Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25 Nara Carmuk
"Mom jangan teriak-teriak nanti ganggu Caca lagi istirahat".
"Ah iya Mommy lupa Dad, habisan Mommy kesel banget sama Xanders bisa-bisa nya dia gak ngasih tau kita kalau Caca sakit" gerutu Rere.
Xanders berjalan menghampiri orang tuanya.
"Nah ini dia anaknya" ujar Rere menatap penuh peringatan pada Xanders.
"Kenapa sih Mom teriak-teriak, suaranya kedengeran sampai atas".
"Kamu kenapa gak kabarin Mommy kalau Caca sakit" tanya Rere dengan berkacak pinggang.
"Mommy tau darimana?" Bukannya menjawab Xanders justru malah berbalik nanya.
"Gak penting Mommy tahu darimana, kamu ini tega banget ya jadi anak. Mantu Mommy sakit tapi gak kasih tahu Mommy" oceh Rere dengan dramatis.
Sedangkan dua lelaki beda generasi ini hanya bisa terdiam memijat pangkal hidungnya.
"Kenapa kamu diem aja, mulutnya gak bisa ngomong iya?" Tanya Rere galak.
"Xanders belum sempet ngabarin siapa-siapa Mom, Mama Maya aja belum Xanders kabarin".
"Xanders panik banget jadi gak sempet kepikiran".
"Halah alesan, kamu ini ngejawab terus kalau di omongin orang tua" ujar Rere dengan sewot.
Rere bergegas pergi menuju kamar sang menantu, meninggalkan sepasang ayah dan anak itu yang masih terdiam di tempatnya.
"Tadi katanya suruh jawab, giliran di jawab di bilang ngejawab terus kalau di omongin" monolog Xanders menirukan ucapan Rere tadi.
"Udah dengerin aja apa kata Mommy kamu" kata Alex terkekeh pelan.
"Lagian Mommy tau darimana sih Dad?".
"Tadi Mommy hubungin kalian berdua tapi gak ada yang jawab, terus Mommy nelvon mang ujang deh".
"Ya mang ujang ngomong kalau Caca sakit, langsung deh Mommy kamu panik minta kesini sekarang juga".
Xanders menghela nafasnya, kemudian dia ikut pergi menyusul sang Mommy yang sudah lebih dulu naik ke atas.
"Dasar tidak sopan! Di ajak ngomong kok malah nyelonong pergi gitu aja" gerutu Alex.
"Caca sayang" Rere menghampiri Caca yang terbaring lesu.
"Mommy" panggil Caca lesu.
"Caca sakit apa sayang, udah di periksa Dokter belum?"
"Udah Mom, cuma kecapekan aja" jawab Caca.
"Ini pasti Xanders nyuruh kamu ini itu ya makanya kamu kecapekan".
Xanders yang baru datang memutar bola matanya malas mendengar ucapan sang Mommy, selalu saja dirinya yang di salahkan.
Ya walaupun memang benar ini salahnya sih.
Alex tertawa melihat wajah masam putranya.
"Lihatlah Mommy mu sepertinya lebih sayang Caca daripada kamu" Alex meledek putranya, sedangkan yang di ledek hanya diam tak merespon.
"Nggak mom, Caca emang kecapekan aja banyak kegiatan kampus".
"kegiatannya di gempur Xanders" lanjutnya dalam hati.
"Xanders kamu ini gimana sih jagain dong istrinya, jangan dibiarin kecapekan" omel Rere.
"Iya mom" jawab Xanders
"Iya-iya terus kalau di kasih tau".
"Terus Xanders harus jawab apa Mommy Rere yang cantik" Xanders tersenyum paksa.
"Terserahlah Cape Mommy ngomong sama kamu" ucap Rere.
"Salah lagi, sabar Xanders" ujar Xanders dalam hati.
"Hem Mom.." panggil Caca, ia seperti ragu untuk berbicara.
"Kenapa Caca?"
"Caca mau apa bilang sama Mommy".
"Mommy sering telvonan sama Mama gak?" tanya Caca.
"Udah lumayan lama sih Mommy gak komunikasi sama Mama kamu" jawaban Rere membuat Caca menghela nafasnya.
"Kenapa memangnya?"
"Belakangan ini Mama susah di hubungin Mom, nomornya sering gak aktif kadang aktif juga Mama gak mau angkat".
"Di chat juga gak di balas sama Mama" curhatnya pada sang mertua.
"Caca khawatir sama Mama, gak biasa-biasanya mama kayak gini".
"Ya udah sebentar biar Mommy coba hubungin Mama kamu ya" Rere mengelus kepala Caca menenangkan sang menantu.
Tut... Tut.... Tut....
"Halo may" Sapa Rere.
"Halo ada apa Re?" tanya Maya di seberang telvon.
"Gini may aku mau ngabarin kamu kalau Caca sakit" ujar Rere.
