Kebaikan hati seorang Arsy yang menolong seorang pemuda dan seorang kakek, membuat dirinya harus di kejar-kejar seorang pemuda yang terkenal kejam di dunia mafia. Kenapa?
Jika penasaran, baca yuk!
Oya, semua kisah dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka. Tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
"Sial!" umpat David lalu menoleh ke kiri dan kanan karena ditertawakan oleh mahasiswa dan mahasiswi yang melihatnya.
Tidak banyak yang suka dengan David, karena dianggap sombong oleh mereka. Kemudian seseorang pun mengulurkan tangannya. David segera menyambut tangan itu sebelum ia bangkit.
"Apa perlu kita hajar saja bro, jangan-jangan dia juga menyukai Arsy," kata Danang temannya David.
"Dia sangat kuat, bahkan pukulan ku pun dengan santai ditangkapnya," ujar David.
"Kamu takut bro? Wah cemen, kita keroyok saja. Atau cari orang untuk menghajarnya, biar dia tahu jika langit itu tinggi," timpal Yudi.
"Tidak perlu, aku rasa, kita bertiga sudah cukup untuk memberi pelajaran pada anak sombong itu," ucap David.
Kemudian merekapun masuk ke kelas masing-masing. David, Danang dan Yudi beda jurusan.
David memilih jurusan kedokteran hanya karena ingin mendekati Arsy. Namun sampai sekarang pun belum ia dapatkan sama sekali.
Mereka tidak tahu jika Arsa, Arsy, Naufal dan Naura adalah keturunan keluarga Henderson. Karena mereka tidak menggunakan nama besar keluarga Henderson di kampus ini.
David terus melihat kearah Arsy yang tidak menoleh kearahnya sama sekali. Sehingga dosen pun menegurnya.
"David, jika tidak ingin belajar, silakan keluar," pinta pak dosen.
David tidak menjawab, kemudian ia kembali fokus agar tidak disuruh keluar dari kelas. Hingga kelas merekapun berakhir.
Para mahasiswa dan mahasiswi pun segera keluar, termasuk Arsy. David pun mengejar Arsy yang baru keluar dari pintu.
"Ar, apa kamu ada waktu?" tanya David sambil memegang tangan Arsy sehingga Arsy menghentikan langkahnya.
"Maaf, bisa lepaskan tanganku," pinta Arsy.
David pun melepaskan tangan Arsy, Arsy melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke David.
David terus mengikuti Arsy, sehingga Arsy bertemu Arsa, Naufal dan Naura. Arsy langsung merangkul lengan Arsa dan bergelayut manja.
"Ke kantin yuk!" ajak Arsy seolah menganggap David tidak ada.
"Yuk, tapi dia?" tanya Arsa. Arsy tidak menjawab malah menarik tangan Arsa pelan dan diikuti oleh Naufal dan Naura.
David berdiri mematung ditempatnya, dia benar-benar tidak dianggap. David mengepalkan tangannya kuat.
"Sudah bro, kita sikat saja tuh cewek. Culik dia lalu bawa ke tempat sepi. Setelah itu kita bisa bermain-main dengan tuh cewek," ucap Yudi memprovokasi David.
"Benar, aku juga mau. Jika sudah dapat, dia tidak akan bisa lagi sombong," kompor Danang.
David tidak menjawab dan hanya berjalan menuju kantin. Ketiganya duduk berjarak tiga meja dari tempat Arsy dan yang lainnya.
David hanya melihat tawa ceria mereka, terutama Arsy dan Naura. Sementara Arsa dan Naufal tidak tertawa sama sekali bahkan tersenyum pun tidak.
Setelah selesai makan, mereka lanjut ke kelas. Karena masih ada satu mata kuliah siang ini.
"Nanti pulang bareng ya?" Naura melambaikan tangannya karena Arsy hendak masuk kedalam kelas.
"Iya," jawab Arsy, kemudian mereka berpisah disitu. Arsy masuk yang ternyata mahasiswa lain baru beberapa orang yang masuk.
"Ar, tadi David mencari mu," kata mahasiswa 1.
"Biar sajalah, lagipula setiap masuk kelas juga ketemu," ujar Arsy cuek. Mereka tidak heran lagi dengan sikap Arsy yang terkesan cuek.
Tapi mereka menyukai Arsy, karena meskipun terlihat cuek, Arsy sangat baik kepada mereka.
Pernah suatu hari, seorang mahasiswa tidak punya uang untuk membayar biaya kuliahnya. Arsy lah yang menolongnya untuk membayar sehingga mahasiswa itu bisa lanjut kuliah.
