Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06 — Patah Hati Terhebat
"Jadi selama ini kamu main belakang" Kata Lestari yang murka dengan menarik rambut selingkuhannya keras-keras.
"Sayang tolong lepasin dia, gue bisa jelasin ini semua" Jawab Erza dengan wajah Panik.
Tarikan Lestari semakin menguat kemudian menampar pipi nya keras "BETINA JALANG" Sarkas Tari kemudian mencakar nya dan memaki nya sebagai bentuk protes karena berani merebut Erza.
Cewek itu terisak nangis karena takut, orang sekitar juga melihat sambil merekam bahkan ada yang memisahkan nya.
Lestari gusar dengan menepis semua orang yang ingin menyentuh nya, aura nya berubah menjadi angker, menjadi cewek yang tidak bisa disentuh oleh siapapun.
Sambil terisak nangis kekecewaan, Lestari berlari meninggalkan sepeda motornya, menerjang hujan badai dan tak tau arah.
Erza mengejar tapi kehilangan jejak karena terhalang perlintasan kereta api. Dia semakin panik melihat Tari sudah tidak ada.
Disana, Adit yang sudah kembali dengan urusan membeli payung, berjalan santai menuju sepeda motornya untuk cabut pulang.
Namun, Dia terhentak menurunkan kedua alis bingungnya, melihat orang-orang sedang berkumpul melingkari gadis yang lagi duduk menangis.
"Ada apa ini?" Kata Adit bertanya ke salah satu warga sekitar.
"Tadi cewek ini di tampar sama gadis lain yang pipinya sedikit bulat"
Adit mengerut kening "Pipi bulat?"
Lalu dia men-jongkok untuk bertanya ke wanita itu secara halus "Ada masalah apa?" Tanya Adit penuh penasaran.
Cewek itu enggan memberi jawaban dan muncul lah Erza dari belakang "Mifta ayo pulang" ajaknya sambil memegang lengannya kemudian cewek itu menolak untuk di antar.
"Cowok stres gue gamau jadi pelakor lu pergi sana babi!"
Adit menoleh ke arah Erza sambil menyipitkan kedua mata "seperti mengenali tapi dimana?" katanya dalam hati
Erza menoleh ke arah Adit "Lu kayak nya siswa baru di sekolah SMANDA kan? Kenapa ada disini?" tanya nya tiba-tiba. membuat Adit terhentak mencari Tari setelah ingat siapa dirinya.
"Tunggu, lu mau kemana" Katanya gusar sambil menoleh Adit yang berlari tanpa sebab.
Adit tanpa menjawab dia mempercepat larinya sambil membawa payung karena khawatir.
Jalanan hening seketika, semua kendaraan bermotor memilih parkir di bahu jalan. Semua orang Meneduh tapi tidak untuk pemuda satu ini
Dia celingak-celinguk seperti orang bodoh, Untuk mencari teman masa kecil yang lama menghilang di tengah hujan badai.
Pergi membawa luka, datang memberi semangat. itulah julukan dari cowok itu setelah menemukan jedai rambut berwarna ungu yang terjatuh di tanah.
"Lestari!!"
"Lestari Salsabilla, where are you!!"
Adit terus meneriaki, karena dia yakin tari tidak jauh dari penemuan jepit rambut nya.
Adit masih berusaha mencari. Sampai akhirnya menemukan lestari di gang sempit yang duduk memeluk lutut sambil menunduk seorang diri.
Lestari terisak-isak, karena ini adalah patah hati terhebat dalam sejarah hidup nya.
Kepala Tari menoleh samar karena terhentak mendengar langkah kaki yang mulai mendekat.
Dia melihat wajah Adit yang sedang menatap serius sambil memberi payung di atas tubuhnya.
"Tinggalin gue sendiri" Kata tari yang mulai sengau
"Ngapain sendirian disini, ayo pulang" Kata Adit tegas yang terus memperhatikan.
"Gak, tinggalin gue" Jawab tari sambil mendorong kakinya, tepat di disamping tubuhnya yang lagi duduk.
"Gue ulangi, ayo pulang" Kata Adit serius sambil menghela nafas.
Lestari perlahan bangun sambil menyipitkan kedua matanya, kepala nya terasa berat, badan nya pun mulai terhuyung.
Adit meraih tubuhnya, merangkul nya sambil berjalan di bawah payung yang dia pegang.
