Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 07
Keesokan hari nya di istana, nampak permaisuri dan putra mahkota sedang duduk di gazebo, sambil menyesap teh nya dengan anggun
"Rencana mu benar-benar bagus putraku, orang cacat dan gadis buruk rupa memang pasangan yang serasi" cela permaisuri
"Tentu saja ibunda, putra mu ini memang pintar, gadis buruk rupa itu tidak sebanding dengan nona wang yang cantik dan berbakat" putra mahkota tersenyum bangga
"Apa kau yakin kalau racun itu tidak ada penawar nya?" tanya permaisuri
"Tentu saja ibu, itu adalah racun yang bisa mematikan urat syarap secara diam-diam dan sebentar lagi bukan hanya kaki nya yang lumpuh, tapi juga seluruh badan nya"
"Bagus putraku, kita sudah menyingkirkan pangeran kedua, sekarang kita harus menyingkirkan pangeran yang lain agar tidak jadi batu sandungan saat kau sudah naik tahta nanti, dan hanya kau yang bisa jadi kaisar selanjut nya, hahaha" ucap permaisuri di akhiri tawa yang menggelegar.
"Tentu ibu, kita hanya harus memikirkan calon istri yang buruk untuk saudara ku yang lain, agar kelak mereka tidak bisa mendapatkan dukungan untuk memberontak" seringai putra mahkota
Di tengah percakapan mereka, tiba-tiba seorang prajurit penjaga putra mahkota datang dan memberikan laporan
"Katakan, berita apa yang kamu bawa?" tanya putra mahkota
"Lapor pangeran, kediaman jendral Han hanya memiliki 100 org pengawal dan juga 50 orang pelayan, tidak ada yang mencurigakan disana, hanya saja, selain hamba, ada seseorang yang juga memperhatikan kediaman itu" ucap prajurit itu
"Itu pasti orang suruhan pangeran kedua, biarkan saja" ucap putra mahkota
"Baik pangeran"
"Bagaimana dengan jendral dan putri nya itu? Apa ada yang aneh?" tanya permaisuri
"Ampun yang mulia, semua yang ada di kediaman jendral tidak ada yang mencurigakan, nona Han juga terlihat acuh dan tidak memikirkan masalah semalam, jendral pagi ini sudah mulai kembali bertugas, dan kedua kakaknya sudah kembali ke akademi"
"Apa yang di lakukan gadis bodoh itu?" tanya pangeran mahkota kembali
"Dia hanya bersantai di paviliunnya sambil bercengkrama dengan para pelayan nya pangeran" ujar prajurit itu
"Dia tidak sedih?" tanya putra mahkota
"Lebih tepat nya saya tidak bisa melihat ekspresi gadis itu pangeran, dia benar-benar acuh terhadap apa pun" tutur prajurit itu
"Baiklah, kembali ke tempatmu" ucap putra mahkota memberi perintah
"Baik pangeran" pamit sang prajurit
"Apa yang ibunda pikirkan?" tanya putra mahkota
"Tidak ada putraku, ibu hanya harus terus memantau para selir itu agar tidak merusak rencana kita" ujar permaisuri
"Tenanglah ibu, ibu sudah membunuh 42 orang selir, dan sekarang hanya tersisa 5 orang selir lagi saja di istana ini, aku yakin ibu bisa mengatasi nya" ucap putra mahkota dengan pelan
"Selir agung dan selir kehormatan itu seperti nya mulai mencurigai ibu, ibu harus bertindak lebih hati-hati sekarang" ucap permaisuri sambil menghela nafas nya.
"Ibu benar, walaupun pangeran kedua itu sudah lumpuh, tapi selir agung itu masih membahayakan kita" ujar putra mahkota
"Tenanglah putraku, ibu sudah memikirkan masalah ini dengan baik, ibu sudah memesan racun yang lebih mematikan lagi dari kekaisaran tetangga, tidak lama lagi selir agung itu pasti akan berakhir" seringai permaisuri
"Ibu memang yang terbaik" putra mahkota memuji permaisuri dengan tenang.
Sementara di tempat lain, seorang pemuda sedang duduk anggun di kursi nya, tiba-tiba datang 2 orang prajurit penjaganya
"Ada apa?" tanya pemuda itu to the point
"Lapor pangeran kedua, permaisuri dan putra mahkota merencanakan pembunuhan terhadap selir agung" jawab si pelapor
"Apa mereka menyewa pembunuh bayaran lagi?" pangeran kedua mengernyitkan dahi nya
"Tidak pangeran, permaisuri sudah memesan racun dari kekaisaran tetangga untuk membunuh selir agung"
"Baiklah, awasi terus pergerakan permaisuri dan juga putra mahkota"
"Baik pangeran" sang pelapor pun langsung menghilang
"Berita apa yang kamu bawa?" pangeran kedua bertanya pada sahabat sekaligus penjaga rahasia nya, Lian
"Pangeran, hamba rasa nona Han berbeda dari rumor yang beredar"
"Apa maksud mu lian?"
"Pangeran, menurut rumor nona Han adalah orang yang penakut, tidak berbakat dan juga buruk rupa. Tapi hamba melihat itu seperti nya tidak benar"
"Apa yang kamu lihat?"
"Nona Han bukan lah gadis buruk rupa pangeran, dia adalah gadis tercantik, hamba tak sengaja melihat wajah nya, benar-benar kecantikan yang mematikan"
Pangeran kedua pun menopang dagu nya,
"Selain itu, hamba juga melihat nona Han memiliki ketangkasan dan juga bela diri, dia melatih para pelayan nya dengan keras, hanya saja hari ini hamba melihat ada orang lain yang memperhatikan pergerakan nona han" ucap Lian sambil berbisik
"Itu pasti suruhan putra mahkota" ujar pangeran kedua
"Benar pangeran, dan hari ini hamba melihat nona Han bertindak seperti orang yang berbeda, Dia menjadi ceroboh dan bodoh" ucap Lian
"Menarik" seringai pangeran kedua
"Seperti nya calon istri ku itu sudah menyadari pergerakan putra mahkota, dan dia sengaja bersikap seperti orang bodoh" seringai pangeran kedua
"Hamba setuju dengan pemikiran pangeran, jendral juga hari ini kembali melakukan tugas nya, dan kedua kakak laki-laki nya kembali ke akademi, kediamannya sangat sepi, hanya ada 50 pelayan dan 100 orang pengawal, hamba rasa itu tidak masuk akal untuk pengamanan kediaman jendral"
"Seperti nya kau melewatkan sesuatu lian, aku yakin, penjagaan nya tidak semudah itu" pangeran kedua mulai menunjukan ketertarikan nya
"Nona muda Han ini benar-benar mengejutkan"
Sementara di tempat lain, orang yang jadi perbincangan mereka sedang bersin2.
"Hatchu"
"Hatchu"
"Nona, sebaiknya nona kembali ke kediaman, udara luar terlalu dingin" peringat Niu
"Siapa yang membicarakan ku ya?" pikir Ai Li
"Niu, aku akan beristirahat. kau juga pergilah beristirahat" perintah Ai Li
"Baik nona" jawab Niu dengan patuh