Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B10
Mereka pun telah sampai di area parkir sekolah, di sepanjang perjalanan tadi Ferdian hanya diam saja dan melihat kearah jalan yang ada di sampingnya.
Sedangkan Fanesha fokus mengendarai mobil sambil sedikit-sedikit menoleh kearah Ferdian berharap Ferdian akan mengajak nya mengobrol, namun sialnya itu hanya angan-angannya saja, Ferdian tetap diam dan terus melihat kesamping arah jalanan.
Sedangkan Diky dan Renna mereka mengobrol tentang diri mereka masing-masing.
"Cepat sekali sampainya" Gerutu Rebecca setelah mereka berkumpul di luar mobil.
Mereka yang mendengarnya pun hanya melirik secara bergantian seperti membicarakan Rebecca yang tidak ingin cepat-cepat berpisah dari Stefan. Sedangkan Stefan hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lucu karena tingkah Rebecca ini.
"Baiklah, aku pulang duluan, kalian hati-hati jika berkendara" ucap Ferdian dan langsung berjalan kerah pintu gerbang untuk segera mencari angkutan umum untuk mengantarnya sampai ke kontrakannya.
"Hey Ferdian kamu bareng sama ku aja" teriak Diky dan Stefan bersamaan.
Ferdian pun hanya menjawab dengan menggunakan tangannya yang diangkat keatas yang mengartikan tidak perlu, sambil terus saja berjalan kearah gerbang kampus.
"Fan, Ren, Re, aku duluan menyusul Ferdian" ucap Stefan yang langsung masuk ke mobil nya yang kebetulan tepat ada di sampingnya
"Heh aku juga duluan ya, kalian hati" Diky ikut pamit dan bergegas ke tempat dimana mobilnya di parkir dan langsung memasuki mobilnya.
"Stefan hati-hati dijalan" teriak Rebecca begitu mobil Stefan melaju ke arah pintu gerbang kampus.
"Mereka ini benar-benar perhatian sekali dengan Ferdian, benar-benar sahabat yang sudah bagaikan saudara" ucap Fanesha
"Benar Fan, namun sayangnya Ferdian terlalu sombong merasa dirinya sendiri bisa melakukan apa-apa sendiri" ucap Rebecca yang kesal melihat kelakuan Ferdian yang menurutnya sombong.
"Re jangan berbicara seperti itu, kita ini baru mengenal mereka jadi kita tidak tahu seperti apa sifat mereka masing-masing, jadi jangan menilai seperti itu sudahlah sebaiknya kita juga segera kembali pulang" ucap Fanesha.
dan mereka pun langsung memasuki mobil mereka masing-masing dan langsung berjalan keluar gerbang dan berjalan kearah rumah masing-masing yang kebetulan mereka ber3 tinggal di komplek yang sama hanya berbeda blok saja.
Sementara itu Stefan Ferdian dan Diky mereka sudah tiba di kontrakan Ferdian, dan ke dua mobil mereka di titipkan di depan Mini market yang berada tidak jauh dari kontrakan Ferdian.
Dan mereka sedang memeriksa belanjaan mereka yang lumayan banyak, karena tas belanjaan mereka sama semua jadi mereka harus melihat didalamnya dulu agar tidak tertukar, sekitar 10 menitan mereka menemukan barang mereka masing-masing Stefan dan Diky pun pamit pulang.
"Eh iya Ferdian jangan lupa di pakai besok pakaian yang di beli hari ini" wejangan Stefan sebelum dia melangkah keluar dari rumah Ferdian.
"iya siap Tuan Muda Nugros" "hahaha" jawab Ferdian dan kemudian tertawa bersama dengan Diky.
"sudah sana kalian cepat kembali, aku sudah mengantuk" ucap Ferdian yang bercanda mengusir mereka.
"Baik kami pulang tuan muda P" Hahaha" kini bergantian Stefan yang meledek Ferdian dan Diky lagi lagi hanya ikut tertawa.
