Setelah menjatuhkan talak pada Amira, Reifan menyesalinya. Reifan ingin merujuk Amira, setelah dia tahu kalau perceraian mereka terjadi hanya karena kesalahpahaman. Selama ini Amira hanya di fitnah oleh ibu mertuanya. Dan setelah Reifan mengetahui hal itu, Reifan menyesal dan ingin menebus kesalahannya dengan merujuk Amira. Namun tanpa sadar Reifan telah mentalak Amira sebanyak tiga kali, sehingga tidak bisa membuat mereka rujuk lagi kecuali Amira menikah lagi dengan lelaki lain dan bercerai dengan lelaki itu.
Apa yang akan Reifan lakukan untuk bisa kembali dengan Amira?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pamit
"Amira, di mana Kayla?" tanya Reifan menatap sekeliling.
Sejak tadi Reifan tidak melihat Kayla. Dia juga tidak mendengar suara celoteh Kayla. Sebenarnya Reifan sudah kangen sama Kayla karena sejak kemarin dia belum melihat gadis kecilnya itu.
"Kayla ada di kamarnya Mas. Baru saja dia terlelap," jawab Amira.
"Ya sudahlah, biarkan dia istirahat."
"Iya. Dia memang harus banyak istirahat."
"Sebenarnya aku ke sini, cuma mau pamitan sama kamu dan Kayla."
Amira terkejut saat mendengar ucapan Reifan.
"Pamit? emang kamu mau ke mana Mas?" tanya Amira.
"Aku mau ke luar negeri untuk mengurus bisnis aku. Mungkin selama satu bulan aku akan berada di sana."
"Oh. Begitu?"
"Iya. Aku sudah bicara ini sama Aditya. Aku sudah menyuruh dia untuk menjaga kamu dan Kayla selama aku ada di luar negeri. Dan aku juga sudah menyuruh dia untuk memegang urusan kantor. Dan pastinya dia akan lebih sibuk dari biasanya Amira."
"Iya. Aku tahu Mas."
Amira terkejut saat Reifan meraih tangannya dan menggenggamnya erat.
"Aku udah nggak sabar Mir rujuk sama kamu. Tiga bulan, bagi aku itu waktu yang sangat lama. Aku sebenarnya nggak tega harus meninggalkan kamu dan Kayla. Tapi apa boleh buat, kita tidak ada ikatan apa-apa. Aku tidak mungkin membawa kamu pergi bersamaku."
Dulu Amira sangat mencintai Reifan. Dia bahkan mau rujuk lagi setelah dua kali di talak oleh Reifan. Mungkin semua orang akan mengatakan Amira bodoh. Tapi Amira rujuk dengan Reifan hanya karena anaknya. Kayla sangat sayang sekali sama Reifan. Dia menganggap Reifan ayah yang terbaik untuknya. Tanpa Kayla tahu, seberapa buruknya Reifan saat dia tidak mau mengakui Kayla sebagai darah dagingnya sendiri.
Namun Kayla gadis kecil berusia enam tahun itu, tidak tahu menahu masalah ke dua orang tuanya.Karena Amira tidak pernah menjelaskan apapun pada Kayla soal hubungannya dengan Reifan. Amira juga tidak pernah sekalipun menjelekan Reifan di depan Kayla, itu semua dia lakukan hanya karena untuk menjaga mental Kayla.
Sentuhan Reifan ke Amira, sudah tidak lagi seperti dulu. Entah kenapa, rasanya sangat hambar untuk Amira saat dia ada di dekat Reifan. Sepertinya perasaan cinta Amira yang dulu sudah mulai memudar. Mungkin itu semua karena perlakuan buruk Reifan pada Amira yang membuat cinta itu perlahan menghilang dari hati Amira.
Amira melepaskan genggaman tangan Reifan.
"Maaf Mas, jangan sentuh aku. Sekarang aku sudah menikah. Tolong hargai pernikahan aku dan Aditya. Walau kami menikah kontrak, tapi ini juga pernikahan suci dan sakral. Kami menikah secara hukum agama dan negara. Jadi tolong mengertilah."
"Iya Amira. Aku tahu. Aku nggak akan macam-macam sama kamu sebelum kamu bercerai dengan Aditya."
"Baguslah kalau kamu mengerti."
"Amira, aku mau ke luar negeri, aku harap kamu mau jaga Kayla dengan baik. Aku janji, aku akan selalu memberikan kamu dan Kayla kabar. Aku akan menunggu sampai tiga bulan. Dan aku benar-benar nggak sabar menunggu kamu bercerai dengan Aditya."
"Mas, aku dan Aditya baru menikah kemarin. Sebaiknya kamu jangan ungkit-ungkit dulu soal perceraian kami. Kamu fokus saja sama pekerjaan kamu. Dan kamu tenang saja. Aku dan Aditya pasti akan menjaga Kayla dengan baik."
