Kihana Betaria Lutfi terpaksa menerima perjodohannya dengan pria yang sangat ia benci.
Ayahnya mengatakan jika keluarga nya memiliki hutang pada keluarga Dude yang tidak bisa di lunasi dan keluarga Dude menginginkan Hana menjadi istri dari anak pertama mereka bernama Reynan Dude yang juga merupakan guru di tempat Hana sekolah.
Pernikahan mereka di rahasiakan dari seluruh guru dan pihak sekolah karena Hana tidak ingin di keluarkan dari sekolah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Hei, aku pikir kau akan duduk dengan pak Rey!" kata Sean saat Hana sudah duduk di sebelahnya.
"Males! Meskipun meja disini semuanya penuh dan hanya meja nya saja yang kosong, lebih baik aku memilih duduk dan makan di toilet daripada duduk dengan guru Gilak itu!" jawab Hana kesal. Dan membuat ke 3 pria teman sekelasnya itu tergelak.
"Awas Na, jangan terlalu membenci seseorang. Nanti bisa jadi dia yang jadi jodohmu!" kata Anton menggoda. Mendengar perkataan Anton Hana langsung tersedak.
Uhuk
Uhuk
Hana langsung menatap Anton dengan tatapan tajam karena Anton meledeknya.
Anton hanya meringis dan mengacungkan 2 jarinya. "Piss, heheh!"
"Sudah-sudah, Na sebaiknya lanjutkan makanmu. Sebentar lagi bel masuk berbunyi." Sean mengengahi perdebatan Anton dan Hana.
Sean memang sudah sejak lama menyukai Hana, bahkan Sean sudah berkali-kali mengatakan perasaannya. Namun berkali-kali juga Hana menolaknya.
"Aku belum mau pacaran!" kata Hana setiap kali menolak perasaan Sean.
Sean menghargai keputusan Hana, karena ia sendiri tau jika Hana memang tidak pernah dekat dengan pria manapun.
Sementara di meja lain, Rey menatap tak suka akan interaksi Hana dan para teman prianya. Ia melemparkan sendok dan garpu nya secara kasar diatas piring hingga menimbulkan bunyi nyaring.
Ia lantas menenggak air mineral dalam kemasan lalu berdiri dan menghampiri Hana. Dada nya terbakar melihat Sean merapihkan rambut milik Hana yang menutupi wajahnya. Ia bukan tidak tau jika pria bernama Sean itu menyukai Hana dan beberapa kali menyatakan perasaannya pada Hana.
"Sudah selesai makannya, sebaiknya kita kembali. Sebentar lagi bel berbunyi!"
Mendengar suara dingin Rey, mereka semua serempak mendongakkan kepala. "Bapak duluan aja, nanti aku ke kelas sama mereka!" kata Hana lalu merapihkan bekas makan dan minum nya yang sudah habis.
"Aku di tugaskan papa mu untuk menjagamu, jadi kamu harus menuruti perintahku mulai sekarang. Sebaiknya kamu ikut aku ke kelas sekarang, jam terakhir ini aku yang mengajar di kelas kalian." Rey tak mau kalah dengan Hana. Ia akan terus mendesak Hana agar mau pergi bersamanya.
"Nggak mau, ya udah sih bapak duluan aja kenapa repot amat. Aku juga nggak bakalan bolos jam pelajaran bapak. Sebentar lagi kita naik ke kelas!"
"Okelah, kalau kamu tetap begini, aku akan mengatakan pada mereka kalau kamu itu adalah cal,-"
"Oke! Oke! Aku ikut bapak kekelas sekarang!" putus Hana karena khawatir Rey akan membongkar perjodohan mereka.
Ia langsung bangkit dan meninggalkan Rey lebih dulu. Ke 3 pria itu dibuat bingung dengan interaksi antara Rey dan Hana.
Rey menatap mereka ber 3 dengan tatapan tajam lalu berjalan meninggalkan mereka menyusul Hana yang sudah berada di dekat pintu keluar.
"Aneh, sebenarnya ada apa sama mereka!" tanya Anton pada Sean. Tapi Sean sendiri sama sekali tidak tau apa-apa. Ia hanya menggedikkan bahunya.
.
Tepat saat Rey keluar dari kantin, bel berbunyi.
Teeet
Teeet
Teeet
"Hana ikut saya ke ruangan saya." kata Rey saat ia sudah bisa mensejajarkan diri di sebelah Hana.
"Bapak nggak denger bel udah bunyi. Saya mau langsung ke kelas aja." Balas Hana tanpa menatap Rey di sebelahnya.
Rey langsung menarik tangan Hana dan membawanya menuju ke ruangannya. Hingga membuat Hana tersentak.
