Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Nyonya Emilia menampar pipi Tika yang sudah membuatnya malu karena semua orang merekam perbuatan mereka berdua.
"Mama, Tika minta maaf. Tika janji akan melakukannya lebih hati-hati" ucap Tika sambil merayu Nyonya Emilia agar tidak marah.
Nyonya Emilia juga heran dengan Ela yang sekarang semakin cantik.
"Apakah dia sudah menikah lagi?" gumam Nyonya Emilia.
Tika mengatakan kepada Nyonya Emilia kalau pernah melihat Ela turun dari mobil dan keluar masuk hotel.
Padahal saat itu Tika tidak melihat keseluruhan kalau mobil itu milik Salman.
Nyonya Emilia meminta agar Tika untuk tidak meniru gaya hidup Ela.
"Untung saja Dayu sudah bercerai dengan wanita mandul itu coba kalau masih bersama pasti bikin malu Mama" ucap Nyonya Emilia yang kemudian melajukan mobilnya menuju ke Mall K.
Tika langsung tersenyum melihat Nyonya Emilia yang benci dengan Ela.
Sementara itu Ela yang masih ada di toko pakaian langsung berpamitan kepada pelayan yang menolongnya.
Pelayan itu memberikan pakaian yang telah dibayar oleh Ela.
"Itu hadiah dari saya, Mbak terima saja" ucap Ela.
Pelayan itu merasa tidak enak hati dan Ela pun langsung membeli beberapa pakaian untuk dirinya.
"Terima kasih Nona, semoga Nona sehat selalu" ucap pelayan itu.
Ela merasakan kepalanya semakin pusing dan ia pun memutuskan untuk segera pulang karena ia tidak mau jika harus berurusan dengan Tika ataupun Nyonya Emilia.
Ela masuk kedalam taksi dan memintanya untuk mengantarkannya pulang ke rumah.
Ia memeganginya kepalanya yang sangat pusing sekali dan tak lama kemudian supir taksi mengehentikan mobilnya
Supir taksi itu memanggil Bibi untuk memapah tubuh Ela.
Sesampainya di kamar, Ela meminta Bi Ningsih untuk tidak memberitahukan keadaannya kepada Salman.
"Tapi Nyonya, anda harus ke rumah sakit" ucap pelayan yang melihat luka di kepala Ela.
Ela menggelengkan kepalanya dan ia langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Sementara itu di tempat lain dimana Salman akan melakukan meeting bersama beberapa kliennya.
Sebelum masuk ke ruangan meeting ia mengambil ponselnya dan menghubungi istrinya.
"Apa dia masih belanja, nanti saja aku hubungi lagi" gumam Salman.
Disaat akan masuk ke ruang meeting, ponsel Salman berdering dan melihat nomor telepon rumahnya yang sedang menghubunginya.
"Iya Bi ada apa?" tanya Salman.
"T-tuan, Nona Ela pingsan!"
Salman meminta asisten pribadinya untuk membatalkan meetingnya dan Ia langsung berlari menuju ke parkiran.
Sesampainya di parkiran, Salman lekas melajukan mobilnya menuju ke rumah.
Salman mempercepat laju mobilnya agar lekas sampai menuju ke rumahnya.
Sementara itu Bibi Ningsih menggosok tubuh Ela yang sangat dingin dengan minyak kayu putih.
Bi Ningsih mengganti pakaian Ela yang basah dengan keringat dingin.
"Apa yang terjadi Bi?" tanya Salman yang baru tiba dan melihat kondisi istrinya yang masih belum sadarkan diri.
Salman melihat luka yang ada di kepala istrinya dan segera ia membawanya ke rumah sakit.
Bibi yang duduk di jok belakang menceritakan kalau Ela melarangnya untuk memberitahukan kepada Salman tentu keadaannya.
"Memang apa yang terjadi Bi?" tanya Salman.
"Dari video yang Bibi lihat sepertinya ada yang menjambak rambut Nona Ela sampai kepalanya terbentur" jawab Bi Ningsih yang tidak sengaja tadi melihat video viral di ponselnya.
15 menit kemudian, Salman menghentikan mobilnya di depan ruang UGD dan ia memanggil dokter agar membawa brankar.
