NovelToon NovelToon
Walk In Another World With Shopee Features

Walk In Another World With Shopee Features

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:571
Nilai: 5
Nama Author: jamag

Suatu hari, aku memutuskan untuk melakukan healing sendirian menuju kepedesan nenek ku. Diperjalanan Bus kami mengalami kecelakaan dan yah tiba-tiba saja aku terbangun di hutan belantara...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jamag, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemunculan tunangan...

Rachel kembali ke desa dengan teleport, sementara aku dan Fathic menuju pulang ke rumah dengan motor KLX yang baru.

"Tak ku duga, anda bisa memperbaiki motornya..."

Aku menjawabnya dengan senyuman.

"Yah, dari pada di bilang perbaiki... Aku minta yang baru... "

"Maksudnya? "

"Aku mengembalikan motor yang ku rusak dan meminta yang baru... Sesuai dengan pembelian awal, jika ada kecelakaan sebelum waktu satu tahun maka aku bisa meminta yang baru dan menukarnya dengan yang buruk tadi... "

Aku dihati. "tapi, aku tak tahu juga sih... Kok bisa Garansi nya berlaku tanpa membuat laporan kecelakaan atau kehilangan... "

"Jadi tadi itu lingkaran sihir teleport ya? Mengirim barang dengan teleport, bukannya kalian terlalu hebat bagi sebuah negara? " Ujarnya si Fathic mendekat ke bahuku.

Aku menjawabnya dengan raut memerah karna tekanan dipunggung sangat lembut dan nyaman.

"Iya... heeh... " Jawabku dengan malumalu.

++++

Kami sampai dirumah, aku memarkirkan motor di depan pintu sementara si Fathic masuk kerumah dengan gumam.

"Masak apa ya, untuk menyambut Tuan Luthfi... "

Aku mendengar itu sekilas tapi tak mau mengatakan apapun sebab dia terlihat senang.

Saat masuk, aku bisa melihat rumah nya sangat rafi dan tertata.

Ada ruang tamu dengan meja dari kayu dan kursi, ada pula lemari berisi buku dan saat aku masuk ke dapur aku bisa melihat dapur yang rafi pula.

Dia disana, persis seperti seorang Istri yang menggunakan celmek saat sedang didapur.

Ekor bulat berbulu itu bergoyang cepat.

"Tampak nya dia sedang senang... " Ujarku mendekat dengan wajah tersenyum.

Aku menatap nya yang sedang memotong sayuran asing.

"Hmmmm, sayuran segar ini dari halaman rumah kan? Apa kau menanam nya sendiri? "

Dia menatapku dan berhenti memotong sayur.

"Kau benar, aku menanam nya sendiri... Sayuran oren berbentuk aneh ini bernama Gelbek... Ada wajah nya, tampak menakutkan bukan? "

Aku tersenyum padanya. "Kenapa berhenti, lanjutlah memotong nya kecil kecil... Aku suka saat dia berteriak... "

Dia menatapku dengan wajah takut.

"Hobby yang aneh, suka dengan teriakan kesakitan... " lanjut memotong sayur itu.

Aku. menjawab nya dengan senyuman.

"Kau lebih aneh, karna terbiasa dengan teriakan mahluk yang kesakitan ... "

"Mau coba? Kau akan terbiasa nanti dan yah itu bisa jadi baik atau buruk... "

Aku mengangkat tangan setinggi dada.

"Tak hobby menyiksa tapi hobby melihat orang tersiksa... "

Dia menatapku dengan tawa kecil.

"Aku rasa Tuan memang aneh... "

Dia menatapku dengan senyuman.

"Kalo gak mau bantu jangan ganggu dong, ishhh Tuan ini... "

"Oke ku bantu! " Ujarku membuka switer.

Dia melihat tato di tangan ku.

