Bertemu dengan Thor Robert, benar-benar mengubah seluruh kehidupan Lesca Bloom.
Malam kelabu itu membuat keduanya saling terikat hanya dalam waktu semalam sekaligus terpisah dalam waktu yang lama.
follow ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Lesca Thor 23
Franklin dan Natasha tampak berlari di lorong klinik. Mereka mencari ruangan Lesca dirawat.
Beberapa polisi tampak menjaga pintu ruang perawatan Lesca.
Natasha dan Franklin menuju ke sana.
"Maaf, apakah ini kamar Lesca?" tanya Franklin panik.
"Ya, anda orang tuanya?" tanya Polisi itu.
"Ya, kami orang tuanya," jawab Natasha sembari mengangguk cepat karena rasa paniknya.
"Silahkan masuk," kata polisi.
Natasha dan Franklin akhirnya masuk dan kemudian melihat ke arah Lesca yang terbaring lemah di atas ranjang.
Natasha tampak menangis dan berjalan menuju ke arah Lesca.
Lesca tertidur pulas dan Natasha seakan tak kuat melihat keadaan Lesca yang sudah babak belur itu.
Franklin memeluk Natasha dan mereka saling menguatkan karena begitu sakit melihat keadaan Lesca yang separah itu.
"Sudah kuduga ini akan terjadi. Gadis itu terlihat sangat jahat pada Lesca dan aku tak suka melihatnya" ucap Natasha terisak.
"Apakah temannya itu sering ke rumah?" tanya Franklin.
"Ya, mereka bersahabat tapi Joanne hanya memanfaatkan Lesca saja," jawab Natasha.
"Seharusnya aku lebih tegas lagi agar Lesca tak berhubungan dengannya. Ingat, jangan sampai ada kata damai dalam urusan ini. Kita harus memperjuangkan keadilan untuk Lesca," lanjut Natasha dengan mata yang menyalang marah dan masih terisak.
"Kita harus memindahnya ke rumah sakit yang lebih lengkap," kata Franklin.
Natasha hanya mengangguk. Franklin tak berani menyentuh Lesca karena tubuhnya tampak lebam dan bengkak.
"Dengan apa dia menyiksa putriku?" tanya Franklin pada polisi wanita yang berjaga di dalam.
"Kayu dan pisau lipat. Barang bukti itu yang kami temukan di TKP," jawab polisi wanita itu.
"Oh God ..." sahut Natasha dengan suara bergetar.
Franklin tampak terduduk lemas di kursi yang ada di sebelah ranjang.
"Kami akan memindahnya ke rumah sakit yang lebih bagus dan dekat dengan rumah kami," kata Franklin akhirnya setelah terdiam cukup lama.
"Baiklah, kami akan membantu hal ini," jawab sang polisi.
*
*
Satu jam kemudian, Lesca pun akhirnya dipindah ke rumah sakit di tengah kota yang kebetulan adalah rumah sakit milik ayah Burton -- sahabat Lesca.
"Apa? Lesca dirawat di rumah sakit kita?" tanya Burton ketika mendapat kabar itu dari ayahnya sewaktu mereka makan pagi bersama.
"Baru saja tadi pagi dia dipindahkan dari klinik. Dia korban penganiayaan dan sekarang sepertinya sedang ramai dibicarakan di internet," jawab Layton -- ayah Burton.
"Aku akan menjenguknya nanti ke sana," jawab Burton dan menghentikan makannya.
"Habiskan dulu makananmu," kata Rena -- ibu Burton.
"Tak bisa, Mom. Dia sahabatku dan aku tak bisa berhenti memikirkannya," jawab Burton.
Lalu Burton beranjak dari kursinya dan keluar dari rumahnya. Dia masuk ke dalam mobilnya dan langsung menuju ke rumah sakit.
*
*
"Thor, ada apa kau ke kantor polisi?" tanya Phoenix yang baru mendengar kabar ini pagi tadi dari pengacaranya.
"Temanku diserang di resort, jadi aku memberikan kesaksianku di kantor polisi, Dad," jawab Thor.
"Apakah kasusnya parah?" tanya Phoenix.
"Hmm, kuharap ini berjalan lancar dan pelakunya dihukum sepantasnya," jawab Thor.
"Baiklah, daddy akan mengawasinya dari jauh dan akan turun jika diperlukan," sahut Phoenix.
"Ya, Dad," jawab Thor.
"Bagaimana keadaan temanmu sekarang?" tanya Phoenix.
"Dia sedang dirawat karena kepala dan beberapa bagian tubuhnya terluka," jawab Thor.
"Baiklah, nanti hubungi daddy saja jika kau membutuhkan bantuan," sahut Phoenix.
"Ya. Thank you, Dad. Bye," sahut Thor dan menutup sambungan teleponnya.