Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Saling Menyusun Rencana
...“Dengarkan baik-baik, karena aku tidak ingin ada kesalahan dalam prosesnya.”...
Kalian pasti sangat penasaran dengan apa yang tengah direncanakan Zhea dengan saudari kembarnya dan juga Noah. Namun, untuk menjamin kerahasiaan dari rencana tersebut Zhea hanya membisikkannya kepada Shea dan Noah saja. Untuk selanjutnya kita lihat saja bagaimana mereka menjalankan rencana tersebut.
“Hai, apakah kau serius akan melakukan itu?” sentak Shea yang cukup terkejut dengan rencana gila saudarinya.
“Kau tenang saja! Selagi kau dan Noah melakukan tugas kalian dengan baik, maka hasilnya akan sesuai rencana ini,” ujar Zhea menyakinkan Shea dan Noah yang tampak ragu dengan rencana tersebut.
“Zhea, rencana ini terlalu ….”
“Aku yakin rencana ini akan berjalan lancar selama kita tidak melakukan kesalahan sedikitpun,” sela Zhea dengan penuh rasa percaya dirinya.
“Baiklah, ayo kita mencoba merencana ini! Namun, kau harus ingat Zhea bahwa kita tidak boleh melebihi batas sesuai perjanjianmu dengan Mommy dan yang lainnya.” Shea akhirnya setuju, tapi dia juga mengingatkan pada saudarinya untuk tidak bertindak terlalu jauh.
...****************...
Dan sudah jelas bahwa penyerangan terhadap Shea menjadi pemicu bangunnya iblis Xavier. Semua orang mulai melakukan penyelidikan dengan cara masing-masing, terutama pada orang yang paling di curigai saat ini yaitu kekasih Nathan, Giselle.
Will yang merasa bertanggung jawab atas penyerangan itu, ditambah dengan calon menantunya yang menjadi tersangka utama dalang dari penyerangan yang di alami oleh Shea. Tentu memikirkan cara untuk membuktikan bahwa dugaan semua orang salah. Dia percaya bahwa putra sulungnya tidak akan mudah ditipu oleh wanita seperti itu.
“Apa yang tengah mengganggu pikiranmu, Suamiku?”
Pertanyaan Alea seketika membuyarkan Will dari lamunannya. Ya, dia sudah kembali ke rumahnya sendiri setelah sedikit berbincang dengan putra sulungnya.
“Apakah kau sedang memikirkan masalah penyerangan yang di alami Shea? Apa kau juga berpikir bahwa kekasih putra kita yang melakukannya?” Lanjut Alea ketika Will tidak memberikan jawaban apapun dan hanya diam menatapnya.
“Hmm, sebab penyerangan itu terjadi setelah Nathan memperkenalkan kekasihnya sekaligus Zhea yang mengungkapkan perasaannya. Bukankah ini aneh jika dianggap sebagai sebuah kebetulan saja?” ujar Will akhirnya mengutarakan apa yang tengah mengganggu hati dan pikirannya.
“Apa yang aneh, Sayang! Bukankah Lucia sendiri saat itu juga memuji Giselle—”
“Lucia hanya memuji sebagai sesama seorang dokter, bukan memuji karena karakternya ataupun sifatnya. Kau tahu apa yang kita lihat dari luar tidak selalu sama dengan apa yang ada di dalam hatinya, Alea! Jujur saja, sebagai ayah aku tidak ingin Nathan salah memilih pendamping hidupnya,” ujar Will memotong ucapan Alea, lebih tepatnya membenarkan apa yang di maksud dengan memuji yang Lucia lakukan sebelumnya.
“Kau pikir aku sebagai ibunya ingin melihat putraku salah memilih pasangan hidupnya, begitu? Aku tahu apa yang kau khawatirkan, tapi cobalah untuk mempercayai pilihan dari putramu sendiri,” ujar Alea memberikan pengertian.
