Karena hutang ayahnya, Ervina terpaksa menikah dengan seorang CEO yang terkenal dingin, kejam dan tak tersentuh. Kabarnya sang CEO tidak bisa melupakan mantan istri pertamanya.
Narendra Bimantara, Seorang CEO yang membenci sebuah pernikahan karena pengalaman buruk di masa lalu. Namun, karena putri semata wayangnya yang selalu meminta Ibu, Naren terpaksa menikahi Ervina sebagai pelunas hutang rekan kerjanya.
Namun, Naren tak pernah berfikir menjadikan Ervina istri sungguhan, dia berfikir akan menjadikan Ervina baby sister putrinya saja.
Dan membuat perjanjian pernikahan dengan Ervina.
Ikuti kisah IPHMDK
karya Roro Halus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Luluh lantah.
"Walaupun bekas, setidaknya aku harus mencicipi wanita murahan yang aku beli!" desisnya di telinga Ervina.
Deg!
'BEKAS!' batin Ervina marah, Naren benar-benar keterlaluan, "Bahkan jika saya sudah bekas, Saya masih terjual mahal, bukan?" tantangnya.
Dan benar! Naren dengan cepat mendorong tubuh Ervina yang masih memegang dress-nya hingga terlempar ke lantai dan Ervina jatuh diatas ranjang.
Dengan Naren yang dengan cepat menindih tubuh Ervina.
"Dan aku tertipu dengan membelimu mahal!" marah Naren, "Maka, kau akan menyesal telah mempermainkan aku!" desisnya dengan aura dominan menyeruak.
Dan dengan cepat Naren meraup bibir ranum Ervina dengan kasar!
Yah, kasar dan menuntut, tak ada cinta hanya ada amarah dalam setiap gerakan lidah Naren, mengabsen deretan putih rata itu dan menarik semua oksigen dari hidung Ervina.
Hingga Ervina hanya bisa menutup mata dan berusaha meraup oksigen yang hilang, karena dadanya seperti tak ingin mengambil oksigen itu.
Dengan derap jantung Ervina menggila, dia memilih membiarkan tubuhnya dalam kuasa Naren, benar-benar membiarkan semua yang Naren lakukan.
Toh, Naren adalah suami sahnya!
Selain itu Ervina ingin membungkam mulut Naren dengan kenyataan dan biar dia buktikan sendiri jika sudah bekas atau masih tersegel.
Ervina membiarkan lidah hangat itu semakin menjalar dan sampai di tempat si kembar dengan penopang kehidupan kembar yang masih utuh.
Dengan cepat Naren menarik penopang itu ke bawah, hingga si kembar menyembul sedang menantang Naren.
Glek!
Naren menatap si kembar dengan jakun yang mulai turun naik, dan melanjutkan kegiatan lidahnya disana tanpa perduli Ervina yang diam tanpa kata dan suara.
Ervina benar-benar seolah mari rasa, dia tak ingin menikmati apa yang Naren lakukan juga tak ingin menolak karena sebuah pembuktian, alhasil Ervina hanya diam menatap langit-langit kamar dengan ekspresi datar.
Karena memang Ervina tidak merasa nikmat, sebab Naren melakukannya dengan kasar dan menggebu.
Perih!
Itulah yang Ervina lakukan saat Naren mulai mengecup dan membuat tanda kepemilikan di dada Ervina.
Hingga tanpa Ervina tau, Naren mulai terbuai dengan permainan yang dia buat sendiri, dan tanpa sadar sudah mulai mendorong bagian bawahnya untuk menerobos masuk pada Ervina.
Membuat Ervina tak bisa menahan ringisan sambil menggigit bibir bawah agar tidak mengeluarkan suara sedikitpun.
Namun peluh di dahinya tentu bisa menjawab segala kesakitan itu, bersamaan dengan Naren yang tak kunjung bisa menjebol gawang pertahanan Ervina.
Hingga membuat Naren marah karena tak kunjung bisa mendorong dengan sekuat tenaga tanpa melihat Ervina.
Bles!
"Arkhhh!" pekik Ervina tak tahan lagi bersamaan dengan luruhnya darah yang dia jaga selama ini sebagai mahkota yang akan dipersembahkan dengan penuh cinta pada pemilik sahnya.
Dan Ervina berhasil!
Mahkotanya dipersembahkan untuk suami sahnya, namun tidak dengan cintanya.
Karena persembahan yang Ervina berikan untuk sebuah pembuktian bukan atas nama cinta dan kewajiban.
Berbeda dengan Ervina yang menutup mata karena perih luar biasa, mata Naren justru membola merasakan jebolnya penghalang di bawah sana.
Naren yang tak terlalu memperhatikan bagian inti Ervina dari awal, kini menatap inti tubuh mereka yang bersatu dengan semburat merah di sana dan di sprai nya.
"Kamu masih perawan? Kamu menjebakku?" pekik Naren.
Mendapatkan mahkota Ervina justru membuat Naren marah karena merasa di jebak oleh Ervina, "Kenapa tidak bilang kalau masih perawan!" geramnya.
"Apa Anda akan percaya pada saya, Tuan?" jawab Ervina kemudian dengan ekspresi datar.
Hal itu membuat Naren kesal, marah, bingung bercampur jadi satu dan memilih menggerakkan pinggulnya, memacu dengan kekuatan penuh untuk menuntaskan amarahnya pada Ervina.
Ervina yang datar pun tak bisa lagi menahan suaranya, "S—sakit, Tuan Naren! Pelanh—" rintihnya.
"Rasakan!" pekik Naren terus menghajar inti tubuh Ervina, "Beraninya kau menjebakku! Dasar Murahan!" lanjut Naren tarus menuntaskan amarah yang melambung tinggi bersama hasrat menggilanya.
Menyisakan Ervina yang terus merintih dengan air mata tertahan akibat ulah Naren yang tak punya hati nurani, hilang melakukan penyatuan dengan brutal.
Pembuktian yang Ervina yakin bisa membungkam pedasnya mulut Naren, justru semakin membuat Ervina hancur!
Hancur lebur!
Hatinya telah babak belur bersama dengan tubuhnya yang juga tak karuan, remuk redam hingga titik tertinggi Naren.
"Arghhhhh!" erang Naren sambil dengan cepat melepaskan miliknya hingga cairan itu berhamburan mengenai tubuh dan sprai Ervina.
"Aku tidak sudi menanam benih ku pada rahim murahanmu!"
Deg!
Bersambung...
Kamu pikir Ervina sudi!!!!! dasar duda kejam😡
pokok author kesel, hanya itu yang author tau...
Jangan lupa Follow author, like, komen ya, vote juga hayo biar author semakin semangat 💪💪🥰🥰
Author tungguin👁👁