NovelToon NovelToon
Regresi: Psikopat Membalas Dendam

Regresi: Psikopat Membalas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Penyelamat
Popularitas:56.8k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Istri yang dimanfaatkan olehnya telah tiada, meninggal dalam pelukannya. Wanita berwajah rusak yang tidak pernah lelah menunggunya.

"Bangun Foline..." gumamnya, tidak pernah mengijinkan pemakaman sang istri. Memeluk jenazah yang berada dalam peti mati dalam kamarnya.

Pemuda keji, yang menampik rasa kasih dari istrinya. Menghancurkan keluarganya, hanya demi ambisinya untuk memiliki segalanya.

"Sayang...jika aku dapat mengulangi waktu, aku tidak akan membiarkanmu menangis, tidak akan membiarkan jarimu tergores..." gumamnya hendak mengakhiri hidupnya. Kala bahkan tidak ada lagi rasa kasih dari keluarganya.

*
Namun, ada yang aneh. Otto Celdric tidak meninggal. Matanya terbuka mengamati ruangan, dirinya kembali ke masa 12 tahun lalu.

Mencari keberadaan istrinya, melindungi keluarganya, itulah yang akan dilakukan psikopat itu kali ini.

Menginjak tubuh orang-orang yang akan menghancurkan keluarganya.

"Kalian tidak ingin bermain lagi denganku?"

"Aaggh!"

"Adios!"

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

T-rex

Mengendarai mobil guna kembali ke tempat mereka tinggal. Bukan apartemen, tapi kawasan perumahan, memarkirkan mobilnya.

Tidak ada dinding pembatas rumah di tempat ini. Namun, tetangga tidak saling menyapa, itu merupakan hal biasa. Sejak berusia 15 tahun Otto Celdric tidak lagi tinggal dengan kedua orang tuanya. Anak yang bersikap lebih dewasa dan mandiri dari anak seusianya itulah dia. Pemuda yang kini berusia 19 tahun.

"Paman, aku lapar!" Ucap Ryu Dean, merebahkan dirinya di atas sofa.

Sang paman mengernyitkan keningnya, membuka kulkas kemudian mengambil beberapa jenis selada, tomat cherry, serta beberapa bumbu lain. Jadilah semangkok cecar salad dalam waktu singkat.

"Ini!" Enric menyodorkan pada keponakannya.

"Aku mau roti, kalau tidak nasi, dan daging. Mana aku bisa kenyang makan-makanan seperti ini. Nanti aku bisa mati." Gerutu sang keponakan, dengan pipi yang begitu chubby. Tubuh yang lebih besar dari Eric.

"Sapi setiap hari makan rumput, tapi tidak mati." Ucap Eric berusaha tersenyum, benar-benar berusaha mematahkan sumpit yang dipegang olehnya. Benar-benar kesal pada tumpukan lemak ini.

"Aku bukan sapi. Aku manusia!" Tegas Ryu.

Tidak ingin ini berakhir seperti kehidupan dahulu. Dirinya harus terus terang pada Ryu.

"Ryu, ditempat ini membunuh atau dibunuh." Bisik sang paman menbuat Ryu Dean mengerutkan keningnya.

"Lebih mudah memiliki ijin untuk kepemilikan senjata api di Amerika Serikat. Karena itu lebih baik kita segera mengurusnya." Lanjut sang paman tersenyum ramah.

"Kenapa?" Tanya Ryu Dean tidak mengerti.

"Cepat atau lambat, kita akan main tembak-tembakan. Karena itu mulai sekarang aku akan mengatur porsi makan mu. Agar kamu tidak menyusahkan hidupku." Seorang paman yang benar-benar harus bersabar. Kunci hidup kakaknya tersayang adalah sang keponakan. Itu artinya dirinya harus berusaha menjadikan anak ini predator yang tidak mudah untuk ditindas.

"Tidak mau!" Tegas Ryu lagi.

"Demi Almira (tunangan Ryu Dean)." Seperti dugaan mendengar nama itu sang keponakan dengan segera mengangguk.

Cukup bagus memang, dibutuhkan waktu kurang lebih 60 hari di negara ini, untuk memiliki lisensi kepemilikan senjata api. Senjata api yang diperlukan untuk... melindungi b*bi gemuk.

*

Dalam buku harian Foline, tertulis jelas bagaimana pria idamannya. Sebelum pada akhirnya menikah dengan Otto Celdric.

