DO OR DIE? (DOOMSDAY)

"Lalu pasal kerja sama?" tanya Andre ragu-ragu.

"Aku rasa selama kau tidak meminta tim kami untuk melindungi para penyintas yang kalian bawa, tim kami tidak masalah." jawab Athena santai.

"Nona?" tanya Daniel heran.

"Seperti kata ku, kita hanya akan bekerja sama dalam melawan zombie di jalan. Kami tidak harus bertanggung jawab atas para penyintas." jawab Athena acuh.

Gerak tubuh zombie akan lebih cepat dari sebelumnya, dan akan semakin sulit bagi tim mereka untuk memusnahkan para mayat hidup tersebut.

Dengan begitu, akan semakin lama bagi tim mereka untuk sampai di ibu kota.

Tapi berbeda jika mereka bekerja sama. Setidaknya, dengan banyaknya orang yang ikut membunuh zombie, maka jalan yang harus mereka lalui juga akan semakin mudah.

"Kita akan berangkat saat hujan reda. Menurut ramalan cuaca, hujan tidak akan berhenti selama 3 hari berturut-turut. Jadi kita harus bertahan disini selama 2 hari lagi." ujar Athena.

"Eh, dari mana anda tahu hujan tidak akan berhenti selama 3 hari berturut-turut?" tanya Daniel.

"Siaran radio." ujar Athena sambil mengeluarkan radio dari ruangnya.

Andre terkejut sebab radio tiba-tiba muncul entah dari mana. Namun setelah memikirkan kekuatan super yang bangkit diantara tentara dan penyintas dalam rombongan, ia sedikit tenang.

"Nona, mungkinkah anda telah membangkitkan kemampuan?" tanya Andre memandang Athena dengan kagum.

Sangat sedikit wanita dalam rombongannya yang telah membangkitkan kemampuan. Bahkan jika para wanita itu telah membangkitkan kemampuan, mereka masih enggan untuk keluar dan mengumpulkan perbekalan sebab ketakutan mereka yang lebih mendominasi.

"Ya." jawab Athena singkat.

Gadis itu tidak terlalu ingin meng ekspose kemampuannya. Tidak, sampai dia dapat melindungi dirinya sendiri.

"Baiklah, karena tidak ada yang harus di bicarakan lagi, aku akan kembali." ucap Athena, kemudian berbalik pergi.

Andre yang ingin bertanya pasal kemampuan yang di bangkitkan Athena, tidak memiliki kesempatan untuk memulai pembicaraan.

Lalu, kedua matanya melirik pada Daniel. Sebagai pengawal, dia pasti tahu sedikit tentang kemampuan orang yang di kawal nya.

"Kenapa pemimpin Andre melihat ku seperti itu? Apakah ada sesuatu di wajah ku?" tanya Daniel sambil meraba-raba wajahnya.

"Tidak, hanya saja... Kemampuan apa yang dibangkitkan nona itu? Dia bahkan bisa mengeluarkan barang-barang dari udara." tanya Andre penasaran.

"Tebak sendiri." jawab Daniel acuh.

"Mungkinkah ruang-space?" tebak Andre.

"Kenapa kau sangat ingin tahu mengenai kemampuan apa yang di bangkitkan nona ku?" tanya Daniel, sedikit ber-waspada.

"Tenanglah, aku tidak bermaksud menyakiti nona yang kau jaga. Hanya saja, jika tebakan ku benar, kemampuan beliau akan sangat membantu, terutama bagi tim kami yang memiliki banyak orang." Ujar Andre, merindukan kemampuan ruang-space.

Sebab dalam tim-nya, tidak ada yang membangkitkan kemampuan tersebut.

"Bahkan jika itu berguna, kita tidak bisa memaksa nona untuk membantumu. Apalagi dengan tempramen nya yang tidak memperdulikan orang asing. Apakah menurutmu, beliau akan bersedia membantu?" ujar Daniel berpikiran masuk akal.

"Apa nona mu benar-benar tidak memiliki belas kasih terhadap sesama? Setidaknya untuk anak-anak dan para lansia?" tanya Andre sedikit marah.

Bagaimana bisa, ada seorang gadis yang memiliki sifat sedingin dan se acuh itu di dunia?

"Kemampuan yang nona miliki, biarkan dia yang memutuskan. Tidak perlu orang luar mencampuri!" jawab Daniel datar.

"Karena tidak ada lagi yang harus kita bicarakan, silahkan keluar dari sini. Kami sibuk." lanjut sang kapten mengusir sang pemimpin.

Andre yang diperlakukan seperti itu, tidak mengerti apa kesalahannya. Pria itu tidak menyadari dimana ia telah menyinggung kapten pasukan khusus tersebut sehingga dirinya harus di usir seperti ini.

Akan tetapi dia tetap menuruti. Bagaimanapun, kerjasama telah terjalin untuk sementara waktu dan ini masih hasil yang memuaskan.

Di pihak lain, Athena juga mendengar apa yang dikatakan Andre.

"Lalu, bagaimana jika aku acuh dan abai pada orang lain? Mereka bukan tanggung jawab ku dan aku juga tidak berniat menjadi perawan suci, pahlawan suci, atau santa maria. Oleh sebab itu, jangan pernah berharap padaku." gumam Athena saat ia berada di kamar.

