Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
Dua bulan kemudian...
gendis sudah mulai bekerja di perusahaan yang cukup besar,dia menjabat sebagai sekertaris sang bos,karena kepintaran yang di miliki gendis akhirnya berhasil menjadi sekertaris.
Sementara amel,dia sudah selesai degan kuliah nya satu bulan yang lalu,dia sekarang sudah bekerja dengan sang ayah di perusahaan erlangga tentunya sebagai karyawan biasa,berkat sang ayah yang terus memohon kepada erlangga akhir nya erlangga meng iyakan dengan menerima amel sebagai karyawan biasa.amel cukup tidak terima ,namun dia tidak bisa berkutik,
"seharusnya aku jadi sekertaris kamu mas"ucap nya kala itu kepada erlangga.
"yang sopan di sini saya atasan kamu panggil saya dengan sebutan yang sopan,dan kemampuan mu juga tidak bisa menggapai posisi sekertaris,aku menerima mu karena kamu kakak dari perempuan ku."dengan sangat tegas erlangga berkata demikian.
Tanpa menunggu jawaban. erlangga pergi begitu saja meninggalkan amel yang diam mematung di sana,amel terus menatap punggung erlangga sampai tidak terlihat lagi.
Amel semakin benci dan muak saja kepada adik nya itu.
"punya ilmu apa sih si gendis,bisa mendapatkan hati erlangga,padahal secara fisik cantikan aku,aku putih bersih badan juga sexi yusuf saja tergila gila,sedangkan gendis?bahkan kulit nya saja hitam kucel seperti tidak ter urus gitu"guman nya denga pandangan yang masih kedepan.
semetara suci,sang ibu gendis kini dia membuka warung kecil kecilan di halaman rumah nya,karena mendapat modal dari sang bungsu,gendis sebenarnya melarang keras ,namun sang ibu keukeuh ingin berjualan dengan ber alasan jenuh,padahal tanpa gendis ketahui sang ibu sering dapat cacian dan hinaan dari sang suami karena menurut baskoro suci tidak berguna ,hanya bisa meminta uang dan uang saja.
Sudah dua bulan ini juga gendis masih enggan menemui erlangga,beberapa pesan sering kali gendis dapatkan dari erlangga,namun gendis belum pernah sama sekali membalas satu pesan pun dari erlangga.
"maaf kan aku mas,mungkin kita lebih baik seperti ini,walaupun jujur saja hatiku sudah terisi dengan nama mu"ucap gendis dengan menatap nanar pesan yang di kirim oleh erlangga kala itu.
...
Siang hari ini cukup terik,suasana sangat panas,namun tidak membuat semangat bu suci pudar,dia bahkan menyediakan beberapa minuman segar,dan makanan ringan serta menu cepat saji.
"wahh semakin komplit bu dagangannya,jadi ngiler kayak nya panas panas gini enak minum es jeruk sama baso nih"ucap tante desi yang tiba tiba muncul dari arah depan.
"ya ampun tante desi,wah senang sekali saya mendapati tamu agung,mari bu sini duduk "ucap suci dengan menyambut antusias ibu nya erlangga itu.
sudah dua bulan ini memang selama berjualan baru pertama kali tante desi berkunjung lagi kesini,mereka cukup akrab semenjak suci di rawat di rumah sakit,mereka juga berharap anak anak mereka akan berjodoh dan menjadikan mereka besan.
"ya ampun biasa aja si bu,saya juga bukan tamu ah,udah lama saya tidak mampir kesini"ucap tante desi kemudian duduk di di kursi.
"ya ampun tante desi ini luar biasa,sebentar ya saya buatkan bakso dan es jeruk nya saya buatkan Spesial buat tamu spesial"ucap suci dengan sedikit cekikikan.
Saat suci sedang sibuk membuat bakso,dan tante desi sibuk memainkan ponsel nya sambil menunggu pesanan nya jadi tiba tiba datang sebuah mobil berwarna hitam masuk ke dalam halaman rumah suci.
Seorang perempuan turun,dengan berjalan sedikit angkuh,rambut tergerai panjang,kacamata yang dia simpan di atas kepala,membuat terlihat seperti orang kaya,perempuan itu menoleh ke arah tante desi matanya sedikit melotot dia menetral kan dirinya,kacamata dia lepas lalu di masukan ke dalam tas nya,berjalan sangat anggun dan tersenyum manis ke arah perempuan tua di depan nya itu,dengan memakai rok di atas lutut membuat dia sedikit sulit melebarkan langkah nya.
"ya ampun tante,selamat siang wah suatu kehormatan tante mampir ke sini"ucap nya so akrab
Mendapat sapaan dari seseorang yang tidak dia kenal,tante desi sedikit bingung,
"maaf siapa ya?"tanya tante desi kepada perempuan di depan nya itu.
"saya amel tante,anak nya bu suci"ucap nya dengan mengulurkan tangan kepada desi,
"ya ampun ternyata suci mempunyai anak perempuan selain gendis,cantik ya"ucap desi kemudian dengan menerima uluran tangan amel.
Mendapat pujian seperti itu amel seperti di atas awan,amel sangat yakin ibu nya erlangga menyukai nya.amel tersenyum malu malu .
"amel? loh kenapa kamu pulang tengah hari nak?"ucap sang ibu tiba tiba.
