" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari ketiga
Mona pun tak mau memikirkan pria itu lagi, ia memilih membereskan rumahnya yang belum selesai dia bersihkan.
Ditempat lain
ada seorang pria yang duduk terdiam dengan arah pandangan kearah luar mobil.
" Maaf tuan,apa kita langsung ke rumah sakit saja?" tanya pria itu yang nampak begitu khawatir melihat kondisi tuannya.
" Kita pulang sekarang, lebih baik kamu diam saja .jangan sampai orang lain tahu apa yang sebenarnya tentang apa yang terjadi." perintah pria itu.
" Baik tuan Andreas." jawab pria itu.
Pria itu terdiam sembari fokus menatap situasi diluar ." Arga."
" Iya tuan,ada apa?" tanya asisten pada tuannya.
" Kamu cari informasi tentang wanita itu, selidiki siapa dia." perintah Andreas pada asistennya.
" Baik tuan." jawab asisten yang diam-diam bingung kenapa dirinya diperintahkan tentang wanita itu.
" Baru kali ini tuan berani mengucapkan terimakasih pada seseorang.apa mungkin tuan menyukai wanita itu?" batin Arga asisten yang selama bertahun-tahun ikut kerja dengan tuannya.
Andreas hanya duduk terdiam sambil memejamkan mata seolah dia benar-benar lelah setelah apa yang terjadi pada dirinya.
Sedangkan diposisi Mona sedang duduk santai didalam kamarnya.dia sedang asyik bermain game di handphonenya.
Tiba-tiba saja dia mengingat sesuatu tentang pria yang baru saja dia tolong.
" kenapa sih aku kepikiran pria itu lagi." batin Mona yang kesal sendiri pada dirinya sendiri.
Mona pun merasa kesal hingga dia memilih untuk istirahat saja,apalagi besuk dia harus bekerja kembali.
Pagi hari
seperti biasanya Mona sibuk di dapur dengan pekerjaan memasak.dia sengaja bangun lebih pagi karena dia harus membuat bekal makanan untuk dia kerja.
Sengaja dia membuat sarapan untuk dirinya agar lebih hemat karena dia tinggal sendirian di rumah.
Setelah semuanya selesai barulah dia mandi dan segera menyiapkan beberapa barang yang akan dia bawa ditempat kerja.
beberapa jam kemudian
mona pun sudah siap waktunya dia berangkat kerja sebelum dirinya terlambat bekerja.
Seperti biasanya dia berangkat dengan menaiki transportasi umum.
Sedangkan diposisi Andreas masih duduk menikmati beberapa hidangan sarapan pagi yang sudah tersedia diatas meja makan.
Tiba-tiba saja datanglah Arga Asisten yang datang menemui tuannya.
" Selamat pagi tuan."
" Pagi." jawab singkat Andreas yang menikmati hidangan pagi ini.
" Kamu antarkan saya ke perusahaan,ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan." perintah Andreas pada asistennya.
" Maaf tuan,bukannya tuan sedang sakit ?" tanya asisten yang tahu betul apa yang sebenarnya terjadi pada tuannya.
" Jangan membantah kamu,kita akan tetap pergi ke perusahaan.bagaimana tugas yang aku perintahkan,apa kamu sudah mendapatkan informasi tentang wanita itu?" tanya Andreas pada asistennya.
"Sudah tuan." Arga langsung memberikan selembar kertas mengenai identitas dari wanita itu.
Seketika Andreas membaca rincian dari identitas wanita itu.
" Monalisa putri,ternyata itu nama dari wanita itu.bagus juga namanya." batin Andreas yang diam-diam tertarik dengan wanita yang belum lama dia kenal.
" Bagaimana tuan,apa ada yang kurang?" tanya Arga pada tuannya.
" Ternyata dia bekerja di perusahaan milik papa." ucap Andreas yang baru mengetahui dimana wanita bekerja.
"Iya tuan, nona Monalisa sudah 1 tahun bekerja di perusahaan tuan besar." jawab Arga yang sudah lebih lebih meneliti identitas wanita itu.
"sekarang?"
"Masih sama tuan." jawab Arga.
"Bagus." jawab Andreas yang diam-diam membalas dengan sedikit senyuman.
