Aku Bukan Penghianat

Kesempatan yang Bagus harapkan lewat mediasi akhirnya sirna sudah. Dengan adanya bukti yang Iza tunjukkan membuat Bagus di pihak paling bersalah.

Mau membantah bahwa pernikahan itu bukan atas dasar keinginannya tapi karena sebuah jebakan , tentu saja tidak bisa Bagus buktikan....karena dengan begitu ia juga harus menghadirkan Sania di sidang perceraiannya.

Dan Bagus tidak mau itu terjadi , Sania pasti akan menolak bahkan mungkin akan mentertawakan nasibnya.

Ia terima putusan ini dengan terpaksa. " Aku lepas kamu Za , tapi aku pasti akan dapatkan kamu kembali ". Biarlah kali ini Bagus mengalah , tapi ia bertekad akan berjuang kembali untuk mendapatkan Iza.

Iza tersenyum bahagia , ini di luar expetasinya , ia pikir sidang ini akan berlarut - larut karena bagaimana gigihnya Bagus menolak bercerai dengannya.

Tanpa Iza tau , ini juga ada campur tangan Daddy Mahesa. Meski orangnya tidak hadir di sini , tapi Daddy tetap pasang mata dan telinga untuk anak gadisnya.

Malam sebelum sidang.... Iza menelpon sang Daddy.

" Apa kabarnya Daddy dan Mommy?". Iza menatap layar HP nya yang menampilkan wajah Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah.

" Alhamdulillah kami berdua baik sayang , lalu bagaimana dengan kabar kamu ?". Tanya balik Mommy Aisyah.

" Alhamdulillah baik juga Mom ".

" Bagaimana dengan kabar suami kamu?".

" Za rasa dia baik - baik saja ".

" Ada yang ingin kamu sampaikan pada kami ?". Tanya Daddy Mahesa, meski tanpa bertanya pun dia sudah tau semua yang terjadi pada putrinya.

Daddy Mahesa menunggu sampai putrinya sendirilah yang bercerita kepadanya Karena Daddy Mahesa yakin , Putrinya bukanlah gadis yang lemah.

" Eemmm maafkan Za, Mommm...Dad...". cerita pun mengalir dari mulut Iza , tentang pernikahannya yang tidak baik - baik saja , tentang kelakuan Bagus yang mengabaikan dirinya , dan sidang perceraian yang akan di laksanakan besok.

Tapi Iza menutupi jika Bagus sudah menikah lagi. Entahlah , apa maksud Iza , Daddy Mahesa saja sampai heran, tapi tetap ia menghargai semua keputusan putrinya itu.

" Baiklah , kami dukung semua keputusan kamu , kami akan datang besok ke sana untuk mendampingi kamu ".

" Tidak perlu Dad , insyaallah Za bisa sendiri , di sini ada Kak Zaki yang selalu bantu Za , ada Om Bagas dan Tante Vivi , juga Yasmin yang selalu melindungi aku ".

" Kamu yakin ??

" Yakin dong , Daddy dan Mommy jangan meragukan putri kalian ini , Za kan kuat ".

" Iya deh "

" Dad , Mom...udahan dulu ya , Za mau tidur...doakan besok sidangnya berjalan dengan lancar ".

" Pasti sayangb, do'a kami selalu menyertaimu ".

Setelah mengucapkan salam....Iza menutup telponnya, ia bernafas lega...bebannya sedikit berkurang setelah bercerita dengan ke dua orang tuanya.

Kembali ke sidang...

Ketuk palu pun sudah berbunyi, selesailah sidang ini. Bagus menghampiri Iza. Mengangkat tangannya , Iza pun menyambutnya, jabat tangan terakhir setelah perceraian.

Bagus hendak memeluk Iza , tapi dengan cepat Iza menghindar dengan memundurkan badannya.

" Maaf Mas , sudah di larang bagi kita untuk bersentuhan ". Iza tentu saja menolak, sudah baik ia terima jabat tangan dari Bagus, ini malah Ngelunjak minta pelukan.

" Sebentar saja Za , aku pasti akan merindukan kamu ".

Itu derita kamu Mas...pake rindu segala , giliran ada di depan mata kamu , aku malah seperti tak terlihat...

" Sekali lagi maaf Masv, aku tidak mau ".

" Kalau Iza nya enggak mau jangan maksa Pak Bagus ". Yasmin langsung membela sahabatnya, karena ia lihat Bagus seakan tak mau beranjak dari sana sebelum apa yang ia inginkan terlaksana.

" Sudahlah Gus , ayo pulang, untuk apa kamu tangisi gadis seperti dia....kamu itu tampan dan mapan , banyak gadis yang dengan sukarela mau menjadi istri kamu...jangan sampai kamu merendahkan harga dirimu di depan Iza , nanti gadis ini bisa besar kepala " Bu Irma tak mau kalah , ia pun maju membela putra kesangannya.

Bu Irma sampai menarik tangan Bagus untuk keluar dari sana.

" Udah kayak bocah aja , bandel enggak pulang akhirnya di seret pulang sama emaknya ". Celetuk Yasmin.

" Hussttt, kamu ini Yas ". Yasmin terkekeh setelah di pelototi oleh Iza.

" Za ". Panggil Pak Rahman , ia mendekat ke arah Iza.

" Eh Papa ".

" Maafkan Papa ya nak , Papa benar - benar tidak tau jika Bagus melakukan sesuatu yang sangat menyakiti kamu nak Iza ,maafkan juga putra Papa ya ".

" Papa tidak salah kok Pa , maafin Iza juga ya Pa , belum bisa jadi menantu yang baik buat Papa ".

" Kamu salah , kamu menantu terbaik Papa , Bagus yang salah , mata hatinya tertutup tidak bisa melihat bidadari berhati baik seperti kamu ".

" Papa bisa aja deh , Iza jadi gede nih lubang hidungnya ". Kini Iza dan juga Yasmin ikut terkekeh, mantan mertuanya itu bisa juga mencairkan suasana.

" Kamu tetap akan jadi mantu Papa Za , jadi kalau kita bertemu jangan sungkan untuk menegur Papa ".

" Insyaallah Pa , Papa jaga kesehatan ya , maaf aku harus pergi dulu ". Pak Rahman mengangguk.

Iza pun mencium tangan Pak Rahman dengan takzim.... Yasmin pun ikut bersalaman dengan Pak Rahman.

Pak Rahman juga berjabat tangan dengan Pak Bagas dan Bu ViVi.

Di luar , di dalam mobilnya...Zaki menatap penuh cinta pada gadis pujaannya yang sedang berjalan dengan adik dan juga orang tuanya.

Ia tidak bisa keluar untuk mengucapkan selamat pada Iza karena sudah berhasil bercerai dengan Bagus, Ia tak mau Iza mendaoat masalah.

Jadi dia hanya menatapnya dari jauh. " Sebentar lagi kita tidak akan berjauhan seperti ini Za....kali ini aku akan menjadikan kamu pendamping hidupku untuk selamanya Za..dan kita akan berbahagia dengan keluarga kecil kita nanti...aku janji itu ". Semangat Zaki makin membara, apalagi Iza sekarang sudah menyandang status baru....JANDA KEMBANG.....

Ya meski banyak yang tidak tau kalau Iza sudah menikah, dan sudah bercerai pula.

Bersambung....

Like dan comment nya ya....seperti biasa....😘😘😘