NovelToon NovelToon
The Warrior Queen

The Warrior Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:223.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Imelda Savitri

Setelah di hianati oleh rekan yang sangat dipercaya nya. Katrina mati mengenaskan ditembak oleh rekan sekaligus orang yang ia cintai. Namun ia mendapatkan kesempatan kedua, dimana ia bertransmigrasi dalam raga seorang Duchess yang gila cinta dan haus akan perhatian sang Duke membuatnya terpaksa hidup di dalam raga tipe wanita yang sangat ia benci.

Author mencoba membuat cerita bertema Transmigrasi seperti ini. Author harap para readers menyukainya. Terima kasih dan selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imelda Savitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

...--------------------------------...

Rodi juga tidak mau kalah, ia juga tengah memegang erat gagang pedang miliknya, ia sudah sangat siap bila harus ada pertarungan saat ini. Sedangkan Katrina saat ini tengah menunduk sembari mengeratkan tudung kepala miliknya, ia harus tetap tenang dan tidak gegabah. Apa Katrina takut? Ya, Katrina merasakan ketakutan saat ini, takut akan dirinya yang terungkap lalu berakhir di bawa oleh para ksatria itu. Ia tidak takut akan pertarungan yang mungkin bisa saja terjadi, sebab ia sudah menebak akan situasi yang mungkin saja terjadi sebentar lagi, dilihat dari atmosfer yang terasa di dalam penginapan itu.

Ting! Ggsssshh!

Dentingan pedang yang saling beradu pun mulai terdengar dari dalam penginapan itu, gesekan besi yang saling beradu akan ketajaman sisi tubuhnya pun terdengar memekikkan telinga. Rodi dan salah satu ksatria kekaisaran itu, saling beradu pedang.

Trang! Trang!

Kikisan demi kikisan terdengar dari kedua besi yang saling bergesekan serta dentingan pedang saling sahut-sahutan memenuhi tempat penginapan yang semula nya damai kini berubah menjadi area pertarungan yang berhasil menguji adrenalin baik dari kedua sang ksatria maupun orang yang melihat pertarungan antara keduanya.

Katrina sontak mundur ketika tubuh Rodi sempat terpukul mundur dan tidak sengaja membentur tubuh nya. Salah seorang ksatria melihat pergerakan Katrina yang hendak mundur, dengan memanfaatkan situasi di mana Rodi yang tengah sibuk bertarung, ksatria itu pun diam-diam meraih tangan Katrina, "Lepas!!" Pekik Katrina ketika salah satu tangannya berhasil dicekal oleh ksatria itu, ia semakin mengeratkan tudung kepalanya dengan salah satu tangannya yang bebas.

Bukkk!

Dengan kerasnya Katrina memberikan Bogeman mentah tepat di wajah ksatria yang ingin tahu lebih jauh tentang identitas nya, ia tidak harus berdiam diri, hanya melawan satu orang, Katrina pun bisa. Sayangnya tangan ksatria itu sangat erat mencekal lengan nya. Salah satu tangan ksatria itu mulai terulur hendak menarik tudung kepala wanita yang tengah memberontak.

Tak!

Mendadak muncul sebuah belati melewati wajahnya dan langsung menancap tepat di dinding kayu penginapan, yang hampir saja mengenai wajah ksatria yang mencekal lengan Katrina. Berhasil mengecohkan dirinya hingga melepaskan tangannya yang mencekal lengan Katrina.

Disaat ia hendak menangkap Katrina kembali, sebuah pedang langsung mendarat tepat di depan nya dan hampir mengenai wajahnya. Sontak ksatria itu membelalakkan matanya ketika pedang yang di hunuskan bergerak dengan cepat menyelusuri lehernya. Di belakangnya sudah ada ksatria lain yang mengenakan zirah yang sama dengan ksatria yang sedang bertarung dengan rekannya. "Nyali mu terlalu besar pak." Ucap pelaku yang tengah mengapit tubuh ksatria itu menggunakan pedangnya yang siap memutuskan lehernya bila si pelaku menginginkannya.

Ksatria jahat itu hendak meminta bantuan salah satu temannya, namun ketika ia menggerakkan bola matanya mencari keberadaan rekan nya yang satu lagi, netra nya langsung menangkap keberadaan rekannya yang telah pasrah dan menyerah sembari mengangkat kedua tangan nya ke atas, sebab kini rekannya juga berada dalam situasi yang sama dengannya, di mana ia juga tengah di hunuskan pedang tepat di depan wajahnya dan tubuhnya yang sudah mentok di dinding.