"Hmmm, itu terlihat keren Tuan... Gambar di tangan mu... "

"Ini kontrak budak mereka... Yah, aku bisa bersama mereka karna gambar ini... "

Dia kemudian tersenyum padaku lalu dalam sekejap ada yang aneh.

*Tush!

Pisau itu mengarah padaku.

"Dasar pria bejat! Suka selingkuh! "Teriaknya kearahku.

Aku reflek dan berhasil menghindar tapi wajah ku jadi lecet di pipi.

" Apa yang kau lakukan, Fathic?! Tidak, bukan... Siapa kau?! " Ujarku memucat.

Aku bisa melihat Fathic tampak bernafas dengan terengah engah.

"Luthfi, Nanang Luthfi! Akan ku bunuh kau disini dan kemudian menangkap roh mu... Tenang saja, setelah ini kita akan hidup bersama di langit tertinggi! "

Aku mendengar itu mengerutkan kening.

"Kau bicara apa?! Apa kau ini si Nepalims?! Dewi penciptaan yang mengaku ngaku sebagai Tunangan ku?! "

Dia memerah dan jadi salah tingkah.

"Ngaku ngaku?! Kenapa kau bilang gitu?! "

Dia menggeram dengan memegang pisau dengan kuat.

"Kesal kesal kesal! Kenapa kau berkata begitu padaku?! Padahal kan dulu kau sendiri yang mau denganku?! Kau berharap bisa menjadi kekasih Tuhan penciptaan?! Kau sendiri yang membuatku jatuh cinta dan sampai tak bisa memikirkan hal lain... Karna itu aku memutuskan dirimu menjadi kekasih ku! Kenapa kau malah menikahi Dewi Pelakor itu?! "

Aku menjadi tertawa tak enak.

"Ini tak masuk akal! Aku tak ingat pernah ngomong gitu?! Dan harusnya kau tak bisa menentukan pertunangan tanpa minta izin dariku dahulu! "

Dia melotot padaku dan wajah nya seram.

"Aku Dewi penciptaan, aku yang menentukan apapun pada ciptaan ku! Kau mungkin bukan berasal dari ciptaan ku tapi kau sekarang tinggal di dunia buatan ku! Aku yang menentukan nasib mu... Tak ada kata tolakan! Aku tak menerima nya! "

*Tsuk!

Menyerang dengan tusukan kearahku.

"Ayo mati, ayo mati, kita akan hidup bersama! " Dia tersenyum dengan wajah senang dan nafas yang kacau.

Aku mengelak berkali kali.

"Ini berbahaya, pasti bakalan kena... " Ujarku dihati.

"Amirelys! " Teriakku.

Dia berhenti menyerang.

"Sayang, kenapa kau memanggil pelakor itu?! Kau menolak hidup bersama ku?! Kau kau kau?! "

*Tsek!

Amirelys menahan serangan pisau yang hampir menusuk wajahku.

Darah mengalir dari telapak tangannya yang menangkap pisau itu.

"Kekanak kanakan... Menyerang orang yang dicintai... Dewi penciptaan itu mahluk yang seperti itu ya? "

Dia menggeram kesal.

"Dewi brengsek, lepaskan pisau nya! "

*Tak!

Melepar pisau ke samping, Amirelys.

"Jangan konyol, aku takkan biarkan kau bunuh suamiku! "

Dia menghentakkan kaki nya berkali kali.

"Kau mengaku ngaku! Nggak bisa di Terima! Aku lah yang akan jadi istrinya... "

Aku memegang bahunya si Amirelys dan tersenyum dengan wajah penuh keringat.

"Maaf saja Dewi penciptaan, tapi Dia memang istriku... Dia melamar ku dan aku menerima nya... "

"Kenapa kau Terima? "Ujarnya menatapku fengan mata berkaca.

Aku mendekat kearahnya.

"Yah, maafkan aku... Aku tak tau bahwa kau mencintaiku Nepalims... Aku tak tau bahwa ada Dewi yang begitu mencintaiku setulus ini... "

"Sekarang kau sudah tau, kau bisa menceraikan dia... "Ujarnya memasang wajah berharap padaku.

