Doyama adalah segerombolan penjahat jenius yang diberi modal oleh salah satu perusahaan asing untuk mengubah limbah perusahaan nya menjadi ramuan yang dapat merubah karakter serta bentuk ras serupa manusia menjadi iblis dan monster kanibalisme.
Perusahaan tersebut mencampurkan DNA manusia terpilih dengan limbah serta bahan kimia yang ditemukan oleh peneliti untuk menciptakan ras baru yang berada dalam kendalinya yang dimana nanti nya ras baru tersebut menularkan racun kepada manusia normal sehingga menjadi mahluk yang sama yang berada di bawah kendalinya.
Iblis setengah monster setengah manusia itu dinamai Rambi. Rambi sendiri bisa bertindak anarkis bahkan bisa menghasut dan membunuh manusia sesuai dengan apa yang di isntruksikan oleh tuan nya.
Akankah ada pahlawan yang bisa menghentikan wabah buatan ini? Ataukah manusia akan benar-benar musnah dan bumi menjadi milik perusahaan tersebut secara tunggal beserta para budak iblisnya?
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalimat Fiktif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Objek Mayat Hidup Buatan
Oamin berkeringat dingin dan tubuhnya bergemetar hebat apalagi saat sepasang bola matanya menyaksikan dimana Benda berbentuk seperti puluhan jarum tersebut menancap perlahan dari ujung kepala hingga ke sekujur tubuh manusia yang berada dalam tabung kaca itu.
Cairan berwarna kekuning-kuningan itu mulai berubah menjadi sedikit orange karena bercampur dengan darah yang menetes dari ujung ujung jarum. Selanjutnya ujung ujung jarum itu berubah menjadi pipa yang sedikit lebar seperti Paruh nyamuk yang menyedot darah manusia.
Ada 4 orang petugas lab memakai baju serupa dokter dengan penutup kepala berbentuk menyeramkan dan sungkup oksigen tergantung diantara mulutnya. Tangan dingin ke empat orang tersebut kembali menarik paksa tubuh Oamin yang sedang terbujur kaku karena kaget.
"Lepaasss!" Oamin berteriak lantang, namun hal tersebut sama sekali tidak digubris oleh ke empat orang itu.
Ke empat orang petugas lab yang menggusur tubuh Oamin itu sedikit kewalahan dengan cara perlawanan Oamin yang cukup sengit. kedua tangan dan kaki Oamin menendang nendang kearah dada petugas yang hendak menyekapnya hingga kemudian datang petugas lain menghampiri Oamin dan menancapkan satu suntikan obat bius dilehernya hingga Akhirnya membuat Perempuan cina itu diam, lemas dan beberapa detik kemudian tidak sadarkan diri.
*****
"lantas apa yang membuat mental bapak kuat sampai saat ini?" Pertanyaan itu disudurkan dengan terpaksa oleh Arsyin karena terpantik.
"Pertanyaan yang bagus" Kursi milik Dosen setengah tua itu terdengar berderit saat belakang kepalanya ia sandarkan pada ujung kursi tersebut.
"Hanya karena sesuatu yang buruk pernah terjadi menimpa kita itu bukan berarti bahwa selamanya kita harus berpikir buruk dengan yang ada pada hidup kita."
Arsyin mengernyitkan kedua halisnya kali keduanya menatap sekilas wajah orang yang saat ini duduk di depan nya sebelum orang tersebut kembali meneruskan dialognya.
"kadang dari hal buruk itulah hal yang membawa pelajaran bagi kita, bahwa kejadian itu memang dipersiapkan sebagai pemantik motivasi kita menuju arah yang jauh lebih baik di kemudian hari. Bukankah seperti itu?"
Satu satu nya hal yang Arsyin cerna sambil menganggukan kepalanya dengan kaku saat mendengar jawaban itu adalah wajah mendiang ayahnya yang tiba tiba saja berkelebat tanpa sebab di dalam ingatan nya.
Karena Pernyataan seperti itu sebelumnya pernah ia dengar, pernyataan serupa yang tujuan nya tidak jauh berbeda dengan apa yang pernah dilontarkan oleh mendiang ayahnya kepada dirinya. Sebuah pesan moral yang sudah lama sulit untuk ia tunaikan karena kadang tertutupi oleh rasa lelah Arsyin dalam mengarungi kehidupan nya.
"Apa ucapan saya membuat anda terbebani?" Ucap dosen tersebut membuyarkan lamunan Arsyin.
"Ti.. Tidak pak.. " Balas Arsyin lebih gugup lagi.
"Baiklah, begini saja alasan saya memanggil anda kemari bukan karena saya ingin memarahi Anda. Namun jujur saja Saya sangat menyukai gambar yang tadi anda buat diatas kertas Dan dari sana saya tahu satu hal bahwa anda adalah salah satu orang terpilih yang terlahir Istimewa jadi apakah anda bisa menjaga rahasia?" Ucap pak Dosen.
"Rahasia?" Balas Arsyin, lebih kebingungan lagi.
******
(Giant Street, 16:43)
Sebuah mobil pick up berwarna kuning di ikuti dengan mobil peti kemas berwarna merah maroon datang dari arah utara di sekitaran jalan tersebut. Kemudian dengan tergesa gesa beberapa orang yang memakai mantel serta celana catoon serba hitam lengkap dengan topi hitam satu persatu mulai memindahkan barang yang berada di dalam mobil pick up itu kedalam mobil peti kemas di belakang nya.
Satu orang berada dipojok dekat pembatas jalan bertuliskan Giant Street memperhatikan kegiatan itu dengan sangat serius, wajah serta bentukan pria itu terlihat sangat menyebalkan kepalanya sepertinya mengalami kebotakan dini dibalik wajahnya yang bulat seperti bola sepak serta tubuh nya gempal dengan perut buncit Pria tersebut terlihat sudah beberapa kali meludah.
