Sosok mayat perempuan ditemukan di sebelah kandang kambing.
Saksi mata pertama yang melihatnya pergi menemui kepala desa untuk memberitahukannya.
Kepala desa melaporkan kejadian menghebohkan ini ke kantor polisi.
Serangkaian penyelidikan dilakukan oleh petugas untuk mengetahui identitas mayat perempuan dan siapa pelaku yang membunuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Otopsi
Selasa, 16 Februari 1999
Pukul 00:50, sudah masuk di hari Selasa.
Tim dokter forensik dari Polda tiba di kamar jenazah RSUD Tanah Tandus.
Otopsi terhadap jasad korban Anita pun segera dilakukan. Selain tim dari dokter forensik, otopsi juga diikuti oleh calon-calon dokter muda yang sedang koas.
Proses otopsi.
Otopsi atau bedah mayat adalah prosedur medis untuk memeriksa tubuh jenazah untuk mengetahui penyebab dan cara kematian.
Otopsi dilakukan oleh ahli patologi dengan memeriksa seluruh tubuh, mulai dari bagian luar hingga organ dalam.
Otopsi forensik dilakukan dengan tujuan medis legal untuk mengungkap kematian korban dalam proses penyelidikan polisi.
Tindakan ini juga melarang keluarga korban dan selain petugas yang berwenang untuk melihatnya.
Setelah 3 jam berlalu akhirnya proses otopsi pun selesai. Jenazah Anita telah kembali seperti semula dengan beberapa bekas jahitan di bagian dada dan perut beserta jahitan melingkar di bagian kepala.
Tim dokter forensik telah memeriksa tubuh jenazah Anita secara menyeluruh dan mengambil sampel penting yang dibutuhkan untuk mengungkap kebenaran tentang kematian korban.
Selanjutnya sampel dari tubuh korban yang diambil akan diperiksa lebih mendalam di laboratorium forensik.
Hasil akhir dari laporan otopsi akan diberitahukan beberapa minggu ke depan.
*
Setelah otopsi selesai jenazah Anita langsung dimandikan di rumah sakit sekaligus dikafani dan disholatkan. Ibu dan adik Anita pun turut ikut mensucikan jenazah korban.
Setelah proses pemulasaraan selesai, jenazah Anita yang sudah bersih dan wangi dibalut kain putih segera dibawa pulang ke rumah duka di Kabupaten Riyak dengan menggunakan mobil ambulance rumah sakit.
Mereka sudah di tunggu warga kampung yang telah selesai membuat makam untuk almarhumah Anita.
Hari itu juga pada Selasa 16 Februari 1999 jenazah Anita akan langsung dikuburkan tidak berselang lama setelah sampai di rumah duka.
Anita dimakamkan pukul 10:00 pagi di tempat pemakaman umum di desanya. Dengan iring-iringan keluarga, para tetangga, sahabat dan teman-teman guru.
Langkah-langkah kaki yang tampak berjalan teratur menuju ke liang kubur. Kepala-kepala yang menunduk karena beratnya beban mata yang tergenang air.
Kesaksian kebesaran Tuhan yang dilafalkan. Mengantar jenazah Anita ke tempat persinggahan jasad terakhirnya.
*
Polisi melanjutkan penyidikan.
Setelah mendapatkan informasi dari pihak keluarga, tim penyidik pergi ke salah satu sekolah dasar yang berada di kabupaten Riyak. Sebuah SD yang lokasinya lumayan jauh dari kediaman mendiang Anita karena berbeda kecamatan.
Di sekolah dasar itu lah sebelumnya Anita mengajar selama 6 bulan lamanya sebelum akhirnya ia dipindah ke SD Negeri Janjiwan di Kabupaten Tanah Tandus.
Hari itu juga dua orang anggota dari tim penyidik Polres Tanah Tandus bertamu ke SD yang dimaksud pada saat jam mengajar.
Karena bersifat penting dan segera hal semacam ini diperbolehkan.
Kedatangan mereka berdua disambut baik oleh kepala sekolah. Guru-guru di sana sama sekali belum mengetahui jika mantan rekan guru mereka di sekolah itu yang bernama Anita telah meninggal dunia.
Baru sabtu kemarin teman-teman guru di sana mengadakan acara makan bersama setelah pulang mengajar untuk melepas kepindahan Anita.
Demi kepentingan penyelidikan kabar itu pun diberitahukan.
Sontak guru-guru di sana terkejut. Mereka meresponnya dengan tangis dan kegaduhan.
Murid-murid yang mencuri dengar pun turut bersedih dan menangis. Anak-anak didik yang selama enam bulan sebelumnya telah dekat dengan ibu guru Anita.
Di SD tempat Anita sebelumnya mengajar itu ditemukan saksi kunci yang mengetahui persoalan pribadi Anita yang sama sekali tidak diketahui oleh keluarga Anita sendiri.
Seorang guru perempuan bernama Sukma yang merupakan teman dekat dari Anita. Mereka sudah saling mengenal dari SMA dan menjadi teman baik ketika sama-sama berkuliah di universitas yang sama saat mengambil jurusan pendidikan guru SD.
Almarhumah Anita sering curhat masalah pribadinya kepada Sukma begitu pun sebaliknya. Termasuk soal hubungan percintaan.
Menurut kesaksian Sukma bahwasanya dalam waktu satu tahun terakhir ini Anita sedang menjalin hubungan asmara dengan seorang laki-laki yang dikenalnya dari kampus.
Sukma juga kenal dengan sosok laki-laki yang sering diceritakan oleh Anita kepadanya.
Saat Anita dan Sukma lulus setelah tiga setengah tahun kuliah. Laki-laki yang oleh penyidik dicurigai sebagai laki-laki teman dekat Anita yang tempo hari mengantarkan korban ke rumah indekos itu belum juga lulus kuliah sampai sekarang.
Menurut penuturan Sukma, Anita masih enggan untuk mengenalkan laki-laki itu kepada keluarganya karena laki-laki itu belum juga menyelesaikan pendidikannya.
Berdasarkan informasi ini tim penyidik melanjutkan penyidikan mereka dengan menargetkan nama laki-laki yang dimaksud yang identitasnya telah mereka kantongi.