Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Mata Rena Berbinar menatap Ryan ada sorot kekaguman dari pancaran matanya,gegas Renw merapikan penampilannya, lalu berdiri dari tempat duduk nya berniat menghampiri tempat duduk Ryan yang dihadapannya masih kosong karma Ryan juga datang sendiri, dengan tanpa malu Rena menghampiri Ryan "Hai Ryan boleh gabung gak?" Yang di sapapun mendongak melihat wanita yang berdiri dihadapannya dengan memicingkan mata "Rena ??" Rena pun tersenyum " iya boleh silahkan" jawab Ryan singkat, Rena pun menarik sedikit kebelakang kursi di hadapan ryan dan menjatuhkan bobot tubuhnya di bangku di hadapan ryan "terimakasih" kata rena, Ryan cuma mengangguk Lalu melanjutkan makan nya tanpa menghiraukan Rena yang ada di hadapannya. Ryan mengenal Rena sebagai sosok perempuan yang dulu pernah suka padanya bahkan tanpa tahu malu, Rena pernah mengungkapkan rasa sukanya pada Ryan, Rena memang Cantik, tinggi semampai, tubuhnya ramping dan kulitnya yang putih mulus sempat membuat Ryan tertarik namun sifat nya yang membuat Ryan menjadi tak tertarik,Rena gemar memerkan kecantikannya dengan memakai pakaian yang kurang bahan dan sifat nya yang sombong gemar merendahkan orang lain yang menurut dia tidaklah Cantik. Dan suka memanfaat kan pria pria kaya yang mendekatinya.sejak saat itu Ryan memilih menghindar dari Rena,hingga dia
mendengar Rena dipersunting oleh pria dari desa sebelah, hal itu membuat Ryan menjadi Lega karna merasa pengganggunya akan hilang,Ryan merasa Risih karna saat itu Rena terus mengejar nya dan terus berusaha menarik perhatiannya dengan terang terangan.
"Ryan apa kabarmu" tanya Rena membuka percakapan di antara mereka berdua, "Baik" jawab Ryan singkat tanpa melihat kearah Rena.Ryan merasa Risih dengan kehadiran wanita itu "kenapa sih harus ketemu dengan perempuan genit ini " Batin Ryan sambil memalingkan wajahnya ke arah lain
" Sombong Banget sih kamu sekarang" kata Rena lagi, " enggak ah biasa aja" jawab Ryan ketus,Ryan segera menghabiskan baksonya, Setelah Bakso dalam mangkoknya habis Ryan lalu berdiri, Ryan segera pergi dari mejanya namun tiba tiba tangan nya di cekal oleh Rena "Ryan tunggu aku dong" kata Rena dengan suara manja, "Ren lepas, jangan sampai ada fitnah karna perilakumu" ujar Ryan tanpa menoleh pada Rena "Fitnah apa sih...kita kan gak ngapa ngapain" Rena masih ngotot "Lepas" kata Ryan sambil menarik paksa tangan nya,lalu menuju kasir dan segera membayarnya,Ryan ingin segera pergi dari sana, Rena pun berdiri dan segera membayar baksonya lalu dengan setengah berlari keluar berusaha mengejar Ryan."setelah sampai parkiran Rena masih melihat Ryan yang sedang mengambil motornya,Rena pun memanggilnya "Ryan...Ryan..."panggil Rena Dengan setengah berlari menghampiri Ryan, Ryan hampir saja pergi jika tidak Rena tidang memegangi stang motornya "kamu kok buru buru banget sih...aku kan masih mau ngobrol sama kamu" ucap Rena,tanpa bicara Ryan memegang tangan Rena dan melepaskan nya dari stang motor nya, "Minggir" Usir Ryan dengan pelan namun penuh penekanan " Rena pun melangkah mundur "huh..." Ucap Rena dengan gemas sambil menghentakkan kakinya ke tanah melihat Ryan pergi begitu saja tanpa menghiraukannya. "Sialan aku harus mendapatkan Ryan kembali " kata Rena dalam hati, bahkam dia tidak sadar jika dia Saat ini sudah bersuami dan sebentar lagi akan memiliki anak. Rena pulang dengan perasaan dongkol, Sesampai nya di rumah Rena segera masuk kamar dan merebahkan tubuh nya.