"Ayo cepat kalian semua dibayar kan? Jangan Lelet!" Teriak pria buncit itu dengan suara cempreng yang menambah lagi kesan menjijikan nya berkali kali kali lipat bila di dengar.
Rupanya himbauan dari nya itu berpengaruh besar terhadap orang orang itu. hingga membuat mereka terlihat lebih gesit dan cekatan. Orang-orang yang memindahkan barang itu raut wajahnya terlihat seperti sangat tertekan, raut wajah mereka seperti menyembunyikan beban serta tekanan batin yang dalam. hingga tanpa sengaja salah satu dari mereka orang yang paling berwajah pucat menjatuhkan kotak terbalut kain kuning itu.
"Prakkk"
Bunyi benda yang ia jatuhkan itu lantas membuat semua rekan-rekan kerja nya terdiam sesaat lalu mendelik kearah nya dengan mulut menganga kengerian. Sedang mimik muka orang yang menjatuhkan barang tersebut seketika semakin pucat dan langsung bersujud.
"Maafkan saya tuan, Saya tidak sengaja" Ucap nya dengan bergemetar hebat dengan ujung kening yang menempel beberapa kali diatas aspal.
"Hmmm" Balas pria gempal tersebut yang mulai berjalan kearahnya.
Pria gempal tersebut sudah berdiri beberapa meter di depan pria yang bersujud di depan nya dengan tubuh yang begemetar makin hebat. Pria gempal itu seolah tidak peduli dengan beberapa kalimat maaf yang diucapkan oleh orang yang saat ini bersujud di depan nya.
Kemudian pria gempal itu mengambil sesuatu di balik saku mantel nya yang cukup dalam dan tidak berselang lama darah membucah keluar dari kepala pria yang bersujudu itu di ikuti dengan erangan yang mengerikan usai benda berbentuk seperti mandau menancap di tengah ubun-ubun kepalanya.
"Arggggggh"
"Bawa dia!" Mata si tubuh gempal itu mendelik kearah salah satu rekan nya dibelakang tubuh nya yang sedang menahan ngeri.
Tubuh orang yang masih dalam Fase sakaratul maut itu kemudian ia masukan kedalam kantung jenajah berwarna kuning yang sepertinya memang sudah di persiapkan sebelumnya sebagai hadiah untuk orang orang yang melakukan kesalahan kerja.
Suara erangan masih terdengar semakin memekikan telinga apalagi jika melihat kepala dari orang tengah sakaratul maut itu. Benda yang berbentuk mandau yang menancap di ubun-ubun kepalanya seperti menimbulkan cairan yang bercampur dengan darah hingga membuat ujung mandau yang tajam itu menjadi licin dan semakin dalam menembus ubun-ubun kepala jika kepala tersebut bergerak gerak atau benda tersebut ditarik paksa.
........
Satu jam kemudian mobil kontainer yang membawa barang-barang dari jalam giant lengkap dengan Calon mayat yang terbungkus kantung jenazah berwarna kuning akhirnya tiba pada sebuah gudang. dimana jika dilihat dari luar gudang tersebut seperti gudang tua yang terbengkalai tidak berpenghuni.
Orang orang yang memakai mantel hitam itu kemudian kembali menurunkan barang-barang yang berada dalam mobil peti kemas itu dengan sangat gesit namun terkesan lebih berhati hati.
Yang paling menarik perhatian adalah dua orang yang membawa kantung jenazah berisi orang yang tadi tengah skratul maut. Kali ini pemandangan yang terlihat seketika bisa membuat perut mural saat kedua orang itu merasa penasaran dengan keadaan mayat yang berada di dalam kantung jenazah tersebut.
"Oakk"
Dari ujung kepala hingga tenggorokan benda berbentuk seperti mandau itu membelah halus bagian tersebut. Terlihat daging-daging yang berada didalam otak berhamburan keluar dan terbelah dengan sangat begitu rapih seperti dengan sengaja isi otak tersebut di Filet lengkap dengan bau amis darah kental yang terasa menyengat menembua hidung.
Seketika kedua orang itu saling tatap dan kemudian mereka menutup rapat rapat kembali kantung jenazah itu lalu membawa nya ke sebuah tempat yang cukup gelap Yang hanya diterangi lampu neon bertuliskan "Observasi" tulisan tersebut terpampang diatas sebuah kerangkeng dari besi yang lebih miripnya adalah penjara.
Ada sesuatu disana, yang duduk santai di balik gelap namun memiliki sorot mata merah yang tajam. Berprawakan cukup tinggi. Dan saat ini kedua mata merah nya itu menatap kearah petugas yang membawa kantung mayat di depan kerangkeng miliknya. Mahluk tersebut sepertinya sudah lama terpenjara disana bahkan sepertinya ia terbiasa melihat pemandangan seperti ini di depan nya.
Kemudian kedua orang yang membawa jenazah tersebut membuka kerangkeng itu dengan sandi angka yang terpampang di depan pintu. Selanjutnya ia melemparkan mayat dalam kantung jenazah itu tepat di depan mahluk yag masih bersembunyi tenang dibalik gelap.
Lalu kedua orang itu berjalan mundur menjauh setelah menutup kerangkeng besi tersebut. Rasa penasaran bercampur jijik terlihat dari raut wajah kedua orang itu meski sudah terbiasa, bagaimana tidak ketika mahluk tersebut perlahan merayap mendekati kantung jenazah itu kemudian membuka nya lalu memakan satu persatu isinya yang tak lain adalah mayat. Dengan sangat lahap.
(Bersambung Ke Part 3)
🙏
semangat
/Smile/
/Facepalm/