# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ikuti Perintah Aku!
SATU JAM SEBELUM PINTU GERBANG UTAMA KAMPUS TERNAMA DI TUTUP...
Xyan yang datang dengan menggunakan sepeda, tanpa sengaja menemukan kelompok Valdish dan Vara di pintu masuk saat masih pagi.
Tiba tiba Vara langsung menghampiri Xyan dan menarik Xyan untuk turun dari sepeda ontelnya.
" Aah ada apa kenapa kau tiba tiba menarik aku!" bentak tak bersahabat Xyan pada Vara.
Melihat adiknya di bentak Valdish naik pitam dan langsung memberi bogem mentah lagi di wajah Xyan.
" Kakak, jangan pukul dua lagi!!! Jika kakak pukul dia lagi Vara akan benci kakak seumur hidup!"
" Apa! Ada apa sama kamu!" bentak Valdish pada adiknya. Yang bagi dia aneh. jarang jarang si adik bertingkah seperti itu.
Vara langsung menarik tangan sang kakak.
" Kak kau ikuti saja permainan aku ini. Aku ingin buat si cupu itu sakit hati sama pujaan hatinya dan meninggalkan dia. Jadi kakak bisa ambil si cupu itu untuk kakak. "
" Hmmm brilian kenapa aku tidak berpikir seperti itu?"
" Jika dia sudah bisa aku taklukkan maka aku akan buat dia mengikuti semua perintah aku. Dan setelah puas aku bermain , aku akan tinggalkan dia begitu saja. Semua karena aku sangat benci pada gadis cupu itu kak!"
" Oke. Sekarang target Kakak hanya si cantik itu. Urusan dia, aku percaya padamu dik."
" Let's Play. Let' s Go"
Perbincangan bisik bisik antar kakak adik itu juga akhirnya berakhir. Keduanya kembali ke tempat Xyan yang masih di pegangin anak buah Valdish.
" Kakak minta maaf pada teman baru aku ini."
" Maafkan aku salah paham." ucap dingin dan enggan dari mulut Valdish pada Xyan.
Xyan merasa curiga dengan aksi kakak beradik ini. Tapi dia ingin sekali tahu apa yang akan mereka mainkan pada hari ini. Sehingga Xyan pun mengikuti permainan mereka.
" Oke. " jawab singkat Xyan pada Valdish.
" Kamu namanya Xyan bukan?"
" Iya."
" Kenalkan aku Vara. Aku sekarang tingkat dua. Tapi usia aku sama dengan kamu. Hanya saja aku mendapatkan nilai baik sehingga aku lompat kelas atau tingkat. Tapi kita seumuran jadi panggil saja aku Vara. Dan ini kakakku yang tersayang Valdish si raja kampus. "
" hmmm."
" Xyan. Maafkan sikap aku kemarin ya. Aku ... Aku sebenarnya cemburu saat lihat kamu dekat dekat sama Gadis cupu itu. Aku lihat kamu malah mengerjakan hukuman dia kemarin jadi aku emosi lihat kamu diperbudak oleh dia."
" Hah? Diperbudak? Cemburu?" gunam dalam hati Xyan. Kok aneh? Batin Xyan. Tapi Xyan hanya diam saja.
" Xyan mulai sekarang kamu jadi pacarku ya?"
" Apa?" spontan Xyan menanyakan hal itu. Dia jadi bingung dengan situasi seperti ini.
" Tapi aku sudah ada yang aku sukai maaf."
" Apakah gadis cupu kemarin itu?" tanya Valdish dingin.
Xyan mulai merasakan gelagat tidak baik.
" bukan."
" Apakah dia di kampus ini juga?"
" Tidak!"
" Siapa dia?"
" Teman masa kecil aku!"
" Dia dimana?"
" Aku masih mencari keberadaan dia. Aku hanya tahu dia ada di kota ini. Tapi aku tidak tahu dia ada dimana? Kota ini sangat besar."
Vara tersenyum jahat. Dalam hati Vara dia semakin jadi terobsesi sama Xyan.
" Xyan , apakah bisa kau sekarang jadi pacar aku saja? Aku sudah menyukai mu sejak pandangan pertama. Apakah kau bisa lupakan teman masa kecil mu itu untuk aku?" Rajuk manja Vara pada Xyan.
" Kau anak baru, ingat dia adik aku satu satunya yang sangat aku sayangi, jika kau lukai hatinya sedikit saja. Maka siapapun yang dekat sama kamu adalah target kami. Kami akan Tandai mereka untuk selamanya. "
" Bukan maksud aku menyinggung kak Valdish dan Vara. Tapi kalian pasti tahu, aku anak yatim piatu yang miskin sedangkan kalian pewaris kaya raya di kampus ini. Apakah kalian bisa terima aku ? Apakah kalian tidak malu jika jalan sama aku dan mereka tahu kita berbeda jauh?" tanya Xyan halus pada mereka.
