NovelToon NovelToon
Dilema Cinta

Dilema Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Murni
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

Selamat membaca, ini karya baru Mommy ya.

Aisha dan Dani adalah sahabat sejak dulu, bahkan mereka bersama sama hijrah ke ibu kota mengais rezeki disana. kebersamaan yang ternyata Dani menyembunyikan cintanya atas nama persahabatan.

Sementara Aisha yang jatuh cinta pertama kalinya dengan Atya, lelaki yang baru ditemuinya yang mempunyai masa lalu yang misterius.

Apakah hubungannya dengan Arya akan menjadi pasangan terwujud? Bagaimana dengan rasa cinta Dani untuk Aisha? Apa pilihan Aisha diantara Dani dan Arya?

Baca karya ini sampai selesai ya, happy reading!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Ketertarikan yang Meningkat

Setelah pertemuan tak terduga di kafe, Aisha merasa hidupnya mulai berubah. Ada getaran baru dalam hari-harinya, sebuah antusiasme yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Sosok Arya, pria penuh misteri yang muncul tanpa diduga, membuat pikirannya terus teringat.

Bodoh ga sih aku ini, kok ga bisa tidur selalu kepikiran sama dia. Ada apa dengan aku coba. Padahal berawal dari ketidak sengajaan, tapi kenapa rasanya disini ada sesuatu yanh berbeda.

Masa iya cinta? Aku kan ga tahu cinta itu kayak mana? Jatuh cinta aja belum pernah tapi kalau mengagumi itu ya biasa saja.

Duh, kok aku jadi gini. Dani, Dani, ya cuma dia yang harus aku hubungi sekarang biar lega. Batin Aisha.

Kring!

Aisha telp Dani tapi hanya bertuliskan.

Berdering.

Tidak kunjung di angkat pula, lagi dan lagi Aisha berusaha menghubungi sabahatnya itu. Tetap saja nih.

Keluh dan kesal Aisha, "kenapa sih orangnya? Padahal aku butuh dia?"

Tanpa sengaja mata Aisha melihat jam dinding di kamarnya. "Pantas saja, udah molor tuh anak!"

Jam dinding menunjuk jam 12.45.

Lirih Aisha dengan menyimpan Hpnya. "Besok ajalah, kalau aku ingat!"

Benar saja pagi hari, Aisha yang sibuk kesiangan langsung, otw ke kantor dengan mata pandanya. Bahkan ketika di kantor, Aisha sulit berkonsentrasi pada pekerjaannya. Bayangan percakapan mereka di kafe terus menghantui pikirannya, dan ia merasa seakan ada sesuatu yang tidak selesai. Akhirnya, saat istirahat makan siang, Aisha mengeluarkan ponselnya dan menatap nomor telepon yang Arya berikan kemarin.

"Hm... apakah aku terlalu cepat kalau aku menghubungi dia duluan?" Aisha bergumam pelan, merasa ragu.

Sebelum sempat berpikir panjang, pesan dari Dani masuk ke ponselnya.

> Dani: "Hei, ada apa telp semalam? gimana nih? Masih kepikiran sama si misterius itu? Jangan lupa makan, ya. Jangan sampai cuma gara-gara satu pria misterius, kamu jadi lupa semuanya. ;)"

Aisha tersenyum membaca pesan itu dan membalas cepat.

> Aisha: "Masih kok, enggak tahu kenapa. Padahal semalam aku mau telp buat cerita. Tapi di sini ajalah! Mungkin ini pertama kalinya aku benar-benar tertarik sama seseorang..."

Tak lama, Dani membalas dengan cepat.

> Dani: "Oke! Serius nih? Jadi kamu udah jatuh cinta sama dia? Padahal baru ketemu dua kali, Sha."

> Aisha: "Aku enggak bilang jatuh cinta. Tapi ada sesuatu yang menarik dari dia, Dan. Seperti... aku ingin tahu lebih banyak. Masa kayak gitu cinta sih, Dan. Lagian kamu tahu kan aku belum pernah jatuh jatuhan sama cinta."

Dani menghela napas panjang saat membaca balasan Aisha. Meski ia ingin mendukung sahabatnya, hatinya tidak sepenuhnya bisa menerima kehadiran Arya begitu saja. Namun, Dani menyembunyikan kekhawatiran itu.

> Dani: "Oke, oke. Kalau memang kamu penasaran, mungkin kamu bisa ngobrol lagi sama dia. Tapi hati-hati, Sha. Jangan mudah terbawa perasaan, apalagi kalau orang itu masih belum kamu kenal sepenuhnya. Kamu harus bisa bertahan yang mudah terayu dan tergoda, nanti tahu tahu aku.di kasih kabar udah jadian lagi."

Aisha membaca pesan Dani dan merenungkannya. Benar, ia memang baru mengenal Arya, tapi ada sesuatu yang membuatnya tak bisa mengabaikan rasa penasarannya. Lupa sudah untuk membalas pesan sahabatnya itu, dia memilih dengan yang lain yang berkecamuk di dalam hatinya.