Saat ini, nilai Andre dalam benaknya adalah nol. Entah apakah kerjasama ini akan berjalan dengan baik.

...****************...

...****************...

3 hari kemudian, hujan akhirnya reda. Setiap orang kini tengah bersiap untuk melanjutkan perjalanan.

"Kapten Daniel!" panggil Andre.

"Ada apa?" tanya Daniel berbalik, saat ia sedang memeriksa mesin kendaraan.

"Begini, seperti yang pernah saya katakan. kelompok kami kekurangan bahan makanan dan air, jadi kami berniat untuk menjelajahi beberapa supermarket di sekitar sini sebelum benar-benar keluar dari kota." ucap Andre.

"Apakah tidak masalah bagi tim anda untuk mengikuti?" lanjut pria itu bertanya.

Sebelum menjawab pertanyaan pria di hadapannya, Daniel memeriksa takaran bensin yang tersisa dalam tangki bahan bakar.

Sebab sebelumnya, dirinya hanya mengisi full tank untuk mobil, karena banyak orang yang mengantri untuk mendapatkannya juga.

Sekarang adalah kesempatannya untuk mengambil lebih banyak bensin, terutama dengan bantuan ruang sang nona, mereka tidak akan khawatir kehabisan bensin di tengah jalan.

"Tim mu bisa menjelajahi beberapa supermarket, tetapi tim kami tidak akan mengikuti. Kami juga memiliki sesuatu yang harus di lakukan. Kita bisa berkumpul kembali di jalan tol yang mengarah ke kota W pada siang hari." ucap Daniel datar.

"Ini..." ucap Andre, yang jelas tidak setuju.

Namun melihat tidak ada ruang untuk diskusi lain, akhirnya ia menyerah dan memimpin tim-nya keluar mencari perbekalan.

Saat ini, Athena keluar dengan pakaian olahraga yang sangat cocok untuk di gunakan dalam pertarungan.

"Dimana rombongan tim Andre?" tanya Athena heran, saat melihat hanya dia dan pengawalnya yang tersisa.

"Mereka berangkat duluan karena ingin mencari perbekalan terlebih dahulu. Sementara kami berencana untuk menjelajahi pom bensin, bagaimanapun, bensin sangat penting bagi perjalanan kita." jawab Daniel.

"Kapten Daniel benar. Lagipula, kita tidak memiliki banyak cadangan bensin yang tersisa." balas Athena santai, tidak keberatan dengan keputusan sang kapten.

Daniel bernapas lega, melihat sang nona setuju dengan keputusannya.

"Kalau begitu, kita berangkat sekarang?" tanya gadis itu.

"Ya." jawab Daniel tegas.

Setelahnya, Athena segera masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang belakang.

Di ikuti para pengawal lainnya. 2 mobil off-road berkendara di jalanan yang di penuhi zombie serta mobil rusak. a

"Perasaan ku saja, atau zombie menjadi lebih aktif dan banyak bermunculan di sekitar area yang kita lewati. Mereka juga semakin cepat dalam mengejar mobil kami." ujar Ryan, saat ia memperhatikan area luar.

"Itu wajar saja, dari novel yang pernah aku baca, zombie juga akan berevolusi menjadi lebih tangguh dan lebih kuat. Bahkan kebijaksanaan mereka juga dapat meningkat." jawab Athena acuh.

"Benarkah? Jika seperti itu, bukankah hidup manusia akan musnah? Bahkan sekarang saja, hidup sudah sangat sulit bagi orang supernatural, apalagi orang biasa?" ujar Ryan, menampilkan raut wajah khawatirnya.

"Zombie bisa berevolusi, tentu saja orang dengan kemampuan kebangkitan juga bisa melakukannya. Tuhan tidak akan pernah menyerah pada hamba-nya yang juga tidak menyerah." balas Athena.

"Bisakah kemampuan kita meningkat? Bagaimana cara meningkatkannya?" tanya Ryan antusias.

"Dengan sesuatu yang ada di kepala zombie." ucap Athena acuh.

"Apa? Apa maksud nona?" tanya Ryan bingung.

Karena dia belum pernah membaca novel eskatologis, dia sedikit kekurangan informasi mengenai dunia yang dia tinggali.

Kecuali beberapa orang yang suka membaca novel apocalypse, kemungkinan belum ada yang mengetahui pasal inti kristal yang berada di kepala zombie.

Tentu saja, ada juga para ilmuan sains yang masih akan meneliti tentang inti kristal ini. Tapi kapan hasilnya akan di umumkan, dia sendiri tidak tahu.

Terlebih, menurut sistem, inti kristal harus di murni kan terlebih dahulu sebelum benar-benar bisa di gunakan. Jika tidak, akibatnya mungkin lebih mengerikan dari apa yang bisa ia bayangkan.

Untungnya, ia memiliki sistem yang bisa langsung memurnikan inti kristal dan bahkan dirinya tidak perlu menyerapnya.

Oleh karena itu, mengumpulkan inti kristal sebanyak-banyaknya, sebelum semua orang tahu kegunaannya adalah hal yang baik.

.

.

.

TO BE CONTINUE.