Sontak saja Arga dibuat kaget dengan reaksi tuannya yang membalas dengan sedikit senyuman.
" Apa ini benar tuan,selama ini aku baru melihat reaksi senyuman dari tuan." batin Arga yang baru mengetahui wanita itu bisa mengubah tuannya .
Andreas melirik kearah asistennya yang nampak bengong seperti ada sesuatu yang sedang dia pikirkan.
"kenapa kamu diam saja." mulailah Arga sadar dari reaksi diamnya pada tuannya.
"tidak ada apa-apa tuan." Arga mulai mengembalikan pikirannya normal kembali.
"Kita berangkat sekarang." ajak Andreas yang baru saja selesai makan,Arga pun segera mengikuti tuan dari belakang mengantar tuannya ke perusahaan.
Sedangkan posisi Mona disibukan pekerjaan yang harus membersihkan beberapa ruangan dengan beberapa teman kerjanya.
" Mona."
" Iya , ada apa?" tanya balik Mona pada teman kerjanya.
" di ruangan pojok apa sudah kamu bersihkan?" tanya Teman kerja Mona.
" Sudah kok,semuanya sudah bersih." jawab Mona.
"Kalau sudah kita tinggal ke lantai lanjutnya." ucap teman kerja Mona yang saat sibuk membawa beberapa alat pembersih lantai.
Mona mengikuti temannya melanjutkan pekerjaan selanjutnya.setelah selesai barulah mereka dapat istirahat,ditemani beberapa teman yang sama-sama berkumpul ditempat istirahat.
"Gimana pekerjaan kamu hari ini?" tanya Linda yang kebetulan duduk di samping Mona.
"Biasa saja,tapi lumayan banyak pekerjaan hari ini." jawab Mona sembari menikmati bekal miliknya
" begitu." jawab singkat Linda, mereka berdua pun melanjutkan obrolan mereka yang bercerita tentang hal pribadi mereka masing-masing.
Sedangkan posisi Andreas sudah ada didalam kantor, seperti biasanya pekerjaan menumpuk di meja kerjanya.
"Tok...tok..."
"Masuk." datanglah Arga yang langsung berjalan menghampiri tuanya.
"Ini tuan , dokumen yang anda minta." ucap Arga yang ternyata membawa sesuatu yang di inginkan oleh tuannya.
Andreas langsung mengambilnya, dia pun langsung memeriksa hasil laporan itu . Andreas langsung memeriksa jam tangannya.
"kurang 20 menit lagi kita akan keluar,ada seseorang yang ingin aku temui." perintah Andreas pada asistennya.
"Baik tuan, akan segera saya siapkan." jawab Arga yang mengerti tugas apa yang harus dia kerjakan.
Setelah itu Arga bergegas keluar mempersiapkan apa yang dibutuhkan tuannya.
Andreas duduk memejamkan mata seolah dia sedang memikirkan sesuatu.
"Monalisa." batin Andreas yang diam-diam memikirkan sesuatu pada wanita yang baru dia kenali .
Entah apa yang membuat dirinya makin dibuat penasaran pada wanita itu. Andreas duduk terdiam seperti sedang memikirkan cara bagaimana bisa bertemu dengan wanita itu lagi
akhirnya Andreas keluar dari tempat kantornya demi menemui seseorang.saat hendak melewati jalan didepan Perusahaan milik papanya,matanya tertuju pada seorang wanita yang berjalan pinggiran trotoar.
" bukannya wanita yang waktu itu yang menolongku." batin Andreas yang tidak sengaja bertemu dengan wanita itu lagi.
Andreas fokus menatap wajah gadis itu sembari sedikit memberikan senyuman pada wanita itu .
Dari arah depan Arga tidak sengaja tuannya tersenyum melalui kaca spion mobil, sontak saja membuat Arga penasaran apa yang terjadi pada tuannya yang tiba-tiba saja menjadi berubah.
Arga melihat sekitar jalan yang kebetulan mereka berhenti di lampu merah.
"bukannya itu wanita yang menolong tuan." batin Arga yang mulai mengerti apa yang merubah tuannya sedikit tersenyum bahkan Arga tahu betul jika tuannya merupakan orang begitu dingin .