"ini bu,silahkan di coba"ucap nya kemudian dengan menyimpan nampan yang berisi semangkok baso dan segelas es jeruk.
Amel yang mendengar pertanyaan itu,dia cukup salah tingkah,akhir nya dia bisa menguasai dirinya lagi dan menjawab perkataan sang ibu.
"amel tidak enak badan bu,kepala amel pusing tadi,makanya amel ijin kepada pihak kantor untuk pulang tengah hari"keluh nya berbohong
"yasudah kalu begitu,kamu cepatlah istirahat biar cepat sembuh"ucap lembut sang ibu
Amel sepertinya enggan beranjak dari sana,amel ingin mengenal tante desi lebih dekat lagi,ini kesempatan emas baginya,dia akan mendekati dulu ibu nya lalu anak nya,pikir nya.
"em baso nya enak sekali bu,pasti ini buatan sendiri ya soalnya rasanya sangat beda dengan bakso yang biasa saya beli,"ucap tante desi kemudian dengan menyeruput es jeruk.
"wah syukur lah kalo menyukainya,iya memang buatan saya ,ya itung itung menghapus rasa jenuh"balas suci dengan sedikit cekikikan
"oh iya,bu saya baru tau kalau kamu memiliki dua anak perempuan cantik cantik lagi"puji tante desi kepada suci
Baru saja suci akan menjawab ,tiba tiba amel mendahului dan berkata.
"makasih loh tante udah bilang saya cantik,dan aku juga kerja di kantor anak tante loh"ucap nya dengan tidak tahu malu nya
"oh iya?sejak kapan,kok erlangga tidak pernah bilang ya kalau kakak nya gendis berkerja di kantor nya"jawab desi dengan sedikit tidak nyaman,menurut desi amel terlalu mencondongkan diri,bahkan berani menyela obrolan orang tua,dan itu sangat tidak sopan.
"baru sebulan tante,dan kami sekarang sedang dekat"ucap amel dengan sedikit berbohong
Suci dan desi merasa kaget,sejak kapan erlangga mudah memindahkan hati nya kepada perempuan lain?apalagi ini kakak nya .pikir desi
"apa benar erlangga mulai berpaling dari gendis?kenapa semudah itu,baru kemarin erlangga uring uringan karna gendis mencampakan nya,dan sekarang aku mendengar dari amel bahwa erlangga sedang dekat dengan nya?"ucap nya dalam hati dengan sangat bingung.
"bu desi...kenapa melamun tidak enak ya bakso nya atau ada yang kurang?atau mau nambah lagi?"ucap suci sengaja mengalihkan obrolan,karena melihat raut wajah tante desi suci cukup mengerti dengan ketidak nyaman nya beliau.
"ah tidak,sudah cukup,ini enak sekali kok"jawab desi dengan perasaan yang mulai tidak nyaman.
Jujur saja jika erlangga lebih memilih amel di banding gendis,ada rasa tidak rela,walaupun mereka adik kakak namun desi cukup bisa menilai sikap dan sifat mereka sangat beda jauh,bisa di ibaratkan dengan langit dan bumi.
Sebenarnya kedatangan desi juga kesini,untuk mengobrol kan perasaan sang putra kepada suci ,namun harus dia urungkan setelah mendengar perkataan amel barusan,
"aku harus menanyakan ini langsung kepada erlangga"ucap nya dalam hati.
"amel cepatlah masuk ke dalam rumah,dan istirahat lah"bisik suci kepada sang anak
Mendengar pengusiran sang ibu,amel memanyunkan bibir nya dengan terpaksa dia harus beranjak dari sana.
"em tante ,amel permisi kedalam dulu ya"pamit amel kepada desi
"oh iya nak,cepat sembuh ya"jawab desi berbasa basi.
"enak banget bu ini baksonya,saya mau bungkus dong 5 buat di rumah dan erlangga"ucap nya setelah beberapa menit tadi saling diam.
"wah boleh bu,sebentar saya bungkus kan" ucap nya dengan bergegas meracik bakso.
Beberapa menit akhir nya selesai,pesanan di serahkan kepada tante desi.
"wah wangi nih bakso nya pasti yang di rumah bakalan suka,berapa nih bu semuanya?"tanya desi dengan mengambil keresek yang berisi bakso
"satu nya 20 ribu bu,dan itu ada 5 bungkus jadi semuanya 100 ribu,kalau tadi itu gausah bayar bu itu spesial buat ibu"jawab suci dengan tersenyum.
"aduh terimakasih banyak,baru pertama kali beli sudah di kasih bonus ,nih bu uang nya pas,saya permisi dulu ya bu titip salam buat gendis"ucap nya kemudian dengan menyerahkan selembar uang merah,dan langsung pamit undur diri.
"loh kok buru buru banget bu,yasudah hati hati di jalan ,kapan kapan mampir lagi ya bu"ucap bu suci dengan melambaikan tangan ke arah desi yang sudah beranjak pergi dari sana.
Di dalam mobil desi merutuki kelakuan anak nya itu.
"dasar erlangga bisa bisanya baru di uji segitu saja udah berpaling ke perempuan lain,mana berpaling nya ke kakanya lagi,benar benar erlangga harus di kasih pencerahan,"omel nya sendirian di dalam mobil..