Venus yang akan menikah dengan kekasihnya yang sudah berpacaran selama 2 tahun harus menerima kenyataan pahit di hari pernikahannya bahwa saudara tirinyalah yang menggantikannya menikah sementara dia dikurung di dalam kamar.
Selain itu, dia diusir dari rumah sebab sesuai dengan wasiat warisan ibunya bahwa jika dia tidak menikah di umur yang ke-23 tahun, maka dia tidak akan bisa menerima sepeserpun warisan.
Hal itu membuat Venus menjadi sangat hancur.
Bagaimana cara Venus akan menghadapi hidupnya yang telah hancur berantakan?
Baca novelnya dan temukan jawabannya serta bersenang-senanglah bersama Venus!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
Entah berapa lama Venus pingsan, tapi ia terbangun ketika para pelayan datang mengangkat nya ke kasur.
Venus mengerjapkan matanya menatap pelayan yang selalu setia padanya, karena pelayan itu sudh mengikuti ibunya sehingga dia sudh berumur 58 tahun.
Beberapa pelayan lain juga ada di sana menatap Venus.
"Nona baik-baik saja?" Tanya pelayan bernama Lasmi.
Venus tidak langsung menjawab, dia mengingat apa yang ia lihat di layar ponselnya sebelum dia dengan cepat bangun dan duduk menatap Lasmi.
"Bibi Lasmi, pernikahan,,, pernikahan hari ini bagaimana?" Tanya Venus dengan air mata telah menggenang di pipinya.
Bibi Lasmi pun tampak enggan berbicara, tapi seorang pelayan muda yang ada di kamar itu dengan cepat membuka mulutnya, "hari ini bukan kau yang menikah, bahkan sekarang kami di suruh membereskan barang-barang mu karena kau harus segera di usir dari ini!!!" Ucap pelayan muda itu sembari berjalan mengambil koper Venus dan memasukkan barang-barang Venus.
"A,, apa?" Tanya Venus kini merasa sesak lagi.
Lasmi pun memegang kedua tangan Venus, "nona yang sabar, saya akan ikut dengan Nona," ucap Lasmi.
"Tapi,, ini adalah rumah ibuku, jadi kenapa aku harus pergi dari sini?!!!" Tanya Venus sembari mengulurkan kakinya untuk turun dari kasur.
Tapi belum saja kakinya menapak di lantai, Sarah telah datang menghampiri mereka.
Pas..!
Sebuah dokumen di lemparkan Sarah ke arah Venus, "baca itu baik-baik sebelum kau banyak bicara!" Bentak Sarah sebelum berbalik pergi meninggalkan Venus.
Venus yang wajahnya masih berlumuran air mata kini mengambil berkas itu, laludia pun membaca surat fotocopy an wasiat ibunya.
*Syarat ke-3, pihak kedua diharuskan menikah sebelum berumur 23 tahun!*
*Syarat ke-5, jika pihak kedua melanggar sala satu poin di atas, maka seluruh warisan yang harusnya di berikan pada pihak ke_2 jatuh ke tangan Robert Grisonta.*
Venus gemetar memegang surat di tangannya, lalu dia pun mengambil surat wasiat yang masih terletak di bagian bawah surat wasiat ibunya. Itu adalah surat wasiat ayahnya, Robert Grisonta.
Semua peninggalan nya di berikan pada Sarah dan Haruka.
"Ini,,," Venus merasakan pandangannya menjadi gelap lalu perempuan itu kembali pingsan.
Bibi Lasmi yang ada di sana langsung memperbaiki posisi tidur Venus.
Tapi belum saja dia menyelimuti Venus, beberapa satpam telah datang ke tempat itu.
Sala satu di antara satpam itu berkata, "kami akan membawa Nona Venus keluar dari rumah ini!"
"Lasmi sangat terkejut, "tidak, dia sedang pingsan, tolong biarkan Nona Venus sadar dulu baru--"
"Hah,, diam kau!!!" Bentak sala satu satpam yang di bawa Sarah ke rumah itu lalu satpam itu pun mengangkat tubuh Venus dan membawanya keluar kamar.
Beberapa pelayan yang telah membereskan semua barang Venus mengikuti di belakang sambil menarik koper.
Mereka dengan cepat tiba di luar gerbang, lalu Venus di masukkan ke sebuah taksi yang telah di pesan.
"Pergi kalian!!!" Bentak sala satu satpam yang ada di sana langsung membuat Lasmi masuk ke mobil.
Brooomm....
Mobil pun melaju meninggalkan tempat itu, sang supir menoleh ke arah Lasmi, "kemana saya akan membawa kalian?" Tanya supir taksi
Lasmi kebingungan, "itu,," Lasmi menatap Venus, 'ke mana kami harus pergi? Kampung halamanku sangat jauh, ini pun sudah tengah malam, tidak ada lagi kendaraan,' ucap Lasmi dalam hati yang kini kebingungan.
"Itu, tolong jalan saja dulu," ucap Lasmi setelah beberapa saat terdiam.
Mereka pun berkeliling kota sampai akhirnya Venus terbangun.
"Nona, bagaimana perasaan Nona?" Tanya Lasmi dengan nada suara yang cemas.
Venus memperhatikan tempat ia berada.
"Kita sudh di usir dari rumah, sekarang saya tidak tau mau kemana." Ucap Lasmi.
"Kita pergi ke Bar," ucap Venus sambil meneteskan air matanya.
"No,, nona mau ke bar?" Tanya Lasmi tak percaya. Mereka tak memiliki sepeser pun uang untuk masuk ke sana.
"Ya, Bar termahal!" Tegas Venus mengejutkan Lasmi.