"Dek Bangun...dek bangun sudah sore ini kok masih tidur" Rena merasa ada belaian lembut pada rambutnya, dan terdengar suara lembut di telinganya, perlahan Rena membuka matanya dan mengerjap ngerjapkan matanya,Rena melihat sosok suaminya sedang duduk di tepi ranjang di sampingnya, sambil tersenyum Baim membelai lembut rambut sang istri "loh mas udah pulang? Udah jam brp ini mas?" Tanya Rena, Baim tersenym "iya sayang baru aja datang, udah jam 5 sore Lo..."jawab baim "hmm...kamu udah mandi mas?" "Belum ini mau mandi setelah ngebangunin kamu dulu" kata Baim, "ya udah kamu madi dulu gih,aku kedapur dulu buatin makan malam buat kamu"kata Rena seraya bangun dan duduk di tepi ranjang, nyawanya belum benar benar terkumpul,jadi masih agak puyeng "ehh...sayang tadi pulang kerja aku di suruh kerumah ibu" kata Baim menjeda kalimatnya "hmmm lalu" tanya Rena "tadi ibu membawakan lauk buat makan malam,jadi kamu gak perlu masak " kata Baim sambil tersenyum "kamu yakin mas ibumu membawakan makanan yang layak buat kita, aku lagi hamil lo mas" kata Rena " iya sayang gak mungkin lah ibu membawakan lauk yang basi" kata baim yakin "hmm Baiklah" kata Rena dengan berat,lalu Rena berdiri dan melangkah ke dapur,dilihatnya rantang yang masih belum di buka berada diatas meja makannya.perlahan Rena mendekat lalu membuka rantang itu satu persatu,setelah semua makanan itu terbuka Rena tersenyum dengan sinis melihat satu persatu menu yang di berikan oleh mertuanya itu, Segera di bawanya Sayur Sop, tempe,Tahu dan perkedel itu ke dapur, namun menu itu tidak di suguhkan untuk makan malam mereka, namun menu itu sudah berpindah kedalam kresek dan berakhir di tempat Sampah, ya Rena membuang menu menu yang di buat oleh sang mertua.Tak lama kemudian dia mendengar sang suami memanggilnya "Sayang...Sayang..."panggil Baim pada istrinya, segera Rena menjawab sambil berjalan menghampiri sang suami "iya mas...ada apa kok teriak teriak" tanya Rena "aku dari tadi di dapur, aku tadi udah bilang lo" jawab Rena "iya sih aku lupa"jawab Baim sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Sayang aku udah lapar,kita makan yuk..."ajak Baim sambil merangkul sang istri, namun Rena diam saja..."mas kita makan di luar saja yuk...aku pingin makan sate mas" kata Rena sambil bergelayut manja, "Tapi sayang ibu kan sudah membawakan kita lauk" jawab Baim. "Udahlah mas...ini yang mau calon anakmu loo...kamu mau anakmu ileran" kata Rena yang selalu memanfaatkan kehamilannya untuk memperoleh sesuatu,jika sudah begitu Baim akan menuruti kemauan sang istri "Baiklah Ratuku ayo kita cus ke warung sate pak hasan kan? " Kata baim sambil menoel hidung istrinya, senyum mengembang dari bibir sang istri " baiklah suamiku sayang, aku ganti dulu ya" kata Rena seraya melangkah ke kamarnya begitu juga Baim, tak lama kemudian mereka berdua sudah siap dan baim mengeluarkan sepeda motornya lalu mereka berangkat ke warung sate pak Hasan.
Sesampainya di warung pak Hasan, malam itu warung pak Hasan rame banget, karna memang warung itu tak pernah sepi, sate kambing nya terkenal enak dan empuk.Rena dan Baim segera masuk dan memilih tempat yang masih kosong.