NovelToon NovelToon
Istriku Tiba-tiba Berubah

Istriku Tiba-tiba Berubah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Wanita

Sinopsis :

Viona, seorang wanita mandiri dan cerdas mendapati dirinya masuk ke tubuh siswi SMA yang manja dan sudah bersuami. Dia langsung mengetahui bahwa dirinya masuk ke tubuh Emilia Vivian. Suami Emilia orang terkaya dan berkuasa di kota bernama Agam Revandra Graha.

Awalnya kehidupan Emilia hanya berkutat pada Agam. Dirinya sering stres dan frustasi karena Agam tidak pernah mencintainya, padahal cintanya begitu besar pada Agam. Sekarang, dengan adanya jiwa Viona di tubuh Emilia, sikap Emilia berubah. Emilia sudah tidak tertarik lagi dengan suaminya. Emilia memilih mengurus kehidupan pribadinya dan berhenti mengemis cinta pada Agam. Perubahan sikap Emilia membuat Agam mulai tertarik padanya.

Emilia menjadi siswi popular yang banyak di taksir teman sekolahnya maupun pria lain, terlebih hanya orang tertentu yang tau kalau Emilia sudah bersuami. Hal itu membuat Agam semakin resah. Dengan berbagai cara, Agam akhirnya mendapatkan malam pertama Emilia yang sering kali Agam tolak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 : Jangan Pergi

"Wajahmu, penampilanmu, sangat mirip dengan Viona," kata Agam lagi.

"Apa sudah saatnya Aku beritahu Agam siapa Aku?" batin Emilia. "Benar, Aku ... Viona ..." ucapnya mengaku.

"Apa?" Agam terkejut.

Tiba-tiba petir menggelegar di atas langit.

Tar Tar Tar

Emilia langsung pingsan tanpa sebab.

"Sayang ..." Agam yang terkejut semakin terkejut, dia cemas dan panik melihat Emilia pingsan.

"Sayang bangun, Emilia Kamu kenapa?" Agam dengan panik menepuk pipi Emilia beberapa kali berharap dia bangun.

Adinda yang belum pergi, juga terkejut melihat Emilia yang pingsan tanpa sebab. Adinda keluar dari mobilnya menghampiri Emilia yang pingsan.

"Kak Agam, badannya dingin? Kenapa bisa begini?" tanya Adinda, semakin panik.

"Aku tidak tau, ayo bawa Emilia ke rumah sakit!" titah Agam.

Petir tadi sudah berhenti menggelegar setelah Emilia tergelatak pingsan. Agam menggendong Emilia memasuki mobil Adinda. Membawa Emilia secepat mungkin ke rumah sakit.

"Cepat Adinda! Badan Emilia semakin dingin." Dalam mobil, Agam memangku Emilia di kursi belakang, sementara Adinda yang menyetir.

"Tenang saja, Emilia pasti selamat."

Adinda mengebut menuju rumah sakit terdekat. Agam sampai menitikan air mata melihat istrinya tak sadarkan diri dengan badan sedingin mayat. Agam memegang tangan istrinya untuk memeriksa denyut nadinya. "Kenapa Aku tidak merasakan denyut nadinya?" Pikiran Agam sudah tidak karuan.

"Tidak mungkin, Kak Agam jangan mengada-ngada," jawab Adinda.

"Aku harap Aku salah. Emilia, Kamu pasti selamat," doa Agam.

Mereka tidak tau, bersamaan dengan sambaran petir tadi, jiwa Viona seperti embun, meluap keluar dari tubuh Emilia begitu saja, setelah dirinya membongkar identitas aslinya di depan Agam. Tubuh Emilia kini hanya mayat yang tidak memiliki jiwa. Jiwa Viona terlempar ke alam goib, tempat jiwa Emilia berada.

"Kenapa Aku bisa berada di sini? Apa Aku mimpi lagi?" Viona bertanya-tanya.

"Kamu tidak mimpi, lihat itu!" tunjuk Emilia.

Viona melihat sebuah awan di atas langit, awan besar itu seperti layar yang menayangkan kehidupan dunia, di mana sekarang tubuh Emilia sudah tidak bernyawa di pangkuan Agam. Viona melihat di layar, akhirnya Agam dan Adinda tiba di rumah sakit. Tubuh Emilia langsung di tangani oleh dokter terbaik di rumah sakit itu.

"Padahal Kamu sudah keluar dari tubuhku, kenapa jiwaku masih tidak bisa kembali ke tubuhku?" tanya Emilia yang juga menyaksikan layar awan itu.

