Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33.
Di sisi lain, di sebuah apartemen.
Prang!!
Ivanka melemparkan gelas ke lantai, dengan penuh amarah, terlihat dari wajahnya yang memerah.
"Kamu memang bodoh! merayu si Carla bodoh itu saja tidak bisa, dia pasti akan menyukai kamu, jika terus mengejarnya dengan gigih! apakah kamu ingin terus hidup seperti ini! tidak pernah di anggap oleh Papa kandungmu sendiri, dan hanya mendapat pekerjaan sebagai seorang Asisten saja!!"
Ivanka memarahi seorang pria, yang duduk sedari tadi diam saja, tidak membalas nada suara Ivanka yang terdengar sarkas.
"Dengar tidak kamu?!" bentak Ivanka dengan mata melotot memandang pria itu.
"Iya aku dengar! aku sedang mengejarnya, kamu jangan berisik! kamu pikir siapa kamu menghina ku!!" kembali si pria membentak.
"Siapa kamu bilang? bukankah kita sama-sama sedang mengejar orang yang kita sukai! aku sudah membuat si Carla itu membenci Bastian, sekarang giliran kamu mendapatkan si Carla itu, agar Bastian sepenuhnya melepaskan tanggung jawabnya pada si Carla jalang itu!!"
Plak!!
"Kamu yang jalang! jangan hina dia, aku belum menyentuhnya! dia masih gadis polos, tidak seperti kamu! sudah berapa pria menyentuh kamu!!"
Ivanka memegang pipinya yang di tampar pria itu, matanya semakin galak memandang pria itu, "A..apa kamu bilang? sembarangan kamu! memangnya.....?!"
"Memang benar, kan?" pria itu memotong perkataan Ivanka, "Apa kamu lupa! demi melancarkan aksimu ini, satu bulan yang lalu, kamu merayu ku, dan membiarkan aku menyentuh tubuhmu!" pria itu tersenyum lebar, nyaris tertawa melihat raut wajah Ivanka yang berubah.
"Ka..kamu..kamu, sialan kamu Andrian!!" teriak Ivanka, lalu kembali hendak memukul pria itu.
Tapi, dengan cepat pria itu, Andrian Stephen, menangkap tangan Ivanka, "Kamu wanita yang sangat arogan, aku merasa.. apakah si Bastian itu akan tahan dengan tempramen mu ini, dan mengetahui, kalau kamu sudah tidak perawan lagi, ha ha haa!!" Andrian tertawa ngakak.
"Sialan kamu Andriannnn....!!" teriak Ivanka kalap, lalu mencoba hendak memukul Andrian, dengan tangannya yang satu lagi.
Tapi dengan cepat Andrian mendorong tubuh Ivanka.
Bruk!!
Ivanka jatuh ke lantai.
"Sialan kamu Andrian! kalau bukan karena peranku untuk memisahkan mereka, tidak mungkin si Carla itu membenci Bastian, sehingga ia menjauh dari Bastian! sekarang tugasmu membawa si Carla itu jauh dari kota ini!!"
"Enak saja kamu! grup Miller milik Clara, kamu dan Bastian yang harus pergi meninggalkan kota ini!!"
"Tidak! Bastian Ceo grup Miller, dia tidak akan pernah meninggalkan aset kekayaan, yang ia kelola! si Carla itu yang harus pergi menjauh! kalian tidak akan kelaparan, karena ia memiliki sedikit saham grup Miller, jadi kalian hanya bisa menikmati saham yang sedikit itu saja!!"
"Tidak bisa! Carla pemilik sah grup Miller, Bastian hanya adik angkat Papa Carla, dia tidak memiliki hak atas kekayaan Miller!!"
Brak!!
Kaki Ivanka menendang kaki kursi, yang berdiri tidak jauh dari tempat ia terjatuh.
"Terserah apa yang kamu katakan! kita lihat saja nanti, siapa yang benar di antara kita!" Ivanka perlahan bangkit dari jatuhnya, "Ini.. kalau kamu, benar-benar ingin mendapatkan si Carla itu, kamu buatlah dia jadi milikmu!"
Ivanka memberikan satu bungkusan kertas kecil, ke atas meja, "Semoga berhasil! aku tunggu kabar darimu!"
Ivanka kemudian keluar dari apartemen tersebut.
Sementara Andrian menatap bungkusan kertas kecil tersebut, ia sudah lama menaruh rasa suka kepada Carla.
Kehidupannya yang tidak pernah di anggap, membuat ia bertekad untuk menunjukkan kepada keluarga Ayahnya, kalau ia dapat sukses, dan menjadi orang kaya.
Saat mengetahui Carla satu-satunya putri tunggal grup Miller, ia memiliki rencana yang tersusun dalam hatinya, untuk mendapatkan Carla.
Sebelumnya ia dan Ivanka adalah sepasang kekasih, tetapi entah bagaimana ceritanya, mereka kemudian putus begitu saja.
Mereka sama-sama mengincar kehidupan mewah, milik Bastian dan Carla.
Ivanka ambisinya karena desakan orang tuanya, sedangkan dia karena ketidak pedulian Ayahnya, yang tidak begitu menyayanginya.
Ayahnya yang kaya, hanya memberikan pekerjaan sebagai Asisten kepadanya.
Andrian meraih bungkusan kecil tersebut, lalu bibirnya perlahan merekah.
Sebentar lagi, ia akan membalaskan sakit hatinya, kepada keluarga Ayahnya, kalau ia bisa lebih kaya dari Ayahnya.
Grup Miller yang mendominasi, raja bisnis nomor satu di kota mereka, akan menjadi miliknya.
Bersambung.....
baru awal dah ngeluarin air mata deh