Doyama adalah segerombolan penjahat jenius yang diberi modal oleh salah satu perusahaan asing untuk mengubah limbah perusahaan nya menjadi ramuan yang dapat merubah karakter serta bentuk ras serupa manusia menjadi iblis dan monster kanibalisme.
Perusahaan tersebut mencampurkan DNA manusia terpilih dengan limbah serta bahan kimia yang ditemukan oleh peneliti untuk menciptakan ras baru yang berada dalam kendalinya yang dimana nanti nya ras baru tersebut menularkan racun kepada manusia normal sehingga menjadi mahluk yang sama yang berada di bawah kendalinya.
Iblis setengah monster setengah manusia itu dinamai Rambi. Rambi sendiri bisa bertindak anarkis bahkan bisa menghasut dan membunuh manusia sesuai dengan apa yang di isntruksikan oleh tuan nya.
Akankah ada pahlawan yang bisa menghentikan wabah buatan ini? Ataukah manusia akan benar-benar musnah dan bumi menjadi milik perusahaan tersebut secara tunggal beserta para budak iblisnya?
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalimat Fiktif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertempuran Yang Cukup Sengit
"Haha ayoo datangkan saja palingan cuma mahluk lemah lagi! " Pak Dosen berujar dengan sangat angkuh namun tiba tiba saja warga yang tengah bertepuk tangan pada dirinya itu seketika hening dan kemudian bubar kalang kabut secara mendadak.
"Hah ada apa ini?" Dengan wajah yang bingung Shoman berujar.
"Sepertinya Doa Garp lansung Di qabul!" Balas Wilis yg seketika berdiri sigap dan memasang kuda kuda kuat.
........
Diatas Mereka seekor monster bersayap kelelawar yang ukuran nya berkali kali lipat dari ukuran tubuh mereka bahkan hampir menutupi setengah gedung berlantai 30 nampak melayang layang diudara.
Monster bertanduk kerbau dan bersayap kelelaqar itu memiliki muka yang sangat menyeramkan yang hampir 80 persen tertutupi oleh bulu selain dari bagian mulut nya yang berbentuk moncong seperti aligator. Dan seorang pria bertubuh gempal nampak berdiri angkuh diatas bahu Monster itu yang membuay monster itu bergerak atas dasar dari ucapan atau isyarat darinya.
"Wooow sepertinya inflansi kita yang pertama gagal total yaa Hahhaa! " Sosok gempal itu tertawa dengan suara cempreng yang terkesan mengejek.
"Cihh, Bajingan kau pikir kami akan takut denganmu! " Pak Dosen sempat menggertak dan hendak terbang untuk menghajar sosok itu namun usaha nya berhasil di gagalkan seketika oleh Wilis.
"Tunggu dulu jangan sembrono, Sekalipun kita bertiga kita gak akan menang ngelawan dia apalagi kalau cuma kamu seorang, Coba kamu rasakan aura membunuh nya sangat kental dan luar biasa" Ujar Wilis tangan nya merentang dan punggung nya menghalangi tubuh Pak Dosen dari depan.
"Jangan Bodoh Wilis aku tidak akan pernah gentar, Bahkan olehku saja dia bisa aku jadikan daging cincang, jadi jangan halangi Aku? " Gertak Pak Dosen dengan suara yang lebih meninggi.
"Wahaha anda benar bahkan anda seorang pun bisa saja menyerangku dan menjadikan ku daging cincang, tapi sebelum itu terjadi anda akan saya jadikan daging bakar terlebih dahulu wahahha" Balas seseorang yang duduk diatas monster itu yang rupanya sedari tadi menguping.
"Bajingan awas kau! " Kali ini Pak Dosen mendorong Wilis sekuat tenaga hingga ia tersungkur kemudian Merasa bebas pak Dosen pun seketika meloncat ke angkasa.
"Terima Ini, Pukulan Api! "
Dengan tinju yang terkepal Api pun terlihat keluar begitu membara dari sela sela jarinya namun monster yang ukuran nya sangat besar itu hanya menyerang dengan cara merentangkan telapak tangan nya dan mengibaskan nya kearah pak dosen sehingga tubuh nya begitu saja terpental jauh bahkan sampai menembus beberapa dinding gedung pencakar langit.
"ARGHHH! " Pak Dosen mengerang kesakitan.
"Dasar bodoh kan sudah ku bilang! " Wilis pun langsung meloncat dengan sekuat tenaga untuk menghentikan tubuh pak dosen yang sedang terpental, namun hal itu diketahui oleh monster tersebut ia lalu secepat kilat mengibaskan tangan nya kearah tubuh wilis sehingga wilis pun mengalami kejadian yang sama.
"WAARGHHH! "
'hehehe.. Dasar orang orang lemah yang so soan jadi pahlawan, Sampai kiamat pun kalian tak akan mungkin bisa menghentikan ku! "
"Jangan Sombong kau! "
Secara tiba tiba Shoman meloncat dari arah belakang lalu tangan nya membuka sebuah segel dimana ia mengeluarkan jutsu bola cahaya yang cukup besar dari kedua genggaman tangan nya itu yang kemudian sekuat tenaga ia lemparkan lurus kearah seoranh sosok pria yang sedang berdiri diatas bahu monster itu.
