Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3
Di negara lain tepatnya di Indonesia, Arthur masih mencaritahu tentang hacker misterius yang mencoba menembus sistem pertahanan perusahaannya.
Namun sudah beberapa kali ia mencoba tetap saja hanya tanda silang yang ia dapatkan. Arthur menggebrak meja kerjanya.
"Sial, siapa sebenarnya hacker itu? Tapi jujur ku akui, nyalinya besar juga berani bermain-main dengan keluarga Henderson," gumam Arthur.
Ya, Carla dan Carlos mencoba meretas sistem pertahanan perusahaan milik Arthur, namun selalu gagal.
Karena sistem tersebut sangat kuat, beberapa kali percobaan selalu gagal karena mereka mendapat serangan balik dari lawan.
Daripada mereka ketahuan, mereka memutuskan mundur dan menyerang nanti saat lawan lengah.
Arthur mengambil ponselnya dan menghubungi Aleta. Dan panggilan langsung di jawab.
"Assalamualaikum, ada apa?" tanya Aleta to the point.
"Wa'allaikum sallam, apa kakak ada mendengar hacker yang mencoba meretas perusahaan keluarga Henderson?" tanya Arthur balik.
"Ya, karena sistem kita saling terhubung, tapi hacker tersebut cukup cerdik. Setiap kali kami melakukan serangan balik, hacker tersebut langsung mundur dan mengunci sistem keamanan miliknya. Jadi kami tidak menemukan jejak, namun kami mendapatkan petunjuk jika hacker tersebut ada di negara A. Tapi setelah kami telusuri lagi, alamat pindah ke negara lain. Jadi sulit untuk dilacak," jawab Aleta.
Arthur menghela nafas. "Aku merasa di permainkan kak."
"Bukan kamu saja, bahkan aku dan Al juga merasa di permainkan. Tapi kami kagum dengan kehebatan hacker tersebut, karena dia bisa mengelabui keluarga kita."
Setelah tidak mendapatkan apa-apa, Arthur pun menutup panggilan teleponnya. Ia menyandarkan tubuhnya disandaran kursi.
Arthur tersenyum miring. "Sudah dari zaman paman kembar tujuh, baru kali ini mendapatkan lawan yang seimbang. Dan berani mengusik keluarga Henderson," batin Arthur.
"Siapa sebenarnya dia?" gumam Arthur.
Arthur memilih pulang, ia sudah tidak mood lagi untuk bekerja. Sekarang ia sudah memimpin perusahaan milik sang mama yang wariskan oleh Opanya yaitu Darmendra.
Sementara adiknya Austin mengelola perusahaan milik papanya, dan di bantu oleh kakaknya Avariella.
Arthur tiba di rumah, ia langsung keluar dari mobil setelah memarkirkan mobil dengan sembarangan.
Dengan wajah lesu ia pun mengendorkan dasinya dan duduk di sofa ruang tamu. Lina yang melihat putranya tidak baik-baik saja pun menghampirinya.
"Bagaimana sayang? Apa sudah ketemu pelakunya?" tanya Lina.
Arthur menggeleng. "Dia cukup licik Ma, dan sulit ditembus juga. Aku yakin dia bukan orang sembarangan."
"Biar mama bantu, sini laptop mu," pinta Lina.
Arthur pun memberikan tas kerja miliknya yang berisi dokumen penting dan juga laptop. Rencananya ia ingin mengerjakan nya di rumah.
Lina pun mulai mengetik keyboard laptop tersebut, entah apa yang ia ketik hingga muncul angka dan huruf yang aneh.
Hanya hacker yang yang tahu dengan angka dan huruf tersebut. Lina mencoba menembus sistem pertahanan milik hacker misterius itu.
Sementara di sisi lain ...
"Kak kita diserang!" pekik Carlos. Sehingga Carla yang sedang tiduran pun spontan bangun.
Keduanya pun membuka komputer milik mereka masing-masing. Dengan jarinya yang lincah keduanya membuat pertahanan baru.
"Kamu serang balik mereka, dan aku akan menyerang untuk mengalihkan perhatian nya," pinta Carla.
Dua lawan satu, membuat Lina kualahan juga. Banyak virus-virus yang di kirim oleh kedua bocah itu.
Lina yang kualahan pun segera mundur dan menutup laptopnya. Sebelum laptop tersebut musnah.
"Dia menyerah kak, namun pertahanannya tetap tidak bisa di tembus," kata Carlos.
"Biar saja, yang penting identitas kita tidak terbongkar," ujar Carla.