Temannya yang tengah bertarung dengan ksatria asing itu juga kalah telak karena muncul satu lagi ksatria yang membantu Rodi. Mereka benar-benar kalah jumlah. Namun siapa ksatria-ksatria ini? Siapa wanita itu? Dan darimana asalnya para ksatria ini?

.

.

.

"Ibu ... Helena ma-" Mulut kecil Helena langsung di bungkam lalu di tarik oleh istri pemilik penginapan. Begitupun Henry dan Harrison yang ikut di tarik oleh wanita paruh baya itu, "sshhtt...kalian diam di sini, jangan bersuara." Ucap istri pemilik penginapan menyembunyikan ketiga anak kecil itu di bawah meja resepsionis. Henry dan Harrison langsung mengangguk, mereka sedikit paham mengenai situasi yang sempat mereka lihat sekilas, benar-benar sangat kacau.

Kursi-kursi serta beberapa meja tampak berantakan, tidak lagi terletak di tempatnya. Henry dan Harrison mengerti jika situasi saat ini sedang kacau dan berbahaya. Mendadak mereka khawatir dengan keselamatan ibu nya, di mana ibunya?

"Kena-" Henry dengan cepat membungkam mulut adiknya, "Diam lah Helen, atau kita akan di tangkap oleh orang jahat di depan sana." Ucap Henry dengan berbisik di telinga adiknya, mendengar peringatan kakaknya Helena langsung mengangguk sembari menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya.

Wanita paruh baya itu tampak sesekali mengelap keringat di dahi nya, ia benar-benar merasa sangat takut sekarang. Tapi ia sadar jika ia harus sebisa mungkin terlihat tenang agar keberadaan ketiga anak kecil yang ia sembunyikan tidak di ketahui oleh ketiga ksatria yang tampak jahat itu.

Pertarungan yang sempat masih berlanjut itu kini telah usai diakhiri dengan kekalahan dari ketiga ksatria dari kekaisaran, bagaimana pun mereka kalah jumlah hingga berakhir diikat dengan tali oleh Andreas.

"Lepaskan! Beraninya kalian mengikat ksatria kekaisaran. Kalian akan mendapat balasannya! Lepaskan aku!" Ancam salah satu ksatria yang tampak lebih tua dari kedua rekannya.

"Diam lah pak tua, apa mulutmu tidak lelah berbicara? Sadarlah, kau itu sudah tua dan sebentar lagi akan..." Andreas membalas ucapan ksatria itu dengan nada meremehkan disertai gerakan mengayunkan tangannya di depan leher seolah-olah memberikan isyarat bahwa leher ksatria tua itu akan terpenggal.

"Huh! Kau kira aku akan takut dengan ksatria asing seperti kalian?" Balas Ksatria itu tidak mau kalah disertai mimik wajah meremehkan.

Andreas mulai merasakan emosi nya naik karena geram ingin memberikan pelajaran pada pria tua songong itu. Andreas mulai maju hendak memberikan pelajaran namun dengan cepat Stero menghentikannya, "Kau diam saja di sana." Ucap Stero menyuruh nya menjauh, Andreas tampak mendengus lalu perlahan mundur.

"Apa mau kalian?" Tanya Stero dengan tatapan tidak senang. "Biarkan kami melihat wajah wanita itu!" Jawab salah satu ksatria dengan menunjuk Katrina menggunakan lirikan matanya. Katrina tengah memunggungi nya agar rupa nya tidak di lihat langsung oleh ksatria yang mungkin bisa mengenal dirinya yang sesuai dengan ciri-ciri wanita yang sedang dicari.

"Sudah ku katakan berkali-kali, dia istri ku dan aku tidak ingin orang lain melihat wajah istri ku." Ucap Rodi mulai maju sembari menyilangkan kedua lengannya di depan dada.

"Kami hanya ingin melihat wajahnya. Kau pasti menyembunyikan sesuatu." Balas Ksatria itu. "Rupanya jauh berbeda dari wanita yang kalian cari, setelah aku melepaskan kalian, segeralah pergi dari sini!" Balas Stero menimpali ucapan Rodi dengan penuh penekanan.

Andreas tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang ketiga ksatria yang terduduk di lantai serta terikat, tangan nya terasa gatal ingin memberikan pelajaran pada ketiga pria itu, rasa ingin menjahili seseorang muncul di dalam benak Andreas.

