NovelToon NovelToon
Dinikahi Berondong

Dinikahi Berondong

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami ideal
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

Jika tak percaya adanya cinta pada pandangan pertama, Rayyan justru berbeda, karena semenjak melihat Mbak Tyas, dia sudah langsung menjatuhkan hati pada perempuan cantik itu.

Dan dia Rayyan Asgar Miller, yang jika sudah menginginkan sesuatu dia harus mendapatkannya dengan cepat.

"Ngapain masih ngikutin? Kan tadi udah aku bayarin minumannya tah!?"

"Bayarannya kurang Mbak!" Rayyan menyengir lalu menunjukkan sebelah pipinya. "Kiss sepuluh kali dulu, baru aku anggap impas."

"Astaghfirullah!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DB DUA LIMA

Tyas terbengong, karena Tyas sama sekali tak pernah menyangka jika tampilan rupa mertuanya begitu santri. Aisha datang dengan dress panjang yang longgar, hijab besar yang panjang menjuntai, bahkan hampir tak terlihat jari- jari lentik wanita itu.

Tyas yakin jika dilihat dari pakaiannya, wanita itu wanita cantik yang shalihah. Dan sekarang Tyas tahu dari mana asalnya wajah tampan Rayyan, karena mereka begitu mirip.

"Rayyan kuliah ya, Mbak?" Aisha bertanya, dan itu membuat Tyas mengangguk reflek.

"Iya, Buk." Tyas yakin jika ibu mertuanya tak mengenalinya sebagai menantu melainkan pekerja di rumah ini. Jadi, lebih baik, Tyas diam tak mengatakannya sebelum ditanya.

Mereka masuk segara beruntun, dan Aisha melangkah mendekati dapur yang Masha Allah rapih sekali. Aisha sampai menyebut saking takjubnya.

Karena meski ada beberapa pelayan, dapur Rayyan tak pernah terlihat rapi. Dan itulah salah satu yang membuat pelayan Rayyan ganti setiap bulan karena tak kerasan.

Bagaimana bisa betah, kalau Rayyan suka menjahili mereka. Bahkan pernah ada yang dikempeskan ban motornya hanya karena membereskan barang bekas kesayangannya.

"Kamu sudah masak?"

"Kebetulan baru mau masak, soalnya Mas Rayyan baru mau pulang." Tyas tersenyum, jujur dia masih terpana dengan kecantikan ibu mertuanya, mereka seperti langit dan bumi bagi Tyas saat ini.

"Oya?" Aisha sedikit terkejut, tumben sekali ada pelayan yang mengerti kapan Rayyan akan datang. "Dia bilang mau pulang?"

"Iya, Buk."

Aisha rasa ada yang aneh dengan ini. Tak biasanya Rayyan berlaku seperti itu pada perempuan, apa lagi seorang pelayan.

Atau jangan- jangan, Rayyan menyukai gadis cantik ini. Karena kalau dipikir lagi, pelayan ini terlalu cantik untuk menjadi pelayan.

Pakaiannya pun terlalu rapi, dan cincin di jari manisnya itu, Aisha sempat menatapnya dan sepertinya cincin itu asli berlian. Aisha terus menatap Tyas dari bawah hingga atas demi memastikan jika ini bukan pacar Rayyan.

"Kamu bukan pacar Rayyan kan, Mbak?" cecar Aisha kemudian. Dan itu membuat Tyas bingung harus menjawab dengan kata apa?

Tyas sendiri menciut, setelah melihat wanita cantik ini. Tyas bukan sandingan yang pas untuk Rayyan, maka jikalau nanti dia tak Rayyan akui pun, Tyas bisa menerimanya.

"Saya, ini..."

"Assalamualaikum!" Tyas dan Aisha menatap ke arah yang sama, di mana wanita cantik datang dengan senyumnya. "Ini Mbak, baru ya?"

Tyas segera mengangguk dari pada ditanya lebih detil lagi. "Iya, Kak."