"Iya iya sana cepat, hati-hati kalian"
Akhirnya Stefan dan Diky pun pergi, kini hanya tinggal Ferdian sendiri di rumahnya, dia tiba-tiba kembali memikirkan Huruf P di nama belakangnya itu memang hanya P saja atau memiliki kepanjangannya?
Setiap dia bertanya dengan ayah dan ibunya mereka selalu menjawab nanti jika sudah waktunya kamu kan tau sendiri nak tanpa perlu kami yang memberitahu mu. Dan jawaban jika bertanya dengan kakak nya hanya berbeda sedikit, nanti jika waktunya tiba kamu akan tau Fer.
Mengingat jawaban yang pernah di berikan oleh keluarga nya dia hanya bisa kembali menunggu hingga waktunya nanti.
Dia pun masuk kedalam kamar memasukan pakaian yang tadi di beli, kemudian bersih-bersih kemudian lanjut tidur karena memang hari ini lebih lelah dari hari biasanya.
...****************...
Pagi hari pun tiba, Ferdian pun telah bangun dan sedang berolah raga di lapangan dekat rumahnya seperti hari-hari sebelumnya rutinitas ini selalu dia lakukan.
Namun hari ini entah kenapa dia merasa sedikit malas untuk masuk kuliah, namun dia teringat kembali jika hari ini baru hari ke 2 dia masuk kuliah. Akhirnya dia pun memutuskan untuk tetap masuk kuliah walaupun dia merasa gelisah di hatinya dan itu yang membuatnya merasa malas untuk masuk kuliah.
Di kampus hari ini sedang heboh tentang seorang pria miskin yang tertangkap basah sedang merayu wanita yang sok misterius. Itu judul foto yang ada didalam selembaran yang tersebar di kalangan siswa kampus yang hadir pagi ini.
"gimana sudah semua kalian bagikan?" tanya Luky kepada siswa yang dirinya suruh untuk menyebarkan selembaran berisikan foto Ferdian dan Fanesha, yang dia foto secara diam-diam tak hanya ada 1 foto didalam selembaran itu, tapi ada 3 dengan angel yang berbeda dan yang pasti 1 foto terlihat jelas wajah Ferdian.
"tenang sudah kami sebarkan dan mungkin sebentar lagi akan semakin ramai yang membicarakan mereka."
"Bagus bagus nanti siang kita berkumpul di kantin aku traktir kalian ber 4" ucap Luky berjanji kepada mereka.
"Siap Bos Luky" jawab salah seorang yang tadi ikut menyebarkan selembaran itu.
"hahaha" Luky pun tertawa bahagia karena niat untuk mempermalukan Ferdian dan Fanesha sedang berlangsung.
Ketika Ferdian tiba di gerbang kampus dan dia melangkah masuk dan berpapasan dengan beberapa siswa lainnya, mulai banyak yang menyindir dirinya. Walaupun awalnya beberapa siswa wanita terpana dengan penampilan Ferdian kali ini karena Ferdian memakai pakaian yang di belikan oleh 2 sahabatnya kemarin.
Namun mereka teringat akan yang di selembaran itu, mereka malah tambah berfikir bahwa Ferdian kali ini berpenampilan seperti ini hanya untuk menarik perhatian si wanita bermasker yang ada di selembaran yang mereka lihat.
Ferdian yang sudah biasa mendapat cemoohan sejak SMA, jadi tidak menghiraukan ucapan yang dirinya dengar. Namun dia sedikit heran karena ada beberapa orang ada yang berkata jika dirinya pria yang tidak tau diri, baru masuk saja sudah menggoda wanita, dan yang lebih parahnya wanita itu wanita aneh yang sok misterius.
Ferdian heran akan hal itu, karena menurutnya tidak akan banyak yang tau tentang Fanesha yang di juluki wanita sok misterius selain teman sekelas nya. Namun ini semua perkataan ini keluar dari mulut siswa yang bukan sekelas dengannya.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏
kelihatan agak kaku...
agak kurang logis juga kayaknya...
ingat 1T diambil 2 juta saldonya 998.000.000.000,_ itu salah besar.