"Apa Aku mati lagi untuk kedua kalinya? Kenapa? Tadi Aku baik-baik saja. Aku bahkan belum balas dendam." Viona menangis. "Ya Tuhan kasihanilah Aku. Aku salah apa? Aku bahkan tidak bunuh diri." Viona terus menangis. Dadanya sesak dan hatinya sangat sakit.

Emilia juga menitikan air mata. Dia menyesal pernah bunuh diri. Kini harapan untuk hidup dengan suami yang dia cintai sudah pupus. Tubuhnya tidak akan kembali. Lihat saja di tayangan layar itu, dokter memberitahu Agam dan Adinda kalau tubuh Emilia sudah tidak bernyawa. Kemungkinan besar penyebab kematian adalah serangan jantung mendadak.

"Tidak mungkin dokter. Istri Saya tadi baik-baik saja. Kalau sampai istriku mati, kalian semua akan kehilangan pekerjaan kalian," ancam Agam. Dia masih tidak percaya kalau istrinya sudah tidak bernyawa.

"Istri Anda sudah meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Sekali lagi kami minta maaf."

"Berani sekali kalian bilang istriku sudah mati!" Agam dengan marah langsung menarik kerah jubah dokter. "Kalian yang harusnya mati!"

Buk

Agam langsung meninju wajah dokter yang menyatakan istrinya sudah meninggal. Sontak, ruang IGD langsung ricuh. Agam tak terkendalikan. Dia terkejut dan marah. Dia juga sangat terpukul. Dia menangis sambil menyalahkan tim dokter yang tidak mampu menyelamatkan istrinya.

"Akan ku hancurkan rumah sakit ini. Aku, Agam Revandra Graha, sangat mampu melakukan itu," teriak Agam.

Sementara itu, Adinda menangis tanpa henti di dekat tubuh Emilia yang sudah sedingin mayat. "Emilia, kenapa ini bisa terjadi? Tidak mungkin ..." tangis Adinda.

"Sayang ... kembalilah ..." Agam dengan langkah gontai mendekati tubuh istrinya. Hatinya hancur. Melampiaskan kemarahan pada semua orang di sana nyatanya sia-sia.

"Aku tidak bisa hidup tanpa Kamu. Aku bisa mati kalau kehilangan Kamu. Sayang, maafkan Aku karena sudah menyakitimu selama ini. Aku janji akan selalu mencintai Kamu. Jangan tinggalkan Aku. Sayang, ku mohon ..." Agam menangis sejadi-jadinya, sambil menggenggam tangan istrinya.

Agam mengingat kembali kesalahan yang pernah dia lakukan dulu pada istrinya. Agam dengan tega tidak peduli pada istrinya yang bunuh diri karena Agam ingin menemui kekasihnya di Singapur. Agam ingat pertama kali sikap istrinya berubah dan dia mulai tertarik pada istrinya, sampai dirinya tidak ingin kehilangan istrinya seperti sekarang. Hati Agam semakin sakit melihat kenyataan tubuh istrinya terbujur kaku.

"Sayang, Aku sangat mencintai Kamu. Ku mohon kembalilah ..." ucap Agam dengan putus asa.

Di alam lain, Emilia dan Viona ikut menangis menyaksikan Agam yang hancur kehilangan istrinya.

"Viona, dia bilang dia mencintaimu. Dia tidak pernah menangis sebelumnya. Hatiku hancur melihatnya menangis. Kenapa dia menangis ... Sejak awal ternyata cinta Kak Agam bukan untukku." Emilia akhirnya menyadari kalau sampai kapanpun cintanya pada Agam akan selalu bertepuk sebelah tangan. Bahkan Sampai dia mati.

Mendengar kalimat yang keluar dari mulut Emilia, Viona seakan tidak percaya. Di hati Viona juga ada rasa bersalah, karena dirinya sampai sekarang masih tidak yakin, apakah dia memiliki perasaan yang sama pada Agam?.

1
Muji Lestari Tari
Luar biasa
Muji Lestari Tari
semoga agam bahagia
Muji Lestari Tari
membingungkan
Muji Lestari Tari
kasihan emilia
Muji Lestari Tari
mantap
Muji Lestari Tari
tambah asik
Muji Lestari Tari
rumit ya
Muji Lestari Tari
emilia keren
Muji Lestari Tari
mantap em
Muji Lestari Tari
alex jahat
Muji Lestari Tari
menarik
Muji Lestari Tari
makin asik aja critanya
Muji Lestari Tari
ayolah biar emilia cepat hamil
Muji Lestari Tari
semakin menantang mantap
Muji Lestari Tari
semakin seru
Muji Lestari Tari
wah bikin penasaran
Wanita Aries
Cerita bagus
Muji Lestari Tari
kapok liora
Muji Lestari Tari
hebat emilia
Muji Lestari Tari
pintar emilia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!