Mahasiswa itu ingin membayar, namun Arsy menolak. Karena dia ikhlas menolong dan bukan untuk di kembalikan.
Tidak berapa lama David pun masuk dengan wajah kurang bersahabat. Wajahnya terlihat masam, karena melihat Arsy di kantin tadi bersama Arsa dan Naufal juga Naura.
"Ar, kenapa kamu selalu menghindar dariku?" tanya David memelas.
"Karena perasaan tidak bisa dipaksakan. Aku tahu kok, kamu sering menghina aku dibelakang ku. Belum lagi orang tuamu dan tunangan mu," jawab Arsy tanpa menoleh ke David.
David ingin berkata lagi, tapi dosen sudah masuk duluan. Akhirnya David pun kembali ke tempat duduknya.
...****************...
Siang harinya, mereka bersiap-siap untuk pulang. Tapi ternyata Naura tidak bisa pulang bersama Arsy. Arsy pun akhirnya pulang sendirian.
Dia juga sudah terbiasa sendiri, karena tadinya mereka sepakat mau pulang bersama, Arsy pun menyetujuinya.
Namun ternyata Naura tidak bisa pulang bersama Arsy. Naura meminta maaf karena masih ada yang ingin ia selesaikan.
"Maaf banget, aku jadi ingkar janji," ucap Naura.
"Gak apa-apa, lain waktu juga bisa kok," ujar Arsy lalu keluar dari kampus.
Arsy memasang helmnya dan bersiap-siap untuk pulang. David yang melihat hal itupun tersenyum.
Karena dia sudah membayar orang untuk menculik Arsy dan membawanya ke tempat sepi. Kemudian David mengikuti dari belakang dengan jarak aman.
"Aku tidak bisa mendapatkan mu dengan cara lembut, maka jangan salahkan aku bila dengan cara kasar," batin David.
David menjalankan mobilnya, ia bertindak sendiri tanpa kedua temannya. Tadinya mereka sepakat untuk bertiga, namun David tidak mau berbagi.
Arsy menoleh ke kaca spion karena merasa ada yang mengikutinya. Arsy cuma tersenyum tipis, karena ia tahu itu mobil David.
David pun melajukan mobilnya lalu memotong jalan Arsy, sehingga Arsy pun mengerem motornya.
"Bikin kaget saja," gumam Arsy.
Arsy hendak menjalankan motornya kembali, namun dua mobil menghalangi dari sisi kanan dan belakang. Sedangkan didepan ada mobil David.
"Apa-apaan ini?" tanya Arsy lalu membuka helmnya.
"Tangkap dia dan bawa ke gudang kosong!" perintah David pada orang suruhan.
Arsy turun dari motornya dan meletakkan helm di jok motor. Arsy terlihat tenang menghadapi empat orang tersebut.
"Ini salah satunya mengapa aku tidak menyukaimu," kata Arsy menatap tajam kearah David.
David malah tersenyum sinis, menurutnya setelah ini, Arsy tidak bisa sombong lagi kepadanya.
Keempat pria itu maju, namun segera dicegah oleh Arsy. Mereka menoleh ke David, namun David memerintahkan mereka untuk menyeret Arsy kedalam mobil.
Saat Arsy sudah siap untuk melawan, sebuah mobil berhenti didekat mereka. David dan empat orang suruhannya menoleh ke mobil itu.
"Wah, wah, wah. Tidak malu main keroyokan dengan seorang perempuan," ucap suara dari dalam mobil.
Lalu pintu mobil terbuka dan keluar seorang pria tampan. Arsy mengernyitkan keningnya melihat sosok pria itu.
"Siapa kamu?" tanya David. Namun pria itu tidak menjawab, ia malah menghampiri Arsy.
"Akhirnya aku menemukan mu," ucap Zio tanpa menghiraukan David dan para bawahannya.
"Kamu pasti tidak kenal aku, kan? Laki-laki malam itu yang kamu tolong," kata Zio lagi. Arsy pura-pura tidak tahu, padahal ia sudah menyelidiki semuanya.
"Kalian, kenapa diam saja? Cepat tangkap!" perintah David.
Zio tadinya ingin meninjau kampus tempat Arsy kuliah, namun siapa sangka malah bertemu dalam keadaan seperti ini.
Zio meminta Arsy untuk menyingkir, karena dia sendiri yang akan menghadapi empat pria itu.
lanjut Thor jngan dengar kan yg engga suka