Stero melepaskan tali yang mengikat ketiga ksatria itu hingga terlepas. "Tunggu saja, aku akan membalas tindakan kalian pada kaisar!" Ancam salah satu ksatria jahat itu sebelum akhirnya perlahan-lahan menjauh menuju pintu keluar dan keluar dari sana.

"Kenapa kau melepaskan nya?" Tanya Sarkan, "Ya, biarkan aku memberikan pelajaran pada mereka terlebih dulu." Timpal Andreas.

"Ini permintaan ku." Celetuk Katrina dan bergabung dengan keempat ksatria yang memiliki postur tubuh lebih tinggi darinya.

Katrina sempat berbincang dengan Stero dan Rodi untuk melepaskan mereka saja, sebab bagaimanapun mereka adalah ksatria kekaisaran, ia tidak mau membuat masalah sekali lagi jika ketiga ksatria itu sampai terluka atau semakin mencurigai mereka semua yang bisa saja menyembunyikan identitas nya. Katrina memberitahukan pada mereka alasan tersebut, membuat semua nya mengangguk setuju dengan pilihan Katrina.

"Dasar pengecut, pantas saja lemah." Balas Andreas sembari cengengesan. Sarkan melirik menatapnya dengan memasang tampang seolah-olah mengatakan, "Ada apa dengan wajahmu?" disertai tarikan salah satu alis nya. Andreas mengangkat sebuah kantong kain kecil yang tampak berat dan berisi. "Apa itu?" Tanya Sarkan. "Uang ganti rugi dari mereka." Jawab Andreas masih dengan cengengesan.

"Mereka baik juga, sampai memberikan uang ganti rugi." Celetuk Katrina mendekat ke arah keduanya. "Tidak nyonya, ini murni hasil kerja keras saya." Balas Andreas, membuat Katrina mengerutkan dahi nya. "Andreas mencuri nya nyonya." Sarkan memberitahu, sontak mata Katrina terbelalak mendengar kalimat Sarkan, "Apa?"

"Sudahlah nyonya, lihat..." Andreas menunjuk ke arah beberapa meja dan kursi yang rusak, serta keadaan penginapan yang nampak kacau dampak dari pertarungan tadi. "Ya...mereka memang layak mengganti rugi." Ucap Katrina menyetujui tindakan Andreas.

1
Etty Rohaeti
lanjut
Zarynn
Kecewa
Zarynn
Buruk
Lucy: ya minimal gak bintang 1 juga lah kak🗿 ksih apresiasi bah minimal 2 bintant
total 1 replies
Nadine Wulans
semangat kak author di tunggu up darimu😍😍
Nisar Hery
knapa ga di selingi peran lainya tor,, mantan suaminya gitu , biar ga bahas softek doang dari kemarin/Pray/
Lucy: bakal otw kok kak, aku fokus ke sini dulu, di chapter selanjutnya bakal ketemuan kok
total 1 replies
Ray Aza
side job archduchess, konveksi cd... 😅😅😅😅😅
Lucy: Archduke bilek: nurut aja apa kata bini/Proud/
total 1 replies
Lyvia
semangat duches
nuwun thor upnya
Lucy: sami-sami kak
total 1 replies
230288
semangat selalu kakak author yg baik
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Lucy: terima kasih banyak/Chuckle/
total 1 replies
Aisarah Silma
Luar biasa
Lucy: makasih banyak kak
total 1 replies
sahabat pena
🤣🤣🤣🤣tamu yg tdk diundang
sahabat pena: 🤣🤣🤣🤣🤣
Lucy: /Sob/mana gak ngasih tanda" pula
total 2 replies
afifah aefa
Luar biasa
Lucy: terima kasih banyak kak untuk penilaian nya
total 1 replies
Syari Andrian
lagiiiiiiiiiiiiii
Neny Andriyani
Luar biasa
Lucy: makasih banyak kak
total 1 replies
Nadine Wulans
lanjut kak di tunggu dobel up nya. tiap buka aplk cuma mau liat kakak author udah up blm. terima kasih
Lucy: wahh makasih banyak kak, aishiteru /Smile//Scream/
total 1 replies
Ray Aza
woolnya utk lapisan dalam permukaannya ksh kain yg halus
Lucy: kain wol mahal kak, jadinya pake katun biasa
total 1 replies
Yusni
tambh up nya thotrrr
.: mampir komen nya juga kak ke cs aku/Sob//Sob/
total 1 replies
Lyvia
nuwun thor matrehat
Etty Rohaeti
lanjut
Serenarara
Iya, gw jg jd kesel sama luxio.
Serenarara
Kayaknya cantik banget si duchess sekarang ya?
Lucy: banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!