Kembalinya Ratu Tangguh

Hiro....

Pastikan saat kamu membaca surat ini tidak ada orang lain yang mengetahui nya.

Saya tidak perlu memperkenalkan diri saya ini siapa, karena saya tahu tanpa di kasih tahu pun kamu tahu saya ini siapa.

Hiro, Saya tidak ingin berbicara banyak, saya hanya ingin kamu temui saya besok.

Ingat harus sendiri!

Datang ke tempat dimana saya jatuh ke dalam jurang dulu, nanti disana kamu akan bertemu dengan orang yang mengantarkan surat ini, dia yang akan membawa kamu.

Ingat Hiro jangan beri tahu siap-siap perihal ini, termasuk Yang Mulia Raja Wallace!

Setelah kamu membaca surat ini segera bakar, agar tidak ada orang lain yang tahu.

Isi Surat dari Ivara, singkat tapi mampu membuat Hiro gemeteran.

Ivara memang sengaja tidak memberitahu secara detail tentang keadaan nya, termasuk kehadiran pangeran kecil.

Jadi Hiro hanya tahu perihal Ivara yang ternyata masih hidup, entah bagaimana nanti respon Hiro saat melihat Brian dan Damar.

"T-tidak mungkin," ucap Hiro bergetar.

Hiro jelas tahu siapa sosok yang memiliki kata pengantar seperti itu.

Tanpa di jelaskan, Hiro juga tahu dari siapa surat yang ada di tangan nya sekarang.

Sosok perempuan hebat yang sangat Hiro hormati.

Hiro membaca setiap baris yang tertulis di gulungan kertas itu, dengan jantung semakin berdegup kencang.

"Yang Mulia Ratu masih hidup," batin Hiro dengan dada naik turun.

Saking shock nya, Hiro sampai tidak menyadari kedatangan seseorang, padahal biasanya dengan jarak sepuluh meter saja, Hiro sudah menyadari jika ada orang mendekat.

Mendapat kan satu fakta baru membuat Hiro hilang fokus, kabar bahagia yang tidak pernah Hiro sanga-sanga sebelum nya.

Ratu nya masih hidup, penolong nya masih hidup.

Ivara adalah satu-satunya orang yang sangat Hiro hormati dan segani, karena berkat kebaikan Ivara, Hiro bisa ada di titik ini.

Dulu Ivara menyelamatkan dan membeli Hiro dari tempat penjualan budak, dan melatihnya nya menjadi kesatria hebat dan bisa di andalkan, jadi tidak heran kenapa Hiro bisa se setia itu pada Ivara.

Hiro bahkan sudah berjanji dan menanam kan di dalam hati nya, bahwa akan mengabdikan hidup nya pada Ivara dan keturunan nya.

Dan hari ini, tepat sebelum matahari terbenam, Hiro mengetahui satu fakta, bahwa Ratu Wallace masih hidup.

Hiro percaya? Tentu saja, karena hanya satu orang yang menulis menggunakan tinta merah, yaitu Ratu Wallace.

Dan tulisan tangan di gulungan kertas itu menggunakan tinta merah, Hiro ingat, Ratu Wallace dulu pernah mengatakan alasan kenapa menggunakan tinta merah bukan hitam seperti kebanyakan orang.

Kata Ratu Wallace tinta merah identik dengan keberanian, kekuatan, gairah, energi, serta kegembiraan untuk melakukan suatu kegiatan.

Merah juga memiliki arti kehidupan, yaitu warna merah darah dan kehangatan. Selain itu, merah juga dapat melambangkan kehebatan.

Seperti sosok nya, yang Tangguh, berani dan tidak pernah takut akan apapun, Ratu Wallace identik dengan warna merah dan semua anak buah nya tahu akan hal itu.

"Hey, kamu kenapa,?" tanya Nebula baru saja datang.

Nebula? Masih ingat? Salah satu asisten pribadi Ivara yang mulut nya seperti ember bocor.

Nebula mengernyit kan alisnya heran, melihat pria yang selalu berwajah darat saat ini termenung seperti raga tanpa jiwa.

"Hey"

Nebula melambai-lambai kan tangan nya di depan wajah Hiro, tapi nihil, Hiro masih tidak bergeming, seperti nya pria kepercayaan Ratu Wallace itu sangat Shock, sehingga tidak fokus.