Sambil berjalan menuju motor, Adit mengirim pesan ke seluruh anggota Genk motor nya untuk menemuinya di titik tujuan.
Lestari hanya diam terpaku menahan tubuh nya yang kedinginan.
Dia tidak peduli apa yang di lakukan Adit yang tengah fokus pada layar ponsel nya.
Sambil menunggu jemputan datang, Adit membeli minuman hangat untuk lestari biar tubuhnya tidak sakit.
Sangat peduli walau sifatnya seperti di kutub, lestari mengangguk dengan senyuman palsu yang sudah mulai kehilangan fokus seperti orang mabuk.
"Cowok lu selingkuh?" Tanya Adit yang tengah menghangatkan tubuh Tari dengan pelukan samping.
Lestari yang sudah kehilangan fokus mendekap di dadanya tanpa sadar sambil bergumam aneh "Padahal tuh cowok sudah gue percayai banget dari kelas satu SMA"
"Semenjak gue ditinggal oleh cowok yang gue sayangi dulu, gue terima cowok itu karena dia baik, taunya sama brengsek nya dengan dia"
Adit hanya terdiam fokus mengelus rambut Tari penuh dengan penyesalan, lestari mulai kehilangan keseimbangan sampai akhirnya dia tidak sadarkan diri jatuh pingsan di pelukan nya.
Beruntung mobil ayahnya sudah datang, Adit yang panik membawa Lestari ke dalam mobil
Setelah nya dia menelpon ke salah satu teman nya "Gue sudah pulang, motor gue tinggal di sana sampingan sama motor cewek ini, tolong lu nanti bawa pulang ke rumah gue. Untuk kedua kunci motor nya gue titip ke penjual bandrek ya" Kata Adit ke teman nya, Setelah menutup telepon dia fokus mengurus tari di dalam mobil.
"Pah cepetan" Kata Adit Rancau sambil membalutkan handuk kering yang di bawa ayahnya.
"Dia siapa dit?" tanya ayah penasaran.
"Lestari Salsabilla anak nya Bu Ani, yang waktu dulu Adit sempat bermasalah dengan nya" jawab Adit yang membuat Pak Sumbada menaikan kecepatan mobilnya.
Di rumah mewah nya Adit. semua pembantu membuka gerbang, Adit fokus menggendong Tari masuk ke dalam kamar adik perempuan nya "Bontot lu dimana, cepat bantu Abang kesini" Teriak Adit dengan kepanikan
"Apa sih Abang astaghfirullah malam-malam ribut bae napa ya" Sahut Fatimah mengomel
"Cepat bawakan baju kaos punya lu tot, tolong pakaikan ke teman abang ini" Titah Adit penuh kecemasan yang membuat Fatimah terhentak mengambil baju di lemari nya.
Sambil menatap wajah lestari. Ada bunyi bel rumah yang mengharuskan Adit keluar kamar Fatimah untuk menjumpai teman-teman nya yang sudah datang di rumahnya, sedangkan Fatimah sendiri sedang sibuk menggantikan pakaian dalam tubuhnya Lestari.
Aditya mengucapkan banyak terima kasih ke teman-teman nya yang sudah membantu, tak lupa juga dia berterima kasih ke papahnya. dia memasukan motor Lestari ke dalam garasi samping rumahnya, memarkirkan nya tepat disamping motor ninja nya.
Setelah nya, Adit pergi ke kamar Fatimah untuk memastikan keadaan Lestari. Namun dia terhentak saat melihat layar ponsel lestari yang sedang menyala.
Terlihat dalam Layar hp nya sedang di telpon nama kontak Erza♡, Adit mengerut kening langsung mematikan ponsel milik Lestari, kemudian dari arah pintu ada Fatimah datang bersiap untuk tidur.
Adit keluar kamar, dia segera menghubungi Bu Ani, kalau Lestari ada dirumah nya untuk menginap tidur.
"Apa lestari tidak apa-apa?" Tanya ibu Ani panik dari balik telpon Adit
"Lestari sedang tidur bareng Fatimah Bu, tenang saja" Kata Adit untuk meyakini
Tak lama telepon nya di tutup Adit, sambil mengucapkan salam sopan nya. kemudian dia memasang headset dan bersiap untuk terjun ke alam mimpi.