Sementara Lina yang merasa gagal pun hanya tersenyum. Dia juga mengagumi kehebatan hacker tersebut yang mampu mengimbangi dirinya.
Sebenarnya bukan dirinya saja, bahkan keluarga Henderson yang lainnya pun tidak bisa menembus sistem pertahanan hacker tersebut.
"Kamu benar sayang, mama juga kualahan menghadapi hacker tersebut. Tapi dari pengamatan mama, alamat hacker tersebut berada di negara P," kata Lina.
"Apa hacker tersebut berkelompok, Ma?" tanya Arthur.
"Mengapa bertanya seperti itu?" tanya Lina balik.
"Soal, setiap kali mereka menyerang, mereka berada di negara-negara yang berbeda," jawab Arthur.
"Ada apa ini?" tanya Randy yang baru dari belakang dan rumahnya.
"Cerita tentang hacker misterius itu," jawab Lina.
"Terus?" tanya Randy.
"Ya gitu deh, gak bisa mendapatkan informasi apa-apa? Ternyata hacker tersebut sangat cerdik," jawab Lina.
"Tapi perusahaan aman-aman saja, kan? Gak ada masalah, kan?" tanya Randy.
"Gak ada apa-apa kok Pa, mereka sepertinya hanya ingin mencari data tentang keluarga kita saja," jawab Arthur.
Randy mengangguk, ia tau kehebatan putra-putri nya dalam mengelola perusahaan. Jadi Randy bisa beristirahat dengan tenang di rumah.
Walaupun sesekali ia juga turut membantu mengerjakan berkas-berkas penting perusahaan.
Tidak terasa hari sudah siang, Arthur pun masuk kedalam kamar untuk mandi. Setelah itu baru akan makan siang.
Sementara Denia dan Lina menyiapkan hidangan di meja makan. Randy dan Delon sudah duduk dikursi meja makan menunggu untuk di layani.
"Bik, tolong panggil Arthur untuk makan," pinta Lina pada pelayan di rumah ini.
"Baik Nyonya muda," jawab pelayan. Namun belum sempat pelayan beranjak dari tempatnya, Arthur sudah lebih dulu datang.
Arthur langsung duduk dan sudah tersedia nasi diatas piringnya. Hanya lauknya saja ia memilih sendiri.
.....
Sementara di negara A, Carlina sedang berbincang tentang kepulangan nya ke tanah kelahirannya.
Dengan meminta bantuan Harley, ia akan membuat dokumen perjalanan untuk kedua anaknya dan dirinya.
Berkat bantuan Harley juga, Carlina bisa lama-lama tinggal di negara ini. Jadi semua identitas Carlina di gabung dengan Harley.
Bahkan Harley pun mengangkat Carlina menjadi anaknya dan sudah menjadi warga negara ini.
"Kamu tenang saja, papa akan mengurus semuanya. Kapan kalian akan kembali ke Indonesia?"
"Minggu depan Pa," jawab Carlina.
"Apa kamu akan ikut, Nak?" tanya Anggita pada Nina.
"Ikut dong Ma, aku ingin menemani ponakan ku yang lucu ini," jawab Nina.
Harley adalah asli warga negara ini, sementara Anggita asli Indonesia. Mereka pernah menetap di Indonesia selama 10 tahun.
Kemudian memutuskan untuk menetap di negara A, itulah sebabnya Carlina dan Nina berpisah.
Namun mereka sering berhubungan satu sama lain, jadi tidak melupakan meskipun sudah terpisah.
"Besok papa akan urus paspor dan visa kalian, kalian bisa tinggal lebih lama di sana nantinya," ucap Harley.
"Terima kasih Pa, tanpa kalian aku mungkin tidak akan seperti ini," ucap Carlina.
"Kita tidak tahu takdir kita, dengan kejadian malam itu, mungkin itu rencana Tuhan meskipun dengan cara yang salah. Kita tidak tau kedepannya seperti apa?" Anggita berbicara dengan penuh bijaksana.
Keluarga ini memang sangat menyayangi Carlina dan dua bocah kecil itu. Karena kehadiran mereka membawa berkah dalam keluarga ini.
Hidup itu selalu seimbang kiri dan kanan 😂😂
Apa jobdesk recesionis yaa? Satpam perusahaan? Ini perusahaan recehan ato gedean?
Kalo perusahaan gede, karyawan jiasa aja ga bisa asal masuk ke ruangan pimpinan..
Aahhgg ini kan dunia unreal, anything can happend right? 😂😂😂
🙏🏼🙏🏼
Semangay bosque 👌🏻
.