Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.
Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6 | Kebahagiaan Dua Gadis
Sepulang sekolah Fina menunjukkan ekspresi bete nya Rio yang membuat Rio tertawa terbahak dalam hati sampai mengeluarkan suaranya
Fina yang sadar dengan wajah Rio yang sedang tertawa halus dia langsung menunjukkan rasa kecemburuan nya "Kau sudah dekat ya sama Anisa, aku jadi kesepian disekolah" Ucapnya pelan
Rio menghadap ke Fina dengan tegak sambil memasukan tangannya ke dalam saku celananya, dia mengeluarkan tangan kanan nya untuk manjakan Fina dengan sebuah Elusan di di kepalanya.
"Apa kau cemburu manis?" Ucap Rio yang membuat perang dunia ke 3 itu dimulai.
"HAH"
"PEDE BANGET KENAPA JUGA HARUS CEMBURU, KITA KAN SAUDARA"
Rio lagi-lagi menunjukkan ekspresi tertawa nya, Fina cemburu karena satu hari ini di sekolah dia ditempel terus oleh Anisa bahkan sampai di jam istirahat Rio menghampiri Anisa padahal Rio tengah berada di samping Fina.
"Rio?" Sapa Refina yang membuat Rio sedang mendengarkan lagu pada earphone nya itu mendelik "Ada apa?"
Fina yang ingin menanyakan hubungan Rio dan Anisa di putus oleh sebuah teriakan dari ibunya dari depan rumah "RIO FINA!!"
Rio langsung menghampiri kedua orang tua nya yang habis membeli makan untuknya, disini Rio melihat wajah pak Ahmad yang sedang melotot
Rio menelan air liurnya karena menatap nya sangat tajam, Rio kemarin di ampuni oleh ayahnya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Mereka semua menuju ke meja makan untuk makan sore bersama, setelahnya Rio izin keluar untuk menemui seseorang
Ayahnya mengelak dan langsung mengajak Fina untuk menemani Rio kemana dia berada.
"Ayah aku mau ke rumahnya Anisa" Ucap Rio yang mengalihkan kecurigaan ayahnya itu.
Dan Fina disini sangat setuju "Aku ikut!" Dengan raut wajah kecemburuan nya.
Ayah berbisik ke arah Rio "Ini bukan kasus kemarin tapi untuk kebahagiaan Fina" Desis nya.
Setelah ayahnya berkata itu dia tidak bisa berbuat apa-apa dan kalah dalam mengelak sesuatu hal lain "Oke ganti baju mu sekarang Fina" Titahnya.
Saat Fina sudah selesai dalam urusan bersolek nya dia langsung berpamitan kepada orang tua nya dan pergi ke rumahnya Anisa.
Saat dirumah Anisa ada ayahnya Anisa yang sedang pulang ke rumahnya.
Dengan sopan dan menutupi indentitas. Rio izin masuk ke dalam rumahnya dan terlihat di atas ada Anisa yang sedang turun ke bawah
"RIO FINA" Sahut Anisa
Rio meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk mengajak Anisa bermain, dengan cepat sang ayah menyetujui nya.
Anisa saat mendengar ayahnya memberi izin berteriak ke arah Rio dan Fina untuk berdandan terlebih dahulu guna memenuhi kecantikan nya saat pergi
Saat di depan cermin Anisa yang hatinya masih belum mengering atas meninggalnya mendiang pacarnya mulai merasa senang dengan ajakan Rio Dan Fina.
Karena selama dia berpacaran belum merasakan apa yang namanya main bersama teman.
Tampaknya Anisa masih belum mengetahui siapa pelaku pembunuhan yang merenggut pacarnya itu, Dia adalah Rio yang sedang duduk di ruang tamu bawahan ayahnya sendiri dalang dari perencanaan pembunuhan itu.
Berkat pengampunan dosa dari Sang ayah, Rio berjanji untuk tidak melakukan hal itu lagi kepada nya.
Ayahnya Rio tampak serius waktu kemarin, kalau dia mengulang kesalahan yang sama tanpa segan siapa dia, Dia akan memasukan Rio ke dalam penjara seumur hidup.
Lupakan soal kasus pembunuhan, kita kembali ke Anisa yang sudah selesai dari berdandan nya.
Anisa pun mengeluarkan motor pribadinya yang akan dibonceng oleh Rio, Anisa berpamitan ke kedua orang tua nya yang di ikuti oleh Rio Dan Fina
"Kita permisi main dulu ya Bu" Pekik Rio
Orang tuanya kompak bilang hati-hati dan pulang jangan terlalu malam.
Tujuan mereka adalah pasar tahunan setiap malam yang dimana orang-orang di kota ini berkumpul suka cita untuk membeli pernak pernik dan makanan yang ada di dalam nya.
