Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22.
Mansion Miller.
Bastian dengan tergesa-gesa menuju kamar Carla, ia sedari pesta sudah kalang kabut mencari Carla di antara para tamu. Ia tidak menemukan Carla dimana pun.
Pikirannya begitu kusut, memikirkan sikapnya sebelum Carla jatuh ke dalam kolam renang.
Kesalahan yang ia buat sebelumnya, mengabaikan Carla, dan mempercayai Ivanka untuk memperhatikan Carla.
Yang ia sadari, ternyata ada sesuatu yang di sembunyikan Ivanka darinya, perihal keinginan Ivanka untuk menjadi teman Carla.
Sepupu jauh Carla yang tiba-tiba datang suatu hari, yang tepatnya ia lupa saat kapan itu.
Ivanka yang terlihat bersikap dewasa, membuat Bastian merasa, kalau Carla sangat cocok jika dekat dengan Ivanka.
Dengan sikap dewasa Ivanka, ia berharap Carla tertular kepribadian Ivanka, dan menjadi dewasa juga seperti Ivanka.
Tapi yang ada, justru Carla menaruh curiga kepada Ivanka, kalau Ivanka ingin merebut dirinya dari Carla.
Saat itu, ia merasa kesal sekali, dengan sikap kekanak-kanakan Carla, yang seharusnya sadar, kalau Carla tidak boleh menaruh rasa cinta padanya sedikit pun.
Ia adik angkat Frederick Miller, walau tidak memiliki ikatan darah sama sekali, Carla harus sadar, ia adalah pengganti orang tua Carla.
Carla selalu marah dan mencak-mencak, kalau melihat seorang wanita dekat dengannya, hingga akhirnya ia menjaga jarak, dengan putri kakak angkatnya tersebut.
Setelah Carla jatuh ke dalam kolam renang, sikap Carla yang tadinya ia inginkan menjadi dewasa, akhirnya benar-benar berubah menjadi dewasa.
Dan, tidak tertarik lagi untuk mengganggunya. Bahkan tidak berminat lagi untuk dekat padanya.
Ini membuat perasaan Bastian jadi campur aduk. Ia tidak mengerti dengan perasaannya, yang seharusnya senang melihat Carla menjauh darinya.
Ia malah, merasa kehilangan sosok manja Carla, dan suara Carla yang merengek, untuk mengajaknya makan bersama.
Juga, kebiasaan Carla, yang selalu datang mencarinya.
Bastian membuka pintu kamar Carla, dan mendapati kamar itu kosong sama sekali. Carla tidak berada di dalam kamarnya.
"Tina!!" teriak Bastian dengan kencang.
"I.. iya, Tuan!" Tina dengan langkah cepat menghampiri Bastian.
"Kemana Nona mu?" tanya Bastian.
"Nona Carla belum kembali, sejak dari selesai sarapan pagi, Tuan!" jawab Tina dengan gugup melihat raut wajah Bastian yang dingin.
"Apa dia tidak meninggalkan pesan padamu?" tatapan dingin Bastian, terlihat tajam memandang Tina, menaruh sedikit rasa curiga.
"Tidak, Tuan!" jawab Tina menciut.
Tatapan curiga Bastian, membuat Tina menjadi gugup, karena Carla tidak memberitahu kan ke mana Carla pergi.
Setelah melihat gelagat Tina tidak mencurigakan, Bastian berlalu dari depan pintu kamar Carla.
Ia semakin pusing memikirkan, ke mana perginya Carla.
"Rocky!" panggil Bastian.
"Iya, Tuan!" Rocky dengan sigap, datang mendekat pada Bastian, yang sedang berjalan menuju ruang bacanya.
"Carla belum pulang, kamu selidiki ke mana dia pergi!"
"Baik, Tuan!"
Sementara itu, di sebuah apartemen.
Carla sedang berendam dalam bathtub, sambil mendengarkan musik menggunakan Headphone pada telinganya, ia menutup mata menikmati air hangat merendam tubuhnya.
Sambil memejamkan mata, Carla tersenyum senang, sembari bernyanyi kecil, mendengarkan musik pada headphonenya.
Ia besok berencana, akan mengambil sedikit demi sedikit pakaiannya dari Mansion Miller.
Lalu akan mencari kerja paruh waktu, untuk menutupi indentitasnya sebagai putri yang manja.
Ia akan tunjukkan pada siapa saja, yang meremehkan dirinya, kalau dia mampu menjadi dirinya sendiri.
Ia sekarang merasa lega, tidak saling berebut dengan Ivanka lagi, mencari perhatian Bastian.
Ia sudah merelakan Ivanka mengejar Bastian. Mungkin suatu saat nanti, ia baru menemukan seorang pria, yang terlebih dahulu mencintai dirinya.
Dengan begitu, ia tidak akan mati lagi di tangan Ivanka.
Kembali ke Mansion Miller.
Rocky melaporkan tentang Carla kepada Bastian.
"Bagaimana?" tanya Bastian, saat Rocky masuk ke ruang baca Bastian.
"Tuan, Nona Carla meninggalkan pesta sebelum pesta berakhir, dari cctv yang ada di bagian lobby, ia keluar sendirian, tapi tanpa sengaja menabrak seorang pria di pintu keluar hotel!"
"Terus?" tanya Bastian tidak sabaran.
"Terlihat dari cctv, Nona Carla dan pria itu saling mengobrol, setelah itu Nona Carla keluar, tapi... tanpa di ketahui Nona Carla, pria itu mengikuti Nona Carla sampai ke tepi jalan, dan.. sebelum Nona Carla menyetop taksi yang lewat, pria itu berbicara lagi dengan Nona Carla..."
Rocky menghentikan sebentar penjelasannya, dan sontak membuat Bastian menatap tajam Asistennya tersebut.
Melihat tatapan tajam Bastian, dengan berdehem sebentar, Rocky kembali melanjutkan laporannya.
"Ehem! saat masih mengobrol, Nona Carla menyetop sebuah taksi, dan pria itu membuka pintu taksi untuk Nona Carla, lalu menutupnya kembali setelah Nona Carla masuk ke dalam mobil!"
"Aku mau tahu siapa pria itu! selidiki siapa dia!" ujar Bastian memberi tugas lagi pada Rocky.
"Baik, Tuan!" Rocky dengan patuh menganggukkan kepalanya.
Setelah itu, Rocky pun keluar dari ruang baca Bastian, yang tampak merenung, dengan mata menatap satu objek tanpa berkedip.
Bersambung......
baru awal dah ngeluarin air mata deh