Kirana Putri, seorang gadis cantik dan baik hati, tanpa disadari jatuh cinta pada seorang pria misterius bernama Dirga Praditama. Namun, Kirana tidak tahu bahwa Dirga sebenarnya menyimpan dendam mendalam terhadap masa lalu keluarga Kirana yang telah merenggut kebahagiaan keluarganya. Dalam perjalanan kisah cinta mereka, Kirana dan Dirga dihadapkan pada berbagai rintangan dan konflik hingga pada suatu hari Kirana pergi meninggalkan Dirga tanpa jejak.
Akankah cinta mereka mampu menyatukan keduanya, ataukah mereka harus rela berpisah demi kebahagiaan masing-masing? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.6
Pak, tolong antar kami ke rumah sakit!" ujarnya memohon pada sopir taksi.
Dengan cepat pak sopir taksi turun membantu Salsa membantu Kinan masuk dalam mobil tersebut.
"Temannya lagi kenapa, Mbak?" tanya sopir taksi tersebut.
Dia habis ketatakun karena mobil yang melewati kami begitu kencang. " ucap Salsa.
Kinan kini keringat dingin membanjiri pelipisnya, Salsa membantu menghapus keringatnya sambil menenangkan temannya.
Tidak lama kemudian taksi yang ditumpangi sampai di rumah sakit. Dengan cekatan Salsa menuntun sahabatnya Kinara dan masuk di ruangan rawat.
Kinan diperiksa dengan seksama, tidak ada yang yang fatal.
" Alhamdulillah, sudah selesai deh," ucap Syukur Salsha dan Kinan hampir bersamaan.
Kinan dan Salsha beranjak keluar dari ruang perawatan tersebut.
"Bruk !!
Seorang pemuda tampan yang berjalan ke arah mereka menabrak tubuh Kina. Gadis itu hampir tersungkur kebelakang, dengan cepat Salsha menolongnya.
Pemuda tersebut menatap tajam keduanya, Salsha yang melihat tatapan tajam itu menunduk ketakutan.
" Maaf tuan, temanku tidak sengaja.
Dirga yang mendengar permintaan maaf Salsha menatapnya sejenak.
Pemuda tersebut menatap Salsha dengan malas, sedangkan wanita yang ditabrak hanya menatap di sekelilingnya tanpa memperhatikan orang yang menabraknya.
Pemuda itu adalah Dirga Praditama, matanya hanya fokus pada Salsha yang ketakutan padanya, tidak melihat siapa yang ada di samping Salsha.
Dirga berlalu begitu saja tanpa mengucapkan maaf walau dirinya yang bersalah.
" Nak, kenapa tidak meminta maaf pada gadis yang kamu tabrak ? " Ucap Mahendra sang kakek yang baru keluar dari ruang pemeriksaan.
Dia baru saja memeriksakan kesehatannya, karena akhir-akhir ini badannya mudah lelah.
" Salah sendiri kek, kenapa tidak lihat jalan, "jawab Dirga santai.
" Bukan dia tidak melihat jalan, kamu yang menabrak duluan.
Dirga jengah mendengar nasihat sang kakek.
" Ya, nanti Dirga minta maaf, " ujarnya tanpa mempedulikan orang-orang disekitarnya.
Hari ini Dirga mengajak sang kakek Mahendra untuk ke rumah sakit mengontrol kesehatan. Dia tidak ingin seperti yang terjadi sebelumnya, akibat kelalaian mereka semua akhirnya Mahendra jatuh sakit.
Namun satu hal yang membuatnya kesal yaitu seorang wanita yang dia tabrak, tentu saja hal itu mengahalangi jalannya. Dirga hanya melihat sekilas wajah cantik milik wanita itu, seolah-olah wajahnya tidak asing, namun semua itu dia tidak peduli, tidak penting menurutnya.
" Mampir yuk, Sha ! ucap Suci saat sudah sampai di depan kontrakan.
" Tidak usah mbak, lain kali aja ya, "balas Salsha ramah.
Rasa letih akibat bekerja seharian membuat badan gadis itu terasah remuk. Ingin menelpon Fazha tapi tidak enak hati.
Kinan membaringkan tubuh lelahnya di kasur tipis. Besok dia harus bekerja lagi mencari sesuap nasi.
Kinan menghela napas berat, karena mata terlalu melek akhirnya Kinan tertidur dengan pulasnya.
Tok tok tok
" Kinara ! "panggil seseorang dari dari luar.
Kinan masih tertidur sehingga belum ada jawaban dari dalam.
" Cari siapa, Mas ? " tanya seorang wanita pemilik kontrakan.
" Aku mencari temanku Kinara, Bu. Dia tinggal di sini." terang pemuda itu yang tak lain adalah Fazha.
" Oh, gadis yang kemarin itu ya, "ujar ibu kost memastikan dan Fazha menganggukinya.
"Dia baru saja pulang, mungkin dia sedang tertidur.
" Coba telpon aja mas,", saran Bu Kost.
" Udah Bu, tidak diangkat.
Sekali lagi Fazha mencoba memanggil Kinan, karena belum ada tanda-tanda Kinan keluar Fazha ingin pulang saja, namun baru saja melangkah kemudian pintu terbuka.
"Fazha ," panggil Kinan menatap heran temannya.
"Kamu dari mana ? Kata temanku kamu pulang sejak tadi.
"A-aku, " Kinan dari rumah sakit, " ujarnya
" Ya ampun, apa yang terjadi ?" sontak Fazha terkejut.
" Ada sebuah mobil yang melintas dan lajunya cukup kencang, hal itu membuatku terkejut .
" Tapi aku baik-baik aja kok. Bener deh." ucapnya meyakinkan temannya.
Fazha hanya menatap wanita itu berceloteh, ada yang ingin disampaikan namun berat.