"Ya ampun sakit apa may" terdengar suara panik Maya.
"Kecapekan aja, ini sekarang aku lagi dirumah mereka. Caca udah coba hubungin kamu tapi gak kamu angkat telvon nya" ujar Rere.
"Ya udah aku kesana sekarang juga"
Panggilan pun terputus.
"Tuh udah, Mama kamu mau kesini katanya".
"Makasih ya Mommy" ujar Caca tersenyum.
Rere mengangguk ikut tersenyum.
...****************...
"Permisi tuan, maaf Ini ada Mama nya Non Caca" ucap mang Ujang.
Maya masuk di ikuti Delon juga Nara di belakangnya.
"Sayang kamu sakit apa nak" tanya Maya sembari memeluk sang putri.
"Hiks...Hiks ca-ca kang-en banget sama Mama" ujar Caca.
"Maafin Mama ya sayang mama belakangan ini sibuk banget, jadi gak bisa kesini".
"Caca udah di periksa sama dokter?" Tanya Maya.
"Udah Ma".
"Syukurlah, Istirahat yang cukup sayang jangan sampai kecapekan kayak gini" Maya menasehati sang putri.
"Kak Caca semoga cepet sembuh ya" ujar Nara tiba-tiba.
"Nara sedih liat kak Caca Sakit kaya gini" kata Nara sok baik, Caca tau jika Nara ini sedang mencari muka di depan mertuanya.
Caca hanya mengangguk sebagai Jawaban.
"Semoga Cepet sembuh putri Papa" ujar Delon tersenyum palsu.
Caca tau jika Delon hanya Acting saja supaya citranya tak buruk di hadapan mertuanya.
Caca hanya diam, dia beralih menatap sang suami yang berdiri di depannya.
"Xanders sini pengen pelukk" ujar Caca dengan manja.
Xanders naik ke atas ranjang bersandar pada hearbod ranjang memeluk sang istri.
Xanders mengecup puncak kepala istrinya.
"Panasnya udah lumayan turun hmm" kata Xanders, Caca mengangguk lalu ia menyandarkan kepalanya pada dada bidang Xanders.
Dia sengaja melakukan ini karena ingin membuat Nara kepanasan.
Nara yang melihat itu jelas sangat cemburu, ia mengepalkan kedua tangannya.
"Sialan Lo ca, Lo tunggu aja gue bakal rebut Xanders dari Lo" ujar Nara dalam hati.
"Mantu Mommy ini manja banget sih" Ujar Rere terkekeh pelan.
"Kak Caca emang manja banget anaknya tan, kalau sakit pasti apa-apa maunya di layanin" sahut Nara.
Caca memutar bola matanya, lihatlah gadis pick me ini sudah memulai drama nya.
"Tapi mama gue gak masalah tuh" sahut Caca dengan berani.
"Udah-udah jangan pada berantem" Maya melerai keduanya.
Delon dan Alex duduk di sofa kamar Caca obrolan mereka jelas tak jauh-jauh dari membahas bisnis. Alex hanya terpaksa, dia sebenernya malas sekali berbicara dengan manusia bermuka dua seperti Delon.
Sedangkan Caca masih setia bermanja-manja dengan suaminya.
Caca senang sekali melihat wajah masam Nara.
"Aduhhh" Nara mengaduh memegang kepalanya.
"Kamu kenapa Nara?" tanya Maya.
"Kepala Nara pusing Ma" keluh Nara pura-pura.
Caca yang melihat itu hanya mencibir.
"Cih dasar tukang Carmuk" Caca mencibir kelakuan Nara, sangat menyebalkan sekali manusia satu ini.
"Ya ampun, yaudah kita pulang aja kalau gitu" ujar Maya.
"Eh gak usah ma, mama sama papa kalau masih mau disini gapapa. Biar Nara di anterin sama kak Xanders aja" ujar Nara dengan pedenya.
Mata Caca melotot mendengar ucapan Nara.
"Enak aja dia minta di anterin sama laki gue" batin Caca.
"Xanders nemenin gue disini" ketus Caca.
"Iya Nara, Xanders jagain kakak kamu" ujar Maya.
"Kan cuma sebentar aja ma nganterin Nara, lagian disini kan ada kalian yang jagain kak Caca".
"Dih kok Lo maksa" Sinis Caca.
"Pengen banget di anterin sama suami orang".
"Sudah-sudah, Nara kamu pulang sama papa dan mama aja" ucap Maya.
Nara mengepalkan kedua tangannya, sial rencana nya gagal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung.....
udah kepo banget nih sama ceritanya
Nanti author kasi link
lanjut Thor jangann kasih kendor
dari kemarin ada niatan mau bikin tapi masih maju mundur😓😓
lanjutt lgi thorr
fiks orang-orang harus baca sih gila banget nih author nya bikin cerita sebagus itu