Wanita yang mengerti, tidak ada yang menginginkannya. Karena itu, bagaikan menelan sayuran pahit seumur hidupnya. Foline tetap bertahan, bahkan walaupun tidak dapat mengeluh, keluar dari rumah, atau bercerai. Karena tidak ada tempat untuk wanita buruk rupa. Foline tidak memiliki teman untuk pulang selain Otto Celdric.

Eric menghela napas menatap ke arah keponakannya yang tengah berlari, maaf salah! Berjalan pelan di atas treadmill."Ryu bagaimana cara menjadi pria manis?"

"Seperti aku! Ibuku selalu mengatakan aku manis." Ucap Ryu dengan napas terengah-engah. Bagaikan berlari, padahal hanya berjalan.

"Aku ingin memotong timbunan lemakmu, kemudian merebusnya dalam zat asam, menyisakan tulang yang---" Komat-kamit Eric berucap dengan suara kecil.

"Paman bilang apa?" Tanya Ryu tidak mendengar dengan jelas.

"Berat badanmu akan segera turun." Sang paman tertawa tidak bersalah.

"Iya, rasanya sudah turun mungkin 7 kg. Paman ambil timbangan!" Ucap Ryu turun dari treadmill, kemudian naik ke atas timbangan.

"Kenapa timbangannya tidak bergerak!? Apa rusak?" Gumam Ryu menatap angka yang masih sama seperti sebelumnya.

"Larilah dari kenyataan. Maka kamu akan kurus, memikirkan masa depan." Sindir Eric tersenyum, mengingat sang keponakan, baru berlari, eh salah! Berjalan 30 menit di atas treadmill.

Suara beberapa orang pria terdengar, memasuki tempat gym. Lebih tepatnya Alex dan beberapa temannya.

Ini sudah biasa terjadi, benar-benar biasa.

Plak!

"Eric!" Kepala pemuda itu dipukul menggunakan tangan. Merangkul bahunya seperti akrab.

Mengikuti program akselerasi membuat Eric berusia jauh lebih muda dibandingkan dengan mahasiswa seharusnya. Pembullyan? Itu dialami olehnya dari hari pertama memasuki kampus.

"Benar-benar menyebalkan daging-daginh busuk ini..." Mungkin kalimat itu yang tersimpan dalam otak Eric.

"Sedang apa mahasiswa teladan di tempat ini." Alex tersenyum, bau alkohol samar tercium dari mulutnya.

"Ini teman paman? Perkenalkan namaku Ryu." Ryu mengulurkan tangannya, ingin memiliki lebih banyak teman di tempat ini.

Tapi.

Perut Ryu ditepuk-tepuk oleh Gilbert (teman Alex) bagaikan gendang."Wah cukup bagus untuk latihan Thai boxing." Ucapnya tertawa, menghina tubuh Ryu bagaikan samsak.

"I...itu tidak sopan!" Ucap Ryu yang memang biasa dimanjakan dari kecil.

Jika sebelum waktu terulang Eric membela keponakannya hingga berakhir dihajar. Sedangkan Ryu hanya dapat iba dan menangis.

Kali ini tidak! Eric diam, ingin Ryu belajar untuk sedikit mengasah taringnya. Ingin keponakannya mengetahui dunia ini begitu kejam.

"Sopan santun? Gajah...ah salah! b*bi sepertimu ingin mengajari kami sopan santun?" Tanya Alex, melepaskan rangkulannya dari Eric. Kini mendekati Ryu.

"Benar! Orang yang memiliki sopan santun---" Kalimat Ryu disela.

"Eric! Belikan kami bir!" perintah Alex.

"Baik!" Berpura-pura lugu, ini yang dilakukan Eric kali ini. Wajahnya tersenyum ingin memiliki partner untuk balas dendam. Bagaimana dirinya dapat merubah timbunan lemak seperti Ryu Dean menjadi predator?

Berjalan dengan cepat, samar didengar olehnya.

Brak!

Suara Ryu Dean dipukuli, pemuda itu ditendang hingga roboh.

"Kamu dengar sendiri! Bahkan pamanmu menganggap kami majikannya. Kamu juga hanya budak kami!" Tawa Alex terdengar.

Sedangkan Eric kali ini melangkah pergi perlahan guna membeli bir. Terkadang memang harus mengajari Ryu Dean tentang kerasnya hidup, agar dapat menjadi partnernya untuk membalas dendam.

