Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Penyiksaan
“Kak Key tolong lepasin Purple hiks” ucap Purple terisak.
Sementara Keyron bersama Dalle anak buah kepercayaannya menatap tajam ke arah Purple yang dirantai di kaki dan tangannya. Di sekujur tubuhnya pun terdapat luka cambukan.
Keyron kini diselimuti kabut hitam membuat ruangan gelap itu semakin mencekam.
Keyron pun menunduk, menekan dagu Purple dengan keras sehingga membuat Purple Meringis kesakitan.
“Bahkan kau sudah menjebakku agar bisa menikahimu dan sekarang berani- beraninya kau meracuni wanita yang paling aku cintai” ucap Keyron tajam.
“Hiks Maafin Purple kak Key, Ini semau Purple lakuin buat kak Key. Purple gak pengen kak Key sama orang lain, Purple cinta sama kak Keyron” ucap Purple terisak.
“Hahaha cinta?” Ucap Keyron tertawa mengejek menghempaskan dagu Purple dengan kejam.
“Iyaa.. hiks.. Purple cinta sama kak Key dari dulu dari kita masih kecil” ucap Purple.
“Tapi aku tidak pernah mencintai gadis jalang sepertimu!!!” Ucap Keyron membentak.
“Dalle patahkan kaki dan tangannya” ucap Keyron langsung berlalu dari penjara itu.
“Tidak!! Jangan!!! Kak Key!! Kak dengerin dulu penjelasan Purple” ucap Purple berteriak.
Dalle pun mengambil balok besi, Purple yang maresa sangat takut berusaha melepaskan rantai yang mengikatnya.
“Jangan Dalle aku mohon hiks” ucap Purple menangis dan ketakutan.
“Terimalah hukuman mu nona Purple” ucap Dalle tajam.
KRAKK
Suara itu begitu nyaring terdengar di telinga.
“AKKHH tidak..!!!” teriak Purple setalah balok besi itu menghantam kedua kakinya.
Sakit yang luar biasa bahkan air matanya pun tak berhenti meneteskan air mata.
KRAKK
Hantaman berikutnya mengenai tangan kanan dan kirinya.
Karena sakit yang teramat membuat Purple tak sadarkan diri.
“Ini memang pantas anda dapatkan nona” ucap Dalle tajam setelahnya berlalu meninggalkan Purple yang tak berdaya.
Setalah beberapa jam tak sadarkan diri kini Purple membuka matanya, dia mendengar suara gadis sedang menangis.
“Nona hiks.. maafkan saya yang tidak bisa menjaga nona hiks” ucap Lili Pelayan setia Purple yang kini duduk bersimpuh diluar sel.
“Li…li…” ucap Purple tebata- bata, dia merasa tenggorokannya teramat sakit bukan hanya itu di sekujur tubuhnya pun rasanya seperti dicabik cabik.
“Nona… hiks… saya bodoh… saya tidak bisa menjaga nona…” ucap Lili terisak.
Purple merasa hatinya menghangat, dikala semua orang meninggalkannya namun masih ada orang yang perduli padanya.
Purple yang berusa bangkit pun gagal kini tangan dan kakinya patah dia hanya bisa berbaring sambil menangis.
“Lili terima kasih sudah mau datang kesini hiks” ucap Purple.
“Tidak nona jangan bicara seperti itu, ini memang sudah kewajiban saya hiks” jawab Lili.
“Nona bagaimana dengan kandungan anda? Apa tuan Duke sudah mengetahui kalau anda hamil?” Tanya Lili.
“Tidak dia tidak boleh mengetahuinya Lili, aku takut dia tidak mau menerima anak ini” ucap Purple.
“Nona anda harus mengatakannya pada tuan Duke, mungkin dengan kehamilan nona bisa membuat hati tuan Duke luluh” ucap Lili meyakinkan junjungannya.
Terbesit dalam hati Purple, dia akan mengatakan kehamilannya pada Keyron, dia percaya dengan begitu Keyron akan luluh padanya.
“Iyaa Lili kamu benar aku akan mengatakannya pada kak Key” ucap Purple.
Disaat dua gadis tengah berbicara Keyron dan Dalle pun datang.
“Kamu!!! Apa yang kamu lakukan disini?” Tanya Keyron pada Lili.
Lili pun terus membungkuk, “ tuan tolong lepaskan nona, dia tidak bersalah tuan hiks saya mohon” ucap Lili memohon.
“Beraninya kau seorang pelayan rendahan memohon kepadaku” ucap Keyron.
“Dalle bunuh pelayan ini, dia sudah berani masuk ke sini tanpa seizin ku” ucap Keyron.
######