NovelToon NovelToon
Douluo: Dimulai Dengan Sharingan

Douluo: Dimulai Dengan Sharingan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Time Travel / Naruto
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Na-Kun

Bercerita Tentang Seorang Pria Berusia 22 Tahun Yang Tiba-tiba Bereinkarnasi Ke Benua Douluo Saat Sedang Menonton Anime Naruto, Dia Juga Membawa Cheat Dari Dunia Naruto.

Apa Yang Akan Terjadi Jika Kekuatan Dari Dunia Naruto Dengan Kekuatan Dari Benua Douluo Bertabrakan?


maaf kalo ada yg kurang enak bahasanya, karna aku masih pemula. makasih :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingatan Hokage Ke Empat

"Bu, aku mau ke rumah kakek kepala desa dulu" Setelah makan, Lin Feng berkata dengan ibunya.

"Hmm? mau ngapain?" Lin Yi memandang Lin Feng dengan bingung.

"Yahhh..... mau nanya pendaftaran akademi notting kapan di mulai" Lin Feng juga merasa tak berdaya, sepertinya kakek kepala desa lupa memberi tau kapan mulainya.

'Bagaimanapun..... yang kurang dariku sekarang adalah teknik meditasi untuk mengolah jiwa, dan cara mendapatkannya hanya di akademi notting'

'Bagaimana kalau tanya kakek kepala desa? Mungkin dia punya tekniknya' Lin Feng merenung dan berkata dalam hati.

"Oh... Pendaftaran akademi? baiklah" Lin Yi menjawab dengan lembut.

Mendengar jawaban ibunya, Lin Feng berjalan keluar rumah. Tiba-tiba dia teringat sesuatu, kemudian dia menoleh kebelakang dan berkata kepada ibunya "Oh ya bu, sepertinya nanti aku pulang agak sorean" setelah mengatakan itu, dia berlari ke rumah kepala desa.

"Jangan lari-lari!! Hah~ anak ini....."

Memandang putranya yang lari, dia menggelengkan kepalanya.

.....................

Setelah sampai di rumah kepala desa.......

"kakek kepala desa!!" Lin Feng mengetuk pintunya beberapa kali sambil berteriak memanggil kepala desa.

"Ya tunggu sebentar!"

Beberapa saat kemudian, suara langkah kaki terdengar dari dalam rumah. Kepala desa membuka pintu dan melihat sekeliling "Aneh... Tadi sepertinya ada yang memanggilku" dia menggaruk kepalanya sambil bergumam.

"Kakek aku disini" suara anak kecil terdengar dari bawah, kepala desa menundukkan kepalanya dan melihat ada seorang anak kecil, wajahnya yang imut cemberut.

"Ah...hahaha ternyata Feng kecil, ada apa?" kepala desa menjawab dengan senyuman canggung sambil menggaruk kepalanya.

"Mentang-mentang aku pendek....." Lin Feng bergumam tidak puas.

Kepala desa mendengar gumamam Lin Feng, dia merasa malu, lalu bertanya "Ada apa Feng kecil? Tumben kerumah kakek?"

"Bukankah ini karna kakek? Kakek lupa memberitahuku kapan pendaftaran masuk ke akademi" Lin Feng menjawab tidak puas.

"Hah? Ya ampun kakek lupa, ha ha ha, maaf-maaf maklum sudah berumur" Kepala desa menepuk keningnya dan menjawab dengan meminta maaf.

"Pendaftaran masuk ke akademi notting di mulai bulan depan, Oh yaa sebagai permintaan maaf, kakek mempunyai sesuatu. Ayo masuk, duduk dan tunggu sebentar" Kepala desa mengingat sesuatu dan buru-buru berkata.

Dia masuk ke kamar dan suara barang-barang terlempar pun terdengar.

"ketemu!" kepala desa berjalan keluar kamar sambil membawa sebuah buku tua.

Setelah itu, dia berkata kepada Lin Feng sembari tersenyum "Ini adalah teknik meditasi jiwa warisan leluhur kakek, karna kakek sudah tua dan tidak mempunyai keturunan jadi.... aku serahkan buku ini kepadamu Feng kecil, teknik ini lebih berguna di tanganmu"

Kepala desa menyerahkan buku meditasi warisan leluhurnya kepada Lin Feng.

Lin Feng tanpa sadar menerima buku itu dan tertegun sejenak. Dia memandang buku meditasi itu matanya langsung berbinar.

"Terimakasih kakek" Lin Feng memegang buku itu bersemangat.

"Kakek senang kau menerimanya" Kepala desa tersenyum lembut dan menjawab, sambil menepuk kepala kecil Lin Feng dengan tangannya.

Lin Feng yang di pegang kepalanya tidak menyadari hal itu, karna pikirannya sedang terfokus ke buku yang di pegang.

"Oh ya kakek, apakah kakek tau siapa PAUS Aula Roh sekarang?" Lin Feng tiba-tiba teringat mencari tau timeline saat ini.