" Jika adik aku suka maka aku akan ikhlaskan dan menutup sebelah mata dan sebelah telinga aku. Tapi jika kau salah gunakan dan berani menindas atau menyakiti adik aku maka kau akan aku habisi beserta semua orang yang ada di sekitar mu adalah target kami."
Xyan merasakan aura ancaman yang tidak main main. Tapi jika dia menolak secara frontal pasti mereka akan lakukan apapun yang mereka inginkan dan kehendaki. xyan pun menimbang dalam hatinya.
" Xyan aku bukan gadis yang biasa menerima penolakan. Jadi kau hanya aku beri waktu lima menit, untuk ambil keputusan." ucap Vara tajam dan tegas.
Akhirnya Xyan pun mengangguk anggukkan kepalanya. Dalam diam. Kedua tangannya terkepal kuat. Menahan emosi di dalam hatinya. Tapi dia coba untuk mengendalikan dirinya untuk tidak naik pitam.
" Asyik sekarang Vara punya kekasih kakak. Kekasih Vara tampan kan kak?"
" Hmmm. Ingat kau jangan buat adikku menangis dan marah. Jika kau berani, maka habis kau saat itu juga!" ucap Valdish sama menunjuk wajah Xyan.
Dalam hatinya Valdish tersenyum menang.
" Pintar juga adikku yang cantik itu. dengan begini aku bebas dekati si cantik itu. " gunam dalam hatinya dan tawa dalam hatinya.
" Kalian ikut aku. Biarkan adikku dengan pacar barunya. "
Anak buah Valdish pun ikuti langkah Valdish. Meninggalkan Vara dan Xyan.
Vara mengajak Xyan ke kantin saat itu. Pagi itu adalah hari pertama mahasiswa mahasiswi masuk dan kuliah.
Xyan baru masuk kuliah pukul sembilan pagi. Sedangkan Vara tidak ada jam kuliah hari itu. Sengaja datang untuk melancarkan aksinya.
Xyan pun akhirnya mengikuti Vara ke kantin. Saat di kantin Vara pesankan makanan untuk Xyan. Dan mulai pamer kemesraan. Di depan semua mahasiswa kampus saat itu.
Xyan sebenernya merasa sangat risih tapi dia tidak ingin melawan saat itu. Dia ingin memikirkan langkah selanjutnya.
...****************...
Zelene, Vannetta , dan Alvis saat itu sedang berada di kelas yang sama. Mereka pun selesai mengerjakan tugas dan diperbolehkan keluar pertama oleh dosen karena tugas mereka sudah selesai.
" Zelene kita ke kantin yuk. Laper dah aku."
" Oke. Sebagai hari jadi kita jadi sahabat, aku akan traktir kalian berdua."
" Wow... Zelene memang yang terbaik dah."
" Kalian boleh makan sepuasnya. Aku yang bayar oke."
" Nah gitu dong dari tadi cemberut melulu. Ntar cepat tua kamu."
Zelene hanya tersenyum masam. Dalam hatinya dia masih gelisah mengetahui Xyan tidak datang pagi itu.
Saat masuk ke kantin , hati Zelene tiba tiba merasa sangat sakit dan syok melihat dua muda mudi pamer kemesraan pagi pagi .
" Zelene ... Bukankah itu Xyan dan si centil itu?"jerit syok dan terkejut Vannetta dan Alvis bersamaan.
Zelene pun merasa sangat panas. Dia merasa emosi sekali.
" Berani beraninya dia mengkhianati aku belum sehari. Kau laki laki gila yang aku temui. Mulai sekarang kau adalah musuh abadi aku!!! " geram Zelene dalam hatinya.
Zelene langsung meninggalkan kantin dan menyeret dua temannya keluar dari kantin.
" Kita makan di resto depan saja!" ucap Zelene keras.
Vara yang melihat itu hanya tersenyum dalam hati penuh kemenangan. Xyan yang tidak mengetahui kehadiran teman temannya tadi karena duduk dia membelakangi pintu masuk kantin , hanya merasa sedikit aneh melihat senyum tipis dan samar dari Vara.
Apakah yang akan terjadi pada Xyan saat dia bertemu dengan Zelene? Mampukah Xyan lepas dari Vara dan kakaknya? Apakah yang akan dilakukan oleh Anxel jika mengetahui adiknya dikhianati?
Bersambung...