Di dunia kultivasi yang dilanda konflik antara Ras Manusia dan Ras Iblis, Dewa Bin Jue dari Sekte Pedang Langit menjadi harapan terakhir umat manusia. Setelah bersembunyi di Gua Abadi, Dewa Bin Jue meninggal dan menciptakan warisan Pedang Langit sebelum Dewa Iblis Yu Zheng menyerang.
Di Benua Huang Zhou, pemuda jenius Luo Xinfen kehilangan kemampuan kultivasi akibat pengkhianatan tunangannya, Wei Ling. Dalam pencariannya untuk memulihkan kekuatannya, Luo Xinfen menemukan gua misterius yang menyimpan rahasia kuno. Di sana, ia bertemu dengan suara Dewa Bin Jue yang memberinya Pedang Langit.
Dengan warisan legendaris ini, Luo Xinfen bersiap untuk menghadapi tantangan, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan, dan menyelamatkan dunia manusia dari ancaman Ras Iblis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LevzaaOP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 6 I Pembuatan Pil dan Penerobosan Kultivasi
Setelah insiden yang hampir merenggut nyawanya, Luo Xinfen memasuki ruang meditasi dengan tekad yang baru. Luka di bahunya masih terasa perih, namun semangatnya untuk memperkuat diri jauh mengatasi rasa sakit itu. Ia menyadari, keberadaannya sebagai pemegang warisan Dewa Bin Jue menarik ancaman dari musuh-musuh yang tersembunyi, dan hanya kekuatan yang cukup dapat memastikan keselamatan keluarganya.
Dalam keheningan ruang meditasi yang redup, Luo Xinfen menyiapkan bahan-bahan langkah yang berhasil ia dapatkan dari pelelangan di Paviliun Seribu Harta. Tumbuhan Rumput Pencerah Jiwa, yang begitu berharga dan memiliki energi spiritual yang pekat, kini terletak di hadapannya. Ia menutup matanya, menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. “Dewa Bin Jue, Pil apa yang akan kita buat dengan bahan Rumput Pencerah Jiwa ini” Ucap Luo Xinfen.
“Kita akan membuat Pil Vitalitas Roh, sebuah pil yang mampu memperkuat kultivasi dan mengembalikan kekuatan tubuh serta roh. Pil ini sangat penting dalam perjalanan kultivasi.” Ucap Dewa Bin Jue.
Luo Xinfen, dengan bantuan bimbingan dari kesadaran Dewa Bin Jue, meracik bunga ini menjadi pil khusus yang disebut Pil Vitalitas Roh. Pil ini mampu meningkatkan kekuatan dan kecepatan kultivasi seseorang, serta memberikan energi tambahan yang stabil untuk waktu yang cukup lama, menjadikannya ideal untuk latihan panjang atau persiapan menjelang pertempuran.
Setelah berdiskusi dengan Dewa Bin Jue, Luo Xinfen duduk bersila dengan Pedang Langit yang tergeletak di dekatnya. “Anak muda, proses pembuatan Pil Vitalitas Roh membutuhkan ketenangan dan fokus yang mendalam. Kau harus mengikuti setiap langkahnya dengan tepat, karena sedikit kesalahan saja bisa membuat rumput langka ini dan tanaman lainnya kehilangan khasiatnya.” Ucap Dewa Bin Jue.
Proses Pembuatan Pil Vitalitas Roh
Bahan-Bahan Pembuatan Pil:
- Bunga Roh Surgawi - Inti dari pil, memberikan esensi murni.
- Daun Mata Angin - Daun hijau yang membantu membuka jalur energi dalam tubuh, memastikan aliran yang halus
- Serbuk Ginseng Cahaya Bulan -Tumbuhan yang meningkatkan daya serap energi dalam tubuh.
- Rumput Pencerah Jiwa (Tumbuhan ini adalah yang paling penting dalam pembentukan Pil tersebut) - Tumbuhan yang meningkatkan daya serap energi dalam tubuh.
Luo Xinfen mulai membuat Pil tersebut dengan mengikuti arahan Dewa Bin Jue. Ia menyiapkan Rumput Pencerah Jiwa, beberapa bahan tambahan yang disarankan Dewa Bin Jue, serta tungku alkimia yang digunakan oleh Keluarga Luo untuk proses pembuatan pil berharga. Dalam kesunyian, ia mulai mencampur semua bahan, mengikuti setiap langkah dengan teliti.
Dewa Bin Jue terus memberi arahan. “Langkah pertama, panaskan tungku dengan api yang stabil. Setelah itu, masukkan Rumput Pencerah Jiwa dan biarkan kekuatan alami dari tumbuhan itu menyatu dengan energi spiritualmu” Luo Xinfen melakukannya dengan hati-hati. Ia merasakan energi murni dari rumput mulai berbaur, mengalir seperti aliran Sungai yang tentang namun kuat.
Saat energi mulai menyatu, Dewa Bin Jue memberikan Langkah berikutnya. “Sekarang, perkuat energimu dan arahkan ke tungku alkimia. Gunakan teknik pernapasan dalam untuk menjaga aliran energi tetapi stabil karena ini akan menentukan kualitas pilnya. “Luo Xinfen memejamkan mata dan menarik napas dalam, lalu mengarahkan aliran energi dari dalam tubuhnya ke dalam tungku. Suhu tungku mulai naik perlahan, dan kilauan biru samar dari Rumput Pencerah Jiwa bercahaya, menandakan keberhasilan proses awal.”