Manipulatif? Bukankah itu watak seseorang psikopat? Tidak terlahir sebagai psikopat. Tapi lingkungan dan rasa sakit yang merubah seorang Otto Celdric. Rasa sakit yang akan ditebus olehnya di kehidupan kali ini. Tidak akan menjadi pribadi yang seperti dulu. Bagaimana jika seorang psikopat kini bertindak untuk memangsa predator?

*

Membeli dua lusin bir kaleng. Kemudian membawanya ke kasir, letak yang tidak jauh dari tempat gym membuatnya hanya berjalan kaki, tanpa menggunakan mobil.

Bagaimana keadaan Ryu saat ini? Dirinya ingin mengetahuinya. Mungkin pembullyan tengah terjadi. Tidak mungkin Ryu terus menentang hingga dihajar bukan? Sudah pasti Ryu akan membiarkan dirinya menjadi bahan lelucon.

Tapi.

Kala membuka pintu, Eric mengernyitkan keningnya. Ryu masih dihajar hingga saat ini.

"Pamanku bukan budak kalian. Dasar sampah! Puh!" Ryu malah meludah ke arah Alex.

Ryu Dean tidak terima dirinya dihina? Bahkan dengan wajah yang babak belur.

"Pamanmu memang budak kami sejak SMU! Pacar pamanmu bahkan hanya pacar imajinasi. Veronica hanya pacarku dari awal. Pamanmu manusia sampah." Alex tertawa diikuti dengan tawa teman-temannya. Menendang tubuh Ryu Dean yang tidak berdaya.

Ryu menangis menitikkan air matanya."Paman..." gumamnya sesegukan. Wajahnya sudah tidak berbentuk, perutnya benar-benar dijadikan samsak.

Eric menghela napas. Ternyata Ryu memiliki hati yang begitu lembut padanya? Karena itu, lebih baik lakukan sekarang saja, kala keponakannya mulai tidak sadarkan diri.

"Wah! Wah! Wah! 15 menit aku meninggalkan kalian dengan keponakanku tersayang. Kalian ternyata sudah bermain sejauh ini." Ucapnya tersenyum, kali ini bukan pura-pura bodoh lagi. Senyuman dengan aura membunuh yang menyengat.

"Eric, kami hanya sedang mengajari keponakanmu, bagaimana caranya berolahraga." Kembali Alex mendekat, hendak memukul kepala Eric dan merangkulnya.

Tapi, Eric menunduk, melangkah mundur. Menggunakan berat badan Alex dan kekuatan sikunya, menyikut tengkuk, tepat pada titik vital. Membuat pria berbadan besar itu roboh.

Menendang kepala Alex, ingin merusak wajah yang memuakkan. Hidung pemuda itu mengeluarkan darah bagaikan patah.

"Bermain?" Eric tertawa ganjil, terkesan mengerikan, menginjak bagian perut Alex."Keponakanku kelihatannya sudah tidak sadarkan diri. Bagaimana jika bermain denganku?" tanyanya, tersenyum menyeringai. Membuat semua teman Alex menyadari ada yang aneh dengan orang ini.

Perasaan bagaikan menghadapi T-rex, yang mengintai menunjukkan taring untuk mencabik-cabik mereka tanpa ampun.

1
Ufi Yani
wahh zhou tau sndri kbusukan billy
Mei Sihombing
seru bgt,alurnya gak tertebakk
Yani Setyani
Kena deh...
Masuk perangkap
Yani Setyani
Eric keren kan, Zhou....
Yani Setyani
Tegaaaaang
Eka suci
lanjuuut 💪🏻💪🏻
Nur Wahyuni
nah kan ketahuan juga belangnya si Billy.. udah penjarain aja si Billy
Senjaa💞
emejing...warrrr biasahhhh👏👏👏
wilda♡♡
love you thorr👄❤❤jadi gausah gadang nih nunggu karyamu
lestari amelia
wah...cerdas 👏👏
Me mbaca
wah kereeeen, cara mancing nya tyrex...dah bakal kepikiran kalau Zhou pasti naruh alat sadap
iin marlina
like komen bunga dobel
makasih sudah dobel up kak
yesi yuniar
keren 👍👍👍👍
Mauijah Mauijah
sangat cerdik
Indar
ayo paman erik ajak zhou utk mengungkap siapa sebenarnya billy yg sdh dianggap sebagai ayah terbaik
Ibrahim Nurulhuda
lanjut thor
Ibrahim Nurulhuda
lanjut thor makin seru
Nur Wahyuni
ayo Zhou selidiki bareng eric siapa Billy sebenarnya...
Inah Ilham
apik lho ceritane 👍👍
Mauijah Mauijah
oh ya ampun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!