"PAUS Aula Roh? Kau bertanya itu aku jadi inget, sepertinya baru 1 bulan yang lalu PAUS Aula Roh diganti. Menurut rumor kalau PAUS sebelumnya meninggal, tapi kakek tidak tau PAUS meninggal karna apa dan katanya PAUS sekarang itu perempuan" Kepala desa menjawab dengan lembut.

Lin Feng tertegun setelah mendengar itu. Memegang dagunya dia berpikir.

'Baru di ganti dan juga PAUS perempuan? Bibi Dong? Wanita yang menyedihkan dan juga otak cinta. Kalau begitu, apakah aku seumuran dengan Hu Liena? Dan Tang San baru lahir? Sepertinya aku mempunyai keuntungan dalam hal waktu pelatihan dan mempunyai kesempatan untuk memotong peluang Tang San'

'Berbicara tentang Tang San, cepat atau lambat aku akan menghadapinya. Karna kepribadian kita tidak cocok, yang dimana aku juga punya ambisi menguasai benua ini. Apalagi.... di dunia ini, hanya bisa menampung satu protagonis' Mata Lin Feng berkilat dingin

Memandang Lin Feng yang wajahnya silih berganti, dan sekarang terdiam, Kepala desa memiliki tanda tanya hitam di atas kepalanya ' Apakah anak ini bodoh? Kenapa dia diam dan tidak merespon jawabanku?'

Dia pun bertanya dengan penasaran dan bingung "Ada apa Feng kecil? Kenapa kamu menanyakan itu?"

Lin Feng yang di tanyai langsung tersadar dan memandang kakek kepala desa "Tidak apa-apa kek, cuman penasaran aja"

"Kalau begitu kek, aku pulang dulu dan terima kasih sudah memberi buku meditasi ini. Tenang saja kek, aku akan memanfaatkan sebaik mungkin buku ini" Dia menepuk dadanya dan berkata dengan membusungkan dadanya, wajahnya yang lucu memasang ekspresi yang serius.

"OKe oke kakek percaya" Kepala desa memandang Lin Feng dengan tatapan lembut tersenyum dan menghela nafas lega, karna dengan teknik meditasi diberikan pada Lin Feng, itu bia di anggap investasi.

"Selamat tinggal kakek, aku pulang dulu" Lin Feng berlari keluar dengan gembira dan menoleh ke belakang sambil melambaikan tangannya kepada kakek kepala desa.

Melihat Lin Feng yang berlarian dengan semangat, kepala desa menggelengkan kepalanya, dia pun masuk ke rumah dan menutup pintu.

Lin Feng yang sedang berlari bukannya menuju kerumah seperti yang di bilang tadi, sebenernya sedang menuju ke arah bukit belakang desa.

..............

Di bukit yang di penuhi dengan hamparan luas rumput perak biru dan juga beberapa pohon. Lin Feng Sedang duduk di bawah pohon menghindari panas terik matahari, ia membuka buku meditasi dengan gembira.

"Dengan adanya teknik meditasi ini, aku tidak akan menyia-nyiakan waktu 1 bulan sebelum pendaftaran. Dan juga..... untuk ingatan Hokage ke empat, sepertinya bukan hanya ingatan saja yang ku dapatkan tapi juga bakatnya"

"Apa bakat Hokage ke empat? Itu adalah reflek super, tanpa reflek yang ekstrim, akan susah menggunakan Dewa Petir Terbang. Bakat lain adalah presepsi tentang ruang yang juga jadi kunci Hokage ke empat bisa mempelajari teknik Dewa Petir Terbang."

"Sayangnya aku hanya mewarisi bakat persepsi ruang aja."

Lin Feng mengeluarkan jiwa bela dirinya. Kunai berujung tiga dan gagangnya berbalut kertas putih kosong muncul di tangan kanannya, alasan kenapa kertas itu kosong, karna tulisan yang di kunai asli Hokage ke empat itu adalah tanda dari teknik Dewa Petir Terbang itu sendiri.

Dia mencoba memberi tanda pada kunai jiwa bela dirinya sesuai dengan ingatan Hokage ke empat. Perlahan kertas kosong di kunai muncul tulisan 林, Lin Feng langsung gembira. Dia pun berdiri, tangan kanannya memegang Kunai dengan ekspresi tenang dan melemparkannya ke pohon 10 meter darinya.

*wussshhhh*

Kunai terbang dengan cepat ke arah pohon itu dan mengenai batang pohon.

Melihat jiwa bela diri kunai itu menancap di pohon sebrang, ia pun menutup matanya, dia pun mencoba merasakan kehadiran tanda di kunai. Tapi hasilnya mengecewakan, dia hanya bisa merasakan perasaan samar dari ruang di tanda kunai, tapi tidak bisa menghubunginya.