Proses ini berlangsung selama berjam-jam. Setiap tahap membutuhkan fokus tinggi, terutama ketika energi di dalam tungku semakin besar. Luo Xinfen harus terus menyesuaikan aliran energinya agar proses alkimia berjalan sempurna.
Akhirnya, setelah satu malam penuh pengabdian, aroma harum yang kuat memenuhi ruangan. Dewa Bin Jue menginstruksikan langkah terakhir. “Kuatkan energimu dan tingkatkan suhu tungku sekali lagi. Saat warna pil berubah menjadi biru muda, keluarkan pil tersebut dari tungku dan segera masukkan ke dalam wadah khusus untuk menjaga kualitasnya.”
Dengan konsentrasi penuh, Luo Xinfen menaikkan aliran energi hingga mencapai tingkat yang diinginkan. Suhu tungku naik, dan pil di dalamnya perlahan berubah warna, menunjukkan tanda-tanda sempurna. Ketika pil itu akhirnya siap, Luo Xinfen menariknya keluar dan memasukkannya ke dalam wadah khusus yang telah disiapkan.
Luo Xinfen menghela napas lega sambil memegang Pil Vitalitas Roh tersebut. Dewa Bin Jue berbicara dengan nada puas. “Kau telah berhasil, anak muda. Pil ini adalah hasil yang sempurna. Dengan Pil Vitalitas Roh ini, kau bisa mempercepat kultivasimu secara signifikan, dan ini akan memberimu kekuatan yang kau butuhkan untuk menghadapi setiap ancaman.”
Luo Xinfen tersenyum, merasa bersyukur dan penuh semangat. Ia menyadari bahwa dengan ajaran Dewa Bin Jue, ia memiliki kekuatan untuk membangun kembali kehormatan Keluarga Luo dan mengatasi tantangan yang akan datang.
Dengan Pil Vitalitas Roh yang berhasil ia buat, Luo Xinfen segera memutuskan untuk memulai kultivasi intensif. Ia menutup diri di ruang meditasi, memastikan tidak ada yang mengganggunya selama porses Panjang ini. Di hadapannya, Pil Vitalitas Roh yang bercahaya biru lembut tampak berkilau, mengisyaratkan energi murni yang akan ia seran.
Luo Xinfen duduk bersila dengan tenang, menarik napas dalam-dalam untuk menyiapkan tubuh dan pikirannya. Suara bijak Dewa Bin Jue terdengar kembali dalam benaknya, mengarahkan setiap langkah kultivas. “Anak muda, perjalanan kultivasi ini bukan sekedar peningkatan kekuatan fisik. Kau juga harus memahami setiap lapisan energi yang kau capai akan membuka pemahaman baru dalam jiwamu. Konsentrasikan dirimu, gunakan teknik pernapasan untuk menyelaraskan aliran energi dalam tubuhmu”
Luo Xinfen menelan Pil Vitalitas Roh, merasakan energi hangat yang segera mengalir deras dalam tubuhnya. Dalam hitungan detik, energi dari pil tersebut mulai meresap ke seluruh nadinya, menyelimuti tubuhnya dengan kekuatan baru. Setiap aliran energi terasa semakin kuat, seperti Sungai yang mengali dewa namun tetap terkendali. Ia merasa seolah-olah tubuhnya telah diperkuat secara alami dan siap menahan kekuatan apa pun.
Seiring waktu, Luo Xinfen merasa energinya semakin padat. Ia merasakan peningkatan yang nyata seolah-olah Batasan yang sebelumnya ia rasakan mulai memudar. Panduan dari Dewa Bin Jue membantu menjaga keseimbangan antara fisik dan energi spiritual, memastikan bahwa setiap langkah kultivasi tidak hanya meningkatkan kekuatannya, tetapi juga mempertajam kesadaran dan ketenangan jiwa.
Satu demi satu lapisan berhasil ia capai. Energinya terus meningkat seiring dengan semakin dalamnya pemahaman akan teknik yang diberikan Dewa Bin Jue. Setiap lapisan yang ia lewati menambahkan kekuatan baru dan memperkuat setiap serta tubuhnya. Aura di sekelilingnya semakin berpendar, menunjukkan tingkat kekuatan yang sudah naik.
Setelah beberapa hari berkultivasi, Akhirnya Kultivasi Luo Xinfen sampai pada Tingkat Dasar Tahap Ke- 8 Luo Xinfen akhirnya membuka matanya. Matanya bersinar terang, penuh dengan tekad baru dan kekuatan yang telah kembali. Ia merasakan perubahan signifikan dalam kekuatannya ---- bukan hanya fisik, tetapi juga spiritual. Kini, ia memiliki kepercayaan diri yang lebih besar pada kompetisi antar keluarga yang akan datang dan menghadapi ancaman dari Keluarga Wei serta ras iblis yang mengincarnya.
Dewa Bin Jue kembali berbicara dengan nada bangga. “Kau telah melampaui batasanmu, Luo Xinfen. Dengan kekuatan ini, kau memiliki landasan yang cukup untuk menghadapi keluarga-keluarga lain di kompetisi nanti. Namun, ingatlah, perjalanan ini masih Panjang. Pertahankan semangat dan teruslah berkultivasi, karena musuh-musuhmu juga tidak akan tinggal diam.”
Luo Xinfen mengangguk penuh semangat. Ia tahu bahwa perjalanan ini baru awal dari rencana besar untuk melindungi dan memperkuat Keluarga Luo, serta membalas segala penghinaan yang pernah mereka terima. Kini, ia berdiri dengan kekuatan yang lebih besar, siap untuk menghadapi apa pun yang datang di masa depan.
