Alhambra; PUTRA KEDUA keluarga Rain yang dikenal nakal dan urakan. Pemuda dengan segala keburukan yang tercetak di keningnya.
Sialnya, pemuda problematik tersebut harus mengalami kelumpuhan usai balap liar di satu minggu menjelang pernikahan.
Tanpa diketahui sebelumnya, calon istri idaman Alhambra justru mengincar PUTRA PERTAMA yang dianggap lebih sempurna dibanding Alhambra.
Drama kaburnya Echy, membawa Kinara kepada sebuah pernikahan. Kinara Syanara yang harus rela menjadi tumbal, menggantikan saudari tirinya sebagai mempelai wanita untuk Alhambra.
"Cowok badboy yang lumpuh kayak Alhambra itu lebih cocoknya sama cewek jelek kayak kamu, Kinara!"
Visual ada di Igeh...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPA DUA LIMA
Daddy Sky bahagia mendapat besukan putra kesayangannya. Alhambra seolah menjadi vitamin untuk kepulihan lelaki paruh baya itu.
Kinara bersyukur melihat akurnya Alhambra dengan Daddy Sky. Dua jam penuh anak dan bapak itu bermain PlayStation bersama.
Kinara sering kali menggeleng kepala di setiap panggilan brother Alhambra untuk Daddy-nya. Tak jarang mereka saling pukul punggung selayaknya teman sejawat.
Pukul sembilan, Alhambra pamit tidur bersama Kinara. Daddy Sky membiarkan anaknya masuk kamar tanpa hambatan.
Sebelumnya, Kinara sudah lebih dulu masuk, Alhambra baru menaiki lift untuk sampai ke lantai 3 tempat tinggal kamarnya. Tak ada satu menit, Alhambra keluar dari lift.
Begitu tiba, telinganya langsung disambut oleh teriakan seseorang yang Alhambra yakin berasal dari kamar Allasca. Hanya ada dua kamar di lantai ini, dan seharusnya memang hanya Allasca yang berteriak di sini.
Bersama kaki yang masih harus berjalan hati-hati, Alhambra menuju pintu kamar di mana ia bisa mendapatkan celah kecil untuk tahu apa yang terjadi di dalam sana.
Betapa mata Alhambra kemudian membuka bulat mendapati faktanya. Echy, menangis di hadapan Allasca yang membentak keras.
"Lancang kamu!!" Bahkan mendorong wanita cantik berbusana seksi itu keluar.
"Pergi. Kamu pikir aku akan tergoda dengan anak pengasuh tidak tahu malu seperti mu?! Pergi sejauh mungkin sampai aku tidak bisa lagi melihat wajah tidak tahu dirimu!!"
Tak ada basa-basi, Allasca melempar Echy dengan dorongan serampangan, gadis itu terjatuh bersimpuh di lantai sambil menangisi dinginnya sikap Allasca.
Yah, pintu kamar Allasca bahkan sudah tertutup, kini. Echy mendongak dalam isaknya, di mana akhirnya wanita itu bisa melihat Alhambra dan dua kakinya berdiri.
"Alhambra--" Echy tersenyum sambil menyeka air matanya seolah harapan sudah kembali lagi setelah kaki-kaki Alhambra sembuh.
Barusan Allasca menolak cinta yang selama ini dia pupuk hingga besar, dan sekarang, dia sadar, hanya Alhambra yang bisa menyayangi dirinya tanpa melihat status sosialnya.
Tidak seperti Allasca yang barusan secara terang-terangan menyakitinya dengan menyebutnya tidak lebih dari anak pengasuh.
Alhambra berbeda, Alhambra mencintai Echy dari sejak kecil meski gadis itu hanya anak pengasuh di rumah besar ini. "Hambra--"
Alhambra tak memiliki tenaga untuk berkomunikasi dengan Echy. Dia ke sini untuk istrinya, bukan wanita tidak tahu malu ini.
Alhambra kembali mengayunkan langkah menuju pintu kamarnya. Sementara Echy mulai mengekori dirinya.
"Aku tahu kamu masih punya rasa padaku, Hambra, aku tahu kamu masih sayang kan sama Echy hmm?"
Alhambra tak menyahutinya. Walau, Echy masih begitu gencar melontarkan kalimat- kalimat manipulasi-nya.