Lin Feng Perlahan membuka matanya, dia menghela nafas tidak berdaya "Yahh sudah ku duga tidak segampang itu mempelajari teknik Dewa Petir Terbang, tapi untungnya aku mempunyai bakat ruang Hokage ke empat. Yang ku butuhkan hanyalah waktu"

Lin Feng berjalan ke arah kunai yang tertancap dan mengambilnya "Sepertinya.... selain menaikkan kekuatan jiwa 1 bulan kedepan, mempelajari ninjutsu Dewa Petir Terbang juga harus di masukan dalam agenda, karna teknik ini juga bisa jadi penyelamat nyawaku"

"Selain ninjutsu Dewa Petir Terbang, dalam ingatan Hokage ke empat ada juga teknik tiga tubuh dasar, ini bisa menghemat uang karna tidak usah beli ninjutsu yang ada di ruang putih, dan....... di ingatan Hokage ke empat ada juga beberapa ninjutsu tingkat C-A" Mengingat kembali ingatan yang di peroleh, dia menyingkirkan perasaan buruk karna tidak bisa menggunakan Dewa Petir Terbang.

Lin Feng merasa bahagia saat memikirkan hal seperti menghemat uang, sudut mulutnya tanpa sadar terangkat. "Kalau begitu, saatnya mempelajari kekuatan jiwa" ia pun perlahan duduk bersila mulai membaca teknik meditasi jiwa, setelah membaca dia pun menutup matanya dan menjalankan teknik itu.

Waktu pun berlalu, langit yang cerah berganti jadi jingga yang menandakan hari sudah sore.

Lin Feng Membuka matanya, menarik nafas yang dalam lalu menghembuskan nafasnya kembali.

"Jadi seperti ini rasanya meditasi, sungguh membuat ketagihan. sepertinya kekuatan jiwaku meningkat sedikit" Melihat matahari yang hampir tenggelam, dia pun tertegun dan buru-buru berdiri langsung berlari kencang untuk pulang.

"Gawattt Gawattt, aku harus cepat pulang." dia tanpa sadar membayangkan ibunya dengan senyum lembut, tangannya memegang spatula berjalan ke arahnya.

Tubuh Lin Feng menggigil saat membayangkan apa yang akan ibunya lakukan padanya saat di rumah. Dia pun berlari dengan sekuat tenaga.

Bab Berakhir

{Terimakasih yang sudah mampir :) }

1
Reza Aditiya
cerita nya bagus dan menarik, dialog sama narasi nya ga kaku pokonya bagus,cuman satu kekurangan nya menurut gue yaitu setiap hari episode nya dikit jadi kurang puas
Reza Aditiya
Thor lanjut,kalo bisa perhari 2 bab Thor biar Ga tanggung baca nya 1 bab perhari juga Gpp sih asal konsisten aja biar gue nabung lama juga ga sia sia
Taufik Anan: saya akan berusaha sebaik mungkin, terima kasih/Smile/
total 1 replies
Reza Aditiya
ini novel ada lanjutannya kagak Thor atau novel setengah jadi, sayang banget novel sebagus ini setengah jadi??
Reza Aditiya
cerita nya bagus dialog sama narasi nya Ga kaku berarti bukan novel terjemahan,tapi di lihat dari jumlah bab cuman 28 apa novel setengah jadi lagi yg gue baca????
Taufik Anan: terima kasih atas pujiannya, alasan jumlah bab sedikit karena saya baru bikin novel ini belum ada 1 bulan dan ini adalah karya novel pertamaku, jadi masih belajar bikin alur+merangkai kata-kata/Smile/
total 1 replies
M Satrio
Sakit apa aja thor, asal jgn demam🤧
Taufik Anan: demam sih nggak, tapi ya jangan sakit apa aja lah/Sweat/
total 1 replies
Äï
pasti flu atau semacam nya
Taufik Anan: iya, abis kehujanan di jalan.
total 1 replies
Ahmad anzan
3 bab lgi thor
Taufik Anan: gak kuat/Cry/, kalau up 3 bab perhari bisa-bisa otakku nanti meleduk/Gosh/
total 1 replies
Apa?
Up thor Up/Sob/
Äï
ribet njirr kesalahan besar lu ngebolehin dia ikut, pinter sih pinter tp gk bisa liat situasi
Taufik Anan: Itu lah sifat dia, pintar tapi bodoh. aku tidak bisa menjelaskan secara rinci kenapa dia ikut, nanti jadi spoiler, pokoknya dia ikut karena mempunyai misi😄
total 1 replies
Poetra S
"walau" bukan "walo" tor
Taufik Anan: logat di rl masuk ke novel🗿
total 1 replies
Nie Lie「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」
Yang semangat thor, semoga ceritanya tidak berhenti di tengah jalan🙏🏻
Fajar Fathur
lanjut update thor
Ahmad anzan
lanjot
Ahmad anzan
lanjut
Dapit kaputra
gas thor mantap
Kang Anom
teruuus
Kang Anom
mantap
Kang Anom
terus coba, nanggung bat dah
IKKY RAHMADANI
thor minimal 2-3 bab lah sehari kalo satu mana puas, apa lagi cerita novel buatan mu seru
Taufik Anan: akan ku usahakan, tapi tidak bisa janji. soalnya aku bikin novel pas waktu istirahat kerja doang, makanya waktunya sedikit.
total 1 replies
Ahmad anzan
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!