Aku menggelengkan kepala.

"Tidak, itu tak bisa... Aku sekarang mencintai nya... "

Dia mendorong ku.

"Kenapa?! Padahal aku yang mencintai mu, aku yang mencintai mu... Sayang dia itu hanya memanfaatkan mu, Dewi perdagangan yang egois lo? "

"Aku tau itu, dan aku menyukai sisi nya yang itu..."

Dia mengela nafas nya dan tertunduk.

"Begitu ya, kau menyukai sisinya yang itu... "

Dia lalu menatapku dengan wajah serius dan terlihat sangat tertekan.

"Aku mau bertanya padamu... Apa kau punya kesempatan membuat mu jatuh cinta padaku? "

Aku menjawab nya dengan senyuman.

"Itu bisa kok, aku suka kau yang tulus... "

Dia mengecap dadanya dan tersenyum.

"Untuk kebahagiaan mu, aku rela kan kau untuk sekarang tapi nanti aku akan membawa mu pulang... Kerumah kita berdua dilangit tertinggi... "

"Baik sayang, aku bakalan pulang suatu saat nanti... " Ujarku mengangguk dan tersenyum.

Lalu si Fathic terjatuh ke lantai.

"Apa yang terjadi padaku?! " Ujarnya tampak kelelahan.

Aku mau mendekat padanya karna khawatir tapi seketika telinga ku di jinjit.

"Apa-apaan janji tadi?! Bisa kau jelaskan kenapa suami orang seperti mu berjanji pada gadis muda?! "

Aku menjawab nya dengan senyuman tak enak.

"Itu karna, kau tau lah kan aku tunangan nya! "

Dia menariknya lebih kuat.

"Aku melamar mu dan dia hanya memaksa mu Tunangan... Itu bukannya tak adil? "

"Aku yang memutuskan siapa yang kujadikan kekasihku! "

Dia melepaskan jijingan telinga ku dan cemberut.

"Cih, sok sekali mau mengharem... Padahal sudah punya satu istri yang cantik disini... "

Aku menjawabnya dengan wajah serius.

"Kalo aku tak mengatakan itu, apa kau tau cara buat menenangkan nya? Kau kan lihat wajah nya tadi. . . "

Dia mengangguk dengan keringat peluh di seluruh tubuhnya.

"Kau benar, sempat terpikir tadi bahwa dunia ini akan segera berakhir dan perang dewa akan terjadi. . . "

"Karna itu, tak ada pilihan. . . "

Dia cemberut lagi dan menatap kelain.

"Hmp, alasan saja! Kau itu cuman mau mengharem kan?! "

Aku menunjuk keningnya dengan kesal.

"Kau juga cuman gadis egois yang memanfaatkan ku! Berhenti bertingkah seolah aku yang salah! Kau lebih salah! "

"Brisik! "Teriaknya di wajahku.

Fathic menatap kami berdua dengan wajah letih.

"Aku tak menduga, ternyata anda punya istri ya... Kupikir dia hanya sekedar budak anda... "

Aku melihat tanganku dan berkata padanya.

"Ah, tolong rahasia percakapan kami berdua dari para gadis itu... Karna kau sudah tau... "

"Baik Dewa dan Dewi... " Ujarnya memegang dadanya si Fathic.

Aku menggelengkan kepala dengan salah tingkah.

"Tidak-tidak! Aku. bukan dewa! "

"Eh bukan? Masa iya, Dewi bisa menikahi orang yang bukan Dewa? " Ujarnya Fathic kebingungan.

"Kasus nya berbeda... Suamiku adalah calon Dewa! " Ujarnya bangga dengan senyuman sombong.

"Berhenti membuat kisah sembarangan! " Ujarku berteriak kearahnya, Amirelys. Aku sangat kebingungan sekarang.

++++

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!