Mereka masuk dalam kerumunan warga yang telah hadir untuk berbelanja, Disini Rio melihat mereka berdua dari belakang dengan senyum tulusnya
"Mereka layaknya sahabat yang tidak pernah terpisahkan" Ucap batin nya rio
Anisa membalikan badannya ke arah Rio menyuruhnya untuk mempercepat langkah kakinya yang kemudian di ikuti oleh gerakan tangan Fina yang menunjuk kora-kora tepat berada di depan nya
Mereka berdua bilang ke Rio bahwa mereka ingin naik kora-kora Tanpa pikir panjang Rio memesan tiket untuk naik kora-kora
Sambil menunggu giliran naik, Rio lagi-lagi melihat wajah senang mereka saat becanda bareng
Mereka masuk ke dalam wahana itu setelah orang yang naik sudah pada turun, dan saat wahana itu dijalankan tampaknya Rio disini fokus memegang perutnya "Anjing Badan gue geli naik turun!" Ucap nya yang di dengar oleh Fina Dan Anisa disamping nya tertawa terbahak-bahak
Setelah itu Rio fokus menutupi mulutnya karena dia tidak kuat menahan ingin muntah Lagi-lagi tingkah laku Rio membuat Fina dan Anisa tertawa lepas di dalam wahana
Saat wahana sudah selesai dijalankan mereka turun, dan Rio langsung berlari menuju toilet untuk memuntahkan apa yang dia tahan.
"SUMPAH GUE GA LAGI-LAGI NAIK KAPAL YANG BERGANTUNG ITU!!" Ucap Rio yang sambil menyeka mulut nya dan keluar dari toilet
Setelah keluar Rio kaget bahwa Refina dan Anisa menghilang dari situ. "Dasar, kalau sudah gini gue yang repot" Ucapnya kesal
Disana terlihat Fina dan Anisa ingin membeli pakaian yang tak jauh dari tempat wahana Fina menoleh ke arah Anisa yang tampak senang
Sadar kalau sedang diperhatikan Refina, sambil memegang kaos abu-abu bergambar nobita. Gadis itu mengucapkan terima kasihnya sudah membawa nya kesini. dia mengaku senang banget
"Makasih ya sekali lagi" Kata Anisa datar
Refina menggelengkan kepala singkat "Jangan berterima kasih sama gue, gue cuma ikut, sebenarnya Rio ingin mengajakmu hanya berduaan saja kesini" Jawab Fina.
"Seperti pacarku saja ya sifatnya, pacarku paling suka kalau jalan berdua dan tidak boleh ada orang lain sampai dia melarang ku untuk bermain bersama teman, padahal itu cewek" Kata Anisa yang sedang membayar kaos abu-abu yang dipilihnya
"Rio enggak seperti itu kok" Jawab Fina yang baru saja memilih baju yang dia pilih
Saat mereka telah selesai urusan membeli kaos nya, mereka kembali ke tempat nya Rio dan disana Rio sudah tidak ada dari toilet
Fina cek ponselnya berniat untuk menelpon Rio, namun disini Fina menerima pesan dari Rio "Tunggu di depan toilet dimana gue muntah tadi" Refina menunjukkan pesan itu ke Anisa
Mereka setelah menunggu beberapa menit dikejutkan oleh Rio yang sedang membawa boneka beruang berwarna merah muda
Fina dan Anisa tampak senang banget setelah Rio kasih boneka itu ke mereka satu-satu.
Orang-orang di sekitar menganggap Rio sedang bersama pacar dan selingkuhan nya, Rio sadar telah di perhatikan orang sekitar namun dia tidak peduli akan hal itu.
Deg
Deg
Deg
Getaran jantung Fina dan Anisa tampak berdegup kencang saat di beri boneka ini oleh Rio.
Selama mereka memilih baju, Rio berinisiatif untuk membeli boneka Untuk Anisa setelah Pak Rizal memberi tahu ke Rio kalau barang kesukaan Anisa itu adalah boneka.
Dan disini Rio membeli boneka satu lagi untuk Fina agar dia tidak merasa cemburu.
Tak disangka saat Rio melihat wajah mereka, mereka tampak membuang muka dengan wajah merahnya seperti kepiting rebus.
Rio menggandeng mereka berdua untuk membeli makanan dan naik wahana kembali yang ada disini sampai lupa waktu
Rio menunduk untuk melihat jam pada tangannya dan memberi isyarat kepada mereka untuk pulang dan mereka menurut.
Rio mengantarkan Anisa pulang terlebih ke rumahnya dan Anisa mengucapkan Terima kasih sudah mengajaknya bermain malam ini
Sisanya melanjutkan perjalanan ke arah pulang, saat dirumah Fina girang kesenangan mendapat boneka dari Rio yang membuat ayahnya mengacungkan jempol ke arah Rio
Rio tersenyum manis dengan menjawab acungan jempol yang sama ke ayahnya.