"Yah, aku percaya sama kalian."
Reifan diam sejenak. Dia tampak sedih karena dia tidak bisa bertemu dengan Kayla. Reifan sudah berjanji, kalau dia akan mengajak Kayla dan Amira jalan-jalan. Seharusnya sore ini Reifan akan mengajak Kayla dan Amira jalan-jalan ke taman.
"Sebenarnya aku ke sini, juga mau pamit sama Kayla. Karena mungkin nanti malam aku sudah harus pergi. Aku juga sebenarnya mau ngajak Kayla jalan-jalan ke taman. Tapi dia tidur. Ya sudahlah, aku akan tunda jalan-jalannya sampai bulan depan."
"Kenapa mendadak sekali sih Mas perginya?" tanya Amira.
"Iya Amira. Dan bisnis ini sangat penting untuk aku."
Setelah berbicara cukup lama dengan Amira, Reifan pun kemudian pamit untuk pulang.
"Amira, aku pulang dulu ya. Aku mau titip salam untuk Kayla. Dan tolong, mulai sekarang izinkan aku untuk selalu dekat dengan Kayla. Setelah aku ada di luar negeri, aku akan sering telpon kamu dan Kayla untuk mengetahui perkembangan kondisi Kayla."
"Iya Mas. Hati-hati ya."
Setelah berpamitan pada Amira, Reifan kemudian pergi meninggalkan rumah Amira.
****
Ring ring ring...
Suara ponsel Amira mengejutkan Amira dari lamunannya. Amira fikir, Reifan yang menelponnya, ternyata itu telpon dari Aditya.
"Halo Dit. Ada apa?"
"Aku cuma mau tanya. Di rumah apa masih ada makanan."
"Nggak ada Dit. Semua makanan sudah habis. Tapi Bik Atun mau masak lagi kok untuk makan malam kita."
"Mir, bilang sama Bik Atun. Nggak usah masak lagi. Nanti aku akan ngajak kalian keluar untuk makan malam. Kayla belum tidur kan? kita ajak Kayla juga ya Mir."
"Belum. Dia kan udah tidur siang. Paling tidurnya lagi malam."
"Kita ajak Bik Atun juga ya Mir, untuk makan malam."
"Iya Dit iya."
"Sebentar lagi aku pulang. Kalian siap-siap ya."
"Iya iya."
Amira tersenyum bahagia saat Aditya mengajaknya makan malam bersama. Baru kali ini, dia merasa bahagia setelah bertahun-tahun dia selalu disakiti oleh Reifan, Bu Rianti dan Desti. Amira sudah seperti burung yang keluar dari sangkarnya. Dia sudah terbebas dar penderitanya setelah dia menikah dengan Aditya. Walau Aditya hanya asistennya Reifan, dia cukup bisa memanjakan istri dan anak sambungnya. Sepertinya Aditya memang tulus mencintai Amira dan Kayla.
Walau pernikahan Aditya dan Amira hanya pernikahan kontrak, namun Aditya akan tetap menyayangi Amira dan Kayla dengan tulus. Walau suatu saat nanti, Aditya harus merelakan istri dan anak sambungnya itu pergi dan kembali ke Reifan.
Setelah menerima telpon dari Aditya, Amira buru-buru keluar dari kamarnya. Dia melangkah sampai ke ruang tengah. Amira tersenyum saat melihat Bik Atun sedang menemani Kayla belajar.
"Bik Atun, Kayla, ayo sekarang kita siap-siap."
Bik Atun dan Kayla saling menatap.
"Kita mau ke mana Ma?"
"Om Aditya sebentar lagi pulang. Dia menyuruh kita untuk bersiap-siap. Dia akan mengajak kita makan di luar."
"Jadi bibik nggak usah masak Bu?" tanya Bik Atun.
"Nggak usah. Bibi juga siap-siap dong. Kan Aditya mau ngajak bibik juga," ucap Amira.
Bik Atun tersenyum.
Baru kali ini, aku punya majikan yang mau ngajak pembantunya keluar untuk makan malam bersama. Ternyata Pak Aditya benar-benar baik, batin Bik Atun
Aditya memang dari kalangan kelas bawah. Makanya tidak heran, setelah dia sukses, dia tidak akan pernah merendahkan orang lain. Walau baru beberapa hari Bik Atun kerja di rumah Amira, Aditya sudah menganggap Bik Atun keluarga sendiri.
Berbeda dari halnya Reifan. Sejak kecil, Reifan sudah menjadi anak pengusaha. Dia tidak pernah hidup susah, jadi wajar saja jika sikapnya dengan Aditya sangat berbeda. Begitu juga dengan keluarganya. Keluarga Aditya sangat rendah hati, sementara keluarga Reifan dia sangat mementingkan status sosial mereka.