"Uhhh main belakang yaa hehe, Kau pikir jurus lemah seperti itu bisa menghentikan ku! "
2 sayap raksasa yang berada dipunggung monster itu seketika menutup menghalangi serangan dari shoman yang sama sekali tidak membuat luka pada tubuhnya. lalu dengan hitungan detik saja monster itu membuka sayapnya dengan hentakan keras hingga shoman tak sempat menghindar dan tersapu oleh pukulan ujung sayap raksasa itu.
"ARGHH, kurang ajar! " Ujar shoman meringis sakit.
Tubuh gempal shoman pun ikut terpental sama seperti kedua rekan nya, membentur dinding dinding gedung kearah yang berlawanan hingga sebuah jam raksasa yang bertengger menjulang di pusat kota berhasil menahan benturan tubuhnya itu.
"Kurang ajar sepertinya tidak ada cara lain, Jika melawan mahluk raksasa maka aku harus menjadi raksasa juga agar menyeimbangi kekuatan nya!" Gumam Pak Dosen menahan sakit luar biasa disamping Wilis yang sedang meringis.
"Jangan Bodoh itu terlalu berbahaya lebih baik kita kabur saja lalu biarkan kepolisian yang menangani nya" Jawab wilis.
"Hehh sejak kapan kau jadi pecundang? Bukankah sudah lama kita itu bersama sama? Dan bukankah
Kau sendiri yang pernah bilang padaku bahwa sekuat apapun lawan yang kita hadapi kita tidak boleh mundur sejengkalpun? sekarang, dirimu sendiri yang menyanggah ucapan itu, Apa kau bodoh wilis? Kita ini pahlawan kan bukan rakyat sipil? Dan sudah jelas tugas kita tentu jm berbeda dari mereka. Tugas kita sekuat mungkin harus bisa melindungi rakyat dan memberikan jaminan pada manusi kan?"
Ucapan terakhir dari Pak Dosen pun berakhir dengan merubah bentuk tubuhnya menjadi ukuran yang hampir membandingi monster yang saat ini berada di atas kepala nya, Setelah dengan sengaja tadi ia membuka jutsu perubah bentuk.
"Dasar bodoh apa yang kamu lakukan Dosen tak sialan" Gumam Shoman yang melihat jutsu itu dari kejauhan.
"Hahha, Wow jurus rahasia ya yang bisa merubah bentuk sertaukuran badan? Cukup cerdas juga anda tapi tentu saja meskipun anda demikian anda tetap bukan lawan yang seimbang bagi kami" Ucap pak gempal yang saat ini berdiri sejajar dengan mata Pak Dosen yang merubah dirinya menjadi raksasa bertanduk dengan kedua taring tajam menyeringai dari dalam mulutnya serta otot otot kekar terlihat menjembul dari sekujur tubuhnya.
"Jangan banyak tingkah monster jelek terima ini! "
Kali ini tangan kanan pak dosen kembali mengeluarkan api, namun kali ini lebih besar dari tadi. Kepalan tangan raksasa nya kemudian menjulang kelangit dengan gerakan meloncat yang sangat gesit Tinju api itu ia arhkan kearah lawan yang masih berdiri tenang didepan matanya.
Tapi rupanya lawan nya sudah mengetahui gerakan dari serangan itu hingga seketika menghindar seperti kilat dan tiba tina berada dibelakang punggung pak Dosen kemudian telapak kakinya menerjang punggung nya hingga tubuh nya tersungkur kearah gedung pencakar langit di depan nya.
"Bajingan, kau pikir aku akan kalah!" Lantas secepat kilat pula gerakan pak dosen membalikan badan dan memukul ulang bagian perut monster tersebut hingga mengenai pinggang nya.
"Hahahhaa, Hanya segini kekuatan mu? rasakan ini! "
Selanjutnya sebelah tangan terkepal yang berada di pinggang nya itu kemudian ia pegang lalu dengan kuatnya ia angkat keatas kepalanya di ikuti juga dengan tubuh pak dosen yang ikut terangkat kemudian monster itu terlihat membuka mulutnya yang berbentuk seperti moncong biaya dan diarahkan sejajar kearah bagian perut pak dosen yang sedang ia angkat diatas kepalanya.
"Sepertinya kisah hidup anda hanya akan sampai disini hahha"
Gumpalan cahaya seperti kilatan petir berwarha hitam mulai mengumpul disekitaran mulut monster itu hingga membentuk bola listrik yang semakin besar dan membesar.
"Menghindar Garp!" Wilis berteriak Histeris.
Namun terlambat seketika pusaran cahaya hitam itu keluar dan mendorong tubuh pak gempal hingga melambung ke angkasa dan menimbulkan ledakan maha dahsyat yang kemudian tertutupi oleh awan hitam menggumpal diatas langit tempat tubuh raksasa garp diledakan oleh bola listrik dari monster itu.
"Tidak, dasar bodoh! " kali ini shoman yang berada di bawah jam baja raksasa nampak menyesali tingkah teledor teman nya itu dengan meninju lantai di bawah kakinya.
"Garrrpp!" sedang Wilis berteriak histeris kemudian lutut nya terasa sangat lemas hingga ia terduduk tanpa daya dengan deraian air mata yang keluar deras dari balik kelopak matanya yang bundar dan terrtutupi oleh topeng.
(Bersambung Ke Part 20)