Dokter meminta perawat untuk segera membawa brankar dan mereka langsung membawa Ela ke ruang UGD.
Dokter meminta Salman untuk menunggunya di luar ruang UGD.
"Bi mana video itu, aku ingin melihatnya" pinta Salman.
Bi Ningsih mengambil ponselnya dan memberikannya kepada Salman.
Salman memutar video itu dan langsung terkejut ketika Tika menjambak rambut Istrinya sampai seperti itu.
"Lihat saja nanti, aku akan membalasnya nanti." ucap Salman dalam hati.
Salman mengembalikan ponsel Bi Ningsih dan ia kembali duduk sambil menunggu dokter yang sedang memeriksa keadaan Ela.
Di dalam ruang UGD, dokter mengobati luka yang ada di kepala Ela. Dan setelah itu dokter meminta perawat untuk menyuntikan obat pereda sakit kedalam cairan infus Ela.
Setelah selesai dokter meminta perawat untuk memindahkan ke kamar perawatan.
Dokter keluar dari ruang UGD dan memanggil Salman.
"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Salman.
"Syukurlah semuanya baik-baik saja dan pasien akan kami pindahkan ke ruang perawatan" jawab Dokter.
Salman meminta agar dokter memindahkan istrinya ke kamar VVIP dan tidak boleh ada orang yang menjenguknya kecuali dirinya dan Bi Ningsih.
Dokter meminta perawat agar membawa Ela ke ruang VVIP.
Sesampainya di ruang VVIP, Salman meminta Bi Ningsih untuk segera pulang ke rumah.
"Bi, jika nanti ada yang mencariku. Bilang saja kalau aku berada di luar kota" pinta Salman yang tidak mau ada seseorang yang mengganggunya saat sedang menemani istrinya di rumah sakit.
Bi Ningsih menganggukkan kepalanya dan ia pun langsung berpamitan kepada Salman.
Salman melihat istrinya yang masih belum sadarkan diri dengan kepala yang diperban.
"Mulai sekarang aku akan menyewa bodyguard untuk menemanimu" gumam Salman yang tak mau jika ada seseorang yang menyakiti istrinya lagi.
Salman sangat tahu jika Ela selalu tidak mau membalas jika ada seseorang yang jahat kepadanya. Terkadang Salman sampai gemas melihat istrinya yang begitu lemah.
Disaat sedang melamun tiba-tiba Salman dikejutkan dengan istrinya yang baru saja membuka matanya.
"Sayang...." Salman mendekatkan wajahnya dan membelai pipi istrinya.
"A-aku ada dimana Mas?" tanya Ela sambil melihat tangannya yang sedang memakai selang infus.
Salman mengatakan kalau mereka sedang berada di rumah sakit.
Ela mencoba mengingat apa yang terjadi sampai ia dibawa ke rumah sakit dan ia langsung mengingat kalau dirinya jatuh pingsan saat akan ke kamar mandi.
"Apa yang terjadi sayang? Kenapa kepala kamu sampai luka seperti itu?" tanya Salman yang pura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi pada istrinya.
Ela menggenggam tangan suaminya dan ia mulai menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.
"Bukannya aku tidak mau melawan mereka hanya saja aku tidak mau bertengkar," ucap Ela yang membela diri karena takut jika suaminya marah kepadanya.
Salman yang gemas langsung mencium bibir istrinya yang dari tadi bicara saja.
Krucukkkkk..
Krucukkkkk..
Ela langsung menundukkan kepalanya saat mendengar perutnya yang bunyi karena lapar.
"Sayang jangan menunduk seperti itu, ayo kamu mau makan apa?" tanya Salman.
"Aku ingin makan ayam bakar, bakso sama es buah" jawab Ela.
Mendengar permintaan istrinya yang begitu banyak Salman langsung tersenyum dan segera ia membelikan apa yang diinginkan oleh istrinya.
Salman meminta agar istrinya menunggunya dan tidak pergi kemana-mana.
Ela menganggukkan kepalanya dan setelah suaminya keluar mencari makan. Ia kembali memejamkan matanya sambil menunggu suaminya.