Setelah menjadi lulusan terbaik di universitas terkenal, Aira Alisya Alendra diterima menjadi sekertaris di Perusahaan ternama. Aira sangat bahagia ketika diterima di perusahaan itu.
Namun, kebahagiaan itu luntur ketika mengetahui bahwa Ceo baru perusahaan itu adalah Refaldo Galaksi, musuh bebuyutannya sejak SMA.
Tidak disangka, mereka malah terlibat dalam pernikahan yang harus mereka terima karena alasan tersendiri dari masing-masing pihak.
Pernikahan mereka seiring waktu berjalan dengan baik, sampai dimana masalalu Aldo datang...
yuk ikuti cerita mereka👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiela Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah hutang
Aira sampai rumahnya jam 22.12 malam. Aira melihat dua Laki-laki berbadan besar sedang berdebat dengan Ibunya di depan rumah.
"Ingat ya! Waktumu sisa 1 minggu, Atau rumah ini akan kita ambil!" Ucap salah satu pria berbadan kekar. Mereka pun menaiki motor mereka dan pergi.
Aira berlari menghampiri ibunya yang sedang menangis. Aira sangat bingung apa yang terjadi saat ini.
Aira memeluk ibunya yang menangis. "Kenapa Ma?? Kenapa dua pria tadi bilang ke mama bahwa waktu mama tinggal satu minggu?." Tanya Aira sambil mengusap bahu Stela.
Stela mengusap air matanya. "Bicara di dalam saja nak." Ucap Stela dengan lembut.
"Iya ma, ayo." Aira menggandeng Stela masuk ke dalam rumah.
...----------------...
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Aira.
"Kamu ingat dulu bibi kamu datang kesini?."
"Bibi Silva?"
"Iya. Ternyata suaminya mencuri sertifikat rumah yang ada di dalam lemari mama dan mengadaikannya."
..._FLASHBACK_...
Hari Ini adalah hari kelulusan Aira, Bibi Silva (Adik dari ayah Aira) dan juga paman Doni (Suami bibi Aira) datang untuk merayakan kelulusan Aira.
"Doni kamu tidak ikut?" Tanya Silva. Silva, Stela, dan juga Aira ingin pergi berfoto di studio, untuk di cetak Sebagai kenangan. Di keluarga mereka hanya Aira yang mampu menjadi Sarjana.
Doni memegang kepalanya. "Ngga kalian aja, kepalaku pusing banget." Tolaknya.
"Yaudah biarkan saja dia di rumah," Ucap Stela.
"Apakah kamar ibu dikunci?" Tanya Aldo yang masih memegang kepalanya.
"Iya, kenapa?" Tanya Stela.
"Saya ingin mencari minyak, dan obat."
Stela pun mengeluarkan kuncinya di dalam tas. "Oh iya, semua obat berada di kamar ibu. Ini kuncinya, jangan lupa di kunci lagi ya." Kata Stela.
"iya buk."
"Kita pamit dulu." Pamit Stela dan Silva.
"Dadah paman." Aira melambaikan tangannya.
"Iya, hati-hati." Ucap Doni kemudian mereka bertiga pergi. Doni langsung buru-buru membuka pintu kamar ibu mertuanya.
Bukannya mencari obat Doni membongkar semua pakaian di lemari ibu mertuanya. Doni tau ibu mertuanya menyimpan sertifikat rumah mereka di balik baju-baju.
Kepala Doni pusing, dan mencari obat hanyalah Alasan Doni. Doni sudah menyusun rencana sejak tiba di rumah ibu mertua Doni.
..._FLASHBACK OF_...
Mata Aira sudah berkaca-kaca. "Kok paman jahat banget sama kita!" Ucap Aira dengan kesal.
"Kata tante kamu suaminya bermain judi online dan menghutang dimana-mana, rentenir juga sedang mencari dia."
"Suruh tante buat Cerai sama b*jingan itu." Umpat Aira.
"Mama sudah bilang seperti itu, tetapi pamanmu hilang tiba-tiba."
"Ga usah sebut lagi dia pamanku. Berapa yang dia pinjam?" Tanya Aira.
"100 juta." Jawab Stela.
Aura langsung shock mendengar nominal uang itu. "HAH! Seratus 100 juta? Dan waktunya sisa satu minggu?"
"Apa kita harus mengiklaskan rumah ini?" Tanya Stela kepada Aira dengan lemas.
"Tidak! Ini rumah peninggalan papah, disini banyak kenangan yang berharga ma." Tolak Aira dengan tegas.
"Tetapi, di mana kita mendapatkan uang 100juta? uang penghasilan ibu saja perhari hanya 150rb."
"Besok Aira bakal cari jalan keluarnya." Ucap Aira.
"Laporin aja dia ke polisi." Sambungnya
"Doni hilang begitu saja, tidak tau dia dimana. Kata Bibi kamu terakhir kali dia keluar mengambil koper dan pergi dari rumah."
"Dasar b*jingan." Aira mengumpat.
"Udah nak, kalau rumah ini udah ga bisa dibayar. Kita sewa rumah saja yang dekat dengan kantor kamu." Ucap Stela dengan lembut.
"Iya... udah mama ga usah banyak pikiran." Aira kembali mengusap bahu Stela.
Aira yakin Stela lebih kesal daripada dia, tetapi Stela menutupinya.
"Iya nak mama tidur dulu." Stela kemudian berjalan kearah kamar.
"Iya ma, selamat tidur."
...~||~...
Besoknya. Hari ini adalah hari sabtu, Aira bangun dan langsung bersiap-siap dengan untuk berangkat kerja. Namun hari ini Aira harus mencari uang 100 juta untuk membayar rumahnya yang digadaikan.
Entah dari mana Aira bisa mendapatkan uang 100 juta.
Tetapi saat ini Aira berencana ingin meminjam uang kepada bossnya, Aldo. Aira sudah mencari info tadi malam tentang pinjaman uang, tetapi tidak ada yang ingin meminjamkan uang 100 juta kalau tidak ada barang jaminan.
10 juta saja tidak bisa. paling Aira hanya bisa mendapatkan sekitar 5 juta, dan bunganya cukup besar.
Aira keluar dari kamarnya dan mencari Ibunya untuk berpamitan, Tetapi kamar ibunya sudah dikunci. Sepertinya Ibu Aira sudah pergi ke toko lebih cepat. Aira pun langsung berjalan pergi dan menunggu bus di halte.
Seperti biasa Aira setelah sampai dikantor Aira bergegas pergi ke ruangan bossnya.
Tok! Tok! Tok!
Aira membuka pintu karena pintu ruangan itu tidak dikunci. "Selamat pagi pak." Sapa Aira dengan senyuman.
"Pagi.Apakah kamu sudah siap untuk meeting?" Tanya Aldo.
Aira melihat bahwa Aldo sedang mempersiapkan berkas untuk meeting. "Iya Pak." jawabnya.
"Oke bagus."
"Pak saya mau bilang sesuatu."
Aldo menatap Aira. "Bicara saja." Ucapnya.
"Jadi..."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...THANKS FOR READING💋😇...