"Ck, kenapa sih," ucap Nebula berdecak kesal.

"Oh pantes, habis dapet surat cinta rupanya, pantes tiba-tiba jadi bodoh," ucap Nebula melihat Hiro sedang memegang gulungan kertas.

Hiro masih belum sadar dan tidak bergeming, membuat Nebula yang melihat itu menjadi gemasz karena berpikir Hiro sedang salting karena baru saja mendapat kan surat Cinta.

"Emang apa sih isi nya, gitu amat respon nya," ucap Nebula merampas gulungan kertas di tangan Hiro.

"Wanita mana yang tidak beruntung itu, bisa-bisa nya jatuh hati pada pria dingin dan kaku ini," ucap Nebula membuka gulungan kertas, surat dari Ivara.

Deg

respon Nebula sama seperti Hiro tadi, dua baris pertama saja sudah bisa di tebak surat itu dari siapa.

Tinta merah!

Runtuh sudah pertahanan Nebula, perempuan mulut ember itu membaca bait tiap bait yang tertulis di surat itu dengan lelehan air mata nya.

"Yang Mulia," ucap Nebula setelah selesai membaca surat nya.

"Hiro! Yang Mulia Ratu masih hidup," ucap Nebula mengguncang-guncang lengan Hiro.

"Kau!!"

Ucap Hiro setelah tersadar

Hiro langsung merampas dan gulungan surat tadi ada dari tangan Nebula.

"Sial," umpat Hiro, kecolongan.

Padahal di surat itu sudah tertulis untuk jangan dulu memberi tahu siapa-siapa, Ivara hanya memerintah kan Hiro untuk menemui nya besok.

"Hiro yang Mulia Ratu masih hidup!" ucap Nebula tidak menghiraukan kekesalan Hiro.

"Tutup mul-"

"APA!! YANG MULIA RATU MASIH HIDUP!!!"

"Sial-sial, kenapa jadi begini," batin Hiro mengumpat kesal.

Bukan hanya Nebula si mulut ember yang tahu, ternyata Kenzo si pria cerewet itu juga tahu.

Hiro menatap tajam ke arah Nebula si mulut ember, gara-gara Nebula berbicara cukup nyaring akhirnya Kenzo mendengar nya.

"Kecilkan suara anda Tuan," ucap Hiro, geram.

"Cepat katakan, apa benar Yang Mulia Ratu masih hidup? Dari mana kalian tahu? Awas kalian cuma mengada-ngada," ucap Kenzo, mode serius.

"Enak saja, nuduh kita mengada-ngada," jawab Nebula tidak terima.

"Lalu dari mana kalian tahu bahwa Yang Mulia Ratu Wallace masih hidup?" tanya Kenzo, memicingkan mata nya.

Hiro sedari tadi sudah menatap tajam Nebula, untuk berhenti berbicara dan jangan memberi tahu Kenzo, dengan begitu Hiro bisa memberi alasan bahwa omongan Nebula tadi tidak lah benar.

Tapi seperti nya do'a Hiro tidak terkabul, ini merupakan kesialan bagi Hiro karena harus bertemu dengan spesies manusia seperti Nebula.

"Tentu saja kita tahu dari Yang Mulia Ratu sendiri, beliau mengirimkan surat dan mengatakan bahwa diri nya masih hidup," Ceplos Nebula, lupa dengan isi surat nya, untuk tidak memberi tahu siap-siap.

"Surat?" tanya Kenzo.

"Iya surat! Itu surat nya ada ditangan Hiro," jawab Nebula, membeber kan semua tanpa sisa.

Apa di bilang, Nebula itu ember bocor, lihat saja dengan lancar nya Nebula memberitahu Kenzo dari A Sampai Z 😭

Hiro mengeratkan gigi nya, perempuan di depan nya ini memang sangat berbahaya, mulut nya sangat tidak bisa di ajak kerjasama.

"Nebula kamu benar-benar," ucap Hiro, mengeram marah.

"Eh, aduh aku lupa, maaf-maaf," ucap Nebula setelah tersadar.

"Jadi benar Yang Mulia Ratu masih hidup?" tanya Kenzo, mematikan sekali lagi.