NovelToon NovelToon
Kontrak Pernikahan 360 Hari

Kontrak Pernikahan 360 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Araya Noona

"Hanya satu tahun?" tanya Sean.
"Ya. Kurasa itu sudah cukup," jawab Nadia tersenyum tipis.
"Tapi, walaupun ini cuma pernikahan kontrak aku pengen kamu bersikap selayaknya istri buat aku dan aku akan bersikap selayaknya suami buat kamu," kata Sean memberikan kesepakatan membuat Nadia mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud kamu?"
"Maksud aku, sebelum kontrak pernikahan ini berakhir kita harus menjalankan peran masing-masing dengan baik karena setidaknya setelah bercerai kita jadi tau gimana rasanya punya istri atau suami sesungguhnya. Mengerti, sayang!"
Loh, kok jadi kayak gini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Araya Noona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lelah

Nadia sudah mencoba untuk tidak merasa jika ibu Sean yang dia ketahui bernama Indira itu tidak sedang mempermainkannya. Wanita paruh baya itu tidak perlu mengatakannya, dari gelagat serta kata-katanya saja Nadia sudah bisa menebak jika Indira tidak menyukainya. Bagaimana tidak dia berpikir demikian, sudah hampir sepuluh gaun yang Nadia coba namun wanita itu selalu saja protes. Ada saja yang menurutnya tidak bagus dari setiap gaun yang Nadia coba. Padahal menurut Nadia gaun-gaun itu sangat bagus tak tercela.

Mungkin jika itu baju biasa yang beratnya tidak seberapa mungkin Nadia bisa menahannya. Masalahnya itu gaun pengantin yang sangat berat dan rumit, butuh perjuangan yang cukup melelahkan untuk memakai dan membukanya. Belum lagi dia harus dibantu oleh dua orang pegawai butik. Sungguh, Nadia jadi merasa tidak enak sendiri.

Ini sudah gaun yang kesekian dan wajah Nadia sudah tampak sangat lelah sampai dia tidak sadar membuang napas berat yang didengar oleh Indira.

"Kenapa? Kamu capek?" Pertanyaan Indira sontak membuat Nadia yang tadinya sudah lesu langsung menatap ke arahnya dengan pandangan mata dibuat semangat.

Dia menggeleng pelan sambil mengulas senyum manis. "Sedikit," jawabnya tidak sepenuhnya berbohong.

"Kamu harus tahan dong!" ujar Indira sewot. "Saya belum nemuin gaun yang cocok buat kamu," lanjutnya sambil terus memilih gaun yang tergantung di depannya.

Mendengar penuturan Indira, lagi-lagi Nadia hanya bisa menghela napas berat namun kali ini dia berusaha agar wanita itu tidak mendengarnya.

Memangnya wanita ini ingin mencari gaun yang seperti apa sih? Padahal yang akan menikah kan Nadia, seharusnya dia menanyakan hal ini pada wanita itu.

"Lagian kamu kan mau menikah, kok gak nurunin berat badan sih? Jadinya gak ada gaun yang cocok sama kamu. Semuanya kesempitan," kata Indira lagi. Wanita itu berbalik menatap Nadia dengan pandangan sinis dari ujung kaki sampai ujung rambut. Jujur saja tatapan wanita itu membuat Nadia merasa sedang ditelanjangi.

"Kamu itu niat nikah gak sih?" tanyanya sinis sambil melipat kedua tangan di dada.

Ingin sekali rasanya Nadia protes. Bukan berat badannya yang naik tapi dari tadi Ibu Sean itu seakan sengaja memilih gaun yang kecil. Nadia akan selalu merasa sesak di bagian dada dan perut. Belum lagi dada Nadia sudah mulai terasa nyeri sekarang. Entah berapa lama dia bisa menahan rasa sakit itu. Yang pasti tidak akan lama lagi. Dan semoga saja semua ini segera berakhir.

"Ya pasti niatlah, Ma!" Belum sempat Nadia menjawab, Sean sudah lebih dulu angkat bicara.

Pria yang tadinya juga sedang memilih jas bersama sang ayah kini bergabung bersama Nadia dan Indira. Sean sudah menemukan yang cocok, jadi sekarang dia ingin melihat gaun pilihan sang ibu untuk calon istrinya.

Sean menatap Nadia yang terlihat kesulitan bernapas di sana. Dia pun mendekat ke arah wanita itu.

"Kayaknya gaunnya gak cocok sama kamu, Sayang," ujar Sean seketika membuat Nadia melotot ke arahnya.

Apa katanya tadi? Sayang? Ya Tuhan! Tolong jantung Nadia yang tanpa permisi berdegub lebih kencang. Harus banget ya Sean berkata seperti itu?