" Mau masuk dulu?" tawar Kinan.
"Tidak usah, aku di sini saja." tolaknya.
" Aku ingin pamit sama kamu," ujar Fazha terpaksa mengatakan itu.
" Jddrr !!
Bagai disambar petir mendengar ucapan temannya itu, Fazha jadi ingin meninggalkannya dalam keadaan seperti ini.
Kinan menyembunyikan kesedihannya, dia terlihat seolah-olah baik-baik saja setelah apa yang disampaikannya temannya.
Fazha menjelaskan alasannya pergi dari kota ini, itu karena ayahnya meminta dirinya untuk mengolah perusahaannya yang ada di Medan, dan dia tidak tega membantah keinginan orang tuanya.
Hatinya berat meninggalkan gadis yang dicintainya itu, namun dia berjanji akan selalu menghubungi Kinan dan sekali-kali mengunjunginya.
" Tidak apa-apa, kamu punya hak untuk itu," ujar Kinan bijak.
"Bagaimana dengan skripsi mu, ? Aku sudah selesai tapi kamu masih tinggal seperti ini.
" Andaikan kamu ingin menerimaku tawaran ku dulu, memberimu uang untuk sementara, pasti kamu sudah selesai juga.
" Tidak usah pikirkan itu, Yan!"Nanti setelah aku punya uang, pasti aku lanjutkan kembali.
Fazha mengangguk setuju dan setelah itu dia pamit untuk pulang.
Pagi-pagi sekali Kinara berangkat dari kontrakan untuk bekerja.
" Alhamdulillah, masih pagi begini pelanggan sudah banyak, " ujarnya bersyukur.
" Kinan, tolong layanin pelanggan yang ada di pojok sana ya ! " Dia tamu istimewa, jadi beri tuan itu pelayanan yang baik.
Tanpa basa-basi Kinan melakukan perintahnya bosnya.
" Mas mau pesan apa ? " ucap Kinan ramah.
Pelanggan itu menoleh padanya.
" Deg Deg. "
Jantung Kinan berdetak kencang melihat siapa yang ada di depannya.
Pemuda tersebut menatapnya dengan tatapan benci padanya.
Kinan bisa melihat itu, entah apa yang pernah dilakukan sehingga pemuda ini membencinya.
"M-maaf mas, mau pesan apa !
Kinan kembali mengulang pertanyaan yang sama dengan perasaan gugup.
Dirga menetralkan perasaannya di depan wanita ini, dia pun tak kalah kagetnya melihat karyawan tersebut.
Bima mengambil daftar menu yang disodorkan gadis itu, kemudian memesan makanan kesukaannya.
Tidak berselang lama, gadis itu kembali membawa pesanan pemuda tersebut.
" Byuur," makanan yang dibawa Kinara terjatuh akibat senggolan dari seseorang.
" Apa yang kamu lakukan ? Kamu menjatuhkan makanan yang aku pesan, kamu bekerja tidak becus." Dirga langsung berdiri dan memarahi gadis di depannya, seolah sengaja untuk mempermalukannya.
Semua mata melihat ke arah mereka, Kinan dengan cepat memungut piring-piring dan gelas yang berserakah akibat kecerobohannya.
" M-maaf tuan, aku tidak sengaja," ujar Kinan ketakutan.
Sedangkan wanita yang menyenggolnya tersenyum sinis padanya.
" Maaf kan teman kami tuan, dia baru bekerja beberapa hari, jadi dia belum banyak pengalaman, ujarnya sok membela.
Kinan menatap temannya itu yang bernama Clara, dia tahu siapa yang menyenggolnya.
" Karyawan seperti dia tidak perlu dipelihara, lebih baik berhenti bekerja daripada membuat kekacauan. " Ujar Dirga menjatuhkan harga diri gadis yang lagi menunduk bersalah.
Hati wanita yang menyenggol Kinan bersorak gembira, akhirnya gadis ini akan dikeluarkan juga.
" Apa yang yang terjadi tuan? " ujar Martin bos pemilik warung makan tersebut.
"Maaf, pelayan anda bekerja tidak becus, dia tidak layak bekerja di tempat ini. " ucap Dirga menunjuk wajah gadis yang masih tertunduk itu.
Mastin menatap Kinan dengan perasaan kesal, karena kecerobohannya sehingga dirinya mendapat teguran oleh seorang cucu pengusaha sukses di kota itu. Ini sangat merugikan usahanya yang sudah lama dia rintis.
" Maaf pak, Kinan tidak sengaja. Ada yang menyenggolku dari belakang.
" Jangan cari alasan ! Aku bisa melihat bagaimana tindakan cerobohmu barusan. Clara berusaha menjelek-jelekkan Kinan agar tersingkir kan dari tempat itu.
" Aku tidak mau tahu, aku tidak ingin melihat pelayan ini lagi, semuanya kacau karena dia.
"Ujar Dirga.
Martin sebagai bos berusaha membujuk, agar Fazha kembali duduk dan menikmati makanan yang ada di tempat itu.
" Kinara ikut dengan ku!" ucapnya Martin.
Kinan menurut dan mengekor di belakang Martin ikut masuk ke ruangannya.
Hati Dirga tidak karuan ketika bos memanggilnya, bagaimana jika ia dipecat?"
Kemana lagi aku harus mencari pekerjaan jika aku dipecat?" batinnya dan masih berpikir keras.
Clara dan teman yang lainnya tersenyum tipis melihat Kinan. Dia yakin gadis itu pasti dipecat.
Dia berhasil membuat gadis itu tersingkirkan dari pekerjaan ini dan tidak ada lagi yang menyainginya.
" Ini diluar rencanaku," ucap Clara dalam hati sambil memandangi Kinara dari kejauhan.