Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2
Julian terbangun dari pingsannya, melihat di sekitar tempat terahir dia terjatuh, merasakan sakit dikepala, reflek tangannya meraba dimana bagian kepala yang sakit.. Terasa ada darah yang sudah mengering.. Baru dia ingat sebelumnya dia terpeleset kedalam jurang dan sampai di atas batu besar pinggir sungai..
Tidak tahu sudah berapa lama dia pingsan di tempat itu.
Dengan sisa tenaga yang ada, Julian mencoba berdiri dan memperhatikan daerah sekeliling. Tempat yang asing baginya. Di sampingnya ada sungai kecill dengan Air yang sangat jernih sehingga isi dalam sungai terlihat ke permukaan.
Julian mencoba meraih air sungai tersebut karna penasaran. Air nya cukup dingin, perasaan haus mulai datang.. Kerna tergiur oleh air yang jernih tersebut, julian lalu meminumnya dengan tangan.
" Hmmm.. Air segar dan ada rasa manis manisnya".
Setelah selesai meminum air sungai tersebut, Julian mulai memperhatikan daerah sekitar untuk mencari beberapa peralatan yang sebelumnya ia bawa, tapi satupun peralatannya tidak ada di sekitar, tidak tahu hilang ke mana..
Julian terus berjalan menyelusuri sungai.. Baru dia sadar bahwa daerah itu sangat asing baginya, pepohonan yang besar besar dan lurus, hutan yang sejuk, semua tumbuhan hijau dan subur seperti belum terjamah oleh siapapun.
Setau julian selama bertahun tahun memasuki hutan ini, belum pernah dia temukan hutan seperti ini, kalau para tukang kayu lain tau tempat ini pastilah pohon pohon ini udah habis di tebang untuk di jual dan dibuat segala kebutuhan..
Tapi sepertinya warga desa belum pernah ke sini, buktinya tidak ada tanda tanda bekas penebangan kayu ataupun bekas jalan manusia. Seperti belum terjamah.
Sekian lama berjalan, julian belum juga bisa mengenali tempat itu, bahkan untuk mencari jalan keluar dari hutan yang terasa asing baginya. Karna lelah Julian istrahat dibawah pohon yang cukup besar dan tinggi.. Punggungnya disandarkan ke batang pohon, berfikir dalam hati,
"Dimana ini.? Kenapa dia tidak mengenali hutan ini,.? "
Melihat ke atas,langit sudah mulai gelap, julian gelisah sementara jalan keluar dari tempat ini belum juga ditemukan, sedangkan barang barang dan peralatan tidak tau ke mana.. Hanya ada satu parang pendek yang selalu terikat di pinggang nya.
Dengan rasa kawatir setelah ber istirahat sebentar, julian terus melanjutkan perjalanan sambil melihat lihat untuk mengenali sekitar, tapi tetap semua terasa asing baginya.
Pada ahirnya Julian sampai ke atas bukit yang lumayan tinggi. Harusnya dari sini dia bisa melihat desanya.
Tapi setelah melihat di sekitar, pandangan ke jauhan juga tidak terlihat di mana desanya arahnya pun tidak diketahui di mana. Tempat ini benar benar asing baginya.
"Yasudah lah, mungkin aku harus istirahat di sini malam ini.. "
Julian duduk dibawah pohon kecil sambil melepas lelah setelah sekian lama berjalan.
" Semoga malam ini tidak ada Hujan", pikir julian. Karna jika hujan, sedikitpun tidak ada tempat berteduh, karna di atas bukit ini pohonnya kecil kecil, hanya setinggi orang dewasa dan juga cukup jarang. Sementara peralatan tenda dan tas persediaan makanan tak tau entah kemana,
Dengan rasa lapar mulai datang, julian mebaringkan tubuhnya di atas tanah, pandangan menghadap langit penuh bintang.
Sesaat terlintas dipikirannya nasib selama ini, hayalan mulai hadir jauh ke atas langit.
