Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.
Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.
Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.
Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.
Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 - Bantu Mommy
David mulai mencium aroma tak sedap dari gerak-gerik sang mommy yang terlihat sangat mencurigakan. Hatinya yang baru saja tenang beberapa bulan belakangan ini sebab kedua orang tuanya sudah tidak lagi berniat menjodohkannya, kini terusik kembali. Entah mengapa David merasa jika kedua orang tuanya mulai ingin menjodohkannya lagi dengan wanita yang ia ketahui adalah anak pembantu di rumahnya.
Walau merasa curiga, namun David tak niat untuk bertanya. Ia seakan membiarkan kedua orang tuanya bersikap sesuka hatinya.
"Aku pergi dulu." Pamit David yang tidak ingin memperpanjang percakapan mereka tentang Embu.
Mommy Meisya mengangguk. "Jangan lupa pulang cepat karena hari ini keponakanmu akan mampir ke mari." Pesan Mommy Meisya.
David mengangguk saja kemudian melangkahkan kaki keluar dari dalam rumah.
Mommy Meisya menatap gerak-gerik putranya itu dengan senyum smirk. "David, Mom tidak ingin kau terus melajang. Kau harus segera menikah menyusul adikmu." Gumam Mom Meisya. Jika David tidak bisa menunjukkan pergerakan untuk menikah, maka dirinya lah yang akan membuat David bisa menikah.
**
Kedatangan Calista dan putra kecilnya siang itu disambut dengan senyuman di wajah Mom Meisya yang sudah menunggu kedatangan keduanya sejak tadi. Baru saja masuk ke dalam rumah, Mom Meisya sudah mengambil alih tubuh Baby Daffa kemudian membenamkan ciuman bertubi-tubi di wajah bayi mungil itu.
"Cucu Oma sudah semakin besar saja." Kata Mom Meisya melihat tubuh Baby Daffa yang semakin bulat.
"Iya nih, Mom. Semakin hari napsu makan Daffa semakin besar saja." Sahut Calista.
Mom Meisya merasa lega mendengarnya. "Syukurlah kalau begitu. Semoga saja akan seperti itu seterusnya." Harapnya.
Calista mengangguk. Kemudian Mom Meisya mengajak Calista duduk di ruang tengah setelah mengambil alih tubuh Baby Daffa.
"Embun, kemarilah, Nak." Kata Mom Meisya memanggil Embun yang baru saja keluar dari dalam dapur.
Embun segera melangkah mendekai Mom Meisya. Sejenak, pandangannya tertuju pada sosok kecil yang terlihat sangat menggemaskan di matanya.
"Embun, perkenalkan ini Calista, istri dari anak bungsu saya." Beri tahu Mom Meisya.
Embun mengangguk kemudian mengulurkan tangan pada Calista untuk berjabat tangan. "Embun." Jawabnya setelah Calista menyebut namanya.
"Oh ya, Embun, tolong buatkan minum untuk Calista, ya." Pinta Mom Meisya.
"Baik, Nyonya." Embun segera berpamitan pergi ke dapur setelah menjawab perkataan Mom Meisya.
Setelah kepergian Embun, pandangan Mom Meisya pun terpusat pada Calista. "Bagaimana menurutmu tentang Embun, Cal?" Tanya Mom Meisya meminta pendapat.
"Kalau dilihat-lihat dia sepertinya anak yang baik dan manis, Mom." Jawab Calista seadanya.
"Ya, selain itu dia juga anak yang pintar." Tambah Mom Meisya.
Calista menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Mom Meisya.
"Oh ya, menurutmu apakah Embun cocok dengan David?" Tanya Mom Meisya lagi.
Dahi Calista seketika mengkerut mendengar pertanyaan Mom Meisya kali ini. "Maksud Mommy bagaimana?" Tanyanya memastikan.
Mom Meisya melihat ke sekitar. Setelah memastikan situasi di rumahnya aman, Mom Meisya pun membisikkan sesuatu di telinga Calista.
"Apa?" Kedua kelopak mata Calista terbuka semakin lebar mendengar bisikan Mom Meisya. "Mommy ingin menjodohkan David dengan Embun?" Ulangnya pelan.
Mom Meisya mengangguk. "Kau bisa menolong Mommy menyatukan mereka bukan?" Pinta Mom Meisya.
Calista tak langsung menjawab. Ia sebenarnya tidak enak pada David jika terlibat ingin menjodohkan pria itu. Namun, menolak permintaan Mom Meisya yang takut anaknya terus melajang pun rasanya bukanlah pilihan yang baik.
"Baiklah, aku mau membantu, Mom." Jawab Calista pada akhirnya hingga membuat Mommy Meisya tersenyum senang mendengarnya.
***