" Kak, kita adalah Saudara jangan mengharapkan itu".. Ucap Gissela
" Sudahlah! Kau diam saja, kau akan menjadi miliku selamanya!".. Sahut Aaron
Apa yang akan dilakukan Aaron kepada Gissela?
Aaron Jhon Smith umur 30tahun bisa dikatakan bujang lapok karena dia tidak tertarik kepada Wanita, dia adalah Ceo Perusahaan Smith..
Berbeda dengan Baskara Putra Smith umur 28tahun dia seorang Playboy yang bergonta ganti pasangan namun dia Ceo Perusahaan Cabang Smith..
Gissela Pavo Elvara umur 23tahun, mempunyai paras kecantikkan yang sangat memikat Pria terutama Aaron Kakak Tirinya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3-SIAPA?
Aaron yang sangat murka karena seseorang telah menganggu aktifitasnya yang baru dia rasakan.. Aaron membuka pintunya dan ternyata didepan pintunya Adalah Sebastian..
Iya dia adalah Asisten Aaron.. Sontak mata Aaron menjadi tajam menatap ke arah Sebastian membuat Sebastian menjadi sangat takut..
" APA YANG KAU INGINKAN HAH!".. Bentak Aaron dengan nada marahnya
Membuat Sebastian sangat takut hal itu.. Rasanya lagi berhadapan dengan singa yang lapar itu..
" Maaf Tuan menganggu waktunya, tapi hari ini kita pertemuan bisnis Tuan dan lagi jam 10 nanti kita akan rapat untuk pembukaan Unit Mall".. Ucap Sebastian dengan nada takutnya
" Baiklah, tunggu aku!".. Ucap Aaron sambil pergi meninggalkan Sebastian
Rasa lega yang dirasakan oleh Sebastian.. Kini Aaron menaiki tangganya dan menuju kamarnya untuk bersiap-siap.. Setibanya dikamarnya Aaron berjalan kearah ruang ganti..
Kini dia nenggunakan Jas Hitam, Baju lengan panjang berwarna hitam, celana hitam dan dasi hitam.. Setelah itu Aaron menggunakan Parfum Mr. Black..
Aaron keluar dari ruang gantinya, dan mengambil ponsel serta jamnya setelah itu keluar dari kamarnya menuruni tangga sambil menggunakan jamnya..
*****
Disisi lain, Gissela yang mendengar suara kaki Aaron membuatnya sangat gugup, Kamar Aaron dan Gissela hanya bersampingan saja..
Setelah mendengar suara kaki Aaron tidak terdengar lagi, kini Gissela merebahkan dirinya ke atas kasurnya dan menatap langit-langit..
" Haa apa yang sudah Kakak lakukan kepadaku? Bukannya itu tidak boleh? Namun mengapa aku tidak bisa melawannya malah menikmati aaarrgghh, dasar bego kamu Gissela".. Guma Gissela dalam hatinya
Gissela mengambil ponselnya, kini dia melihat-melihat, namun beberapa menit kemudian..
Drtt.. Drtt.. Drrt..
" Ah kampret".. Umpat Gissela karena ponselnya terjatuh diwajahnya saat tiba-tiba bergetar..
Gissela bangun dan duduk ditempat tidurnya..
[ Hm, ada apa Meloni?]
[ Gissela, ayo kita jalan aku bosan]
[ Baiklah, aku siap-siap dulu ketemu ditempat biasa ya]
[ Okey]
Gissela mengakhiri panggilan dan mulai berjalan menuju arah ruang ganti. Kini Gissela mengambil pakaian Kodok yang ditengah lututnya, setelah itu mengkuncir rambutannya setangah menjadi dua..
Kelihatan sangat wajah cantik Gissela dan sangat imut, pewarna bibirnya membuat dia kelihatan sangat cerah diwaja**hnya.
Kini Gissela keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga itu, setelah itu tidak lupa untuknya mengunci Mansionnya karena tidak ada orang dirumah..
Gissela berjalan mengarah taman dimana dia akan bertemu dengan Meloni.. Tibanya Gissela ditaman itu dia masih menunggu Meloni..
Satu menit berlalu, Meloni tiba ditaman itu..
" Gissela maaf telat!".. Ucap Meloni yang masih mengatut nafasnya
" Kebiasaan ih, ngaret mulu jamnya".. Sahut Gissela dengan ketusnya
" Iya, iya maaf ya Gissela yang cantik, nanti aku traktir minuman deh".. Kata Meloni
" Benar nih?".. Dengan nada menyakinkannya
" Suer! Sumpah!".. Ucap Meloni
Gissela tersenyum dan menarik Meloni untuk berjalan.. Kini mereka mulai melewati Gang Kecil akan tiba dimana Jalan Raya yang sangat besar dan ramai padatnya..
Saat mereka telah melewati Gang Kecil itu, tepatlah disebelah kiri ada Kedai Minuman membuat mereka kearah sana dulu..
****
Disisi Baskara dia sangat pusing dibuat oleh Dokumen yang tertumpuk diatas mejanya itu membuat dia Frustasi..
" Bobby".. Panggil Baskara dengan teriaknya
" Iya Tuan".. Ucap Bobby
Iya Bobby adalah Asistennya Baskara dia sangat tertekan dengan dokumen yang tertumpuk ini..
" Berapa banyak lagi dokumennya yang harus dikerjakan?".. Tanya Baskara
" Masih ada 10 dokumen Tuan".. Ucap Bobby
Baskara memijat pelipisnya karena dia merasakan sangat pusing dengan semua pekerjaannya itu..