Sementara Dani, hanya menggelengkan kepalanya saja.

Pasti dia hubungi tuh orang! Udah ketebak Sha! Kamu ga sadar kalau kamu cinta buta, cinta pada pandangan pertama. Aku berharap kamu ga sakit hati kelak. Batin Dani.

Sedangkan Aisha dengan sedikit keberanian, Aisha akhirnya mengirim pesan pada Arya.

> Aisha: "Hai, Arya. Ini Aisha. Apa kabar?"

Tak butuh waktu lama, pesan balasan dari Arya masuk, dan jantung Aisha berdebar kencang.

> Arya: "Hai, Aisha. Senang kamu menghubungi. Aku baik, terima kasih. Kamu sendiri bagaimana?"

> Aisha: "Aku juga baik. Cuma… penasaran, apa kita bisa bertemu lagi?"

> Arya: "Tentu saja. Bagaimana kalau malam ini, di kafe yang sama?"

Aisha merasa senang tapi juga gugup. Entah mengapa, bertemu lagi dengan Arya membuat perasaannya bergejolak. Malam itu, ia datang lebih awal ke kafe yang mereka sepakati, berusaha menenangkan dirinya.

Arya datang tak lama setelah Aisha tiba. Dengan senyuman khasnya, ia duduk di depan Aisha, membuat suasana terasa hangat dan nyaman.

"Aku senang kamu datang lagi," kata Arya membuka pembicaraan.

Aisha tersenyum malu. "Sebenarnya, aku yang penasaran. Kamu... sepertinya bukan orang biasa. Entah kenapa aku merasa begitu."

Arya tertawa kecil, tatapannya tetap penuh misteri. "Orang biasa juga bisa memiliki kehidupan yang tidak biasa, bukan?"

Aisha tersenyum, merasa senang dengan jawaban Arya yang ambigu tapi menarik. Mereka mulai berbicara tentang berbagai hal; tentang pekerjaan, kehidupan, bahkan mimpi. Aisha merasa Arya adalah pendengar yang baik, seseorang yang bisa membuatnya nyaman berbicara tanpa merasa dihakimi.

Namun, di tengah percakapan, Arya tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang membuat Aisha tertegun.

"Aisha, apa yang kamu cari dalam hidup?"

Aisha menatap Arya sejenak, bingung. "Aku... mungkin, kebahagiaan yang sederhana. Hidup yang tenang, tanpa banyak konflik atau drama."

Arya mengangguk, memperhatikan setiap kata yang diucapkan Aisha. "Kadang hidup tidak bisa sesederhana itu. Ada saat-saat di mana konflik muncul tanpa bisa kita hindari. Bukankah konflik membuat kita lebih menghargai kedamaian?"

Aisha termenung, mencoba mencerna kata-kata Arya. "Mungkin kamu benar. Tapi, aku lebih suka menjalani hidup tanpa komplikasi yang berlebihan."

Arya tersenyum penuh arti. "Bagus. Itu artinya kamu tahu apa yang kamu inginkan."

Obrolan mereka terus berlanjut, dan tanpa terasa waktu sudah larut malam. Aisha merasa ada begitu banyak hal yang ia pelajari dari Arya hanya dalam satu malam. Ia terpesona dengan caranya berpikir, ketenangan yang ia pancarkan, dan kata-katanya yang bijaksana.

Namun, ketika Aisha pulang, Dani menunggunya di rumah dengan tatapan serius.

"Aisha, kamu ke mana saja tadi malam?" tanya Dani, wajahnya penuh kekhawatiran.

Aisha terkejut melihat Dani yang tampak cemas. "Aku... ketemu Arya. Kami ngobrol di kafe, itu saja."

Dani menghela napas. "Sha, aku tahu kamu penasaran sama Arya, tapi aku nggak bisa mengabaikan perasaanku. Aku merasa ada yang aneh dengan dia."

Aisha mengernyit. "Maksudmu, aneh bagaimana?"

"Aku enggak tahu. Mungkin cuma perasaanku saja. Tapi aku enggak ingin kamu terluka," jawab Dani, menatap Aisha penuh ketulusan.

Aisha terdiam. Kata-kata Dani membuatnya berpikir, namun di sisi lain, pesona Arya begitu kuat hingga ia tak bisa begitu saja mengabaikannya. Berakhir dengan Aisha yang terombang-ambing antara rasa penasaran pada Arya dan keraguan yang ditanamkan Dani. Di tengah misteri yang menyelimuti Arya, Aisha mulai merasakan bahwa perasaannya mungkin akan membawanya ke arah yang tak terduga.

Bersambung.

1
Delita bae
💪💪💪💪💪💪💪💪👍🙏
Delita bae
💪💪💪💪💪👍👍🙏
ziear
salam kenal juga kak, oke mampir ya
Delita bae: 💪💪💪👍🙏
total 1 replies
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga👍👍👍💪💪💪🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!