“Tidak, Alea! Aku ingin memastikannya sendiri, kita akan menemui Giselle dan keluarganya secara langsung. Apalagi pertunangan mereka akan dilaksanakan dalam dua hari lagi, bukan?” Will tidak akan merasa tenang sebelum dia memastikannya sendiri.
“Kalau itu bisa membuatmu merasa lebih tenang dan yakin, maka aku akan setuju untuk melakukan pertemuan keluarga ini. Ayo, kita undang Giselle dan keluarganya untuk makan malam di rumah kita sembari membahas tentang pertunangan dan pernikahan mereka.”
Demi ketenangan semua orang dan membuktikan bahwa calon menantunya bukanlah dalang dari penyerangan yang di alami Shea, Alea pun setuju dengan rencana semuanya.
“Hmm, tolong urus tentang pertemuannya karena aku akan mengundang Tuan Rayden dan Nyonya Zhia untuk ikut menghadiri makan malam itu,” ujar Will yang ingin Rayden ikut membantunya.
“Tentu, Suamiku! Jangan khawatir lagi, jika memang Giselle bukan wanita yang baik untuk putra kita. Maka Tuhan tidak akan membiarkan mereka bersatu dalam ikatan pernikahan.”
Sungguh ucapan Alea selalu menjadi obat penenang bagi kegundahan hati Will. Sampai detik ini Will selalu bersyukur dipertemukan dengan sosok Alea yang kini bahkan telah menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya.
...****************...
Sementara di sisi lain, Giselle masih berada di markas klan mafia milik ayah kandungnya. Sudah jelas aksi gegabah Dario akan membangunkan kewaspadaan keluarga Xavier. Giselle yang licik pun meminta kepada sang Ayah yaitu Vigor untuk tidak melakukan transaksi apapun sampai kewaspadaan keluarga Xavier menurun. Giselle juga tidak menutup kemungkinan bahwa keluarga Xavier akan mencurigai dirinya sebagai dalang dibalik penyerangan tersebut.
“Apa kau sudah gila, Giselle? Kau ingin Papah menghentikan semua transaksi yang tengah berlangsung saat ini? Kau tahu berapa banyak kerugian yang akan Papah tanggung untuk semua itu, Hah?” sentak Vigor yang jelas tidak mau melakukannya.
“Salahkan saja putra Papah yang telah bertindak gegabah itu! Siapa suruh dia hanya menggunakan ototnya, bukan otaknya sekarang Papah lihat sendiri hasilnya? Bukannya berhasil dia malah membangunkan kewaspadaan iblis Xavier dan bahkan membuatku dicurigai oleh mereka,” ujar Giselle yang menyalahkan kebodohan Kakak keduanya.
“Aku bahkan tidak tahu apa yang sedang mereka rencanakan saat ini! Jika kita ingin selamat dari kegilaan mereka, maka ikuti saja rencanaku. Aku pastikan akan membuat Papah menjadi satu-satunya penguasa dunia bahwa di Negara ini.” Giselle mencoba membujuk dan menyakinkan ayahnya untuk mengikuti rencananya.
“Baiklah, Papah akan memberikan waktu padamu selama satu bulan sampai pernikahanmu di langsungkan. Jika dalam waktu satu bulan itu kau tidak berhasil menepati janjimu, maka kau yang akan Papah tumbalkan kepada mereka dan melimpahkan semua kesalahan kepadamu,” ujar Vigor dengan kejamnya.
“Siapapun yang menjadi penyebab kehancuran kekuasaanku, maka aku tidak akan segan mengirimnya ke neraka terkejam. Bahkan meski itu anakku sendiri,” sambungnya menegaskan hingga membuat Giselle diam-diam menengguk ludahnya sendiri. Sebab Vigor selalu menepati apa yang dia katakan.
Bersambung....
Astaga....Giselle bener" nekad banget sih...dia Mencintai Nathan, tapi dia malah nyulik adik Nathan....
Apa yang dikatakan Nathan benar sih, mungkin Giselle nyulik Thalia agar Nathan mau menikah dengan Giselle. Iya kan?