Ia berusaha melepaskan cekalan tangan Rey namun sia-sia karena Rey semakin kuat mencekalnya hingga membuat pergelangannya sakit.
"Aku akan laporkan hal ini sama om Dude!" teriak Hana frustasi. Langkah kakinya terseok mengikuti langkah Rey yang tergesa.
Rey sama sekali tidak perduli dengan ancaman Hana, hatinya terbakar cemburu melihat Hana tertawa lepas bersama Sean.
Sesampainya di ruangan Rey langsung menarik Hana masuk dan menguncinya dari dalam. Ia mengungkung tubuh Hana di balik pintu dan langsung membungkam bibir Hana dengan bibirnya.
Rasa marahnya karena cemburu ia lampiaskan dengan ciuman yang membuat Hana mendelikan matanya.
Mulanya Hana berontak karena Rey telah mencuri ciuman pertamanya. Tapi urung karena Hana mulai menikmati ciuman Rey yang membuatnya melayang.
Meskipun ini ciuman pertamanya, Rey sangat pro hingga membuat Hana bisa mengimbanginya dan mulai membalas lumatannya.
Hana tak mengerti kenapa dirinya dengan mudah jatuh ke dalam pesona Reynan. Padahal ia sangat membenci pria yang selalu menindasnya dengan tugas-tugas yang tak masuk akal.
Hana sangat tidak menyukai pelajaran fisika, tapi Rey selalu memberikannya tugas yang lebih banyak di bandingkan teman-teman lainya.
Rey yang mencekal kedua pergelangan tangan Hana diatas kepala mulai melepaskan nya karena Hana sama sekali tidak memberontak. setelah Rey melepaskan cekalan pada tangan Hana, perlahan Hana melingkarkan kedua lengannya pada leher Rey.
"Emhh!" desah Hana. mendengar desahan Hana membuat darah Rey berdesir. Rey mencekal tengkuk Hana dan makin memperdalam ciumannya.
Mereka berjalan menuju ke sofa tanpa melepaskan pagutannya.
Rey merebahkan tubuh Hana diatas sofa panjang dan menindihnya. Lagi-lagi Hana mendesah karena menahan beban berat dari tubuh Rey meskipun Rey masih menahan tubuhnya dengan satu tangan, namun Hana merasa keberatan.
Saat nafas mereka mulai kehabisan oksigen, barulah Rey melepaskan pagutan nya.
Ia menyatukan kening mereka berdua dan membuat hidung mereka ikut menempel satu sama lain. Rey dan Hana sama-sama menutup mata dengan nafas yang masih tersengal.
"Jangan membuatku cemburu, jangan tertawa dengan pria selain aku. Aku tau kamu membenciku. Tapi tolong buka hatimu untukku, biarkan aku mengukir namaku di dalam hatimu, setelah namaku terukir tutup kembali hatimu. Aku mencintaimu Hana!" kata Rey setelah ia membuka mata dan menatap wajah Hana yang sayu. Hana tak menyangka akan mendengar pernyataan cinta dari Rey.
Berbagai pernyataan mulai bermunculan dari pikirannya.
Benarkah pak Rey mencintaiku?
Sejak kapan dia mencintaiku?
Benarkah pak Rey cemburu aku bersama dengan Anton dan Sean?
Benarkah?
Benarkah?
Benarkah?
berbagai pertanyaan berkumpul di benaknya. Hana menatap mata elang milik Rey yang menatapnya sayu.
Hana dan Rey masih saling menatap dengan nafas yang mulai teratur. Hana tak tau harus mengatakan apa, saat ini tenggorokannya terasa tercekat hingga membuatnya sulit meskipun hanya sekedar untuk menelan ludah.
"Aku mengatakan yang sebenarnya, aku sungguh mencintaimu Hana. Semua tugas-tugas yang aku berikan padamu hanya alibi ku untuk membuatmu lebih sering mendatangi ruanganku. Maaf jika kamu menganggapku pengecut Hana." kata Rey lagi. Hana kembali dibuat terkejut mendengar pengakuan Rey.
Ia tak menyangka pria yang selama ini ia benci justru mencintainya.
"Kenapa bapak melakukan itu? Kenapa membuatku membenci bapak dengan tugas-tugas menjengkelkan itu?" masih banyak pertanyaan di dalam benak Hana, namun ia tidak mampu mengutarakannya. Biarlah nanti ia akan menanyakannya. Ia akan membuka hatinya untuk Rey mulai saat ini. Terlebih ia tidak bisa membiarkan nya begitu saja saat Rey mencuri ciuman pertamanya.
"Aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa pengecut seperti itu Hana. Tapi percayalah, aku sungguh mencintaimu!" jawab Rey.