"Kita ganti yang lain ya," katanya lagi dengan nada yang begitu lembut menggelitik indra pendengar Nadia. Pria itu kemudian berjalan ke arah jejeran gaun pengantin di samping sang ibu.

"Emang susah banget pilihin dia gaun soalnya badannya gemuk," kata Indira seakan sedang mengadu pada Sean. Wanita itu sengaja menjelekkan Nadia agar Sean merasa risih dan berharap sang putra akan membatalkan pernikahan. "Mama aja udah nyerah," lanjutnya memasang wajah kelelahan. Padahal yang benar-benar kelelahan di sini itu Nadia.

"Ya udah kalo gitu Mama bantuin Papa aja buat milih jas," usul Sean menoleh sebentar ke arah sang ibu sebelum kembali sibuk menyibak gaun di depannya. "Urusan gaun Nadia biar Sean yang pilih."

"Loh kok kamu gitu sih? Kan di sini niat Mama baik bantuin calon istri kamu milih gaun."

"Iya, aku tau. Tapi, kayaknya selera Mama gak ada yang cocok buat Nadia."

"Apa?" Tanpa sadar Indira memekik kecil tidak terima dengan apa yang baru saja Sean katakan. Seleranya tidak cocok dengan Nadia? Yang benar saja!

Melihat keadaan yang mulai memanas antara anak dan ibu itu, Antoni langsung melerai.

"Mama, yuk temeni Papa milih jas," katanya menarik tubuh Indira untuk pergi dari sana. Meski wanita itu terlihat enggan untuk berlalu namun Antoni menariknya dengan sedikit mengeluarkan tenaga. Sebenarnya Indira ingin sekali protes namun mengingat di mana dia sekarang membuat niat itu urung. Dengan wajah yang kesal pada akhirnya Indira mengalah dan meninggalkan Sean bersama Nadia di sana.

Sean menghela napas pelan setelah melihat dari ujung matanya jika orangtuanya sudah tak lagi berada ruangan itu. Mereka sudah pindah ke ruangan sebelah dimana jas-jas untuk pria berjejer. Pria itu sebenarnya tidak benar-benar sedang memilih gaun untuk Nadia. Dia hanya sedang menyelamatkan wanita itu dari ibunya yang sejak awal tidak ingin Sean menikah dengan wanita itu. Kecurigaannya sudah timbul sejak Nadia dan Indira tak kunjung keluar dari ruang fitting padahal mereka sudah memilih baju hampir satu jam.

Sean melihat gaun yang cukup sederhana namun menurutnya sangat bagus dan cocok untuk Nadia. Dia pun mengambil gaun tersebut lalu berbalik ke arah Nadia yang sedang menatap ke arahnya. Wanita itu masih tidak menyangka jika Sean akan membelanya di depan Indira.

"Kalian bisa pergi. Biar saya yang membantu calon istri saya," ujar Sean pada kedua pelayan yang sejak tadi membantu Nadia.

"Baik, Tuan. Kalau begitu kami permisi," ujar salah satu dari mereka sebelum berlalu dari sana.

Nadia tidak dibiarkan berpikir saat Sean menarik tangannya masuk ke dalam ruang ganti yang berada di belakangnya lalu menutup tirai berwarna merah maroon tersebut.

"Maafin Mamaku ya," ucap Sean pada Nadia yang saat ini berdiri membelakanginya. Mereka saling menatap lewat cermin besar yang berada di depan mereka.

"Kayaknya Mama kamu gak suka sama aku ya?" ujar Nadia tersenyum getir diikuti oleh Sean tersenyum simpul.

"Dia emang gak suka aku nikah sama kamu sih," kata Sean sedikit menggoda Nadia bersamaan dengan tangannya yang menurunkan resleting gaun yang dikenakan wanita itu.

Reflek Nadia yang kaget langsung berbalik membuat mereka saling berhadapan.

"Kamu ngapain?" tanya Nadia sembari menyilangkan kedua tangannya di dada. Menatap Sean penuh waspada.

"Bantuin kamu ganti gaun," jawab Sean seakan apa yang baru saja dia lakukan adalah hal yang wajar.

"Aku bisa ganti sendiri kok!" Nadia berusaha merebut gaun di tangan Sean. Sayangnya gerakan tangan Sean jauh lebih cepat menyembunyikan gaun itu di belakang tubuhnya membuat Nadia menabrak pria itu. Tubuh yang tadinya berjarak kini menempel sempurna. Keduanya saling menatap untuk beberapa saat sebelum Nadia meluruskan kembali tubuhnya yang kemudian menempel di cermin besar yang berada di belakangnya. Sementara Sean di sana tersenyum tipis melihat tingkah wanita itu.

1
Nur Adam
lnjut
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca kak. semoga suka yah dengan ceritanya😉
total 1 replies
Aery_your
good
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca. semoga suka ya😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!