"Kenalin, aku Fasha, panggil Acha, aku Kakak perempuan Rayyan, dan Mbak semoga betah kerja di sini yaa." Wanita itu berucap dengan logat cadelnya.

Tyas tersenyum, ternyata Kakak iparnya ramah dan menggemaskan, tapi tetap saja dia lebih suka disangka pembantu dari pada dicecar keluarga yang serba cantik ini.

"Oya, Mbak namanya siapa?" tanya Fasha, ia kemudian duduk di sofa, karena Aisha pun duduk di sofa lainnya.

"Tyas," ucap Tyas.

"Namanya bagus." Fasha memuji. "Oya Mbak. Bikinin Acha teh hijau dulu ya, haus habis perjalanan jauh, dan jangan lupa gulanya dikit ajah."

"Baik." Tyas mengangguk. Aisha yang tadinya curiga, menjadi lupa karena percakapan Tyas dan Fasha.

Perempuan itu akhirnya ikut ke dapur untuk ikut- ikutan Tyas memasak. "Kita masak apa ya Mbak enaknya?" tanyanya.

Tyas menoleh dan tersenyum. "Tadi pagi Mas Rayyan minta dibuatin sapo tahu, jadi bahan bahannya sudah saya siapkan, Buk."

"Oya?" Aisha tersenyum, sebenarnya dia suka perempuan sopan ini, tapi semoga saja Ray tak menyukainya karena masih cukup kecil.

"Tyas," panggil Aisha.

"Iya Buk?"

"Kamu kerja sama saya saja mau?"

"Maksudnya?"

"Jangan di sini, tapi ikut Ibuk ke Jakarta, kerja sama saya di sana." Aisha tak ingin Tyas dan Rayyan terlibat cinta lokasi, masalahnya Ray ini putra yang paling tak bisa dipercaya.

Aisha takut jika Rayyan melanggar norma nantinya. Aisha takut jika Rayyan lupa pada wejangan yang dia gaungkan setiap hari.

Apa lagi bila mengingat cincin couple Rayyan, juga cincin yang Tyas pakai ini. Aisha jadi takut, seandainya Rayyan memang menjalin hubungan dan bertindak merugi nantinya.

"Boleh kok pikir pikir lagi, Yas." Aisha akhirnya bicara begitu karena melihat bimbang Tyas.

"Iya."

...°^\=~•∆•∆•~\=^°...

Rayyan dan motor barunya melaju, hari ini hari pertamanya masuk kantor. Dan kelas siang akan Rayyan ambil, tapi sebelum itu Rayyan ingin pulang untuk makan siang di rumah.

Tyas pasti kesepian makan siang sendiri, masak sendiri, dan serba sendiri. Rayyan sebagai seorang suami, harus bisa membagi waktu antara kerja, kuliah dan istrinya.

Di sepanjang jalan Rayyan menyanyi, sampai ketika motornya masuk ke dalam gerbang rumah mewahnya, Rayyan dikejutkan dengan keberadaan mobil ibunya. "Mi!"

Bagaimana dengan Tyas di rumah ini, bagaimana dengan Mimi Aisha, dan bagaimana dengan mereka semua?

Rayyan mendelik penuh, pemuda itu segera memarkirkan motornya. Lalu melepas helm dan berlari masuk ke dalam rumah.

Terlihat, Tyas dan Aisha sedang asyik memasak di dapur. Sementara Fasha sedang duduk berselancar dengan ponselnya.

Rayyan deg degan, sebenarnya apa yang sudah terjadi di sini? Sudah tahu kah, atau malah belum sama sekali? Kenapa rasanya, tak ada geger sama sekali, entah itu Aisha atau pun Fasha?

"Mbak Tyas, tolong bikinin tehnya satu lagi ya, Mbak, soalnya sebentar lagi mau ada teman saya yang datang ke sini."

