long. Dia juga ingin berguna untuk istrinya.

Setelah Fang Ying mengajari An Yue cara meracik obat untuk Xiao Bai. Fang Ying kemudian meminta An Yue untuk mencarikan tiga orang perempuan untuk membantunya memasak mulai besok.

Setelah mendengar apa yang ingin Fang Ying lakukan, An Yue berinisiatif untuk ikut membantu memasak. Mereka kemudian membicarakan beberapa hal lagi sebelum akhirnya keduanya pergi meninggalkan rumah keluarga Xiao Bai.

"Suamiku, tadi aku melihat banyak pohon singkong di kebun. Tolong besok minta para pekerja untuk menyimpan ubinya dan membawanya ke rumah kita" Kata Fang Ying.

"Singkong? Tanaman apa itu?" Tanya Xiao Long bingung.

"Apa kalian tidak tahu singkong?" Tanya Fang Ying balik bertanya.

Melihat wajah Xiao long yang kebingungan. Fang Ying segera menjelaskan ciri-ciri pohon singkong yang dia maksud dengan sejelas mungkin.

"Maksudmu.. Akar beracun?" Tanya Xiao Long ragu-ragu.

"Akar beracun?" Fang Ying terkejut. Ketika mendengar Xiao Long menyebut singkong dengan sebutan Akar Beracun.

"Ya, semenjak zaman dahulu orang-orang tidak ada yang mau memakannya, karena pohon itu diyakini sebagai akar beracun" Jawab Xiao Long.

"Tidak, itu tidak benar. Rasa singkong justru sangat enak" Ucap Fang Ying cepat.

"Benarkah?" Tanya Xiao Long.

"Ya!" Jawab Fang Ying cepat. Tiba-tiba sebuah pemikiran melintas di benaknya.

"Suamiku, apakah kamu tahu restoran terbesar di kota shengcan?" Tanya Fang Ying.

"Tentu saja, Namanya restoran Qiancheng" Jawab Xiao Long.

"Besok, minta para pekerja membawa singkong dan simpan di dalam gudang kita. Lusa, kita berdua akan pergi ke restoran Qiancheng" Ucap Fang Ying