" Sampai kapan saya terus begini, diusia yg sudah mencapai 20 thn, belum juga terlihat masa depan yang menjanjikan. Jagankan untuk berpikiran mencari pasangan, untuk biaya makan sehari hari saja saya harus bekerja banting tulang"
Untung ada rumah peninggalan orang tuanya yang masih layak untuk ditempati. Sekilas muncul wajah Ibu dan ayahnya.. Yang selama ini merawat dan menjaganya sampai seusia ini.
Tapi sekarang mereka tidak ada lagi. Julian harus berjuang sendiri. Sementara sanak family yang ada di kampung tidak ada lagi.
Saudara dari ibu nya sudah pindah ke kota, semenjak ibu meninggal 3 tahun lalu.. Mereka tidak pernah lagi berkunjung ke desa Langkan.
Kabarnya mereka sudah kaya di Kota, biasanya orang kaya akan lupa family nya karna sudah tidak membutuhkan.
Lamunan Julian terhenti karna sayup sayup mendengan sura Gamelan dari kejauhan.
Sontak Julian berdiri dan melihat di sekitar mungkin suara itu dari desa.
Pandangan Julian tertuju pada cahaya lampu obor tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri.
" Ah mungkin itu cahaya dari desa" Gumam Julian.
Julian mengambil senter kecil yang ada di saku celana nya dan menelusuri hutan mengikuti cahaya obor tersebut.
Tidak lama berjalan dengan mengandalkan senter di tangannya, semakin lama cahaya api obor tadi makin besar. Dan Julian terus mendekat, ternyata api itu bukan dari obor tapi dari api unggun. Julian terus mendekat.
Sebelum sampai di tempat api unggun. Langkah Julian terhenti karna ada suara orang menyahuti.
" Siapa kamu..?"
" Dari mana kau anak muda..? "
" Eh"
Julian terperanjat.. Karna suara orang tiba tiba itu.
Didepannya berdiri 2 orang laki laki setengah baya dengan tampilan dan pakaian yang cukup aneh.
Dua orang laki laki tersebut mengenakan pakaian dari kulit hewan. Serta senjata tombak dan parang besar di tangannya masing masing. Tampilan mereka cukup seram dan menakutkan, mungki karna malam dan wajah mereka tidak terlihat dengan jelas.
Dengan kaget reflek senter Julian diarahkan ke wajah mereka. Terlihatlah satu orang laki laki brewok dengan wajah benuh bulu. Dan laki laki satunya juga sedikit brewok tapi kepala botak. Mimik mika mereka beringas.
"Keparat, singkirkan Cahaya itu..!!!! "
Si brewok memaki kearah Julian.
Julian mengalihkan senternya ke arah lain.. Tapi dia masih bisa melihat dua sosok didepannya walau tidak terlalu jelas. Karna ada cahaya bulan samar samar.
Julian masih bingung dan belum menjawab pertanyaan dari dua orang tadi.
"Hey.. Siapa kamu..? "
"Eh i.. Iya.. Saya Julian dari desa Langkan. Saya tersesat di hutan ini.. " Jawab Julian.
" Desa Langkan....? "
Mereka tidak mengnal desa Langkan. Di sini cuma ada 1 Desa Lu yang yang ingin segera mereka Jarah.
Dua Orang laki laki beringas ini adalah perompak yang sering merampok dan menculik wanita wanita yang ada di desa Sekitar. Tindakan mereka sangat ditakuti oleh warga desa. Karna mereka tidak segan segan mengambil harta penduduk,membunuh dan memperkosa istri warga kampung di depan suaminya.
Yang brewok bernama Kaja dan yang botak bernama Kuya. Mereka Duo Perampok yang sangat ditakuti, karna mereka sangat kuat.
Belum ada Tindakan mereka yang bisa menghalangi.. Ilmu mereka cukup tinggi.
Konon mereka bermarkas di sebuah Gua di kaki bukit. Di sana mereka sering membawa gadis gadis desa yang mereka culik dan menyetubuhinya. Setelah puas, wanita itu akan mereka bunuh ataupun di biarkan saja di makan Hewan Buas di Hutan.