Rayyan mengernyit, dadanya bergemuruh mendengar kata- kata kakaknya. Apa lagi ketika melihat anggukan kepala Tyas yang seolah menurut dijadikan pembantu.

"Tyas!" Rayyan berdiri tegas, menatap nyalang pada istrinya, hal itu kemudian membuat Tyas, Aisha, dan Fasha menoleh padanya.

"Mas?" Tyas kira Rayyan takkan secepat ini sampai, tapi untungnya persiapan makan siang mereka sudah hampir selesai.

"Ray..." Fasha menegur. Karena dia yakin adik bungsunya ini jail sekali pada pelayan selain Mbak pengasuh masa kecil yang sekarang sudah tidak lagi bekerja dengan mereka.

Benar saja, Rayyan tampak membuang teh hijau buatan Tyas ke wastafel. "Nggak usah bikinin tehnya, biar Kak Acha bikin sendiri, kamu nggak perlu buatin!" ketusnya.

Tyas diam tak merespon. Lagi pula Tyas tak memiliki keberanian untuk itu. Satu sisi dia ini istri Rayyan, dan di sisi lainnya dia tak berani mengakui status di depan orang tua Rayyan.

Terlebih, Tyas takut salah jika dia mengaku- ngaku sebagai mantu rumah ini tanpa sepengetahuan Rayyan sendiri. Maka diam, adalah pilihan terbaiknya, kini.

"Biar Kak Acha bikin minum sendiri. Nggak usah dimanja begitu!" timpal Rayyan.

"Rayyan!" Aisha menegur, "kamu yang sopan sama Kakak kamu itu loh! Sopan juga kamu sama, Mbak Tyas!" tambahnya.

Rayyan tak pedulikan ibunya, Rayyan justru menatap Tyas yang membuatnya geram karena Tyas diam saja diperlakukan seperti seorang pembantu di rumah ini. "Kamu tahu mereka siapa?" tanyanya.

"Keluarga Mas kan?" Tyas menundukkan wajahnya, dan disaat yang sama Aisha mengerut kening karena mulai diambang kebingungan.

...Cut, lanjut setelah di charge baterai, muun maaf kawand... Terima kasih kesetiannya... Semoga kalian sehat selalu... cipookkk 💋...

1
Ridho Saputra
Luar biasa
Nazwaputri Salmani
ya allah langsung pingsan bu ghendis untung nggak struk
Nazwaputri Salmani
Siapin jantung kalau kalian berdua tau siapa dia
Nazwaputri Salmani
keren banget deh cerita author satu ini
Nazwaputri Salmani
Bisa bisanya dia bilang begitu
Andreas Siagia
Luar biasa
betriz mom
mantap Thor....tetap semangat dan sehat selalu.
banyak yang suka dan menunggu setiap up dr semua cerita mu.
sukses selalu Thor 🙏🏻😍
Sani Srimulyani
ternyata renoval lah pemenang hati Ael.
Nazwaputri Salmani
Turutin aja yas nggak dosa kok malah dapat pahala dan enak itu
Nazwaputri Salmani
Mana mungkin tyas ninggalin rayyan mimi dia kan sudah pernah hidup susah.. yang jadi Pertayaan apa ning ayra mau hidup susah sama rayyan
Nazwaputri Salmani
Ada ada aja deh rayyan ini
Nazwaputri Salmani
Sedihnya jadi aisha
Nazwaputri Salmani
Gimana yan langsung kena dijantung kan omongan tyas
Nazwaputri Salmani
Adik kakak + sepupu sama-sama naksir tyas
Nazwaputri Salmani
Hohoho kamu telat lagi bang tyas sdh ada yg punya
Nazwaputri Salmani
Rayyan madih banget sih
Nazwaputri Salmani
Ya ampun tyas polos banget sih
Nazwaputri Salmani
Tetanggaan sama mantan loh yas
Nazwaputri Salmani
Suamimu seorang gus yas
Nazwaputri Salmani
Alhamdulillah rayyan bisa sholat dan ngazi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!