"Dari kecil kita main sama-sama. Kamu lupa gimana kamu mengagumi ku, Alhambra?"
Alhambra terkekeh, rasanya muak sekali dengan drama wanita ini. Dan dia tak ada waktu untuk bermain-main lagi.
"Alhambra--"
Echy merasa perlu untuk meraih tangan Alhambra. "Aku nyesel--" Detik berikutnya, Echy tersingkir oleh tepisan tangan Alhambra.
Echy kembali menangis, tatapan Alhambra sekarang seolah semakin merobek hati yang barusan dilukai Allasca. Padahal selama ini, Alhambra yang selalu menenangkan tatkala Allasca hanya menjadi penghancur hatinya.
"Aku nyesel kita nggak jadi nikah." Echy menundukkan wajahnya. Berharap, Alhambra masih bisa memaafkan kesalahannya dulu.
Namun, agaknya Alhambra memang sudah tidak lagi memiliki iba. Akhir-akhir ini, Echy mendengar bagaimana Alhambra meratukan Kinara dengan fasilitas orang tua.
Setidaknya, meski belum bisa menghasilkan uang sendiri, Alhambra memiliki saham turun temurun yang dipatenkan dan disahkan Tuan Sky sedari Alhambra masih tujuh tahun.
Sungguh, kabar ini baru Echy ketahui setelah kemarin asisten mantan komisaris X-meria group menceritakan kepada Mama Miranda.
Andai saja Echy tahu informasi ini dari lama, Echy tidak akan pernah meninggalkan Alhambra di malam pengantin mereka, karena nyatanya mencintai Allasca sendiri itu sakit.
"Enyah kamu!"
"Maafkan aku Hambra." Echy memohon, menyatukan kedua tangan. "Maafkan aku."
Mata Echy tak sengaja melirik ke arah di mana Kinara mengintip keberadaannya lewat celah pintu kamar. Agaknya, Kinara memang sudah lama mendengarkannya di sana.
Echy sudah gagal mendapatkan Allasca, dan sepertinya Alhambra pun sudah sulit dia dapatkan kembali. Jadi kalau dia gagal mendapatkan dua-duanya, maka Kinara pun tidak boleh lebih beruntung darinya.
Kembali Echy meraih tangan Alhambra walau ia harus kembali ditepis lagi. "Kamu masih suka sama aku kan, Hambra ... itu alasan kenapa sampai sekarang, kamu masih menutup kebenarannya ini dari Kinara."
Alhambra sedikit membuka mata terkejutnya.
"Papa Kinara nggak punya hutang sama keluarga kamu. Tapi kamu juga ikut menutupinya kan? Itu karena kamu masih sayang sama aku! Aku cinta pertama kamu! Aku yang buat kamu jadi play boy! Aku juga yang selalu kamu sayangi selama ini!"
Alhambra mengernyit kuat. Setelah cukup lama mengagumi Echy dalam ketulusannya, Alhambra baru sadar jika begitu lincahnya mulut Echy melakukan drama.
"Aku yakin kamu nutupin kebenaran ini karena kamu masih sayang sama aku! Kamu mau melindungi aku dari kemarahan Kinara kan?"
"Kamu--" Alhambra baru akan angkat bicara, Kinara membuka pintu kamarnya lebar-lebar.
"Ki--" Alhambra lebih peduli pada tatapan marah wanita itu dari pada melampiaskan kekesalannya terhadap Echy. Dia akan kejar Kinara lebih dulu demi menjelaskan sesuatu yang mungkin sudah disalah artikan Kinara.
"Hambra--" Echy masih ingin menghalangi Alhambra, ia merangkul lengan yang sontak mendorongnya hingga terjatuh ke lantai.
"Aku bilang enyah kamu!!"
"Kamu bentak aku?!" Sekali lagi, mata Echy membulat tak percaya. Benarkah, pemuda ini pemuda yang beberapa tahun terakhir membujuknya untuk menikah muda?
"Alhambra!" Echy beranjak dari lantai, berusaha mengejar Alhambra yang telah masuk ke dalam kamar. "Aku tahu kamu masih sayang sama aku, Hambra!!"
makasih outhor kesayangan,rasanya gak mau berenti baca,,kayaknya mau nambah deeeh ciuuus
udah dech ki.. kamu mah kalah ilmu kl sdh dgn daddy sky🤣🤣🤣